Tuesday, March 31, 2020

PANDEMI CORONAVIRUS COVID-19


PANDEMI CORONAVIRUS COVID-19:

BAHAYA YANG SEBENARNYA ADALAH "AGENDA ID2020"


 

Apakah ID2020 yang jahat itu? Itu adalah sebuah aliansi publik-swasta, termasuk badan-badan PBB dan masyarakat sipil. Ini adalah program pemasangan ID elektronik yang menggunakan vaksinasi terhadap masyarakat luas sebagai platform untuk pembentukan identitas digital global.

 

By Peter Koenig

Global Research, March 12, 2020

 




Tampaknya, semakin banyak yang ditulis tentang penyebab Coronavirus - semakin banyak analisis yang dibayangi oleh berbagai propaganda dan sensasi yang diwarnai dengan rasa ketakutan. Pertanyaan-pertanyaan atas kebenaran dan berbagai argumen tentang di mana mencari asal-usul dan bagaimana virus itu menyebar dan bagaimana memeranginya, telah semakin kabur dan hilang dalam kebisingan kekacauan yang tak terduga. Tapi bukankah itu yang diinginkan ‘Orang-orang Hitam’ di belakang layar pandemi yang dimaksudkan ini – mereka sengaja menginginkan kekacauan, kepanikan, keputusasaan, yang menyebabkan kerentanan semua orang – hingga umat manusia menjadi mangsa yang empuk untuk dimanipulasi?

Hari ini WHO menyatakan coronavirus COVID-19 sebagai ‘pandemi’ - ketika tidak ada sedikit pun jejak dan gejala pandemi. Pandemi mungkin bisa disebut, ketika tingkat kematian akibat infeksinya mencapai lebih dari 12%. Di Eropa, angka kematian hanya sekitar 0,4%, atau kurang. Kecuali untuk Italia yang merupakan kasus khusus, di mana puncak angka kematian adalah 6% - masih dibawah angka 12% (lihat di bawah untuk analisis lebih lanjut).




Cina, di mana angka kematian mencapai, beberapa minggu yang lalu, sekitar 3%, sekarang kembali ke angka 0,7% - dan terus menurun dengan cepat, sementara Cina telah mampu mengambil kendali penuh terhadap penyakit itu - dan itu pun dengan bantuan obat-obatan yang tidak ramai dibicarakan orang, yang dikembangkan 39 tahun lalu oleh Kuba, yang disebut sebagai "Interferon Alpha 2B (IFNrec)", yang sangat efektif untuk memerangi virus dan penyakit lainnya, tetapi tidak dikenal dan digunakan di dunia, karena AS, di bawah embargo ilegal terhadap Kuba, tidak mengizinkan obat itu untuk dipasarkan secara internasional.

WHO kemungkinan besar telah menerima pesanan dari "atas", dari orang-orang yang juga mengendalikan Trump dan ‘para pemimpin’ Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, yaitu orang-orang yang bertujuan untuk mengendalikan dunia ini dengan kekuatan – Tatanan Tunggal Dunia (One World Order).

Pola seperti ini sudah ada di papan gambar selama bertahun-tahun lalu. Keputusan akhir untuk maju adalah SEKARANG, diambil pada Januari 2020, di World Economic Forum (WEF) di Davos – yang tentu saja dilakukan di balik banyak pintu-pintu tertutup. The Gates, GAVI (asosiasi obat-obatan yang mempromosikan vaksinasi), Rockefeller, Rothschilds dkk, mereka semua berada di belakang keputusan ini - implementasi Agenda ID2020 - lihat di bawah.




Setelah pandemi diumumkan secara resmi, langkah selanjutnya mungkin - juga atas rekomendasi baik oleh WHO, atau masing-masing negara, berupa “vaksinasi paksa”, di bawah pengawasan polisi dan / atau militer. Mereka yang menolak dapat dihukum (denda dan / atau penjara - dan divaksinasi secara paksa dengan vaksin yang sama).

Jika memang vaksinasi paksa itu akan terjadi, maka ini adalah keuntungan besar untuk Big Pharma, karena umat manusia benar-benar tidak tahu jenis campuran koktail apa yang akan dimasukkan ke dalam vaksin itu, mungkin pembunuh yang lambat, yang bekerja hanya dalam beberapa tahun - atau penyakit yang hanya menyerang generasi berikutnya - atau agen yang melemahkan otak, atau gen yang membuat wanita tidak subur…. semuanya adalah mungkin – dan selalu dengan tujuan untuk mengendalikan populasi secara penuh serta pengurangan populasi. Dalam waktu beberapa tahun ke depan, seseorang tidak akan tahu, tentu saja, dari mana penyakit itu berasal. Itulah tingkat teknologi yang telah dicapai oleh laboratorium perang kita (AS, Inggris, Israel, Kanada, Australia ...).

Hipotesis lain, pada saat dan titik ini, meski masih hanya berupa sebuah hipotesis, namun cukup realistis, adalah bahwa bersamaan dengan vaksinasi - jika tidak dengan jenis vaksinasi yang ini, maka mungkin dengan jenis vaksinasi yang berikutnya, sebuah chip-nano dapat disuntikkan, dan yang tidak diketahui oleh orang yang divaksinasi. Chip tersebut bisa di-charge dari jarak jauh (dengan tehnologi 5G, dan bisa melacak semua data pribadi Anda, termasuk rekening bank - uang digital. Ya, uang digital itulah yang dituju oleh mereka (Orang-orang Hitam), sehingga Anda benar-benar tidak memiliki kendali lagi atas kesehatan dan data pribadi Anda lainnya, termasuk juga atas penghasilan dan pengeluaran Anda. Uang Anda bisa diblokir, atau diambil begitu saja - sebagai 'sanksi' karena kelakuan buruk Anda, atau karena Anda ‘berenang’ melawan arus. Anda bisa menjadi budak belaka dari ‘para tuan.’ Begitulah, hal ini bisa dibandingkan dengan zaman feodalisme kuno, yang tampak seperti berjalan-jalan di taman nan indah.

Bukanlah tanpa tujuan, kata Dr. Tedros, Ditjen WHO, beberapa hari yang lalu, bahwa kita harus bergerak menuju uang digital, karena uang kertas dan koin fisik dapat menyebarkan penyakit, terutama penyakit endemik, seperti coronavirus. Sebuah pendahulu bagi hal-hal yang akan datang? Atau untuk hal-hal yang sudah ada di sekitar kita saat ini? Di banyak negara Skandinavia, uang tunai sebagian besar telah dilarang dan bahkan sebatang chocalate mungil hanya dapat dibayar secara elektronik.

Kita sedang bergerak menuju sebuah negara totaliter dunia. Ini adalah bagian dari Agenda ID2020 - dan langkah-langkah ini akan diterapkan sejak sekarang - disiapkan sejak lama, termasuk oleh simulasi komputer coronavirus di Johns Hopkins di Baltimore pada 18 Oktober 2019, yang disponsori oleh WEF dan the Bill and Melinda Gates Foundation.

Bill Gates, salah satu penganjur utama vaksinasi untuk semua orang, terutama di Afrika - juga merupakan penganjur besar bagi pengurangan populasi. Pengurangan populasi adalah salah satu tujuan para elit dalam WEF, Rockefeller, Rothschilds, Morgens - dan beberapa lainnya lagi. Tujuannya: lebih sedikit orang (para elit kecil) dapat hidup lebih lama dan lebih baik dengan sumber daya yang berkurang dan terbatas yang ditawarkan oleh Ibu Pertiwi dengan murah hati. Hal ini secara terbuka telah disebarluaskan pada tahun 1960-an dan 70-an oleh Henry Kissinger, Menteri Luar Negeri dalam Administrasi presiden Nixon, salah satu insinyur yang merekayasa perang Vietnam, dan penanggung jawab utama atas pemboman semi-klandestin di Kamboja, genosida jutaan warga sipil Kamboja yang tidak memiliki senjata apa pun. Bersamaan dengan kudeta-rekayasa yang dilakukan oleh CIA-Kissinger 9/11, 1973, maka di Chili, dia menewaskan Salvador Allende yang terpilih secara demokratis dan menjadikan diktator militer Pinochet berkuasa, disitulah Kissinger telah melakukan kejahatan perang. Saat itu, ia adalah ‘juru bicara’  untuk Rockefeller dan "Bilderberger Society" mereka.


Dua minggu setelah simulasi komputer di Johns Hopkins Medical Center di Baltimore, Maryland, yang "menghasilkan" (saat itu disimulasikan) ada 65 juta kematian (!), virus COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan. Saat ini kita hampir dapat memastikan bahwa virus itu sengaja dibawa ke Wuhan dari luar, kemungkinan besar dari laboratorium untuk perang biologis di AS. Lihat juga disini dan disini.


***

Apakah ID2020 yang jahat itu? Itu adalah sebuah aliansi publik-swasta, termasuk badan-badan PBB dan masyarakat sipil. Ini adalah program pemasangan ID elektronik yang menggunakan vaksinasi terhadap masyarakat luas sebagai platform untuk pembentukan identitas digital global. Program ini memanfaatkan registrasi kelahiran dan tindakan vaksinasi yang ada untuk memberi kepada bayi-bayi baru lahir dengan identitas digital portabel dan menetap yang saling terhubung secara biometrik. GAVI, the Global Alliance for Vaccines and Immunization (Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi), memperkenalkan dirinya di situs webnya sebagai organisasi kemitraan kesehatan global dari sektor publik dan swasta, yang didedikasikan untuk menyebarkan ‘imunisasi untuk semua.’ GAVI didukung oleh WHO, dan tentu saja, mitra dan sponsor utamanya adalah industri farmasi.

Aliansi ID2020 pada KTT mereka yang berjudul "Rising to the Good ID Challenge", pada September 2019 di New York, memutuskan untuk meluncurkan program mereka pada tahun 2020, sebuah keputusan yang dikonfirmasi oleh WEF pada Januari 2020 di Davos. Program identitas digital mereka akan diuji dengan pemerintah Bangladesh. GAVI, the Vaccine Alliance, dan "mitra dari akademisi dan bantuan kemanusiaan" (sebagaimana mereka menyebutnya), adalah bagian dari para perintisnya.

Apakah ini hanya sebuah kebetulan bahwa ID2020 diluncurkan pada awal dari apa yang disebut oleh WHO sebagai pandemi? - Atau pandemi itu memang diperlukan untuk 'meluncurkan' berbagai program dahsyat dari ID2020?

Inilah yang dikatakan oleh Anir Chowdhury, penasihat kebijakan program pemerintah Bangladesh:
“Kami menerapkan pendekatan berwawasan ke depan untuk pemasangan identitas digital yang memberi individu kendali atas informasi pribadi mereka sendiri, sambil tetap membangun sistem dan program yang ada. Pemerintah Bangladesh mengakui bahwa desain sistem identitas digital ini membawa implikasi yang luas untuk akses individu kepada berbagai pelayanan dan mata pencaharian, dan kami ingin memelopori pendekatan ini."

Wow! Apakah tuan Anir Chowdhury tahu apa yang sedang ia hadapi?

Kembali ke masalah pandemi dan kepanikan publik. Jenewa, kursi di Eropa bagi PBB, termasuk markas-markas besar WHO, pada dasarnya telah ditembak jatuh. Tidak seperti penguncian wilayah (lockdown) yang dimulai di Venesia dan kemudian diperluas ke Italia utara sampai beberapa hari yang lalu - dan sekarang penguncian tersebut mencakup seluruh Italia. Penguncian serupa juga akan segera dilakukan oleh Prancis - dan negara-negara bawahan Eropa lainnya sampai semua kekaisaran Anglo-Zionis.

Sejumlah memorandum dengan konten ‘penyebar kepanikan’ serupa dari berbagai badan PBB di Jenewa telah beredar. Pesan utama mereka adalah: batalkan semua perjalanan misi, semua acara di Jenewa, semua kunjungan ke Palais des Nations, Katedral Jenewa, berbagai monumen dan museum lainnya. Pengarahan yang terbaru: banyak agen menginstruksikan staf mereka untuk bekerja dari rumah, agar tidak kena risiko kontaminasi dalam transportasi umum.

Suasana panik dan takut ini – telah melampaui segala realitas, ketika fakta dan kebenaran menjadi tidak penting. Orang-orang bahkan tidak bisa lagi memikirkan penyebabnya dan apa yang mungkin ada di baliknya. Tidak ada orang yang percaya bahwa Anda, ketika Anda merujuk pada Peristiwa 201, simulasi virus corona, Permainan Militer Wuhan, penutupan 7 Agustus lalu, atas laboratorium high-security bagi perang biologis di Fort Detrick, Maryland .... apa yang bisa pada satu titik menjadi pembuka mata bagi banyak orang, tetapi hari ini hal itu adalah teori konspirasi belaka. Kekuatan propaganda. Sebuah kekuatan yang bertujuan untuk mengganggu kestabilan – untuk membuat negara-negara dan orang-orang menjadi tidak stabil, menghancurkan ekonomi, menciptakan kesulitan bagi orang-orang yang mungkin kehilangan pekerjaan mereka, dan biasanya mereka adalah orang-orang yang paling tidak mampu membeli sesuatu.

Juga, pada saat ini, menjadi semakin penting untuk mengingatkan orang-orang bahwa wabah di Cina  menargetkan ras atau genom Cina. Apakah kemudian virus itu bermutasi untuk melampaui 'batas' DNA Cina? Kapan itu terjadi, jika itu memang terjadi? Karena pada awalnya sudah jelas bahwa bahkan korban yang terinfeksi di bagian lain dunia, adalah 99,9% keturunan Cina.

Apa yang terjadi kemudian, ketika virus menyebar ke Italia dan Iran, itu adalah masalah lain, dan membuka jalan ke sejumlah spekulasi.


(1) Ada berbagai jenis virus yang beredar secara berurutan - sehingga dapat membuat negara-negara di seluruh dunia menjadi tidak stabil dan untuk mengacaukan populasi dan media, sehingga terutama tidak seorang pun dapat berkesimpulan bahwa strain pertama virus itu memang menarget ras Cina dalam perang biologis.

(2) Di Iran, saya memiliki kecurigaan kuat bahwa virus itu adalah bentuk yang disempurnakan dari virus penyakit MERS (Sindrom Pernafasan di Timur Tengah, buatan manusia, pertama kali muncul di Arab Saudi pada tahun 2012, diarahkan kepada ras atau genom Arab) - yang entah bagaimana dikenakan kepada lingkaran dalam orang-orang pemerintahan (oleh semprotan aerosol?) - dengan tujuan untuk "Perubahan Rezim" melalui virus semacam COVID19 yang menyebabkan kematian. Ini adalah angan-angan Washington setidaknya selama 30 tahun terakhir.

(3) Di Italia - mengapa Italia? - Mungkin karena Washington / Brussels ingin menghantam Italia dengan keras karena secara resmi menjadi negara pertama yang menandatangani perjanjian Belt and Road (BRI) dengan Cina (sebenarnya yang pertama adalah Yunani, tetapi tidak ada yang tahu bahwa Cina datang untuk menyelamatkan Yunani, namun dihalangi oleh saudara-saudara Yunani, para anggota Uni Eropa, terutama Jerman dan Perancis).

(4) Pandangan tentang tingkat kematian tinggi terhadap infeksi di Italia, pada saat penulisan ini: 10.149 infeksi vs 631 kematian = tingkat kematian 6,2 (Iran: 8042 infeksi vs 291 kematian = 3,6 tingkat kematian). Tingkat kematian Italia hampir dua kali lipat dari Iran dan hampir sepuluh kali lipat rata-rata Eropa. (Apakah perbedaan ini adalah hasil dari kegagalan dalam membangun data yang dapat diandalkan yang berkaitan dengan ‘infeksi’, lihat pengamatan kami mengenai Italia di bawah).

Mengapa? - Apakah Italia terkena kepanikan virus? Apakah ada ketegangan yang jauh lebih kuat yang diperkenalkan ke Italia?

Flu biasa di Eropa pada musim 2019/2020, tampaknya sejauh ini telah menewaskan sekitar 16.000 (di AS angka kematiannya adalah, menurut CDC, antara 14.000 dan 32.000, tergantung pada situs web CDC mana yang Anda lihat).

Mungkinkah di antara kematian akibat virus korona di Italia ada juga yang karena korban flu biasa, karena korban yang terserang sebagian besar adalah lansia dengan gangguan pernapasan sebelumnya? Juga, gejalanya sangat mirip antara coronavirus dan flu biasa, dan tidak ada yang mempertanyakan dan memeriksa laporan pihak berwenang?

Mungkin tidak semua jenis virus corona berasal dari laboratorium yang sama. Seorang jurnalis dari Berlin yang berasal dari Ukraina, mengatakan kepada saya pagi ini bahwa Ukraina adalah tuan rumah bagi beberapa laboratorium perang-biologis AS dengan keamanan tinggi. Mereka secara teratur menguji virus baru pada populasi - namun, ketika penyakit aneh muncul di sekitar laboratorium, tidak ada yang diizinkan untuk membicarakannya. Sesuatu yang serupa, katanya, sedang terjadi di Georgia, di mana bahkan ada lebih banyak laboratorium perang-biologis Pentagon/CIA - dan di mana juga ada penyakit-penyakit baru dan aneh bermunculan.

Semua ini membuat gambaran menyeluruh yang semakin rumit. Yang paling utama adalah sensasi super ini digerakkan oleh pencarian keuntungan, secara instan, menyedot manfaat instan dari penderitaan rakyat. Kepanikan ini mendatangkan keuntungan seratus kali lipat. Para gembong dari dunia bawah ini, yang berpura-pura menjalankan dunia, mungkin mereka salah perhitungan, karena fakta bahwa di dunia yang diglobalisasi dan di-outsourcing-kan secara luas sekarang ini, dunia Barat tergantung besar-besaran pada rantai pasokan dari Cina untuk barang-barang konsumsi serta untuk barang dagangan perantara - dan, terutama untuk obat-obatan dan peralatan medis. Setidaknya 80% dari obat atau bahan obat, serta untuk peralatan medis, berasal dari Cina. Ketergantungan dunia Barat terhadap Cina bagi antibiotik bahkan lebih tinggi, sekitar 90%. Dampak potensial terhadap kesehatan sangat menghancurkan.

Selama puncak epidemi COVID-19, perangkat produksi Cina untuk semuanya hampir ditutup. Untuk pengiriman yang masih dilakukan, kapal barang dagangan secara teratur dan pasti dikembalikan dari banyak pelabuhan di seluruh dunia. Jadi, Barat telah menipu dirinya sendiri kepada pola ‘kekurangan segalanya’ dengan mengobarkan ‘perang ekonomi’ de facto di Cina. Berapa lama itu akan bertahan?  Tidak ada yang tahu, tetapi ekonomi Cina yang turun sekitar setengahnya, telah dengan cepat pulih hingga di atas 80% dari apa yang terjadi sebelum coronavirus menyerang. Berapa lama untuk mengejar ketinggalan dengan jaminan simpanan yang ada?

Apa yang ada di balik itu semua? - Tindakan keras total dengan kepanikan yang ditimbulkan secara artifisial ke titik di mana orang-orang berteriak "tolong, beri kami vaksinasi, datangkan polisi dan militer untuk menjamin keamanan kami" - atau bahkan jika keputusasaan publik tidak sejauh itu, akan mudah bagi otoritas di UE dan AS memberlakukan tahap pengepungan militer dengan alasan “perlindungan kesehatan rakyat”. Bahkan, CDC (Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta), telah merancang sebuah pengarahan kediktatoran keras untuk memunculkan sebuah keadaan "darurat kesehatan".

Bersamaan dengan vaksinasi paksa, siapa yang tahu apa yang akan terkandung dalam campuran 'penyakit-penyakit mini' yang disuntikkan, dan apa dampak jangka panjangnya. Mirip dengan GMO, di mana semua jenis kuman bisa dimasukkan tanpa kita (orang awam) mengetahuinya?

Kita mungkin benar-benar berada tepat di awal dari implementasi ID2020 - yang meliputi, vaksinasi paksa, pengurangan populasi, dan kontrol digital total atas semua orang - dalam perjalanan menuju Tata Dunia Baru - dan hegemoni keuangan global - Dominasi Spektrum Penuh, seperti badan PNAC (Plan for a New American Century) suka menyebutnya begitu.

Sebuah rejeki nomplok untuk Cina. Cina sengaja menjadi sasaran ‘penghancuran ekonomi,’ karena ekonominya yang maju pesat, ekonomi yang segera menyalip hegemoni AS sekarang, dan karena mata uang Cina yang kuat, Yuan, juga berpotensi menyalip dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Kedua kejadian itu akan berarti akhir dari dominasi AS atas dunia. Penyakit coronavirus, sekarang di lebih dari 200 negara, telah menghancurkan pasar saham, penurunan setidaknya 20% selama beberapa minggu terakhir - dan terus merosot. Konsekuensi yang ditakuti dari virus ini adalah perlambatan ekonomi, jika bukan resesi, telah memangkas harga bensin dalam waktu sekitar dua minggu hampir setengahnya. Namun, tanpa campur tangan bank sentral Cina, nilai Yuan vis-à-vis dolar telah agak stabil, sekitar 7 Yuan terhadap dolar. Itu berarti, ekonomi Tiongkok, meskipun ada COVID-19, masih menerima banyak kepercayaan di seluruh dunia.

Saran untuk Cina - beli semua saham perusahaan AS dan Eropa yang Anda bisa dengan harga terendah saat ini dari pasar saham yang runtuh seperlima atau lebih, plus beli minyak yang banyak. Ketika harga pulih, Anda tidak hanya menghasilkan miliaran, mungkin triliunan dari barat, tetapi Anda juga dapat memiliki sejumlah besar saham yang signifikan dan mempengaruhi hasil di sebagian besar perusahaan AS dan Eropa terbesar - dan akan dapat membantu mengatasi upaya masa depan mereka.

Namun, ada satu lapisan perak yang bergerak di cakrawala yang penuh dengan awan gelap. Secara ajaib bisa menjadi kebangkitan kesadaran dari massa kritis yang bisa mengakhiri semuanya. Meskipun, kita tampaknya jauh dari keajaiban seperti itu, di suatu tempat, di sudut tersembunyi dari otak kita, kita semua memiliki percikan kesadaran yang tersisa. Kita memiliki kapasitas spiritual untuk meninggalkan jalur bencana kapitalisme neoliberal barat, dan sebaliknya mendukung solidaritas, kemurahan hati dan cinta kasih kepada satu sama lain dan kepada masyarakat kita sendiri. Itu mungkin satu-satunya cara untuk memecah kebuntuan dan malapetaka keserakahan egosentris barat.


***

Peter Koenig is an economist and geopolitical analyst. He is also a water resources and environmental specialist. He worked for over 30 years with the World Bank and the World Health Organization around the world, including in Palestine, in the fields of environment and water. He lectures at universities in the US, Europe and South America. He writes regularly for Global Research; ICH; RT; Sputnik; PressTV; The 21st Century; Greanville Post; Defend Democracy Press, TeleSUR; The Saker Blog, the New Eastern Outlook (NEO); and other internet sites. He is the author of Implosion – An Economic Thriller about War, Environmental Destruction and Corporate Greed – fiction based on facts and on 30 years of World Bank experience around the globe. He is also a co-author of The World Order and Revolution! – Essays from the Resistance. He is a Research Associate of the Centre for Research on Globalization.

The original source of this article is Global Research

Copyright © Peter Koenig, Global Research, 2020




*****








No comments:

Post a Comment