VIDEO:
PASTOR MINUTELLA
DAN REJIM PF
JESUS CHRIST : Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia
orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta
menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan
bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. (Luk. 6:22-23)
VIDEO: Father Minutella and the Pope Francis Regime
Pastor Minutella adalah
seorang Imam Katolik Italia dari Sisilia yang telah dikenal secara nasional karena
kritik terbuka yang dilakukannya terhadap Paus Francis, Amoris Laetitia, dan
Gereja Palsu modernisme. Karena pembelaannya yang tegas terhadap iman Katolik,
Pastor Minutella secara resmi telah dikeluarkan dari parokinya dan dilarang
untuk merayakan Misa, memberikan Sakramen-sakramen, dan berkhotbah. Dia
diperintahkan untuk berdiam diri dan tutup mulut selama sembilan bulan. Dia mematuhi
hal ini. Tetapi Pastor Minutella telah dan terus, diserang secara tidak adil
dan kejam oleh media Italia, termasuk sebuah program yang disebut The Hyenas, sebuah acara TV yang melakukan
sindiran berdasarkan tayangan TV Argentina Caiga
Quien Caiga yang terkenal karena praktek jurnalisme picik dan liciknya.
Setelah Kuria Roma memberitahukan kepadanya bahwa dia akan menerima "ekskomunikasi
ganda" jika dia tidak melakukan pernyataan kesetiaan secara terbuka kepada
Paus Fransiskus melalui berbagai jaringan sosial, maka Pastor Minutella merekam
video di atas sebagai tanggapannya. (silakan melihat video diatas)
Berikut
ini adalah transkrip dari video pastor Minutella:
November 9, 2017 Originally broadcast on Radio Domina Nostra
(The original Italian version may be viewed here:
(The original Italian version may be viewed here:
PASTOR MINUTELLA:
Semoga
Yesus Kristus dipuji dan dimuliakan dan marilah kita selalu berjalan bersama
Bunda Maria.
Teman-teman
yang terkasih, disini, sekali lagi, saya ingin memulai video ini dengan sebuah
doa Salam Maria, bersama-sama dengan anda semua. Marilah kita berdoa kepada
Perawan Terberkati:
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah Buah Tubuhmu Yesus. Santa
Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu
kami mati. Amin.
Teman-teman
yang terkasih, di sini kita bertemu lagi setelah sembilan bulan saya menjalani
ketaatan keheningan, seperti kehamilan seorang ibu selama sembilan bulan
lamanya, meskipun ada ancaman mesin penuang lumpur yang mengerikan, dengan tanpa
batas, yang telah berusaha untuk memaksa saya bertekuk lutut dan membuat saya kolaps,
dan hampir membuat penindasan secara fisik terhadap diri saya. Binatang-binatang
hyena dari berbagai sabana, dengan serangan-serangan mereka yang amat memalukan
--- semakin memalukan semakin besar mereka disambut oleh banyak orang, karena nampaknya
--- demi kesetiaan kepada beberapa kekuatan okultisme yang tidak hanya mendorong
mereka bergerak turun dari tempat saya berada, tetapi tepat di belakang pintu
belakang rumah saya, dimana selama sembilan bulan saya berdiam diri, mereka
telah gagal untuk melemahkan semangat saya dan mengalahkan pastor yang miskin
ini dengan memegang mahkota (penderitaan) di tangannya, ditengah segala manuver
yang mereka lakukan.
Sebaliknya,
seorang pastor yang sederhana tanpa memiliki sarana apapun, dan tanpa kekuatan
duniawi, adalah manusia biasa. Saya tidak memiliki segala kesetiaan yang bisa melindungi
saya, ataupun kekuatan-kekuatan gaib lainnya -- betapa banyaknya kekuatan
seperti itu saat ini -- untuk membuat saya tetap aman. Saya, makhluk yang lemah
dan tidak memiliki senjata apapun, mau terus berjuang hanya dengan kekuatan
iman dan harapan penuh kepada Hati Yesus dan Maria. Terkadang saya sendiri
bertanya-tanya bagaimana sistem yang terorganisir dengan baik itu yang selalu menganiaya
saya, bisa menjadi takut kepada pastor kecil seperti saya ini. Perkataan
Montfort mengenai orang-orang yang dikonsekrasikan kepada Maria, tiba-tiba muncul
dalam pikiran saya, dan saat itulah saya mengerti; dan malam ini saya tegaskan
kepada anda semua bahwa kekuatan saya, dukungan saya, tempat perlindungan saya,
adalah Maria. Dia memelukku seperti induk ayam yang memeluk anak-anaknya di
bawah sayap-sayap keibuannya. Maria, yang menurut Montfort sebagai "batu pegangan
para filsuf" yang sangat dikasihinya dan dari siapa dia mendapatkan segala
rahmat. Sungguh, ketika seseorang menemukan dalam hidupnya sendiri -- terutama
kehidupan imamat – adanya relasi yang mendalam dengan Bunda Maria, bersama
Maria, maka semuanya berubah. Semua berubah.
Sejak
26 Juni 2017 yang lalu, ketika Uskup Corrado Lorefice menyingkirkan saya dari
peranan saya sebagai pastor paroki, dengan perintah agar segera saya laksanakan
-- bahkan saya tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada umat saya dan
secara substansial saya telah diskors, diberhentikan bahkan dipecat, meskipun umat
terus mengatakan bahwa "ini bukan pemecatan", "ini bukan pemecatan",
padahal kenyataannya secara substansial ini adalah pemecatan. Begitulah sejak
Maret (2017) lalu, saya diharuskan untuk tetap diam pada semua jejaring sosial.
Sejak Maret lalu saya tidak berbicara. Sejak itu, karena saya telah berbicara kebenaran
tentang adanya Gereja palsu, saya mengalami penganiayaan moral dan secara praktis
saya telah telah berada di dalam pengasingan. Tetapi saya telah memperkirakan
bahwa semua ini akan terjadi, karena saya tahu dan sadar bahwa saya berbicara
tentang kebenaran dan saya mengatakan yang sebenarnya.
Jika
saya adalah orang gila seperti yang ditayangkan oleh beberapa siaran televisi yang
mencoba menggambarkan diri saya - mereka bahkan memanggil saya "pembawa
acara yang suci", sebuah definisi yang bahkan disambut oleh banyak orang-orang
di dalam Gereja – maka mereka pasti akan membiarkan saya dalam damai. Tetapi sebaliknya,
mereka bahkan mengejar-ngejar saya. Mereka mengejar saya, tetapi mereka tidak
tahu bahwa di mata saya, di bibir saya dan di hati saya aku tidak punya apa-apa
sama sekali kecuali Maria. Dialah yang membisikkan kepada saya agar terus maju.
Dia meraih saya dan mengatakan kepada saya, "Teruslah! Teruslah!".
Dan dia sekarang mengatakan kepada saya, di dalam hati saya, untuk meninggikan suara
saya guna membela iman Katolik yang sehat yang saat ini sedang terancam seperti
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perawan Maria telah, dan masih, menjadi kekuatan
saya; dan karena dia juga, jika anda benar-benar ingin tahu, maka saya mampu
bertahan selama berbulan-bulan ini.
Dan
sekarang saya malah lebih termotivasi untuk terus melangkah maju. Oleh karena itu,
saya mengatakan kepada diri saya bahwa hierarki aneh dari apa yang disebut sebagai
"gereja belas kasih" - yang menimpa mereka yang tidak sesuai dengan
kriteria ini, "gereja belas kasih" yang membentang ke seluruh pelabuhan
di Italia untuk menyambut para pengungsi miskin tapi kemudian mereka membawa kepada
pisau guillotine orang-orang yang tidak mematuhi satu garis pemikirannya
tentang sifat diktatorial -- orang-orang ini tidak takut kepada saya yang dapat
dengan mudahnya mereka musnahkan – karena saya tidak memiliki pengawal pribadi yang
kekar dan tidak memiliki pertahanan apapun -- tetapi mereka takut kepada Bunda
Maria. Mereka tidak bisa memperkirakan sebuah akibat.
Karena Bunda
Gereja Kudus telah terlalu sibuk, karena kita berbicara tentang sebuah invasi
kejahatan yang sejati, tentang rencana penghancuran atas semangat Katolik yang
lama, maka rencana itu telah dipelajari dengan saksama secara terinci. Rencana
itu telah dipelajari dengan seksama dalam segala detilnya, teman-teman yang terkasih.
Sayangnya bagi mereka, yang menganggap Maria hanya sebagai 'Maria dari Injil'
dengan sedikit kata yang diucapkan tentang dia, maka mereka merasa tidak punya urusan
dengan Maria, karena kesalahan mereka sendiri. Tak ada urusan dengan Bunda
Maria! Dengan ibu kita! Mereka belum mengerti bahwa Perawan Terberkati akan
menyelamatkan Gereja! Dia akan menyelamatkan Gereja Katolik yang bukan hanya milik orang ini atau orang itu, namun
merupakan satu-satunya milik Yesus Kristus! Tidak ada ideologi yang bisa menentang
kepemilikan eksklusif Mempelai Wanita ini hanya bagi Yesus Kristus sendiri! Dan
Bunda kita akan menyelamatkan Gereja! Dia akan menyelamatkan Gereja dengan cara-cara
seperti yang diberikan melalui
Magnificat. "Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari tahta.” Dan inilah
jawaban yang tulus yang saya berikan malam ini, dan ini adalah jawaban
evangelis: "Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari tahta;
yang hina dina diangkat-Nya!"
Semoga Sang Perawan Terberkati menyelamatkan Gereja dari penipuan sesat ini, dari pemborosan buta yang mengevaluasi ulang Martin Luther hingga kemudian mereka menganggapnya sebagai seorang pembaharu yang suci!
Teman-teman
terkasih, ada orang-orang, seperti Uskup Galantino, yang menyatakan bahwa
reformasi Lutheran adalah tindakan dari Roh Kudus! Dan kita diam saja! Ada juga
orang-orang yang meninjau kembali upacara Misa Kudus dalam persiapan untuk
mengadakan ekumenisme liturgis yang semakin meningkat saja saat ini! Ada juga orang-orang
yang bergandengan tangan dengan dunia dan menganiaya para nabi! Ada juga mereka
yang berbicara tentang belas kasih sambil membunuh siapa pun yang tidak ikut
serta di dalam cara berpikir mereka! Dan kemudian dipamerkan pula alunan pemborosan
doktrinal dan pastoral yang berkelanjutan. Dan di hadapan janji kudus dari Perawan
Terberkati di Fatima, "Pada
akhirnya, Hatiku Yang Tak Bernoda akan menang", berapa banyak dari
kita yang tetap berada di dalam pelukan Katolik Apostolik Roma? -- terlepas
dari segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Maka marilah kita semua berdiri
sekarang karena Bunda Maria datang untuk memeriksa kembali pasukannya.
Perlawanan,
teman-teman yang terkasih. Inilah kata kunci yang menentukan: perlawanan hingga
akhir dan di depan sebuah tipuan yang karena pakaiannya yang disamarkan dengan
baik dari kata ‘belas kasih’ yang palsu, hingga seakan-akan ia membawa rasa
apokaliptik di dalamnya. Ini bukanlah pertempuran antara kaum progresif (liberal)
yang berada di pemerintahan, dengan orang-orang yang dipecat dan/atau
dikucilkan karena mereka setia kepada Magisterium selamanya. Tidak. Ini adalah
pertempuran antara ‘Wanita yang berselubung matahari’ dengan si naga dari
neraka yang telah melancarkan serangannya yang paling halus kepada Gereja.
Sesungguhnya, Perawan Terberkati, seperti yang bisa kita baca dalam perjanjian devosi sejati kepada Maria, dia sangat mengasihi,
mendukung, membimbing dan melindungi orang-orang yang dikonsekrasikan kepadanya.
Selain itu, siapa pun yang mengkonsekrasikan dirinya kepada Bunda Maria tidak
akan pernah jatuh dalam perangkap setan dan kesesatan, seperti yang dikatakan
oleh Montfort.
Malam
ini, saya -- untuk pertama kalinya saya berbicara lagi dan anda akan mengerti
mengapa --- saya merasa perlu menceritakan segala hal yang saya rasakan betul sebagai
kehadiran dan kasih dari Bunda Maria. Dan saya mengulanginya bersama dengan
Santo Yohanes Paulus II yang agung: "Totus Tuus". Selanjutnya, karena
seorang yang terpikat selalu membutuhkan personalisasi kasih, maka saya
memanggil engkau, Ibu dan Ratuku yang manis, Maria Yang Terkudus. Saya berada di
sini untuk menyerahkan hidup saya, dan untuk memberikan kepada Hatimu Yang Tak
Bernoda, imamat saya yang tersakiti dan dihinakan secara tidak adil. Famulus
tuus sum Maria, Mater mea. Famulus tuus sum Maria, Regina mea. Famulus tuus sum
Maria, Domina mea. Saya menyatakan diri saya sebagai hambamu, Maria, Ibuku. Maria,
Ratuku, semua setan gemetar dan segala kesesatan berlari menjauh di hadapan
Kuasa Keibuanmu.
Bersama
engkau, Ibu, marilah kita membebaskan Gereja dari musuh-musuh yang tersembunyi
dan marilah kita mengembalikan Gereja kepada Tuhannya dengan segala keindahan
dan kemuliaannya. Ini bukanlah sebuah utopia karena ia, Gereja, dibayar oleh
penderitaan yang memalukan dari marjinalisasi terhadap diri saya, oleh perusakan
atas reputasi saya dan oleh penghinaan total terhadap diri saya. Dengan tandamu,
oh Bunda yang mulia, kita akan siap. Melalui senjata Rosario Kudus, marilah
kita membebaskan Gereja Kudus dari situasi yang beracun dan ajaran sesat ini. Karena
ini bukanlah serangan terhadap Don Minutella, teman-temanku yang terkasih. Ini
adalah serangan terhadap seluruh Gereja.
Saat
ini, menjelang pesta Santo Leo Agung, Paus pertama yang memakai nama Leo
(Singa) dan yang benar-benar meraung melawan ajaran sesat, saya harus membawa masalah
ini kepada perhatian anda, para musuh Gereja.
Menyusul
alasan yang saya sampaikan kepada kongregasi para klerus di Vatikan, setelah
mengirim sebuah surat kepada Uskup saya pada tanggal 21 September 2017, di mana
saya mengakui setiap kebenaran iman Katolik, termasuk penghormatan terhadap kepandaian
dan keinginan Uskup Roma, kepala dari kongregasi telah memberi tahu saya bahwa alasan
saya tersebut akan ditangguhkan pemeriksaannya sampai tanggal 8 Desember.
Sementara itu, saya diharuskan menyampaikan janji kesetiaan kepada Paus
Fransiskus secara terbuka. Saya bertanya dalam hati alasan mengapa ada permintaan
yang tidak biasa seperti itu. Bagaimanapun, setelah menyatakan rasa hormat saya
kepada kepandaian dan keinginan Paus Roma dalam surat sebelumnya, saya tidak mau
memenuhi permintaan mereka yang dikatakan sebagai saran saja kepada saya. Hal ini
juga karena Kardinal Stella adalah pemimpin, tetapi dia bukanlah bapa spiritual
(penasihat rohani) saya. Darimanakah permintaan yang tidak biasa ini berasal?, demikian
saya berpikir – sebuah permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seseorang
akan bersedia untuk taat kecuali menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan
jiwa. Karena tidak ada seorangpun yang lebih tinggi daripada Injil. Bagaimanapun
juga, hari ini, tanggal 9 November 2017, saya telah dikumpulkan, dipanggil
secara pribadi, di dalam kuria, oleh Uskup saya yang telah berbulan-bulan lamanya
dia mengabaikan saya, saat saya ‘dibantai habis-habisan’ melalui ‘program TV Hyenas’ dan dipermalukan di
hadapan publik tanpa bisa menerima satu kali telepon sekalipun dari salah satu unsur
di dalam ‘gereja belas kasih’ itu, akhirnya Uskup mendekati saya. Dia memanggil
saya dan dia membacakan sebuah surat dimana disitu tertulis bahwa jika saya tidak
mau melakukan janji kesetiaan secara terbuka kepada Paus Fransiskus, maka saya
akan dikucilkan dengan dua exkomunikasi. Apa? Apa yang saya katakan? Ya, kalian
telah mendengar hal itu, kawan-kawan! Saya akan dikucilkan dengan dua exkomunikasi.
Disamping kenyataan yang terjadi, bahwa ketika saya mendengar hal ini, saya
hampir tersenyum saat memikirkan hal itu, sementara itu, karena Gereja ini
(Gereja Katolik) telah menjatuhkan exkomunikasi versi Martin Luther. Karena
itu, saya masih bisa memiliki pengharapan.
Selanjutnya,
saya terpaksa harus mengingatkan Uskup bahwa dalam surat yang saya kirimkan
kepadanya dan kepada anggota kongregasi, saya telah mengulangi pernyataan rasa
hormat saya terhadap Paus Roma. Pada titik ini, saya ingin mengerti reaksinya! Ketika
saya mengirim surat kepada Uskup dan saya menyatakan kepada Uskup Agung
Palermo, tanpa menyebutkan nama-namanya, Uskup memanggil saya untuk memberi
tahu saya "surat ini tidak sah".
"Kenapa tidak sah?" saya bertanya.
"Ini tidak sah karena kamu harus menyebutkan
nama Corrado Lorefice".
"Mengapa saya harus menyebut nama Corrado
Lorefice?", tanya saya.
"Karena jika kamu tidak menyebutkan namanya,
maka saya meng-exkomunikasi kamu!"
Apakah anda
bisa mengerti, teman-teman yang baik? Ini adalah skizofrenia (penyakit gila),
atau pemaksaan yang sejati. Tak ada yang lebih baik daripada kata ‘pemaksaan,’ teman-temanku
yang terkasih!
Saya
ingin mengatakan bahwa telah ada pemaksaan sepihak agar saya melakukan pernyataan
publik, pada semua jejaring sosial, di mana saya harus menyatakan kesetiaan
saya kepada paus Fransiskus.
Di sini
saya bertanya lagi dalam diri saya dan saya juga bertanya kepada anda semua,
bukankah Paus Roma adalah Paus Fransiskus, ataukah Paus Roma secara nominal
merupakan peran yang berbeda dari Paus Fransiskus? Saya bertanya ini karena
jika keduanya adalah orang yang sama, lalu bagaimana bisa ada dua exkomunikasi?
Hal ini berarti bahwa di balik masalah tersebut, ada sesuatu yang lain yang sedang
terjadi. Tapi tentunya orang-orang ini harus sangat berhati-hati karena apa
yang dipertaruhkan adalah kebaikan Gereja. Jika perbedaan antara Paus
Fransiskus dan Paus Roma hanya nominal (penyebutan) saja, maka saya menegaskan
kembali bahwa saya telah membuat pernyataan saya secara tertulis. Bahkan saya telah
memasukkan versi yang lebih panjang dalam surat saya. Karena itu, berarti mereka
tidak mau mendengarkan saya. Jadi, ada orang-orang tertentu yang ingin menambahkan
bensin ke dalam api. Apa yang terjadi kemudian pada sembilan bulan ketaatan
saya yang berupa silencium atau berdiam diri? Karena itu, saya ingin mengatakan
kepada anda yang sedang mendengarkan, dan juga kepada semua orang yang menunggu
jawaban saya, bahwa saya menolak melakukan tindakan pernyataan publik yang
munafik semacam itu yang tidak sesuai dengan ketaatan, karena hal itu adalah penindasan,
bukannya sikap tunduk yang seperti diajarkan oleh St. Thomas Aquinas, karena keutamaan
ketaatan haruslah tunduk kepada rezim yang menjalankan keutamaan keadilan; jika
keadilan tidak ada di dalam keutamaan yang utama yang mengatur keutamaan kepatuhan,
maka hal itu bukan lagi sebuah keutamaan, tapi ia adalah sebuah kekejian yang
adalah sebuah tindakan penaklukan yang murni terhadap orang lain. Sebagai imam
dan sebagai orang yang dibaptis, yang sangat mengasihi Kristus dan Gereja-Nya,
yang saat ini sedang melewati jalan Kalvari, saya menyatakan hal berikut:
Saat ini saya, dengan rendah hati, meminta agar
Paus Roma dapat menjelaskan apa yang benar-benar dia pikirkan sehubungan dengan
pemberian Komuni Kudus kepada orang yang bercerai dan menikah lagi?,
karena dia (PF) menciptakan iklim kebingungan dimana dia (PF) memegang tanggung
jawab yang utama, terutama dalam hal keselamatan jiwa-jiwa ! Apa yang
dipertaruhkan di sini adalah keselamatan jiwa! (Catatan: Pertanyaan ini bisa
diperluas: apa yang dipikirkan oleh PF ketika dia mengijinkan orang bukan Katolik
untuk menerima Komuni Kudus? Orang berdosa berat (homosex) untuk menerima
Komunis Kudus tanpa keharusan untuk menyesal dan mengaku dosa terlebih dahulu?)
Oleh
karena itu inilah saat dimana umat Katolik sejati yang tidak ingin menyamarkan
diri mereka di balik tabir asap ini, harus muncul keluar! Sekarang inilah waktu
seperti yang diramalkan dalam Rahasia Ketiga Fatima! Saya harus mengingatkan
dengan keras kepada Kardinal-kardinal yang terkemuka, demi kebaikan mereka, dan
kepada semua imam, agar mereka sadar bahwa kita sedang menjalani saat kebingungan,
rasa kehilangan, dan ujian berat di dalam Gereja! Jika kita tetap diam, maka kita akan membawa sejumlah besar jiwa ke
dalam neraka! Dan bahkan bagi kita akan ada hukuman kekal! Kita harus
meminta kejelasan dalam hal ini, demi kebaikan jiwa-jiwa! Demi kebaikan domba-domba
yang dipercayakan kepada pemeliharaan kita. Jika ‘keterbukaan’ baru ini adalah menjadi
Kehendak Tuhan, maka setidaknya ada rasa hormat terhadap orang-orang di dalam
Gereja yang berjalan dan berpikir dengan kecepatan lebih lambat, karena mereka membutuhkan
klarifikasi atau kejelasan.
Jika
kita tidak usah melihat kepada tindakan penindasan terhadap diri saya, saya toh
tetap diam selama berbulan-bulan dan besok saya akan di-exkomunikasi dua kali,
yang masih belum bisa saya mengerti apa artinya ini. Mungkin hal itu berarti
bahwa jika saya dilahirkan sekali lagi, tetaplah tidak ada harapan bagi saya.
Sekarang
saya akan mengatakan dua hal yang terakhir. Pertama, bahwa kita harus lebih taat
kepada Allah daripada manusia, dan ini adalah Firman Tuhan! Pertama-tama kita
harus taat kepada Tuhan sebelum kita menaati manusia!
Kecaman-kecaman yang dilontarkan terhadap saya tidaklah memiliki validitas. Sebaliknya, semua itu laksana lencana kehormatan bagi saya, seperti yang telah saya katakan beberapa waktu sebelumnya. Gereja palsu ini, pada saat ini, dengan segala kebencian yang dimilikinya, sedang memerintah dengan tindakan yang begitu kuat untuk menanamkan rasa takut kepada orang-orang lain dan telah membuat diri saya menjadi contoh, sehingga sebelum ada beberapa orang imam baik yang ingin muncul dan berbicara keras, mereka mungkin akan berpikir dua kali lebih dahulu, dengan mengingat bagaimana kekuatan orang-orang di dalam gereja palsu ini telah merendahkan pastor Don Minutella. Kitab Wahyu telah memberitahu kita ‘untuk keluar! Keluar dari Babel’. Bahwa mereka (imam-imam yang ingin bersuara ini) bisa membuat keputusan sendiri. Kita mengikuti Magisterium Gereja yang sehat saja lah.
Lencana
kehormatan! Sama seperti Santo Athanasius, saya tidak takut akan segala tuduhan
ini. Tuhan telah mengungkapkan kepada saya, di dalam hati saya, bahwa ini
adalah tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar.
Apakah anda mengerti? Karena kenyataan bahwa saya tidak melakukan pernyataan kesetiaan secara terbuka kepada Paus Fransiskus di jejaring sosial seperti yang mereka tuntut, dan saya merasa benar-benar bebas untuk tidak taat, saya menerima dua exkomunikasi. Hal seperti ini tidak pernah terjadi dalam keseluruhan sejarah Gereja! Hal ini berbau seperti rezim (politik dan diktator) dan bukan seperti Gereja Katolik! Dan jika saya berbicara dengan cara seperti ini, ini adalah benar, karena saya menhasihi Gereja! Saya minta maaf kepada semua orang di dalam Gereja, yang tahu apa yang sedang terjadi, namun mereka masih menggunakan bahasa diplomatik yang terlalu banyak, yang bagaimanapun juga, mungkin akan lebih merusak karena 'mereka yang berada di pihak sana' tidak memiliki masalah dalam hal kekejian seperti ini.
Saya
mohon agar sebagian dari Gereja yang berteriak karena ketidaknyamanan mereka untuk
diperhatikan. Saya mengatakan hal ini kepada Paus Roma dan juga bagi diri saya
sendiri, yang paling akhir di antara para imam paroki: jika kita tidak mau mendengarkan, maka Tuhan akan campur tangan dengan
cara yang bahkan tidak dapat kita pahami.
Sebagai
kesimpulan, semoga Perawan Terberkati mencegah exkomunikasi ganda ini dalam
menghadapi sesuatu yang boleh dikatakan sebagai hal yang paling kecil. Seperti
yang saya katakan, saya mengucapkan rasa hormat kepada kepandaian dan keinginan
Paus Roma. Saya perlu menggarisbawahi bahwa tindakan semacam itu (yang diterapkan
atas diri saya) akan memancing sebuah ketidakadilan yang tidak hanya tidak
proporsional, tetapi juga secara formal tidak adil. Dalam surat tanggal 21
September 2017 yang dikirim kepada Uskup dan anggota kongregasi para Klerus,
saya kembali menyatakan persetujuan sepenuhnya atas kepandaian dan keinginan Uskup
Roma. Saya pikir saya telah mengklarifikasi semuanya. Dan pada saat ini, saya
memikirkan anggota keluarga saya yang tahu betul, terutama orang tua saya,
bagaimana saya ikut merayakan Misa pada usia dua tahun sementara saudara kembar
saya menjadi putera altar. Di hadapan saat dramatis ini bagi seluruh Gereja, di
mana ada seorang pelayan hina yang menolak untuk secara pasif menyaksikan
Gereja dirubah menjadi sesuatu seturut dunia ini, saya meminta di dalam hati.
Saya meminta kepada hati nurani. Seperti yang dikatakan oleh Santo Agustinus,
"Ecclesia Virgo, Virgo Infide Meretrix In Eresia".
Ini
adalah saat yang dramatis bagi seluruh Gereja.
Mungkin apa yang dirasakan oleh saya adalah menderita
lebih banyak. Tetapi tidak, itu tidak benar. Bahkan di sisi lain dari Tiber dan
di sepanjang jalan di dalam ruang-ruang Vatikan, sebuah suasana ketakutan,
teror, kesedihan dan intimidasi telah memerintah banyak hati dan pikiran para
imam.
Mengapa?
Mengapa kita sampai pada kesimpulan ini? Sampai kapan, ya Tuhan? Kebun anggur-Mu
menjadi rusak ketika babi hutan menghancurkannya dan melahapnya. Datanglah, oh
Tuhan. Datanglah untuk menyelamatkan Gereja-Mu.
Saya
percaya bahwa saya telah mengklarifikasi setiap poin. Dan seperti yang saya
lihat, akan ada exkomunikasi ganda atas diri saya, yang tidak dapat dihindari.
Tetapi Surga akan turun tangan seperti yang dianggap Tuhan paling cocok karena
'setan membuat potnya tetapi bukan tutupnya'. Dan apa yang bisa dianggap
sebagai penghukuman, sayangnya bagi mereka, bisa nampak seperti lencana
kehormatan (bagi mereka sendiri).
Marilah
kita terus berjalan bersama Maria.
Doa
bagi pastor Don
Minutella
O YESUS, Imam Agung kami,
O YESUS, Imam Agung kami,
Dengarkanlah doaku yang hina ini bagi pastor-Mu, Pastor Minutella.
Berilah dia iman yang kokoh, pengharapan yang cerah dan teguh, serta kasih yang membara yang akan selalu berkobar dalam perjalanan hidup imamatnya.
Dalam kesepiannya, hiburkanlah dia. Dalam kesedihannya, kuatkanlah dia. Dalam
frustrasinya, tunjukkanlah kepadanya bahwa melalui penderitaan itulah jiwa sedang dimurnikan, dan tunjukkanlah kepadanya bahwa dia dibutuhkan oleh Gereja, dia dibutuhkan
oleh jiwa-jiwa, dia dibutuhkan bagi
karya penebusan.
Oh Bunda Maria
yang penuh kasih, Bunda para imam, bawalah ke dalam hatimu anakmu yang dekat denganmu ini, melalui tahbisan imamatnya, dan karena kuasa yang dia terima untuk melanjutkan karya Kristus di sebuah dunia yang
sangat membutuhkannya.
Jadilah penghiburan baginya, jadilah kebahagiaannya, jadilah
kekuatannya, dan terutama tolonglah
dia untuk hidup dan membela cita-cita selibat imamatnya. Amin.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/