Satu-satunya tujuan dari pewahyuan pribadi adalah untuk menyelamatkan
jiwa-jiwa
Kamis, 13 Nopember 2014, jam 23.20
PuteriKu yang terkasih, Allah, melalui pewahyuan-pewahyuan
pribadi, memberi kepada anak-anakNya sebuah pengertian yang lebih baik atas apa
yang ada didalam Kitab Suci. Jika Allah memutuskan untuk memberi kepada anak-anakNya
Karunia-karunia tambahan, maka itu adalah hak istimewaNya sendiri. Jika bukan karena
Karunia-karunia semacam itu, misalnya Rosario Kudus, maka banyak jiwa-jiwa akan
terlepas dariNya.
Kamu, para pengikutKu yang terkasih, hendaknya mengerti bahwa satu-satunya
tujuan dari pewahyuan pribadi adalah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa melalui pertobatan.
Doa adalah selalu menjadi bagian dari pewahyuan pribadi, maka dengan demikian
kamu tahu bahwa hal itu adalah berasal dari Surga.
Kamu tidak harus mendengarkan
Aku sekarang karena semua yang diinginkan Allah agar kau ketahui sudah ada didalam
Kitab Injil Kudus. Namun yang menyedihkan, hanya sedikit sekali para pengikutKu
yang bisa mengerti pelajaran-pelajaran yang ada didalamnya. Kebenaran ada didalam
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Adalah menjadi keinginan Allah untuk selalu
campur tangan di dunia dengan cara mengungkapkan Kebenaran kepada jiwa-jiwa pilihan,
sebagai sarana untuk menciptakan pengertian yang lebih baik atas apa yang diperlukan
untuk menyelamatkan jiwamu. Ia juga menjadi sebuah sarana dengan apa Dia
memperingatkan anak-anakNya ketika mereka disesatkan oleh para musuhNya.
Kitab BapaKu berisi Kebenaran dan ia tidak pernah ditambah, ataupun
diluruskan. Iapun tak bisa dirubah dengan cara apapun. Adalah TugasKu saat ini untuk
menyatakan isi dari Kita Wahyu untuk menolongmu memahami bahwa setiap nubuatan yang
ada didalamnya akan terjadi, karena Firman itu telah ditetapkan.
Isi dari Kitab ini menjadi sulit dimengerti karena ia meramalkan
pengkhianatan terakhir terhadap DiriKu, Yesus Kristus, oleh mereka yang mengaku
memerintah GerejaKu. Biarlah Kebenaran itu didengar, karena ia ditulis dan apa yang
ditulis oleh Allah, adalah sakral.
Yesusmu
No comments:
Post a Comment