Friday, February 12, 2016

Sebuah kunjungan kedalam neraka



SEBUAH KUNJUNGAN KEDALAM NERAKA

 JESUS CHRIST:  "Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabatKu, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang kedalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia !" ~ Gospel of Saint Luke, Chapter 12




Di sebuah zaman ketika ada seorang paus bisa berkata bahwa ‘tidak ada hukuman (kekal)’ tanpa berpikir lebih jauh lagi, dan ketika ada seorang uskup berkata kepada sebuah media massa bahwa ‘kemungkinan neraka itu kosong’ dan ketika ada seorang pedukung Katolik dengan tanpa perasaan bersalah (apalagi meminta maaf) mengakui bahwa ‘iblis itu masih memiliki beberapa sifat baik’ sementara itu televisi menyiarkan sebuah show berjudul ‘Lucifer’, maka adalah sangat bermanfaat sekali jika kini kita memandang kembali dan merenungkan sebuah realitas yang sangat extrim yang bernama ‘neraka’, beserta segala kengerian setan yang tak terbayangkan besarnya ada didalamnya.

Semoga kita semua bisa menjadi sebagai anak-anak kecil yang sungguh mempercayai apa yang dikatakan Yesus Kristus, apa yang diketahui oleh para kudus, dan apa yang dipercayai oleh angkatan-angkatan umat Kristiani sejati yang mendahului kita.

Dibawah ini anda bisa membaca kutipan-kutipan dari sebuah buku yang ditulis bagi anak-anak mengenai neraka (termasuk penglihatan-penglihatan yang dialami oleh Santa Frances dari Roma, Santa Teresa, dan Bede Venerabilis) yang berjudul The Sight of Hell (Penglihatan atas neraka) ditulis oleh Reverend John Furniss, C.S.S.R., dan diterbitkan pada 1874 oleh James Duffy and Company, Dublin, Ireland.

Buku ini memiliki pengakuan dan persetujuan berikut :

“Saya telah membaca baik-baik buku kecil bagi anak-anak ini dan tidak menemukan adanya sesuatu yang bertentangan dengan doktrin Iman Kudus. Sebaliknya, saya menemukan banyak hal yang mempesona, berbagai ajaran dan yang menguatkan palajaranmu sebagai kaum muda, yang telah dituliskan didalam buku ini.” – William Meagher, Vicar General, Dublin, December 14, 1855.

Sekarang renungkanlah. Beberapa dari kita mematuhi aturan lalu-lintas karena ia adalah merupakan aturan dan baik untuk dilaksanakan. Maka begitulah aturan itu dilaksanakan. Sementara itu orang-orang yang lain, mungkin mayoritas dari kita, berpikir bahwa batas kecepatan yang diijinkan disitu terlalu kecil, terlalu lambat, dan melanggar aturan kecepatan lalu lintas tidak akan menimbulkan gangguan serius bagi siapapun. Namun kita masih juga bersedia mematuhi aturan itu karena kita tidak ingin beresiko ditilang.

Kita ini manusia macam apa sih? Tetapi marilah kita jujur saja.

Jika anda sedang membaca dan menghayati tulisan mengenai neraka ini yang terasa cukup menakutkan, dan anda berpikir bahwa tulisan seperti ini adalah terlalu didramatisir atau terlalu menakutkan, maka tolong berhentilah membaca sejenak, dan bertanyalah kepada diri anda sendiri : seberapa dramatis dan menakutkan sebuah diskusi mengenai neraka itu?

Buku ‘The Sight of Hellini, juga memberikan catatan kaki pada halaman peetamanya :

“Karya ini diterbitkan demi kemuliaan yang lebih besar bagi Yesus Kristus melalui IbuNya yang terkudus dan demi penyucian Gereja militan besertsa anggota-anggotanya.”

Buku itu dicetak ulang disini dengan niatan dan harapan yang tetap sama.

"Para kudus tak pernah menyangkal neraka, mereka merasa takut kepadanya. Namun pendosa yang tak mau bertobat, tak pernah takut kepadanya, dan mereka menyangkalnya." ~Venerable Fulton J. Sheen

Penglihatan atas neraka
by Reverend John Furniss, 1874




Kini adalah saatnya untuk melakukan apa yang dilakukan oleh St.Agustinus. Dia berkata :”Marilah kita turun ke neraka sementara kita masih hidup (di dunia), agar kita tidak usah masuk kedalam neraka ketika kita mati.” Jika kita memperhatikan penjara yang mengerikan itu, dimana mereka yang melakukan dosa berat dihukum, maka kita akan takut melakukan dosa berat.

Gerbang-gerbang neraka

Santa Frances dari Roma menjalani kehidupan yang amat kudus. Berkali-kali dia melihat neraka dengan matanya sendiri, sementara malaikat pelindungnya berada di sampingnya. Sungguh menyenangkan bagi Allah Yang Maha Kuasa untuk memberinya kesempatan menyaksikan hal-hal lainnya yang menakjubkan.

Pada suatu malam Malaikat Agung St.Gabriel mengajaknya untuk melihat neraka. Dia pergi bersama malaikat itu dan menyaksikan tempat yang sangat mengerikan. Marilah kita mengikuti jejak langkahnya agar didalam roh kita bisa melihat juga hal-hal yang menakjubkan yang dilihat oleh Santa Frances. Perjalanan kita melalui tempat-tempat yang dalam dan gelap dibawah tanah. Kini kita mulai. Kita melalui berarus-ratus mil jauhnya lorong-lorong yang gelap. Kita sudah sampai di dekat sebuah tempat yang mengerikan. Lihatlah, disana nampak gerbang-gerbang neraka ! Ketika Santa Frances mendekati gerbang-gerbang itu, dan dia membaca pada gerbang itu ada tulisan dari api : 

“Inilah neraka, dimana tak ada istirahat, penghiburan maupun pengharapan.”




Lalu lihatlah, pada gerbang-gerbang yang dahsyat di hadapanmu itu. Betapa besarnya ! Ukurlah jika kamu bisa, panjang dan lebarnya, tinggi dan dalamnya gerbang-gerbang itu.

Lihatlah juga ketebalannya, kekuatannya yang luar biasa dari gerbang-gerbang itu ! Di penjara di dunia, mungkin tidak seperti itu keadaannya, dengan isi 200 atau 300 orang tawanan didalamnya. Meski begitu gerbang-gerbang penjara dunia dibuat sangat kuat dari besi, dengan jeruji, baut dan gembok-gembok yang kokoh, karena petugasnya takut jika tawanannya bisa membobol gerbang itu dan melarikan diri. Maka janganlah heran jika gerbang-gerbang neraka sangat luar biasa kuatnya. Didalam neraka bukan hanya ada 200 – 300 tawanan saja. Tetapi ada berjuta-juta yang terkurung disana. Mereka semua disiksa dengan rasa sakit dan penderitaan yang mengerikan. 

Rasa sakit yang mematikan ini membuat penghuni neraka menjadi sangat marah dan geram. Kemarahan mereka menumbuhkan kekuatan, yang belum pernah kita saksikan. Kita pernah membaca ada seseorang yang memiliki kemarahan neraka dalam dirinya. Dia menjadi sangat kuat hingga dengan mudahnya dia bisa memutuskan rantai besi. Demikianlah dengan begitu banyaknya penghuni neraka, dalam keadaan sangat kuat didalam kemarahan mereka beserta rasa keputus-asaan, mereka berlarian kesana kemari seperti gelombang laut yang menghempas. Mereka menabrakkan dirinya ke gerbang-gerbang neraka untuk merusakkannya dan membukanya. Inilah alasannya mengapa gerbang-gerbang itu harus sangat kuat. Tak ada tangan manusia yang bisa membuat gerbang seperti itu. Yesus Kristus berkata bahwa gerbang-gerbang neraka itu tak bisa menang atas GerejaNya, karena didalam neraka tak ada yang lebih kuat dari pada gerbang-berbangnya.

Apakah kamu bisa mendengar suara guntur menggelegar yang bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dari neraka itu? Gerbang-gerbang neraka sedang terbuka.

Pertama kali melihat kedalam neraka

Ketika gerbang-gerbang neraka telah dibuka, St. Frances bersama malaikatnya bergerak maju. Dia berdiri di tepi sebuah lembah. Dia melihat sebuah penglihatan yang sangat mengerikan hingga tak bisa diceritakan. Dia melihat bahwa ukuran neraka itu sangatlah luas. Didalam ketinggiannya, lebarnya, panjangnya, maupun kedalamannya dia tak bisa melihat bagian tepinya. Tak ada satupun yang bisa melewatinya. Dia melihat bahwa neraka terbagi atas tiga tempat yang luas. Tiga tempat ini berada pada jarak yang jauh satu sama lain. Ada neraka bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Dia melihat di neraka bagian atas, ada siksaan yang sangat menyedihkan. Di neraka bagian tengah, ada kesedihan dan penderitaan yang lebih besar lagi. Dan di neraka bagian bawah siksaannya adalah jauh diluar pengertian kita. Ketika dia telah menyaksikan tempat yang mengerikan ini, seolah darahnya membeku karena takut !

Api

Kini pandanglah kedalam neraka dan lihatlah apa yang dia saksikan. Lihatlah kepada dasarnya, yang terdiri atas besi panas membara. Terdapat aliran belerang yang meleleh dan membara melewatinya. Kemudian lantainya nampak berkobar hingga sampai ke bagian atap. Lihatlah dinding-dindingnya, terdiri dari bebatuan besar-besar yang merah membara. Semburan-semburan api selalu memancar keluar dari dinding-dinding itu. Angkatlah pandanganmu ke arah atap neraka. Ia nampak seperti lembaran api yang menyala. Kadang-kadang ketika kamu terbangun pada suatu pagi di musim dingin, kamu melihat diluar nampak kabut tebal. Di neraka juga ada kabut yang terdiri dari api. Di beberapa bagian dunia sering terjadi hujan deras yang menyapu pepohonan dan rumah-rumah. Di neraka juga ada hujan deras tetapi dari api dan belerang, yang tercurah ke bawah. Angin badai di dunia bisa terjadi hingga memecahkan jendela hingga berkeping-keping. Di neraka angin badai juga terjadi bersama kilatan-kilatan petir yang terdiri atas bola-bola api yang panas merah membara. Lihatlah ada angin puting beliung dari api yang menyapu neraka. Angin badai api itulah yang mengisi piala mereka. Lihatlah ada banjir api yang bergulung-gulung seperti gelombang air laut. Orang-orang jahat yang ada disana nampak tenggelam dan terkubur didalam gelora lautan api ganas kehancuran dan kemusnahan. Mungkin kamu pernah melihat rumah yang terbakar. Tetapi kamu tak pernah melihat rumah yang terbuat dari api. Nah neraka itu adalah rumah yang terbuat dari api. Api neraka itu membakar iblis yang berwujud roh, karena tempat itu memang disediakan bagi mereka. Api itu juga membakar jiwa serta tubuh. Ambillah suatu bara api dari tempat perapian di rumahmu, dan lemparkanlah ia kedalam laut, maka ia akan segera mati. Ambillah sedikit percikan api dari neraka, lebih kecil dari kepala jarum, lemparkanlah kedalam samudera, maka ia tak akan bisa padam. Dalam sesaat saja ia akan mengeringkan air samudera itu, dan membuat seluruh bumi berkobar. Api di dunia ini bisa terbakar sebentar ditengah air. Sebuah rumah atau kota yang terbakar, mungkin apinya bisa bertahan hingga seminggu atau sebulan, tetapi akhirnya ia akan padam juga. Tetapi api neraka tak akan pernah padam. Ia terbakar selamanya. Ia adalah api yang tak pernah terpuaskan. St.Teresa berkata bahwa api di dunia ini hanyalah gambaran saja dari api neraka. Api di dunia memberikan terang dan cahaya. Tetapi tidak begitu api didalam neraka. Di neraka, api itu gelap.

Kegelapan

Si Penjaga malam tidak akan berkata ‘malam-malam hari sedang tiba’, tetapi hanya berkata ‘malam’ saja. Dia berkata begitu karena didalam neraka hanya ada satu atau sebuah malam saja, malam yang kekal, malam yang tak pernah berakhir. Api didalam neraka menyala, namun tidak memberikan terang. Tak ada api yang bisa memberi mereka terang. Tak ada kilauan sinar matahari, tak ada cahaya bintang di langit, yang bisa merayap masuk kegelapan neraka. Semuanya hanya berupa kegelapan – kegelapan yang pekat, hitam, berat, seperti ter, menyakitkan. Ia bukan kegelapan seperti yang kita miliki di dunia, yang hanya merupakan gambaran dari kegelapan mendatang. Kegelapan didalam neraka lebih pekat dari pada kegelapan di tanah Mesir, yang bisa disentuh dengan tangan, karena pekatnya. Maka mereka yang jahat yang ada didalam neraka tak pernah melihat terang. Kegelapan ini semakin diperburuk oleh asap neraka. 

Asap

Tutuplah sebuah cerobong asap ketika api dibawah sedang menyala. Dalam setengah jam saja seluruh ruangan akan menjadi penuh asap, hingga kamu tak akan tahan tinggal didalam ruangan itu. Api yang besar didalam neraka telah mengeluarkan asap hampir sepanjang 6000 tahun. Dan api itu akan terus mengeluarkan asap. Tak ada cerobong yang bisa mengalirkan asap itu keluar. Tak ada angin yang bisa meniupnya pergi. Lihatlah awan atau asap belerang pekat dan hitam itu yang berkali-kali terlontar ke atas dari api yang gelap dibawahnya. Ia naik hingga ke bagian atap neraka dan menghentikannya. Dan atap itu seakan mendorong asap itu turun ke bawah dengan tekanan dahsyat. Secara perlahan asap itu turun memasuki lembah neraka. Di dasar lembah asap itu menyatu dengan awan-awan asap yang lebih gelap yang meninggalkan api di bawahnya. Begitulah neraka itu dipenuhi dengan asap dan belerang dimana tak ada manusia di dunia bisa bernapas atau hidup darinya. Lalu bagaimana mereka bisa hidup didalam neraka? Di neraka mereka harus hidup, namun mereka tertahan dan tersedak olehnya, setiap saat, mereka seperti sekarat.

Kini dengarlah.

Suara-suara yang mengerikan

Mungkin kamu pernah mendengar sebuah jeritan mengerikan di tengah malam. Mungkin kamu pernah mendengar jeritan dan lengkingan terakhir dari orang yang tenggelam sebelum akhirnya dia masuk ke liang kubur yang berair. Mungkin kamu merasa terkejut ketika melewati sebuah rumah bagi orang-orang gila, jika kemudian kamu mendengar teriakan atau jeritan seorang gila disitu. Jantungmu mungkin berdenyut keras jika kamu mendengar auman harimau di padang belantara atau mendengar desisan ular berbisa di semak-belukar. 

Tetapi dengarkanlah sekarang – dengarkanlah jeritan yang sangat mengerikan dari berjuta-juta makhluk yang tersiksa yang gila oleh kemarahan didalam neraka. Oh, jeritan rasa takut, erangan kengerian, teriakan kemarahan, jeritan karena rasa sakit, seruan-seruan karena penderitaan, lengkingan suara-suara putus asa dari berjuta-juta makhluk. Di neraka kamu mendengar mereka mengaum seperti harimau, mendesis seperti ular, melolong seperti anjing, meraung seperti naga. Disana kamu mendengar kertak gigi serta hujatan-hujatan menakutkan dari iblis. Lebih dari semuanya, kamu juga mendengar gelegar serta deru guruh dari murka Allah yang mengguncangkan fondasi-fondasi neraka. Dan disana ada suara lainnya lagi !

Sebuah sungai

Di neraka ada suara banyak air gemericik. Seolah seluruh sungai dan samudera di dunia tercurah kedalam neraka dengan hempasan yang keras pada lantai-lantai neraka. Apakah itu benar suara air? Ya, benar. Apakah sungai-sungai dan samudera-samudera di dunia tercurah kedalam neraka? Tidak.

Lalu apa itu? Itu adalah suara samudera air mata yang mengalir dari sekian banyak mata. Mereka menangis siang dan malam. Mereka menangis selamanya ! Mereka menangis karena asap belerang yang menyiksa mata mereka. Mereka menangis karena berada didalam kegelapan. Mereka menangis karena kehilangan Surga yang indah. Mereka menangis karena tajamnya api yang membakar mereka.

Anak-anak kecil, adalah lebih baik menitikkan setetes air mata pertobatan sekarang dari pada meneteskan jutaan tetes air mata didalam neraka. Tetapi bau apakah itu yang terasa memuakkan dan mengerikan?

Aroma kematian

Ada penyakit-penyakit yang parah, seperti misalnya kanker atau borok, yang mengeluarkan bau busuk, sehingga orang tak bisa tahan untuk bernapas didekatnya. Tetapi ada sesuatu yang lebih buruk dari itu. Ia adalah aroma kematian yang berasal dari tubuh yang mati yang tergeletak didalam kubur. Tubuh yang mati dari Lazarus telah ada didalam kubur selama 4 hari. Dan Martha, adiknya, tak bisa menerima jika Lazarus harus dikeluarkan dari kubur. Tetapi bagaimanakah aroma kematian didalam neraka? St. Bonaventura mengatakan bahwa jika ada satu tubuh dikeluarkan dari dalam neraka dan ditaruh di bumi, maka dalam sesaat saja seluruh makhluk yang hidup di bumi akan menjadi sakit dan mati. Begitulah aroma kematian dari satu tubuh didalam neraka. Lalu bagaimanakah aroma kematian dari sekian banyak, berjuta-juta, tubuh didalam neraka?

Kini marilah kita masuk kedalam neraka untuk menyaksikan siksaan mengerikan yang telah dipersiapkan bagi mereka yang jahat.

Iblis 





Perjalanan kita melintasi lautan api yang luas. Kita harus terus bergerak hingga sampai di bagian tengah neraka. Disana kita akan melihat tempat yang paling mengerikan yang pernah ada atau akan ada – iblis yang dirantai di tengah neraka.

Kita akan memulai perjalanan. Kita kita sampai didekat tempat tinggal setan. Kegelapan itu semakin padat dan pekat saja. Kamu bisa melihat sejumlah besar iblis bergerak kian kemari didalam kegelapan yang padat itu. Mereka datang kesitu menunggu perintah dari pemimpin besar mereka. Baru saja kamu mendengar suara gemerincing dari rantai yang sangat besar dari monster-monster besar ! Lihatlah ! disitu ada monster yang paling mengerikan dan paling keji dari semua monster, iblis. Ukurannya luar biasa ! Dia akan bisa memenuhi panjangnya daratan, kata Santa Frances yang bisa melihatnya. Dia duduk di sebuah palang yang panjang yang melalui bagian tengah neraka. Kakinya menjulur hingga sampai pada bagian yang paling dalam dari neraka. Kaki itu menyentuh lantai neraka, diikat dengan rantai besi yang berat. Rantai ini diikatkan pada sebuah cincin yang sangat besar di lantai. Tangannya dirantai pada atap. Satu tangannya mengarah ke Surga  untuk menghujat Allah dan orang-orang kudus yang ada disana.
Tangannya yang lain terentang dan menunjuk ke arah bagian paling bawah dari neraka. Dari kepalanya muncul dua buah tanduk. Dari setiap tanduk ada beberapa tanduk-tanduk kecil yang tak terbilang jumlahnya yang membentuk cabang-cabang, yang seperti cerobong asap, mengeluarkan api dan asap. Mulutnya yang besar terbuka lebar. Dari situ mengalirlah sebuah sungai api namun tak mengeluarkan cahaya, tetapi memancarkan bau yang sangat menjijikkan. Kobaran api keluar dari mulutnya. Pada lehernya ada sebuah kalung dari besi merah membara. Sebuah rantai yang menyala juga mengikat bagian tengah tubuhnya. Buruk wajahnya tak ada tandingannya sehingga tak ada manusia maupun iblis yang bisa tahan memandangnya. Wajah itu adalah yang paling buruk, cacad, mengerikan, menakutkan yang pernah atau akan ada.
Matanya yang besar dan tajam dipenuhi dengan kesombongan dan kemarahan, murka, dengki, darah, dan api, mata itu penuh dengan kekejaman yang biadab. Ada sesuatu yang lain pada mata itu yang tak memiliki nama, namun ia membuat mata iblis itu selalu bergetar dan goyang seolah ia mau mati. Salah satu orang kudus yang pernah menyaksikan iblis berkata bahwa dia lebih memilih untuk dibakar selama seribu tahun dari pada harus menyaksikan iblis meski hanya untuk sesaat saja ! 

Apa yang dilakukan iblis didalam neraka

Karena iblis adalah raja neraka, maka dia melakukan dua hal. Pertama, dia memberikan perintah-perintah kepada iblis lainnya untuk menggodai manusia di dunia. Tanpa ijinnya, tidak satupun yang di neraka bisa menggerakkan tangan atau kaki mereka. Ada berjuta-juta iblis yang mengelilingi dia, menantikan perintahnya. Setiap hari dia mengirimkan roh-roh jahat yang jumlahnya tak bisa dihitung, untuk pergi ke Eropa, Asia, Afrika, Amerika, ke setiap negara, setiap kota, desa, rumah, dan kepada setiap makhluk manusia. Dia mengirim mereka untuk menggodai dan menghancurkan jiwa-jiwa. Dia mengatakan kepada iblis-iblis bawahannya siapa-siapa saja yang harus mereka godai, apa yang harus mereka lakukan, dan kapan mereka harus kembali. Santa Frances bisa melihat bahwa ketika iblis-iblis ini kembali, jika mereka tak bisa membuat manusia berbuat dosa, mereka akan dipukuli secara kejam. Ketika seorang anak digodai, betapa sedikitnya dia berpikir atau sadar bahwa godaan itu sudah ada didalam neraka, bahwa ada iblis di sebelahnya yang membawa godaan itu, dan iblis ini meniupkan godaan itu kedalam hati anak itu, dan berusaha membuatnya melakukan apa yang dikehendaki oleh iblis itu. Karena iblis adalah raja neraka, dia adalah juga sebagai hakim. Ketika suatu jiwa datang ke neraka, dikutuk oleh penghakiman Allah, maka iblis akan melaksanakan penghakimannya. Iblis akan menaruh jiwa itu di suatu tempat didalam neraka, dan menentukan bagaimana dia akan disiksa, dan iblis-iblis mana yang akan menyiksanya. Dalam sesaat kamu akan bisa melihat penghakimannya atas suatu jiwa.

Jiwa yang datang ke neraka

St. Frances melihat jiwa-jiwa yang datang ke neraka setelah mereka dikutuk oleh penghakiman Allah. Mereka datang dengan memakai tulisan dari api pada dahi mereka. Iblis akan membuat semuanya, besar maupun kecil, memiliki sebuah tulisan atau huruf pada dahi mereka. Pada dahi mereka ada tertulis nama-nama dari dosa-dosa dengan apa mereka dihukum didalam neraka. Penghujatan, ketidak-murnian, atau pencuri, pemabuk, atau tidak mengikuti Misa Kudus pada hari-hari Minggu, atau tidak menerima sakramen-sakramen. Segera setelah suatu jiwa sampai di gerbang-gerbang neraka, maka segera iblis-iblis memburu dan menangkapnya.
Makhluk-makhluk yang mengerikan segera turun kepadanya. Tetapi iblis macam apakah yang akan menangani jiwa itu? Nabi Daniel pernah melihat satu dari mereka. Dia berkata :”Aku melihat, dalam sebuah penglihatan pada malam hari, seekor binatang, yang mengerikan dan menakjubkan, dan sangat kuat. Ia memiliki gigi besi, mengunyah dan meremukkan hingga berkeping-keping dan memperlakukan lainnya dengan giginya.” Bagaimana iblis menangkap jiwa-jiwa itu? Seperti halnya singa-singa Babylon menangkap orang-orang yang dilemparkan kedalam sangkarnya. Ketika orang-orang itu dilemparkan melewati dinding dan jatuh kedalam sangkar singa, maka singa-singa akan mengaum dan membuka mulutnya, dan segera menangkap orang-orang itu dengan mulutnya serta menghancurkannya, bahkan terkadang sebelum orang-orang itu sampai ke tanah. Seperti itulah suatu jiwa diterima oleh iblis-iblis ketika ia sampai di neraka.

Jiwa di hadapan setan

Iblis membawa pergi setiap jiwa yang telah sampai di neraka. Mereka membawa jiwa itu melalui nyala api. Kini mereka meletakkan jiwa itu di hadapan monster besar yang dirantai itu, untuk dihakimi olehnya, yang tak pernah mengenal belas kasihan. Oh... wajah yang sangat mengerikan dari iblis ! Oh... hal itu sangat menakutkan, membuat jiwa itu gemetar, seolah membeku, kengerian yang mematikan yang dilihat pertama kalinya oleh jiwa itu atas si iblis besar. Kini iblis itu membuka mulutnya. Dia mengeluarkan perintah hukuman yang hebat sekali kepada jiwa itu. Semua yang ada disana mendengar hukuman itu, dan neraka segera dipenuhi dengan seruan-seruan umpatan dan olokan kepada jiwa malang itu.

Tempat tinggal selamanya bagi jiwa

Segera setelah hukuman itu ditetapkan, jiwa itu direnggutkan dan diseret menuju tempat yang akan menjadi rumahnya untuk selamanya ! Nampak kerumunan besar iblis-iblis yang mengerikan berkumpul disitu. Dengan jeritan-jeritan sukacita dan dengki mereka menerima jiwa itu. Iblis dan monster bertemu disana. Dengan tubuh yang berbulu mereka berteriak-teriak kepada satu sama lain. Lihatlah bagaimana iblis-iblis menerima jiwa itu di saat kehancurannya. Di saat kehancuran, mereka akan mengerahkan kekuatan mereka. Gigi ular dan binatang buas, kalajengking, pedang, semuanya membalas dendam kepada mereka yang tak beriman untuk dihancurkan.

Segera saja jiwa itu didorong masuk kedalam penjara yang akan menjadi tempat kediamannya selanjutnya. Penjara bagi setiap jiwa adalah berbeda, seturut dengan dosa-dosanya. 

St.Teresa pernah mendapati dirinya didesak kedalam sebuah lubang dengan dadanya menghimpit pada dinding. Dinding-dinding disitu sangat mengerikan, seolah menyelimuti, menekan dan mencekiknya. Dia mendapati jiwanya terbakar didalam api yang sangat besar. Terasa seolah ada seseorang yang selalu mengoyakkan jiwanya hingga berkeping-keping, atau terasa seolah jiwa itu berusaha mengoyakkan jiwanya sendiri hingga berkeping-keping. Saat itu tidak mungkin baginya untuk bisa duduk atau merebahkan dirinya, karena ruangan itu terlalu sempit baginya. Segera setelah jiwa itu dimasukkan ke tempatnya, ia bertemu dengan dua iblis disamping kanan kirinya. Mereka itu adalah roh yang diciptakan untuk balas dendam, dan dengan kemarahan mereka, mereka memberikan siksaan yang sangat menyakitkan.

Iblis menyerang

Jika kamu ingin tahu serangan apa yang dilakukan oleh iblis, dengarkanlah bagaimana dia menyerang Ayub. (Ayub 2:7-13) “Setan pergi dari hadapan Allah dan menyerang Ayub dengan borok yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk ditengah-tengah abu. Ketika sahabat-sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala mala petaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka ... untuk mengunjungi dan menghibur dia. Ketika memanda dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya dan menaburkan debu di kepala terhadap langit. Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya karena mereka melihat bahwa sangat berat penderitaannya.”

Iblis menyerang Ayub dengan satu serangan, hanya satu serangan. Serangan itu begitu kerasnya hingga mengenai seluruh tubuhnya dengan borok. Satu serangan itu membuat Ayub sangat takut, hingga para sahabatnya tidak bisa mengenalinya lagi. Satu serangan itu begitu hebatnya, hingga selama tujuh hari tujuh malam para sahabatnya tidak berkata apa-apa sama sekali. Mereka hanya menangis, keheranan, dan berpikir betapa besarnya serangan yang dilakukan iblis. 

Anak kecil, jika kamu masuk neraka, akan ada satu iblis di sampingmu yang akan menyerang kamu. Dia akan terus menyerang kamu setiap menit selamanya, tanpa henti. Serangan pertama akan membuat tubuhmu seburuk tubuh Ayub, tertutup borok dan luka dari kepala hingga kaki. Serangan kedua, akan membuat tubuhmu semakin buruk hingga dua kali lipat tubuh Ayub. Serangan ketiga membuat tubuhmu tiga kali lipat lebih buruk dari pada Ayub. Serangan ke empat membuat tubuhmu empat kali lipat lebih buruk dari pada Ayub. Bagaimana jadinya tubuhmu jika iblis menyerangmu setiap saat selama seratus juta tahun tanpa henti?

Namun ada satu kebaikan bagi Ayub. Ketika iblis telah menyerangnya, para sahabatnya datang mengunjunginya dan menghibur dia dan ketika mereka melihat dia, mereka menangis bersama dia. Namun jika iblis menyerang kamu didalam neraka, maka tak akan ada seorangpun yang datang berkunjung dan menghibur kamu, dan menangis bersamamu. Tak akan ada ayah, atau ibu, atau saudara-saudari, atau sahabat, yang akan datang mengunjungimu dan menangis bersamamu. Anak kecil, adalah sebuah tindakan yang buruk untuk bersetuju dengan iblis, dengan melakukan sebuah dosa berat, dan kemudian kamu akan disiksa selamanya karena hal itu.

Iblis yang mengejek

Santa Frances melihat pada sisi yang lain dari suatu jiwa dimana ada iblis yang mengejek dan menyalahkan jiwa itu. Dengarlah ejekan yang dilakukan iblis kepada jiwa itu :”Ingatlah, demikian kata iblis, “ingatlah dimana kamu berada dan kemana kamu akan menuju selamanya. Betapa singkatnya dosa itu dinikmati namun betapa lama hukumannya. Itu adalah kesalahanmu sendiri. Ketika kamu melakukan dosa berat, kamu tahu bagaimana kamu akan dihukum. Betapa kamu telah melakukan persetujuan yang baik dengan bersedia menerima penderitaan selamanya yang ditukar dengan dosa satu hari, satu jam, sesaat saja. Kini kamu menangis atas dosamu itu, namun tangismu itu terlambat. Kamu menyukai sahabat yang buruk, dan kamu akan mendapatkan sahabat buruk sangat banyak disini. Ayahmu adalah seorang pemabok, dan menunjukkan kamu jalan menuju rumah mesum. Dia masih menjadi pemabok, dan lihatlah dia ada disana sambil meminum api panas membara. Kamu terlalu malas untuk pergi mengikuti Misa Kudus pada hari Minggu, maka silakan kamu malas sekarang, karena disini tidak ada Misa Kudus yang harus kau ikuti.  Kamu dulu tidak mematuhi ayahmu, tetapi kamu mematuhi perintah ayahmu yang berada di neraka. Lihatlah dia, monster besar yang dirantai itu. Janganlah kamu mematuhi dia kalau kamu berani.”

Santa Frances melihat bahwa ejekan ini telah menempatkan jiwa itu kepada keputus-asaan yang sangat besar hingga keluar dalam wujud ratapan dan hujatan yang demikian kerasnya.

Kini saatnya bagi kita untuk melihat dimana jiwa itu ditempatkan – tempat tinggalnya untuk selamanya. Si pendosa itu tergeletak dirantai pada sebuah tempat tidur yang terbuat dari api merah dan panas yang berkobar-kobar ! Jika ada orang yang sakit demam, tiduran di tempat tidur yang lembut, adalah cukup melegakan jika dia bisa membolak-balikkan badannya. Jika orang yang sakit itu berada pada posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama, maka kulitnya akan terkelupas, dan dagingnya akan kelihatan. Tetapi bagaimana jika tubuh tergeletak pada posisi yang sama dalam keadaan disiksa oleh api yang berkobar-kobar selama seratus juta tahun? Kini lihatlah tubuh yang tergeletak di tempat tidur dari api itu. Seluruh tubuhnya dibalut oleh api. Api membakar setiap tulangnya dan setiap ototnya. Setiap serat syarafnya gemetar karena api yang tajam membakar. Api juga membakar didalam batok kepalanya, hingga memancar keluar melalui matanya, dan menetes melalui lubang telinganya, api itu berkobar didalam tenggorokannya seperti didalam cerobong asap. Seperti itulah dosa berat akan dihukum. Namun masih ada saja orang-orang yang dengan sengaja berbuat dosa berat !

Cacing-cacing

St.Basil pernah berkata bahwa didalam neraka terdapat juga banyak sekali cacing yang memakan daging, dan gigitan mereka tak terperikan sakitnya. St.Teresa berkata bahwa dia pernah melihat pintu masuk menuju neraka yang dipenuhi dengan banyak sekali serangga beracun. Jika kamu tidak tahan melihat seekor cacing buruk yang merayap pada makanan di dunia ini, maka bisakah kamu tahan menyaksikan penglihatan yang menjijikkan dan mengerikan didalam neraka, yang sejuta kali lebih buruk dari pada di dunia? Gigitan atau sengatan seekor serangga di dunia kadang-kadang membuatmu terbangun, dimana hal itu akan menyiksa dirimu hingga berjam-jam kemudian. Bagaimana kamu bisa merasakan didalam neraka ketika ada jutaan serangga itu bertempat tinggal didalam mulutmu, didalam telingamu, matamu, merayap di sekujur tubuhmu, dan bagaimana kamu bisa mengusir binatang-binatang itu jika tangan dan kakimu tak bisa bergerak karena dirantai? Satu sengatan saja yang menyakitkan di dunia sudah sangat menakutkan kamu !

Ketakutan

Tahukah kamu apa artinya takut karena perasaan? Seorang anak ingin menakuti dua anak kecil lainnya. Pada suatu siang dia membuat lukisan dari bahan fosfor yang berupa gambar tengkorak, pada dinding kamar kedua anak itu. Pada siang hari tanda atau lukisan dari fosfor itu tidaklah kelihatan. Namun ketika suasana gelap maka fosfor itu akan bersinar. Kedua anak kecil itu tidur di kamar dan mereka tidak tahu apa-apa mengenai gambar itu. Pagi berikutnya ketika si pelaku nakal ini membuka jendela tempat anak-anak itu tidur, dia melihat seorang anak duduk di tempat tidur sambil memandangi gambar pada dinding. Tetapi anak kecil yang satunya tergeletak dan mati ! hal ini sungguh menakutkan !
Kamu akan tergeletak tak berdaya dan kesepian didalam kegelapan neraka. Banyak iblis yang datang dalam wujud yang mengerikan untuk menakuti kamu. Ular-ularpun mendatangi kamu sambil mendesis. Binatang-binatang buas berdatangan sambil mengaum ke arahmu. Kematian  datang dan menyeringai kepadamu. Apa yang kau rasakan jika di tengah malam yang gelap ada seorang yang telah meninggal, datang kepadamu, di samping tempat tidurmu, atau berdiri diatasmu dan mengejek kamu? Kamu mendengar jeritan yang mengerikan serta suara-suara parau yang tak bisa kau pahami. Si pendosa, dalam keadaan ketakutan karena menyaksikan penglihatan yang mengerikan didalam kegelapan neraka itu, dia akan mengerang dan menjerit minta tolong, tetapi tak seorangpun yang akan datang dan menolongnya ditengah ketakutannya itu.

Penderitaan yang terbesar didalam neraka masih belum diceritakan. Dan kini kamu akan mendengarnya.

Rasa sakitnya kehilangan

Mudah untuk dimengerti penderitaan-penderitaan lainnya didalam neraka karena di duniapun ada banyak penderitaan seperti itu. Namun adalah sulit untuk dimengerti rasa sakitnya kehilangan, karena tak ada sakit yang seperti itu di dunia. Kamu harus tahu bahwa jika suatu jiwa dihukum didalam neraka, di kursi penghakiman, Allah membuat jiwa itu bisa melihat dalam sesaat sesuatu yang telah hilang dari dirinya. Jiwa itu akan bisa melihat kebahagiaan luar biasa yang sebenarnya akan bisa dia rasakan didalam Surga, bersama Allah, para malaikat dan para kudus. Namun kini jiwa itu hanya melihat bahwa kebahagiaan terberkati ini terluput darinya – luput karena kesalahannya sendiri, selamanya, luput dan tak ada harapannya lagi. Dengarlah kepada tangisan menyayat hati dari seorang anak yang telah kehilangan ibunya ! Dengarkanlah kepada ratapan orang-orang di Irlandia ketika saudari mereka pergi ke Amerika, karena mungkin mereka tak bisa bertemu dengannya lagi. Kemudian kamu bisa membayangkan betapa menyedihkan ratapan dari suatu jiwa ketika mendengar kalimat ini dari Allah :”Pergilah dariKu selamanya.”

Dengarkanlah jeritan orang gila yang ditempatkan di rumah khusus bagi orang-orang gila. Dia kehilangan uangnya, otaknya berjalan menyimpang, dan dia menjadi gila. Lalu kamu bisa merenungkan betapa jiwa akan menjerit ketika dia melihat bahwa dirinya telah kehilangan Surga. Dengarkanlah suara percikan suara air sungai.

Seseorang yang menjatuhkan dirinya dari atas jembatan. Ketika dirinya melayang turun ke arah sungai, dia berteriak :”Aku bisa menanggung kematian, namun aku tak bisa menanggung rasa kehilangan ini.”

Dengarkanlah deru luar biasa yang berasal dari jiwa di kursi penghakiman.

Jiwa itu menghempaskan dirinya di kursi penghakiman dan kemudian terlempar menuju kobaran nyala api neraka, dimana dia berseru-seru :”Aku bisa menanggung api neraka, namun aku tak bisa menanggung rasa kehilangan Surga setelah aku melihat bagaimana keadaan Surga itu.”

Dengarkanlah suara iblis-iblis didalam neraka, maka kamu akan mendengar mereka menjerit :”Dengan senang hati aku bersedia dibakar disini selama jutaan tahun asalkan aku bisa melihat Allah untuk sesaat saja.”

Kini lihatlah kepada pintu-pintu kecil di sekitar dinding-dinding neraka. Dibalik pintu-pintu itu ada kamar-kamar bawah tanah dimana para pendosa ditahan. Kita akan kesana dan melihat beberapa diantaranya. 

Penjara bawah tanah didalam neraka 





Penjara bawah tanah pertama – pakaian api

Tidakkah pakaianmu panas? Masuklah ke kamar itu. Kamu melihat kamar itu sangat kecil. Tetapi lihatlah, ditengahnya ada seorang gadis, sekitar 18 tahun. Betapa mengerikan pakaian yang dikenakannya – pakaiannya terbuat dari api. Pada kepalanya dia memakai sebuah tutup kepala dari api. Tutup itu menekan rapat pada seluruh kepalanya. Api membakar kepalanya. Api itu membakar sampai ke kulitnya. Ia membakar tulang tengkoraknya dan membuatnya berasap. Panas merah membara itu sampai merasuk kedalam otaknya dan melelehkan otak itu.
Mungkin kamu tidak suka jika menderita sakit kepala. Renungkanlah sakitnya kepala gadis itu. Tetapi lihatlah lebih juuh lagi. Dia terbungkus api karena gaunnya terbuat dari api. Jika dia berada di dunia maka dia akan segera menjadi abu dalam sesaat saja. Tetapi dia berada didalam neraka, dimana api membakar segalanya, tetapi tidak memusnahkan atau menghancurkan. Disana gadis itu berdiri dalam keadaan terbakar dan hangus. Disana dia akan berdiri selamanya dalam keadaan terbakar dan hangus ! Dengan jemarinya gadis itu menghitung saat-saat yang berlalu perlahan, karena setiap saat terasa baginya seperti seratus tahun lamanya. Ketika dia menghitung saat-saat itu, dia ingat dan sadar bahwa dirinya harus menghitungnya selama-lamanya !

Ketika gadis itu hidup di dunia, dia tak pernah berpikir tentang Allah maupun jiwanya. Dia hanya memperhatikan satu hal : pakaiannya ! Bukannya pergi mengikuti Misa Kudus pada hari-hari Minggu, tetapi dia pergi ke kota untuk memamerkan pakaiannya. Dia tidak mematuhi ayah dan ibunya, karena dia sibuk berpesta dan berdansa, di rumah-rumah mesum dan segala macam tempat yang buruk untuk memamerkan pakaiannya. Dan kini pakaiannya menjadi sarana hukumannya.

Penjara bawah tanah ke dua – lubang yang dalam

Renungkanlah sebuah peti mati, bukan terbuat dari kayu melainkan dari api ! lalu masuklah ke kamar yang lain. Kamu melihat sebuah lubang, dalam sekali hampir tak terbatas dasarnya. Lihatlah ke bawah lubang itu, dan kamu melihat sesuatu yang merah membara dan terbakar. Ia adalah sebuah peti mati, peti mati yang sangat panas yang terbuat dari api. Nampak seseorang yang tergeletak disitu, terikat didalam peti mati dari api itu. Mungkin kamu sudah terbiasa melihat peti mati dari besi. Tetapi peti mati itu terbuat dari api yang padat yang tak bisa dibuka. Disana orang itu tergeletak untuk selamanya didalam peti mati yang berkobar-kobar. Peti itu membakarnya dari arah bawah. Bagian sampingnya menghanguskan dia. Bagian atasnya berupa kobaran api yang berat menekan dirinya. Panas yang mengerikan didalam peti itu terasa mencekiknya. Dia tersengal-sengal berusaha untuk bernapas, namun tak bisa. Dia tak mampu menanggungnya lebih lama. Dia menjadi marah. Dia menyatukan lututnya dan mendorong dengan tangannya pada bagian atas peti mati itu agar terbuka. Lutut dan tangannya terbakar hingga sakit sekali karena api yang panas membara. Namun rasa tercekik adalah yang terburuk baginya. Dia berusaha dengan segenap kekuatannya untuk membuka peti itu. Namun tak bisa. Dia tak memiliki kekuatan yang tersisa. Dia menyerah dan tenggelam lagi didalam kelelahan. Sekali lagi dia merasa tercekik. Sekali lagi dia berusaha, namun tenggelam lagi. Begitulah dia melakukan hal itu selama-lamanya ! Orang itu dulu sangat kaya. Dia tidak mau menyembah Allah, tetapi menyembah uangnya. Pagi, siang, malam, dia hanya berpikir tentang uangnya saja. Dia berpakaian kebesaran warna ungu dengan kain linen yang mewah. Dia berpesta pora setiap hari. Dia bersikap keras hati terhadap orang-orang miskin. Dia membiarkan seorang miskin meninggal di depan pintu rumahnya karena dia tidak mau memberi orang itu remah-remah roti yang terjatuh dari mejanya. Ketika dia sampai di neraka, segera saja iblis memperolokkan dia dengan berkata :”Apakah manfaat kesombongan bagimu, apa manfaatnya memamerkan kekayaanmu. Semua itu telah berlalu seperti bayang-bayang. Maka hukuman dari iblis : karena dia dulu kaya di dunia, maka dia kini harus menjadi sangat miskin didalam neraka, dan tak memiliki apa-apa kecuali sebuah peti mati sempit yang berkobar-kobar karena api.

Penjara bawah tanah ke tiga – lantai panas membara

Lihatlah kedalam kamar itu. Betapa itu adalah sebuah tempat yang mengerikan. Atapnya berwarna merah membara. Lantainya seperti lembaran besi panas sekali. Lihatlah ditengah besi panas itu berdiri seorang gadis. Umurnya sekitar 16 tahun. Kakinya telanjang, tidak memakai sepatu atau kaus kaki. Kakinya yang telanjang itu berdiri menempel pada lantai yang berupa lempengan besi panas membara. Pintu kamar itu tak pernah dibuka sejak pertama kali gadis itu menginjakkan kakinya pada lantai yang panas membara. Kini dia melihat bahwa pintu terbuka, dan segera dia bergerak maju. Namun dia terjatuh pada lututnya hingga lututnya juga menempel pada lantai yang sangat panas itu. Dia berkata :”Aku telah berdiri dengan kakiku menempel pada lantai yang sangat panas ini selama bertahun-tahun. Siang dan malam tempatku berdiri hanyalah berupa lantai yang panas membara ini. Tidur tak pernah kualami walau sesaatpun juga, agar aku bisa melupakan sejenak lantai yang terbakar ini. Lihatlah,” kata gadis itu, “pada kakiku yang terbakar dan berdarah ini. Biarkanlah aku meninggalkan lantai yang terbakar ini untuk sesaat saja, hanya satu saat yang singkat saja. Oh... didalam tahun-tahun keabadian yang tak pernah berakhir ini... bolehkah aku melupakan rasa sakit ini sebentar saja.” Lalu iblis menjawab :”Apakah kamu meminta untuk sesaat saja, untuk sesaat melupakan penderitaan dan sakitmu? Tidak, tidak ada satu saatpun dari tahun-tahun keabadian yang tak pernah berakhir ini kamu bisa meninggalkan lantai panas membara ini !” “Begitukah?”, tanya gadis itu dengan mengeluh, terasa jawaban iblis itu menghancurkan hatinya. “Tetapi paling tidak, biarlah ada seseorang yang menjumpai saudara-saudariku yang masih hidup di dunia, dan mengatakan kepada mereka agar tidak berbuat buruk seperti aku, agar mereka tidak sampai masuk ke tempat ini dan berdiri diatas lantai panas membara ini.” Iblis menjawab lagi :”Saudara-saudarimu memiliki imam-imam yang bisa menasihati mereka mengenai hal ini. Jika mereka tidak mau mendengarkan imam-imam itu, maka mereka juga tidak akan mau mendengarkan siapapun dari antara orang mati yang berusaha menemui mereka.”

Oh... seandainya kamu bisa mendengar jeritan mengerikan dari gadis itu ketika dia melihat pintu penjaranya tertutup dan tidak akan dibuka lagi. Sejarah kehidupan gadis ini cukup singkat. Kakinya adalah yang pertama kali membawanya menuju dosa. Maka kakinya adalah yang paling banyak menerima hukuman penderitaan. Ketika masih menjadi anak kecil, dia selalu berjalan mengikuti sahabat-sahabatnya yang sesat. Semakin dia bertumbuh besar, semakin besar pula dia melawan nasihat-nasihat orang tuanya. Dia sering keluyuran di jalan-jalan pada malam hari dan melakukan hal-hal yang sangat buruk. Dia mati muda. Kematiannya adalah disebabkan karena kehidupannya yang buruk itu juga. 

Penjara bawah tanah ke empatketel mendidih

Lihatlah kedalam penjara sempit ini. Ditengahnya ada seorang anak laki-laki, seorang pria muda. Dia diam. Nampak putus asa. Lalu nampak dia berdiri tegak. Matanya terbakar seperti batu bara yang membara. Dua buah nyala api keluar dari lubang telinganya. Nampak dia kesulitan bernapas. Kadang-kadang dia membuka mulutnya dan menghembuskan napas berupa gumpalan-gumpalan bola api. Dan dengarkanlah. Ada sebuah suara seperti ketel dengan air mendidih didalamnya. Apakah itu benar ketel yang mendidih? Bukan. Lalu apa?
Dengarlah baik-baik. Darah yang mendidih didalam pembuluh darah anak itu. Otaknya juga mendidih dan menimbulkan gelembung-gelembung didalam kepalanya. Sumsumnya juga mendidih didalam tulang-tulangnya. Betanyalah kepadanya, mengapa dia disiksa seperti itu? Jawabnya adalah ketika dia hidup di dunia dulu, darahnya mendidih ingin melakukan hal-hal yang sangat jahat, dan dia melakukannya, dan dia pergi ke rumah-rumah tempat segala kemesuman dilakukan serta tempat-tempat pertunjukan buruk. Bertanyalah kepadanya, apakah dia berpikir bahwa hukumannya lebih besar dari pada yang layak diterimanya? “Tidak” kata dia, “hukuman ini tidak lebih besar dari yang layak kuterima. Ia sudah adil. Tetapi aku tidak menyadari hal itu ketika di dunia dulu. Tetapi kini saya tahu bahwa hal itu sudah adil. Memang sungguh ada Allah yang adil dan Allah yang mengerikan. Dia mengerikan bagi para pendosa didalam neraka, tetapi Dia sungguh adil!”.

Penjara bawah tanah ke lima oven panas membara

Sekali lagi kamu akan melihat anak kecil yang kau baca didalam Penghakiman Yang Mengerikan, karena dia telah dihukum didalam neraka. Lihatlah ! Sebuah penglihatan yang menimbulkan rasa belas kasihan. Anak kecil itu berada didalam oven yang panas membara. Dengarlah betapa dia menjerit meminta keluar. Lihatlah bagaimana tubuhnya -liuk didalam kobaran api. Dia menabrakkan kepalanya pada dinding oven. Dia menjejakkan kakinya keras-keras ke dasar oven itu. Kamu bisa melihat pada wajah anak kecil itu apa yang bisa kau lihat pada wajah-wajah lain yang ada didalam neraka – putus asa, sedih, ngeri ! Hukum yang berlaku bagi orang-orang lain juga berlaku bagi anak kecil itu. Jika anak-anak, dengan sadar dan rela melanggar Perintah-perintah Allah, maka dia harus dihukum seperti yang lain-lainnya. Anak kecil ini melakukan dosa-dosa berat, dengan kesadaran sepenuhnya atas apa yang dilakukannya, dan dia sadar bahwa neraka adalah hukumannya nanti. Allah itu sangat baik terhadap anak ini. Namun Allah melihat bahwa dia akan menjadi semakin buruk saja dan tak pernah bertobat, maka dia harus dihukum dengan keras didalam neraka. Begitulah Allah, didalam KerahimanNya, memanggilnya dari dunia ini pada usia yang masih kanak-kanak.

Penjara bawah tanah ke enam sebuah suara

Dengarkanlah pintu itu. Dengarkanlah suara itu. Betapa sangat menyedihkan suara itu ! Suara itu berkata :”Oh... aku telah musnah... aku telah musnah... Aku telah musnah ketika sebenarnya aku bisa diselamatkan. Aku berada didalam neraka, padahal sebenarnya aku bisa berada di Surga. Betapa singkatnya dosaku itu, tetapi betapa lamanya hukuman ini. Sebenarnya aku bisa bertobat. Sebenarnya aku bisa mengakukan dosa itu, tetapi aku malu mengakukannya. Oh... hari ketika aku dilahirkan... aku berharap agar hal itu tidak terjadi... Terkutuklah hari itu... tetapi kini aku telah musnah... musnah selamanya... selamanya...” Suara itu berhenti dan tidak terdengar lagi.

Apakah kamu mendengar seorang pria yang menjerit-jerit di tengah-tengah neraka? Betapa keras suaranya ! Suara itu melengking tinggi diatas erangan, jeritan dan tangisan dan teriakan dari jutaan yang lain. Dengan suara seperti guruh dia mengerang :”Oh... setetes air dingin saja... setetes air dingin saja... untuk mendinginkan lidahku. Lidahku haus ... lidahku terbakar... lidahku panas membara... Berilah aku setetes air dingin, hanya satu tetes air dingin untuk membuat lidahku yang terbakar ini menjadi dingin.” Dan iblis menjawab raungan itu dengan raungan yang lain :”Kamu bodoh ! Kamu pemabok, mengapa kamu menangis meminta air dingin untuk mendinginkan lidahmu yang terbakar. Tak ada air dingin di neraka.” Tetapi si pemabok itu masih saja meraung-raung meminta setetes air dingin. Lalu iblis itu mengangkat segenggam api untuk menyiksanya dan membuat lidahnya terdiam. Lalu si pemabok itu tenggelam didalam kolam api dan belerang yang dalam, didalam kehancuran dan kemusnahan.

Lihatlah kepada anak-anak yang sangat marah dan memukuli orang tuanya. Mereka berlari menuju orang tuanya, berusaha membunuh orang yang memberi kehidupan kepadanya. “Orang tua terkutuk !,” kata mereka, “jika kamu tidak memberi kami contoh yang buruk, maka kami tidak akan berada di neraka saat ini.”

“Ayah terkutuk !”, teriak seorang anak laki-laki, “adalah kamu yang menunjukkan kepadaku jalan menuju rumah mesum itu.”

“Ibu yang terkutuk”, teriak seorang anak perempuan, “adalah kamu yang mengajari aku untuk mengasihi dunia ini. Kamu tak pernah memperingatkan aku ketika aku pergi bersama teman-temanku yang kemudian menjadi kehancuran bagiku.“

“Suami terkutuk”, jerit seorang istri, “sebelum aku kenal kamu, aku adalah seorang yang baik. Aku taat kepada Hukum-hukum Allah. Adalah kamu yang menyesatkan aku dari Allah dan membuatku melanggar Hukum-hukumNya. Seperti iblis kamu menghancurkan jiwaku dan seperti iblis pula aku akan menyiksamu selama-lamanya.”

Dua ekor ular berbisa

Pernahkah kamu melihat dua ekor ular berbisa saling menyerang? Mata mereka berkobar oleh kemarahan. Mereka saling menyemprotkan bisa mereka. Mereka saling berusaha memberikan serangan mematikan kearah lawannya. Mereka terus berusaha hingga mencucurkan darah dan mengoyakkan daging masing-masing. Kamu bisa melihat kejadian seperti ini didalam neraka. Lihatlah kepada pria dan wanita muda itu. Betapa berubahnya mereka ! Di dunia dulu mereka saling mencintai satu sama lain, hingga karena hal ini mereka sampai melanggar Hukum Allah dan manusia. Tetapi sekarang mereka saling bertengkar satu sama lain seperti dua ekor ular berbisa tadi, dan mereka bertengkar selamanya.

Sebuah gambaran neraka

Ada sebuah kaca yang bisa membesarkan gambaran benda hingga tiga juta kali lebih besar dari pada yang sebenarnya. Setetes air kotor diperiksa melalui kaca ini. Ada jutaan serangga kecil terlihat dalam air itu. Serangga-serangga itu nampak terus saling berkelahi, saling menyerang dan berusaha untuk membunuh lawannya. Mereka tidak sempat beristirahat. Selalu bertengkar, menyerang – menyerang, bertengkar. Kadang-kadang ada ribuan serangga yang menyerang ribuan serangga lainnya dan menelan mereka hidup-hidup. Kadang-kadang mereka mengoyakkan tubuh lawannya hingga berkeping-keping, namun masih tetap hidup, dengan penampilan mereka semakin nampak mengerikan lebih dari pada sebelumnya. Begitulah keadaan didalam neraka ! 



Keabadian 






Ada satu hal yang bisa merubah neraka menjadi Surga. Jika ada satu malaikat Allah datang ke gerbang neraka dan berkata :”Dengarkanlah aku, kamu semua yang ada didalam neraka, karena aku membawa kabar gembira. Kamu masih harus terbakar didalam neraka selama berjuta-juta tahun hingga tak terhitung lagi lamanya. Namun akan tiba sebuah hari, dan pada hari itu sakitnya neraka tidak akan ada lagi ! Kamu akan keluar dari neraka !” Jika ada pesan seperti ini, maka neraka bukan lagi menjadi neraka. Neraka bukan lagi menjadi rumah penghujatan, tetapi menjadi rumah doa dan syukur dan sukacita. Namun pesan seperti itu tak akan pernah datang ke neraka, karena Allah telah bersabda bahwa hukuman neraka akan berlangsung selamanya !

Apakah yang dimaksud dengan selamanya ? Hal itu mudah sekaligus sulit untuk dijawab. Mudah untuk mengatakan bahwa sakitnya neraka akan berlangsung selamanya dan tak pernah berakhir. Tetapi sulit untuk menjawab pertanyaan itu karena pengertian kita terlalu kecil untuk bisa memahami apa yang dimaksud oleh kata selamanya itu. Kita tahu dengan baik apa artinya setahun, satu milyar tahun, seratus milyar tahun. Tetapi selamanya – keabadian – apa artinya?

Kita bisa mengukur hampir segala sesuatu. Kita bisa mengukur luasnya suatu lapangan atau panjang sebuah jalan. Kita juga bisa mengukur bumi ini. Kita juga bisa mengukur seberapa jauhnya jarak dari bumi ke matahari. Hanya ada satu hal yang tak akan pernah bisa diukur : keabadian – selamanya !

Bayangkanlah sebuah bola besi yang besar, lebih besar dari pada langit dan bumi. Seekor burung datang kepada bola itu seratus juta tahun sekali dan hanya menyentuh bola besi itu dengan sehelai bulu dari sayapnya. Renungkanlah bahwa kamu akan membuat sebuah api dengan bulu-bulu dari burung itu sebagai bahan bakarnya untuk membakar bola besi itu. Apakah ini yang disebut keabadian? Bukan !

Renungkanlah seseorang didalam neraka yang menangis dengan meneteskan setetes air mata dalam waktu seribu juta tahun. Katakanlah kepadaku, butuh berapa juta tahun untuk bisa memenuhi sebuah kolam kecil dengan air matanya? Berapa juta tahun dibutuhkan agar air matanya bisa sebanyak air bah? Butuh berapa tahun baginya untuk menenggelamkan langit dan bumi dengan air matanya? Itukah keabadian? Bukan !

Rubahlah seluruh bumi ini menjadi butiran pasir kecil, dan isilah seluruh langit dengan butiran pasir itu. Setelah setiap seratus juta tahun, sebutir pasir diambil darinya. Berapa lamanya agar butiran pasir terakhir bisa diambil ! Itukah keabadian? Bukan !

Nah, begitu lamakah Allah akan menghukum para pendosa ? Ya !

Berapa lamakah hukuman bagi para pendosa itu berlangsung ? Selama-lamanya !

Terlalu lambat

Marilah kita meminta kepada salah satu jiwa yang disiksa didalam kobaran api neraka, agar dia mau datang dan bersujud di hadapan Salib dan melihat kalau-kalau dosanya diampuni, agar dia bisa keluar dari neraka.

“Jiwa malang, yang terbakar didalam api yang tak pernah padam didalam neraka, datanglah dan bersujudlah di hadapan Salib Kristus, dan mintalah pengampunan dariNya.”

Lihatlah jiwa itu bersujud di hadapan Salib.





Doa dari suatu jiwa yang musnah

Jiwa yang musnah ini berkata :”Oh Kristus, aku tersiksa didalam kobaran api ini. Siang dan malam air mata terus mengalir dari mataku, seperti aliran air yang deras. Oh Kristus, Engkau adalah Penciptaku. Engkau menebus aku. Engkau adalah Allah yang maha belas kasih. Aku datang ke hadapanMu untuk memohon jika mungkin aku bisa keluar dari api yang mengerikan ini dimana aku disiksa didalamnya.”

Jawaban dari Yesus Kristus :

“Jiwa yang tidak bahagia,” kata Yesus, “Aku telah berbelas kasihan kepadamu, karena Aku adalah Penciptamu, dan Aku tidak menciptakan kamu untuk menderita, tetapi untuk berbahagia. Aku berharap kamu berada didalam Surga dan tidak didalam neraka. Bagaimana mungkin Aku mengharapkan kamu berada didalam neraka dengan melihat apa yang Kulakukan untuk menyelamatkan kamu dari neraka? Ingatlah betapa Aku telah turun dari Surga ke atas bumi untuk menyelamatkan kamu dari neraka ! Ingatkah kamu betapa Aku dicemooh dan diludahi, dan Aku ditusuk dengan duri-duri. Aku dipaku pada kayu salib hingga mati secara memalukan dan keji. Bagi siapakah semua ini? Bagi kamu, untuk menyelamatkan kamu dari neraka. Dan jika hal ini masih belum cukup, Aku berkata kepadamu, bahwa dari segala keabadian Aku selalu berpikir bagaimana menyelamatkan kamu, dan HatiKu haus untuk menyelamatkan kamu. Aku memperhatikan kebahagiaanmu lebih dari pada kebahagiaanKu sendiri, karena Aku telah meninggalkan kebahagiaanKu di Surga dan turun ke dunia untuk disiksa demi kamu. 
Ketika BapaKu yang ada di Surga melihat apa yang telah Kulakukan bagi kamu, Dia bersabda :”Sesungguhnya Aku akan memberikan kepada jiwa itu segala rahmat yang dibutuhkannya, dan seribu kali lebih banyak dari pada yang dibutuhkannya, untuk menyelamatkan dirinya sendiri.”

Kemudian hari-hari dari kehidupanmu tiba. Kamu tidak diciptakan seperti binatang di padang. Kamu memiliki perasaan dan pengertian untuk memahami bahwa memang benarlah untuk berbuat baik dan salahlah untuk berbuat jahat,. Disamping itu Aku juga berkata kepadamu :”Lakukanlah yang baik maka kamu akan bahagia selamanya di Surga. Namun jika kamu berbuat jahat, kamu akan dihukum selamanya didalam neraka.” Aku menuliskan hal ini didalam hatimu. Kamu mendengar hal itu dengan telingamu hingga ribuan kali selama hidupmu. Kamu tahu, kamu merasakan bahwa apa yang Kukatakan adalah benar dan adil. Jika di dunia seseorang layak mendapatkan hukuman karena melanggar hukum manusia, maka betapa lebih layak lagi dia mendapatkan hukuman karena melanggar Hukum yang dibuat olehKu, Penciptanya, Allahnya.

Kemudian kamu, dengan menyadari sepenuhnya bahwa neraka adalah merupakan tempat hukuman, kamu melakukan kejahatan. Kamu telah melanggar Perintah-perintahKu. Maka sesuai dengan keadilan, Aku mungkin akan mengirim kamu kedalam neraka, tetapi tidak. Aku berbelas kasihan kepadamu. Aku memperingatkan kamu agar bertobat. Aku mengatakan kepadamu bahwa pertobatan itu mudah. Tetapi bukannya bertobat, malahan kamu melanggar HukumKu lagi dan lagi dan lagi. Kamu terus menerus melanggar HukumKu. Aku meminta, memohon kepadamu, agar bertobat. Dengan kesedihan HatiKu Aku memintamu untuk menyelamatkan jiwamu dari hukuman kekal. Namun kamu mengabaikan semua nasihatKu, kamu mengabaikan teguranKu, kamu memperlakukan Aku dengan cara yang paling tidak tahu terima kasih, yang belum pernah kau lakukan terhadap manusia di dunia. Nampaknya kamu sudah bosan dengan kebaikanKu. Namun Aku, yang mengetahui hukuman apa yang sedang tiba kepadamu, tidak merasa lelah berusaha menyelamatkan kamu darinya.

Hari-hari yang sudah ditentukan bagimu hampir berakhir. Seribu kali Aku mengingatkan kamu bahwa kematian sedang tiba dengan kerasnya. Namun kamu tidak peduli. Saat terakhir dari kehidupanmu telah tiba namun tak ada apapun yang kau lakukan. Memang kamu melakukan segala sesuatu kecuali satu hal yang penting – berusaha menyelamatkan jiwamu. Jika kamu mau melakukan sedikit saja upaya untuk menyelamatkan jiwamu, dimana segala upayamu selama ini telah kau habiskan bagi hal-hal yang tidak penting, jiwamu masih bisa diselamatkan. Kematian datang. Kamu berdiri di hadapan kursi penghakimanKu. Kamu dihukum dengan hukuman kekal didalam neraka.

“Kamu mengakui bahwa hukumanKu adalah adil. Kamu tak bisa menyangkal hal itu. Dan kini kamu datang dan meminta kepadaKu untuk merubah hukuman kekal itu, dan mengeluarkan kamu dari dalam neraka. Aku menjanjikan kebahagiaan kekal bagi mereka yang berbuat baik, dan hukuman kekal didalam neraka bagi mereka yang berbuat jahat. Maka Aku harus memegang teguh janjiKu itu, Aku tak bisa melanggarnya. Adalah sebuah bentuk Kerahiman jika hukuman neraka itu bersifat kekal. Jika ada begitu banyak orang yang melanggar HukumKu, dengan menyadari bahwa hukumannya akan bersifat kekal, bagaimana jadinya jika hukuman itu tidak bersifat kekal? Ada berjuta-juta jiwa didalam Surga yang tidak akan berada disana jika tidak ada penderitaan kekal didalam neraka. Mereka itu bijaksana. Mereka merenungkan tahun-tahun hukuman yang kekal. Kamu bisa melakukan hal yang sama jika kamu mau, tetapi kamu tidak mau. Disamping itu, terutama saat ini dosa itu ada didalam hatimu, sampai saatnya ketika kamu mati. Kamu membenci hukumannya, namun tidak membenci dosanya. Hatimu selalu siap untuk melanggar HukumKu lagi dan begitulah hal itu berlangsung selamanya. Jiwa yang tidak bahagia ! Kini kamu meminta Kerahiman, namun hal itu terlambat. Jika kamu meminta Kerahiman ketika kamu masih hidup di dunia, betapa senangnya Aku saat itu dan Aku akan melimpahkan KerahimanKu kepadamu. Tetapi saat ini sudah terlambat untuk meminta Kerahiman. Kamu harus kembali kepada hukuman kekal itu.”

Si pendosa itu sadar dan merasakan bahwa akan ada sesuatu yang salah jika dia dibebaskan dari hukuman kekal. Maka dia kembali menuju nyala api neraka dalam keadaan putus asa dan tak berdaya. 

Putus asa 




Marilah kita melihat kedalam neraka sekali lagi sebelum kita meninggalkannya. Lihatlah orang itu yang meminta Kerahiman namun tidak mendapatkannya. Dia tak mampu menanggung siksaan api yang membakar tubuhnya sampai dalam. Namun dia harus menanggungnya. Di dunia, orang yang lapar akan mencari roti, dan akhirnya dia akan bisa memperolehnya. Seorang yang sakit akan berusaha meringankan sakitnya, dan akhirnya dia akan memperoleh keringanan. Namun manusia didalam neraka menghendaki agar api yang membakarnya itu padam, tetapi dia tak bisa menghentikannya. Lalu dia mulai berpikir, berapa lama keadaan terbakar yang mengerikan itu akan berlangsung. Maka pikirannya akan berjalan ke depan selama berjuta-juta tahun yang tak terhitung lamanya. Apakah keadaannya itu bisa berhenti? Pengertiannya berkata kepadanya : tidak, tidak pernah – tidak pernah – tidak pernah !

Lihatlah, didalam penderitaan keputus-asaan itu, dia menghempaskan dirinya dengan berlutut. Dia berdoa, berdoa dengan matanya dan tangannya mengarah ke atas. Oh... betapa baiknya dia berdoa. Tak ada penyimpangan sama sekali dalam pikirannya ketika berdoa itu. Kepada siapakah dia berdoa? Apakah dia berdoa kepada Tuhan ? Tak ada doa yang bisa keluar dari neraka kepada Tuhan. Lalu kepada siapakah dia berdoa? Dia berdoa kepada Kematian ! “Oh Kematian,” demikian katanya, “ datanglah dan keluarkan aku dari penderitaan yang luar biasa ini. Oh kematian, ketika aku hidup di dunia, aku takut kepadamu. Aku menjauhi engkau. Namun kini, kematian, aku mengasihi engkau ! Oh kematian, berbaiklah kepadaku, datanglah dan bunuhlah aku !”.

Apakah kematian datang? Tidak. Kematian berlari menjauh darinya. Dia mendapati bahwa doa-doanya tidak didengarkan. Dia membungkuk, mengambil dua genggaman besar penuh api, dan memasukkan bola api itu kedalam tenggorokannya sendiri, untuk membunuh dirinya sendiri. Dia mencari kematian, namun kematian tidak juga datang.

Penglihatan dari St.Teresa

St. Teresa menulis:
Suatu hari ketika aku sedang berdoa, terasa bagiku bahwa secara tiba-tiba, dalam sesaat, aku mendapati diriku berada di neraka. Aku tidak tahu bagaimana bisa sampai di tempat itu. Aku hanya mengerti bahwa Tuhanku menghendaki aku menyaksikan tempat dimana iblis mempersiapkannya bagiku. Aku berada didalam neraka dalam waktu yang sangat singkat. Namun jika aku bisa hidup selama berapa tahun di dunia, aku tak akan bisa melupakannya.

Pintu masuk menuju neraka nampak bagiku seperti sebuah jalan sempit yang panjang atau suatu oven yang rendah dan gelap. Lantainya berbau sangat busuk, dan baunya sangat menjijikkan. Ada sejumlah besar serangga beracun merayap disekitarnya. Pada ujung dari jalan itu ada sebuah dinding dengan sejenis lubang atau lemari pada dinding itu. Aku mendapati diriku dalam sesaat seolah terhimpit di tempat itu. Apa yang kulihat di jalan sempit itu sangatlah menakutkan. Namun hal itu masih lebih ringan dibandingkan dengan siksaan di tempat mana diriku dihimpit. Siksaan itu sangat mengerikan, hingga aku tak bisa menceritakannya sedikitpun juga. Aku mendapati jiwaku terbakar ditengah api yang berkobar-kobar. Namun aku tak bisa menjelaskan hal ini kepada orang lain. Selama sakitku, aku merasakan nyeri yang luar biasa, yang bisa dialami di dunia ini, seperti yang dikatakan oleh dokter. Namun semua rasa sakit ini bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan sakit yang kurasakan di neraka. Kemudian terasa ketakutan yang kualami ketika aku berpikir bahwa rasa sakit itu tak akan pernah berakhir, karena ia akan berlangsung selamanya. Aku merasakan diriku seolah dicekik dan tersedak setiap saat. Terasa seolah ada orang yang mengoyakkan jiwaku hingga berkeping-keping, setiap saat. Atau seakan jiwaku terkoyak sendiri hingga hancur. Aku merasakan diriku terus terbakar, dan seolah diriku dipotong-potong, dicacah dan dihancurkan. Di tempat yang sangat mengerikan ini tak ada harapan sedikitpun juga bagi keringanan. Tidaklah mungkin bagiku untuk bisa duduk atau berbaring, karena ruangan yang kutempati tidak mencukupi. Dinding-dindingnya sangat menakutkan, seolah ia menjepit dan mencekik kamu. Tak ada cahaya sedikitpun disitu. Hanya ada kegelapan yang pekat dan tebal rasanya. Namun aku tidak tahu bagaimana caranya kamu bisa melihat disitu adanya sesuatu yang mengerikan atau menakutkan. Allah tidak mengijinkan aku untuk melihat neraka lebih banyak lagi saat itu. Namun setelah itu Allah membuatku melihat siksaan lain yang lebih besar lagi bagi dosa-dosa tertentu. Aku tidak mengerti bagaimana caranya aku bisa melihat hal itu. Namun aku tahu bahwa Allah memberiku karunia yang besar hingga aku bisa melihat siksaan yang luar biasa itu, dari mana Dia telah menyelamatkan aku. Apa yang telah kubaca atau kudengar mengenai neraka adalah sungguh berbeda dengan kenyataan sakitnya neraka, seperti halnya sebuah lukisan adalah berbeda dengan benda aslinya yang dilukis. Dibakar didalam api di dunia ini tak ada artinya apa-apa, seolah hanya setitik saja, dibandingkan dengan dibakar didalam neraka. Kini sudah 6 tahun berlalu sejak aku melihat neraka. Namun hingga kini aku masih tak bisa menuliskan dan menjelaskan keadaan disana tanpa merasakan seolah darahku membeku karena takut. Ketika aku merenungkan tentang sakitnya neraka, maka semua rasa sakit di dunia ini tidak layak untuk dirisaukan. Aku sadar bahwa tak ada alasan untuk mengeluhkan sakitnya di dunia ini.

Aku melihat pengalamanku itu sebagai rahmat yang terbesar dari Allah karena bisa menyaksikan sakitnya neraka. Hal itu telah mampu menghilangkan semua sakit di dunia ini. Ia membuatku mau menanggungnya dengan sabar, dan syukur kepada Allah atas pengharapan bahwa Dia akan membebaskan kita dari rasa sakit yang mengerikan didalam neraka, yang berlangsung selamanya. Sejak aku mendapatkan penglihatan itu tak ada rasa sakit di dunia ini yang tidak mudah untuk kutanggung, dengan selalu mengingat apa yang kusaksikan di neraka. Aku sering merasa heran, mengapa pada waktu-waktu sebelumnya, ketika aku membaca mengenai sakitnya neraka, aku tidak merasa takut dengannya, atau bahkan aku merasa menemukan kesenangan kepada hal-hal yang bisa membawaku kedalam neraka. ‘Oh Tuhan, terberkatilah Engkau selamanya! Engkau telah menunjukkan kepadaku bahwa Engkau mengasihi aku lebih dari pada aku mengasihi diriku sendiri, dengan begitu seringnya Engkau membebaskan aku dari penjara yang mengerikan itu ke tempat mana aku telah siap memasukinya karena menentang kehendakMu.’ Penglihatan atas neraka itu telah membuatku merasakan penderitaan yang sangat ketika aku merenungkan orang-orang yang tersesat serta umat Katolik yang jahat dan murtad. Keinginanku untuk melihat mereka diselamatkan dari penderitaan itu begitu besarnya hingga aku bersedia untuk menyerahkan hidupku, hingga seribu kali jika mungkin, untuk menyelamatkan satu jiwa sekalipun.” 

Dosa berat

You only see the outside of an egg. If you knew that there was some frightful venomous creature hatching in the egg, you would break it in pieces directly. Mortal sin is an egg which the devil puts in your soul, if you let him. You only see the outside of the devil’s egg. In the inside there is the most horrible and abominable monster that ever was. He who dies with this diabolic egg in his soul, will burn in the flames of hell for ever and ever.

Kamu hanya bisa melihat bagian luar dari sebuah telur. Jika kamu tahu bahwa ada makhluk beracun dan mengerikan yang sedang berkembang didalam telur itu, kamu akan segera memecahkan telur itu. Dosa berat adalah bagaikan telur yang ditaruh oleh iblis didalam jiwamu, jika kamu mengijinkannya. Kamu hanya bisa melihat bagian luar dari telur iblis itu. Tetapi didalamnya ada monster yang paling keji dan paling mengerikan yang pernah ada. Dia yang mati dengan membawa telur iblis ini didalam jiwanya, akan terbakar didalam kobaran api neraka untuk selamanya.

Jika kamu melakukan sebuah dosa berat, kamu tahu bahwa ada telur iblis didalam jiwamu. Pecahkanlah telur itu segera. Pecahkanlah ia sebelum kamu menaruh buku ini. Pecahkanlah ia sebelum kamu menggerakkan tangan atau kakimu bagi keperluan yang lain. Pecahkanlah telur itu saat ini juga ! Jika kamu menunggu sampai nanti, mungkin kamu sudah berada didalam neraka nanti. Bagaimana kamu memecahkan telur iblis ini? Lakukanlah tindakan penyesalan hati atas dosamu. Jika Allah melihat bahwa tindakanmu itu tulus, Dia akan langsung mengampuni kamu. Namun kamu juga harus pergi mengaku dosa, sesegera mungkin, dan mengakukan dosa itu.

Sebuah tindakan (doa) penyesalan hati :

“Oh Tuhanku, aku sungguh menyesal karena aku telah melawan Engkau, karena Engkau sangat baik, dan aku tidak akan berbuat dosa lagi.”

Godaan, terutama melalui teman yang jahat, adalah merupakan perangkap dari setan, dengan apa setan membawamu kepada dosa berat. Jauhkanlah dirimu dari godaan ketika kamu mengetahuinya. Menjauhlah segera jika ia datang ketika kamu tidak mengharapkannya, dan katakanlah : Yesus dan Maria tolonglah aku !

Ingatlah bahwa jika kamu mati dalam keadaan dosa berat, kamu akan dibakar didalam nyala api neraka selamanya. Kamu mengerti hal ini dengan baik. Karena itu jika kamu sampai masuk kedalam neraka, maka tak ada yang bisa dipersalahkan kecuali dirimu sendiri.


Penglihatan dari Bede Venerabilis





Ada seseorang yang sakit dan kemudian mati menjelang malam tiba. Pagi berikutnya, tiba-tiba dia hidup kembali dan kemudian dia duduk. Dia menceritakan apa yang dilihatnya kepada orang di sekitarnya. “Aku dituntun”, demikian kisahnya, “menuju sebuah tempat yang gelap. Ketika aku masuk kedalamnya, kegelapan itu semakin bertambah, hingga aku bahkan tak bisa melihat orang yang menuntun aku. Aku melihat banyak sekali bola-bola api berwarna hitam terlempar keluar dari dalam sebuah lubang dan jatuh kembali ke bawah. Aku melihat jiwa-jiwa didalam bola-bola itu yang berseru-seru keras. Bau yang keluar dari lubang itu tak tertahankan olehku. Lalu dia yang menuntun aku ke tempat itu, pergi. Maka aku berdiri sendirian disana dalam keadaan takut sekali, tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Segera aku mendengar di belakangku ada suara-suara tangisan dan ratapan yang sangat menakutkan. Aku juga mendengar suara-suara lain yang mengejek dan menertawakan. Suara-suara itu semakin mendekati aku, dan ia terdengar semakin keras. Lalu aku melihat bahwa mereka yang tertawa-tawa itu dan bersukacita adalah iblis-iblis. Iblis-iblis itu sedang menyeret jiwa-jiwa manusia yang meraung-raung dan meratap. Diantara mereka aku melihat ada seorang pria dan seorang wanita. Iblis-iblis itu menyeret jiwa-jiwa itu menuju lubang, aku tak tahan mendengarkan jeritan-jeritan mereka.

Setelah beberapa saat lamanya, beberapa dari roh gelap itu keluar dari dalam lubang yang menyala itu. Mereka berlarian maju dan mengelilingi aku. Aku merasa sangat ketakutan oleh mata mereka yang menyala-nyala, serta api yang berbau busuk yang keluar dari mulut dan lubang hidung mereka. Nampaknya mereka mau menangkap aku dengan lidahnya yang terbakar, yang mereka pegang dengan tangan. Aku melihat sekelilingku untuk mencari pertolongan. Kemudian aku melihat seperti sebuah bintang yang bersinar di kegelapan. Cahaya itu berasal dari dia yang telah membawaku ke tempat itu. Ketika dia semakin dekat, iblis-iblis itu berlari menjauh. Kemudian dia berkata :”Lubang yang busuk dan menyala-nyala itu, yang telah kau saksikan, adalah mulut neraka, dan siapa saja yang masuk kedalamnya tak akan bisa keluar lagi. Kembalilah kedalam tubuhmu dan hiduplah diantara manusia lagi. Periksalah segala perbuatanmu, bicaralah dan bertindaklah agar kamu bisa berada diantara mereka yang terberkati didalam Surga.’ Ketika dia selesai berkata ini, tiba-tiba saja, aku mendapati diriku hidup kembali dan berada diantara orang-orang.”

The unabridged fully annotated text of this book may also be read here:

“Oh Yesus, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api  neraka, dan hantarlah semua jiwa-jiwa kedalam Surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan KerahimanMu. Amin.”





No comments:

Post a Comment