DR. RICK FITZGIBBONS (PSYCHIATRIST): PROGRAM
PENDIDIKAN SEX YANG DIAJUKAN OLEH VATIKAN MENJADI ANCAMAN TERBESAR BAGI KAUM
MUDA KATOLIK
Uskup Agung (Vincenzo
Paglia) yang berada dibalik usulan
pendidikan sex Vatikan haruslah diperiksa oleh dewan pengawas penyalah-gunaan
sexual
Vatikan
dibawah PF sedang berjalan menuju penyimpangan sexual serta mendukung perbuatan
dosa. Adalah umat awam yang menyadari hal ini dan kini mereka berbicara.
September 2, 2016 (LifeSiteNews) —Seorang
psikiater terkenal (DR. RICK FITZGIBBONS) yang telah bekerja menangani para
korban penyalah-gunaan sexual oleh imam-imam serta imam-imam (sebagai predator
sexual), mengutuk keras program baru mengenai pendidikan sex yang diajukan oleh
Vatikan dimana dia menyebutnya sebagai ‘tindakan kejam’ dan sebagai ‘ancaman paling
berbahaya terhadap kaum muda Katolik’ yang pernah dia saksikan selama 40 tahun
belakangan ini.
Psikiater yang sangat
menaruh perhatian dan sangat prihatin ini, Dr. Rick Fitzgibbons,
bekerja sebagai direktur sebuah pusat konseling dan juga sebagai konsultan pada
Congregation
for the Clergy at the Vatican; selain itu dia adalah seorang professor pada John Paul II Institute for Studies on
Marriage and Family di Catholic University, Amerika Serikat. Dalam
tulisannya yang diterbitkan oleh LifeSiteNews hari ini, Fitzgibbons
memperingatkan bahwa materi pelajaran yang ada di dalam program pendidikan sex baru
yang dikeluarkan oleh Vatikan yang berjudul The
Meeting Point, yang menyangkut penyalah-gunaan sexual pada kaum remaja Katolik,
berisi gambar-gambar porno yang mirip dengan yang digunakan oleh predator
sexual dewasa.
Dalam sebuah budaya dimana kaum muda dijejali dengan pornografi,
maka saya sangat terkejut demi melihat gambar-gambar yang ada di dalam program
pendidikan sex dari Vatikan ini, dimana beberapa diantaranya benar-benar merupakan
gambar porno bagi orang dewasa,” demikian Dr. Rick Fitzgibbons
menulis. “Reaksi saya yang serentak, sebagai seorang profesional, adalah bahwa pendekatan
pendidikan cabul dan pornografi ini telah melecehkan dan merupakan kekerasan terhadap
kaum muda secara psikologis dan spirituil… sebagai seorang profesional yang selama
ini telah sering menangani para pelaku penyalah-gunaan sexual (predator) oleh imam-imam
serta para korbannya, di lingkungan Gereja, maka saya mendapati
bahwa hal ini (program sex) sangat membahayakan terutama karena
gambar-gambar porno yang ditampilkan di dalamnya adalah mirip dengan gambar-gambar
porno yang dikonsumsi oleh para predator dewasa.
Selanjutnya Dr. Rick Fitzgibbons
meminta agar Uskup Agung Vincenzo Paglia yang mengawasi
jalannya perkembangan dan dirilisnya program sex itu, ketika dia menjadi kepala
pada the Pontifical Council for the Family, untuk dievaluasi
menurut norma-norma yang dijalankan oleh uskup-uskup Katolik Amerika Serikat, mengenai
skandal penyalah-gunaan sexual.
“Paglia seharusnya ‘diadili’ dengan cara menjalani sebuah
evaluasi oleh sebuah dewan pengawas seperti yang disebutkan di dalam norma-norma
dari the Dallas Charter, karena
telah menempatkan kaum muda pada posisi yang sangat beresiko seperti itu,”
demikian tulis Fitzgibbons lagi. “Pemeriksaan
(terhadap Paglia) ini sangat perlu karena saat ini dia diserahi (oleh PF) tanggung
jawab lebih jauh untuk memberikan pengajaran sex serta perkawinan di the John Paul II Institute for Family
Studies.”
Bahkan Fitzgibbons meminta
uskup Kevin Farrell, yang menjabat sebagai kepala pada Prefect Dicastery for Laity, the Family, and Life yang baru dibentuk
itu di Vatikan, agar sesegera mungkin membatalkan program pendidikan sex itu
serta menggantinya dengan ajaran yang sesuai dengan ajaran Paus St.Yohanes
Paulus II mengenai perkawinan, kaum muda, keluarga serta sexualitas, yang ada di
dalam the Role of the Christian Family in the Modern World.
Selanjutanya Fitzgibbons menulis: “Program
pendidikan sex The Meeting Point
menggambarkan sebuah ketidak-pedulian terhadap tekanan sexual pada kaum muda
saat ini dan program itu akan menimbulkan akibat yang membingungkan bagi umat awam
untuk menerima ajaran Gereja Katolik. Program itu menyiratkan sebuah krisis
hebat di masa mendatang bagi Gereja dan terutama bagi kaum muda Katolik serta keluarga-keluarga
dalam proporsi yang jauh lebih besar daripada skandal penyalah-gunaan sexual
atas kaum muda baru-baru ini, yang telah banyak ditulis di media massa.”
Kritikan dari Fitzgibbons ini
telah berjalan serentak dengan kritikan dan usulan dari para pemimpin
internasional yang pro-family dan pro-life yang menyebut program sex Vatikan
itu sebagai ‘sangat tak bermoral’, ‘sama sekali tidak layak’ dan ‘sangat tragis’.
(Seperti kita
ketahui bahwa pada Amoris Laetitia, peranan orang tua dalam pendidikan sex bagi
anak-anaknya telah dihapuskan. Hal ini akan sangat membahayakan sekali bagi anak-anak
kita. Apalagi ditambah dengan isi dari program pendidikan sex baru yang sangat
memprihatikan itu.)
Read the full article at Life Site News
No comments:
Post a Comment