PF
BERKATA : ‘ALLAH TAK BISA MENJADI ALLAH JIKA TANPA MANUSIA’
paulsimeon2014July
9, 2017
https://veritas-vincit-international.org/2017/07/09/pope-francis-says-god-cannot-be-god-without-man/
Rabu, 7 Juni 2017, pada acara audiensi umum, PF secara konroversial
menyatakan di hadapan orang banyak di lapangan St.Petrus: ‘ALLAH TAK BISA MENJADI ALLAH JIKA TANPA MANUSIA’
Saat itu PF mengatakan:
Saudara-saudari, kita tak pernah sendirian. Kita bisa berada
jauh (dari Tuhan) dan berseteru; bahkan kita bisa berkata bahwa kita ini ‘tanpa
Allah’. Tetapi Injil Yesus Kristus mengungkapkan kepada kita bahwa Allah tak bisa
ada jika tanpa diri kita: Dia tak akan pernah menjadi Allah ‘tanpa manusia’;
adalah Dia yang tak bisa ada jika tanpa kita, dan ini adalah sebuah misteri besar
! Allah tak bisa menjadi Allah jika tanpa manusia: ini adalah sebuah misteri besar
!
Banyak sekali teolog yang berkomentar setelah kejadian itu, dengan
mengatakan bahwa ucapan PF itu adalah sangat berbahaya dan bisa diterima secara
salah.
John Paul Meenan, profesor teologi di Our Lady Seat of Wisdom, sebuah
perguruan tinggi Katolik di Ontario Timur, mengatakan kepada LifeSiteNews bahwa ungkapan "Allah
tidak dapat menjadi Allah tanpa manusia" sangat terbuka untuk menimbulkan salah
tafsir dan sangat bermasalah. Profesor Meenan mengatakan bahwa tidak benar
bahwa 'Allah tidak dapat menjadi Allah jika tanpa manusia' dalam pengertian universal.
Meenan mengkhawatirkan pernyataan tersebut karena ia dapat digunakan
untuk mendukung ajaran sesat kaum modernist yang dikenal sebagai "teologi
proses" yang menyatakan bahwa "Tuhan menyempurnakan dirinya sendiri
dengan penciptaan atau tumbuh bersama dengan ciptaan."
Seorang teolog awam Katolik yang terkenal, berkata kepada LifeSiteNews, namun dia tidak ingin namanya
disebutkan:
Karena Inkarnasi Tuhan kita Yesus Kristus, memang benar bahwa
Allah tetap menyatu secara kekal dengan umat manusia melalui kodrat manusiawi
Yesus Kristus, Pribadi Kedua dari Tiga Pribadi Ilahi dari Tritunggal Yang
Terberkati. Meskipun demikian, Tuhan sama sekali tidak membutuhkan manusia; jadi
hubungan kita dengan Tuhan sepenuhnya bergantung pada kelimpahan Kasih Ilahi
yang tak terhingga dari Bapa, Putera dan Roh Kudus.
St. Irenaeus dari Lyons (tahun 130, c.208), seorang uskup,
martir, dan Bapa Gereja, menulis dalam karyanya yang terkenal Against the Heresies:
Pada mulanya bukan karena Dia membutuhkan manusia maka Tuhan
menciptakan Adam, tapi hal itu agar Dia memiliki seseorang agar Dia bisa
memberikan berkatNya. Sebab, tidak hanya sebelum Adam, tapi bahkan sebelum
penciptaan, Firman itu memuliakan Bapa saat Ia tinggal di dalam Dia dan Ia dimuliakan
oleh Bapa.
St. Irenaeus menambahkan:
Ketika orang berdiri di tengah cahaya, bukannya orang itu yang
menerangi cahaya itu dan menyebabkannya bersinar, tapi dialah yang diterangi
dan dibuat bersinar oleh cahaya itu. Orang itu sama sekali tidak menyumbang apa
pun untuk terjadinya terang, orang itu mendapatkan keuntungan dari cahaya dan
diterangi olehnya. Begitulah cara melayani Tuhan: pelayanan kita tidak bisa menyumbang
apapun kepada Tuhan karena Tuhan tidak
membutuhkan pelayanan manusia; tetapi bagi mereka yang melayani dan
mengikutiNya Tuhan memberi hidup, kemuliaan yang tak bisa rusak dan kekal.
Sejak menjadi paus, PF telah menimbulkan banyak sekali kekhawatiran
dan kebingungan di kalangan umat Katolik yang setia, dengan melalui pernyataan-pernyataannya
yang kontroversial. Sebelumnya Dia mengatakan
bahwa kebanyakan
pernikahan Katolik adalah tidak sah, dan bahwa beberapa tindakan kumpul kebo merupakan
"pernikahan yang sejati".
Dalam
sebuah pernyataan kontroversial lainnya, PF juga mempertanyakan keberadaan neraka, dan
dia mengatakan bahwa setiap
orang akan naik ke surga.
Dalam ensiklik kepausan Amoris Laetitia yang kontroversial itu
(297), PF menulis: "Tidak
ada yang dapat dihukum selamanya, karena itu bukanlah logika Injil!"
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment