Uskup Schneider: Kepausan Francis adalah ‘salib yang sangat berat’ untuk kita pikul, namun kita harus berdoa untuknya
Thu Nov 9, 2023 - 7:30 pm EST
(LifeSiteNews) — Ada begitu banyak kebingungan di dalam Gereja saat ini. Apa yang selama ini dianggap benar, kadang-kadang diabaikan atau dikesampingkan, dan bahkan dari jabatan kepausan, kita bisa melihat dengan jelas hal-hal yang hanya dapat dikatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan warisan iman.
Uskup Athanasius Schneider ikut bergabung dengan saya dalam Bagian 1 dari episode dua bagian khusus dari acara John-Henry Westen. Kami membahas masa kepausan Francis ini secara mendalam dan buku barunya, Credo: A Compendium of the Catholic Faith. (Kredo: Ringkasan Iman Katolik.)
Uskup Schneider menjelaskan bahwa umat awam mempunyai hak untuk meminta kepada pastor untuk memberi ‘air susu doktrin’ yang sehat, dengan menggunakan analogi dari St. Caesarius dari Arles, seorang Bapa Gereja. Menurut St Caesarius, kaum awam dapat mengajukan petisi kepada hierarki untuk mewariskan iman kepada mereka dalam pengertian yang sama seperti yang selama ini dipahami, mungkin dengan meminta kepada para uskup dengan contoh-contoh katekismus tradisional, seperti Katekismus Baltimore. Meski begitu, umat beriman dapat menyebarkan kepercayaan tradisional mereka melalui cara-cara modern seperti konferensi dan internet.
Uskup Schneider menekankan bahwa Gereja “bukanlah sebuah LSM” (sebuah organisasi non-pemerintah) atau “partai politik,” dan bahwa Paus menerima kekuasaannya langsung dari Tuhan. “Ini adalah doktrin Katolik, dan oleh karena itu tidak seorang pun di dalam Gereja, tidak ada kardinal, tidak ada konsili, yang dapat menyatakan Paus digulingkan karena beberapa kejahatan atau kesalahan – katakanlah, kejahatan moral atau kejahatan doktrinal; dalam hal ini mungkin paus mendukung ajaran sesat,” tegasnya.
Lebih lanjut dalam mengkaji masalah Paus yang sesat, Schneider menunjukkan fakta bahwa Paus hanya bisa infalibel (tak bisa salah) ketika dia berbicara ex cathedra – yaitu, dengan maksud untuk mendefinisikan masalah iman dan moral yang harus diyakini oleh seluruh Gereja. Pelaksanaan jabatan kepausan ini, yang merupakan bagian dari magisterium luar biasa Gereja, akan selalu sempurna karena pertolongan Roh Kudus.
Namun demikian, Paus belum tentu terlindung dari kesalahan dalam magisteriumnya yang biasa atau sehari-hari. Dalam sejarah hal ini jarang terjadi, namun hal ini bisa terjadi jika Paus tidak berdoa, tidak taat pada Tradisi, atau tidak memberikan nasihat yang baik, kata Schneider kepada saya. Dia lebih lanjut menekankan bahwa Gereja lebih kuat daripada “Paus yang bersalah” dan Gereja dapat “bertahan” bahkan di saat Paus menyebarkan ajaran sesat.
Uskup Schneider lebih lanjut menekankan bahwa masalah kepausan Francis saat ini harus dilihat dari sudut pandang keabadian; Gereja tidak berada di tangan paus Francis atau kita, tetapi di tangan Yesus Kristus, dan oleh karena itu hanya Yesus Kristus dapat menyelesaikan masalah-masalah di masa kepausan saat ini. Upaya untuk memperbaiki masalah ini sendiri hanya akan memperburuk masalah, dengan potensi munculnya para Anti-Paus.
“Saya pikir ini adalah salah satu salib terberat yang dapat diletakkan Tuhan di pundak kita, pada masa kepausan ini,” kata Schneider. “Tetapi pada akhirnya, pada saat yang sama, kita harus berdoa bagi paus Francis, agar dia mendapat pencerahan, agar dia memperoleh dan mendapatkan rahmat, seperti yang diperoleh Yohanes XXII sebelum dia meninggal, untuk bertobat, untuk menarik diri.”
-------------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Biarawati Pro-LGBT Mengatakan bahwa paus Francis 'Meletakkan Fondasi…
Uskup Jerman Meminta Para Imam untuk 'Memberkati' Relasi Homoseksual
Pastor Łukasz - Pesan dari Tuhan Yesus, 27 Oktober 2023
Surat Terbuka Untuk Francis: Mengapa Anda Menghancurkan Agama Para Kudus?
Kard. Müller: Synode Ini Berbicara Tentang Homosex, Bukan Tentang Iman