St. Alphonsus de Liguori:
’Dosalah Yang Membuat Bangsa-Bangsa Menjadi Sengsara’
https://traditioninaction.org/religious/n239_Pun2.htm
St Alphonsus de Liguori memberikan enam khotbah penting tentang topik bagaimana belas kasihan Tuhan ada batasnya, dan ketika saatnya tiba, Dia tidak hanya menghukum para pendosa secara individu, tetapi juga menghukum bangsa-bangsa.
Di sini beliau memperingatkan manusia bahwa setiap individu dapat menghindari kesedihan di bumi dan hukuman kekal setelahnya jika mereka bertobat dan memperbaiki kehidupan mereka. Karena “dosa terkutuk”lah yang membuat kita tidak bahagia di dunia dan di akhirat.
Saat ini, lihatlah betapa Tuhan memperlihatkan kemarahan-Nya dan mengancam kita dengan hajaran. Siapa yang tahu berapa banyak orang di negeri ini yang tidak berpikir untuk mengubah hidupnya dengan harapan agar murka Tuhan diredakan, dimana sebenarnya hal itu dapat dicegah. Oleh karena itu pokok bahasan kali ini adalah: Orang-orang berdosa tidak akan percaya pada ancaman Ilahi sampai pemurnian atau kesengsaraan telah menimpa mereka.
Saudara-saudaraku, jika kita tidak melakukan perubahan, maka hukuman akan datang; jika kita tidak mengakhiri kejahatan kita, Tuhan akan melakukannya. Ketika Lot diperingatkan oleh Tuhan bahwa Dia akan menghancurkan Sodom, Lot segera memberi tahu menantu laki-lakinya: “Bangunlah! Keluarlah segera dari tempat ini, karena Tuhan akan membinasakan kota ini.” (Kej 19:14) Namun mereka tidak mau mempercayainya… Maka hukuman menimpa mereka, dan mereka tetap menjadi sasaran kobaran api.
Saudaraku, apa yang kita harapkan? Tuhan memperingatkan kita bahwa hukuman segera menimpa kita; marilah kita menghentikan dosa-dosa kita, atau haruskah kita menunggu Tuhan yang melakukannya? Dengarlah, hai orang berdosa! apa yang dikatakan Santo Paulus kepada Anda: Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. (Rm 11:22)
Pertimbangkan, kata Rasul Paulus, keadilan yang telah Tuhan terapkan terhadap begitu banyak orang hingga Dia telah menghukum dan memasukkan mereka ke Neraka; terhadap mereka, sungguh, yang terjatuh, sangat kerasnya, tapi perhatikanlah rahmat yang Dia berikan kepadamu.
Namun di hadapan kebaikan Tuhan, kamu harus meninggalkan dosa. Jika kamu mengubah cara hidupmu, menghindari perbuatan dosa, sering menghadiri Sakramen-sakramen, dan terus menjalani kehidupan Kristiani, Tuhan akan mengampuni hukumanmu. Tapi jika kamu tidak tinggal dalam kebaikan, kamu akan binasa, dan akan dilenyapkan. Tuhan sudah terlalu lama bersamamu, Dia tidak sanggup lagi tinggal bersamamu.
Tuhan itu pengasih, tapi Dia adil. Dia memperlakukan orang-orang yang takut akan Dia dengan penuh belas kasihan; Dia tidak dapat bertindak demikian terhadap orang yang keras kepala. Orang seperti itu meratap ketika dia melihat dirinya dihukum, dan berkata, mengapa Tuhan mencabut kesehatanku? Mengapa Dia mengambil dariku anak ini, atau orang tua ini?
Ah, orang berdosa! apa yang telah kau katakan, seru Yeremia, dosamu telah menghalangi hal-hal baik darimu. (Yer. 5:25) Allah tidak berkeinginan untuk menjauhkan kamu dari berkat apa pun, keuntungan apa pun, dari putramu, atau orang tuamu; Allah ingin membahagiakan kamu dalam segala hal, namun dosamu tidak mengizinkan-Nya.
Dalam kitab Ayub kita membaca kata-kata ini: Apakah suatu hal yang besar jika Tuhan menghiburmu? Namun kata-katamu yang jahat menghalangi hal ini. (Ayub 15:11). Tuhan ingin sekali menghiburmu, tetapi hujatanmu, sungut-sungutmu, kata-kata cabulmu, yang kau ucapkan sehingga menimbulkan skandal bagi banyak orang, telah menghalangi Dia. Bukan Tuhan, tapi dosa terkutuk, yang membuat kita sengsara dan tidak bahagia. Dosalah yang membuat bangsa-bangsa sengsara. (Amsal 14:34).
-------------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Tanda-Tanda Sebelum Peringatan Besar
Pastor Jesusmary Missigbètò: Paus Fransis adalah ‘Yudas baru’