sebuah nilai
moral yang baru:
perbuatan tercela
dan memalukan dianggap sebagai
hal yang normal
UMAT AWAM TAK BOLEH MENERIMA HAL INI
December 4, 2018
Anda mungkin pernah mendengar kisah lama tentang katak di
dalam panci berisi air panas - di mana secara perlahan tapi pasti, suhu air
ditingkatkan dan si katak tidak melihat peningkatan suhu itu, tetapi pasti, dan
akhirnya ia mendidih sampai mati.
Kini lihatlah kondisi Gereja saat ini, karena kekusutan dan kebusukan
kaum modernis yang diijinkan, dibiarkan dan justru dipromosikan oleh para uskup
senior saat ini. Sebuah tatanan moral yang baru telah ditetapkan, sebuah moral yang
luar biasa tercela. Hal itu terjadi dalam gelombang pasang sedemikian rupa
sehingga setiap pemberitahuan baru tentang kebusukan ini hampir-hampir tidak menimbulkan reaksi penentangan lagi.
Faktanya, seperti yang telah kami duga: itu adalah sebuah sinyal peringatan
yang sangat besar.
Misalnya, dalam beberapa waktu sekarang ini ada pelatihan
wajib di Gereja untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang dilecehkan secara
seksual - biarkan hal itu meresap sejenak.
Hal itu tentu saja, adalah usulan dari kebanyakan imam homosex
yang memperkosa para putera altar dan pelatihan ini diterapkan bagi umat awam,
meskipun bukan umat awam yang melakukan pencabulan itu.
Kemudian putaran berita berikutnya adalah bahwa berbagai
keuskupan di seluruh negeri mulai bangkrut – saat ini ada 15 keuskupan – yang cukup
mengejutkan pada awalnya, tetapi ketika hal itu terjadi saat ini, seperti yang
terjadi pada dua keuskupan minggu lalu, tidak ada yang terlalu peduli.
Kemudian, umat beriman sekarang menjadi sasaran untuk duduk mengikuti
Misa dan mendengar pernyataan yang dibacakan dari mimbar di mana uskup
"meminta maaf" atas semua dosa seksual - lagi-lagi, kebanyakan dosa
homosex ini dilakukan oleh para klerusnya sendiri.
Dan ya, kami menempatkan "permintaan maaf" ini
dalam tanda kutip, karena tak ada sanksi apapun bagi para uskup yang ikut serta
dalam semua kebusukan ini, pada tingkat mana pun, di titik mana pun, dari perjalanan
karier mereka. Mereka percaya bahwa hanya mengatakan "maaf" saja sudah
cukup baik bagi mereka.
Kemudian beberapa negara bagian mulai mengumumkan
penyelidikan juri, ke atas dan ke bawah, di seluruh negara itu, dengan rasa ingin
tahu seberapa luas masalah pastor predator sex ini sebenarnya.
Kemudian berita TV lokal di seluruh negeri mulai berfokus
pada masalah ini, dan satu per satu umat awam, sekali lagi, harus duduk manis untuk
mendengarkan pernyataan yang sedang dibacakan dari atas mimbar, di mana kita
mendengar bahwa daftar nama-nama puluhan imam predator homosex akan dipublikasikan.
Kemudian berbagai saluran media atau para petugas penegak
hukum, atau keduanya, mulai membuat pernyataan dan melaporkan bahwa daftar yang
ada tidaklah lengkap, bahwa masalah yang sebenarnya adalah jauh lebih luas
daripada yang dilaporkan oleh para uskup.
Kemudian Departemen Kehakiman AS mengirimkan pemberitahuan ke
setiap keuskupan di negara tersebut untuk tidak menghilangkan atau memusnahkan file
apa pun yang berkaitan dengan penyelidikan awal kasus kriminal RICO.
Kemudian penyelidikan federal diluncurkan dan umat awam harus,
sekali lagi, mendengarkan pernyataan dari atas mimbar atau di media, bahwa para
uskup akan bekerja sama sepenuhnya dengan semua penyelidikan ini.
Hal berikutnya yang kita tahu, pada beberapa wilayah hukum
tertentu, polisi sedang memaksa berbagai admin dan kantor keuskupan agar mengeluarkan
kotak file dan komputer dan telepon seluler dan laptop dan apa pun yang sekiranya
dapat mereka gunakan untuk penyelidikan.
Sementara itu, para uskup masih suka berceloteh kemana-mana, dan
kebanyakan dari mereka tidak mau mengakui bahwa pengabaian mereka terhadap Iman
dan penerimaan mereka terhadap homosex adalah akar dari semua masalah ini,
seperti yang dikatakan banyak ahli dengan sangat keras dan jelas.
Para uskup itu bahkan tidak mau mengirim pesan yang tegas ke
Roma bahwa transparansi adalah apa yang dibutuhkan di sini, yang dengan suara bulat
seharusnya menyetujui proposal untuk membuka kepada publik investigasi atas
kasus McCarrick. Dan mereka memilih keputusan itu (keputusan untuk tidak
mengirim pesan ke Roma) pada pertemuan yang berdana lebih dari satu juta dolar
di Baltimore, di mana umat awam mengetahui, melalui berbagai laporan, bahwa
pertemuan jutaan dolar ini terjadi dalam suasana kemewahan serta arogansi dari pihak
uskup.
Dan kemudian pada akhir minggu lalu, bahkan Paus dipaksa
untuk mulai berbicara secara terbuka tentang isu homoseksual dalam lingkup para
imam - dan mengatakan bahwa hal ini tidak boleh terjadi.
Maafkan kami, Bapa Suci, tapi hal itu sudah terlambat. Dan
yang perlu Anda lakukan adalah memelototi para penasihat terdekat Anda guna mengetahui
alasannya.
Jadi ini adalah moralitas baru yang
dianggap normal, yang dipersembahkan oleh para modernis dan para uskup dan para
imam homosex. Dan kini Gereja telah menjadi sasaran cemoohan dan ejekan; belum
lagi penyelidikan oleh para penegak hukum; dan inilah yang terjadi ketika para
pemimpin Gereja telah kehilangan iman supranatural.
Namun masih ada orang-orang yang congkak, yang sampai saat
ini menolak untuk menerima konsekuensi dari tindakan mereka, mengabaikan
penasihat mereka sendiri yang berdiri di depan mereka di Baltimore dua minggu
yang lalu dan mengatakannya dengan sangat jelas.
Jadi, sesama umat Katolik yang terkasih, di sinilah kita berada:
kita semua menemui jalan buntu dengan banyak pemimpin yang:
* satu, menolak untuk mengakui kebenaran;
* dua, menolak untuk menerima konsekuensi dan dengan rela
meninggalkan jabatan mereka; * tiga, mencoba untuk menipu para penegak
hukum;
* empat, telah menunjukkan bahwa tidak satu pun bukti bahwa mereka tidak
terlibat dalam semuanya ini; dan
* lima, meluncurkan kampanye penggalangan dana miliaran dolar secara
kolektif dari umat beriman, seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi.
Dalam perjalanan kasus ini, kita telah belajar betapa sangat busuknya
seluruh kepemimpinan senior Gereja di Amerika, dan mereka itu adalah -
McCarrick, Wuerl, Tobin, Farrell, Cupich, dan di bawah mereka adalah para imam pembohong,
penipu, penghancur iman dan perusak umat yang setia kepada Kristus. (Catatan: Dan Cupich inilah yang ditunjuk
oleh paus Francis sebagai ketua panitia dalam pertemuan Februari 2019 mendatang
di Vatikan yang membahas masalah pencabulan sex di dalam Gereja).
Orang-orang ini telah mau menerima bidaah-homo dan bidaah
modernis, dan sekarang kita telah menuai buah busuknya.
Mereka duduk di sana, dengan jabatan tinggi mereka, di rumah-rumah
indah mereka yang dikelilingi oleh para sekretaris dan direktur komunikasi – dan
digaji oleh Anda, umat beriman, dan mereka masih memiliki keberanian yang tak
tanggung-tanggung untuk terus berbicara soal perubahan iklim dan pengungsian ilegal.
Dan di sini kita duduk manis, dihadapkan kepada satu demi
satu skandal, sementara suhu terus meningkat seperti yang dialami oleh si katak
di dalam panci yang dipanaskan secara perlahan hingga mendidih.
Dalam contoh yang sempurna atas "apa yang mereka
pikirkan?" kami memiliki kasus-kasus dari Card. Joseph Tobin dari Newark –
pembela yang gigih atas Card. McCarrick. Joseph Tobin ini memiliki simpanan
seorang model Italia yang tinggal di pastorannya selama beberapa bulan, yang
suka memposting banyak foto dirinya dalam keadaan yang praktis telanjang di
akun media sosialnya.
Semuanya ini - krisis saat ini, adalah contoh-contoh yang aneh
dari kebusukan yang jelas serta banyak kebejatan lainnya – yang kesemuanya sangatlah
memalukan. Tetapi ini adalah nilai moral baru yang dianggap normal, karena perbuatan
ini persis seperti yang diinginkan oleh para uskup dan kardinal itu. Sebenarnya
mereka bisa merubah semua ini besok, tetapi mereka tidak mau.
Mereka akan terus menyangkal, berbohong, menipu, memutar-balikkan
fakta dan omongan, mengabaikan, menuduh dan merusak - dan semua ini mereka lakukan
sambil meminta uang Anda hingga miliaran dolar.
Ini adalah nilai moral yang baru, yang dianggap normal, padahal
itu sangat memalukan.
No comments:
Post a Comment