Wednesday, August 26, 2020

WHO MENGGUNAKAN COVID UNTUK MENDORONG AGENDA PERUBAHAN IKLIM

 

TUCKER CARLSON:

WHO MENGGUNAKAN COVID UNTUK MENDORONG AGENDA PERUBAHAN IKLIM

 https://www.lifesitenews.com/news/tucker-carlson-world-health-organization-using-covid-to-push-climate-change-agenda

 Pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, memperingatkan bahwa tujuan WHO dan Bill Gates adalah 'menata ulang masyarakat'.

 

Tue Aug 25, 2020 - 8:21 pm EST

 

By Dorothy Cummings McLean

 


 

 WASHINGTON, D.C., 25 Agustus 2020 (LifeSiteNews) - Pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, memperingatkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaitkan virus corona dengan "perubahan iklim."

 

Dalam acara bincang-bincang tadi malam, Carlson menyatakan bahwa perubahan sosial dan ekonomi yang melanda dunia sejak penguncian wilayah karena COVID-19 tidak akan berakhir saat vaksin dikembangkan dan diterapkan.

 

“Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa menemukan vaksin bukanlah tujuannya,” katanya.

 

“Menata kembali masyarakat adalah tujuannya, dengan kutipan yang terkenal : 'Kami tidak akan, kami tidak bisa kembali kepada keadaan sebelumnya.'

 

Itu adalah kutipan langsung dari ucapan pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia, Dr. Tedros (Adhanom Ghebreyesus) yang, ngomong-ngomong, sebenarnya dia bukanlah dokter," lanjut Carlson, merujuk pada fakta bahwa gelar doktor Tedros dari University of Nottingham adalah dalam bidang kesehatan masyarakat.

 

“Menurut Tedros, COVID-19 adalah benar-benar tentang pemanasan global,” kata Carlson.

 

Direktur WHO itu telah menyatakan bahwa "pandemi COVID-19 telah memberikan dorongan baru untuk mempercepat upaya menanggapi perubahan iklim."

 

Carlson mencatat bahwa miliarder Bill Gates menulis sesuatu yang serupa dalam sebuah esai yang dia posting awal bulan ini. Dalam esai tersebut, Gates menyayangkan bahwa pandemi ini hanya akan menurunkan emisi karbon sebesar 8 persen tahun ini.

 

“Coba renungkan, apa saja dan berapa ongkos yang diperlukan untuk mencapai pengurangan hanya 8 persen ini,” tulis Carlson.


“Lebih dari 600.000 orang telah meninggal, dan puluhan juta orang kehilangan pekerjaan. April 2020 ini, lalu lintas mobil tinggal setengah dari April 2019. Selama berbulan-bulan lalu lintas udara hampir berhenti,” lanjutnya.

 

“Yang luar biasa, bukanlah seberapa banyak emisi yang akan turun karena pandemi, tapi seberapa sedikit.”

 

Gates percaya bahwa tingkat kematian akibat perubahan iklim "bisa" setinggi tingkat kematian saat ini untuk COVID-19 (yang dia nyatakan adalah 14 per 100.000 orang) pada tahun 2060 dan pada tahun 2100 "bisa lima kali lebih mematikan."

 

Miliarder itu juga percaya bahwa dalam 10 hingga 20 tahun, kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh perubahan iklim akan "mungkin seburuk pandemi berukuran COVID setiap 10 tahun."

 

Gates mengatakan bahwa COVID-19 berisi pelajaran tentang "perubahan iklim".

 

“Para pendukung kesehatan mengatakan selama bertahun-tahun bahwa sebuah pandemi hampir tidak bisa dihindari,” tulisnya.

 

“Dunia tidak melakukan cukup banyak untuk mempersiapkan diri, dan sekarang kami mencoba untuk menebus waktu yang hilang. Ini adalah kisah peringatan untuk perubahan iklim, dan ini mengarahkan kita pada pendekatan yang lebih baik,” lanjutnya.

 

“Jika kita mulai sekarang, memanfaatkan kekuatan sains dan inovasi, dan pastikan bahwa solusi cukup berhasil bagi kelompok orang yang paling miskin, maka kita akan dapat menghindari kesalahan yang sama dalam hal perubahan iklim.”

 

Carlson keberatan dengan sikap diam Tedros dan Gates atas fakta bahwa Cina bertanggung jawab atas virus corona Wuhan dan emisi karbon dalam jumlah besar, dan mencemooh bahwa tidak ada orang yang akan "mengkritik pemerintah Cina secara berarti." Pembawa acara Fox News ini percaya bahwa kedua orang tersebut menganggap bahwa perubahan iklim dan pandemi sebagai "dalih yang berguna untuk melakukan kontrol atau pengendalian sosial secara massal".

 

“Keduanya pada dasarnya adalah krisis yang tidak dapat diselesaikan yang dapat mereka manfaatkan untuk mengabaikan demokrasi dan memaksa populasi yang tidak berdaya untuk mematuhi perintah mereka,” katanya.

 

Carlson menunjukkan bahwa Tedros dan Gates tidak sama kesalnya antara epidemi penyalahgunaan opiat (sejenis narkoba) dan bunuh diri di Amerika Serikat, karena kematian seperti itu "tidak berguna bagi mereka." Sebelumnya dalam monolognya, pembawa acara itu mencatat bahwa tidak ada orang di Virginia, yang telah meminta vaksinasi wajib terhadap COVID-19, atau meminta vaksinasi wajib terhadap hepatitis, HIV, atau meningitis, terlepas dari kenyataan bahwa meningitis telah membunuh lebih banyak mahasiswa daripada virus corona.

 

Carlson mengamati bahwa virus korona menyebar dari Cina melalui Eropa ke setiap kota besar di Barat, dan WHO tidak melakukan apa pun untuk menghentikan ini dan bahkan menyebarkan disinformasi. Pelajaran yang diambil dari sini adalah bahwa "globalisme memiliki risiko" dan bahwa "WHO adalah korup dan busuk."

 

Tokoh besar lain yang juga menghubungkan pandemi dengan kesehatan fisik planet ini adalah paus Francis. Dalam audiensi Rabu pekan lalu, paus menyatakan bahwa setelah pandemi selesai, kita tidak boleh bertindak seolah-olah itu tidak terjadi.

 

“Banyak orang yang ingin kembali kepada keadaan normal dan memulai kembali kegiatan ekonomi,” katanya.

 

“Tentu saja, tetapi 'normalitas' ini tidak boleh mencakup ketidakadilan sosial dan perusakan lingkungan. Pandemi adalah krisis dan seseorang tidak akan membiarkan krisis yang sama untuk terjadi: kita menjadi lebih baik atau kita menjadi lebih buruk,” kata Paus.

“Kita harus menjadi lebih baik, untuk memperbaiki ketidakadilan sosial dan kerusakan lingkungan.”

 

*****

Kuil Setan Menawarkan Aborsi Gratis

Visi Pasca-Covid Dari Kaum Elit Globalis Bagi Umat Manusia

Pastor Frank Unterhalt - Rahasia Ketiga Fatima

LDM 19 Agustus 2020

Enoch, 19 Agustus 2020

Pedro Regis 5006 – 5010

Para Wali Gereja Memperingatkan Tentang Saat Akhir Zaman

 

 

 

No comments:

Post a Comment