TUCKER CARLSON:
WHO MENGGUNAKAN COVID UNTUK
MENDORONG AGENDA PERUBAHAN IKLIM
Tue Aug 25,
2020 - 8:21 pm EST
Dalam acara bincang-bincang tadi malam, Carlson
menyatakan bahwa perubahan sosial dan ekonomi yang melanda dunia sejak
penguncian wilayah karena COVID-19 tidak
akan berakhir saat vaksin dikembangkan dan diterapkan.
“Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa menemukan vaksin bukanlah tujuannya,”
katanya.
“Menata kembali
masyarakat adalah tujuannya, dengan kutipan
yang terkenal : 'Kami
tidak akan, kami tidak bisa kembali kepada keadaan sebelumnya.'
Itu adalah kutipan langsung dari ucapan pemimpin
Organisasi Kesehatan Dunia, Dr. Tedros (Adhanom Ghebreyesus) yang,
ngomong-ngomong, sebenarnya dia bukanlah dokter," lanjut Carlson, merujuk
pada fakta bahwa gelar doktor Tedros dari University of Nottingham adalah dalam
bidang kesehatan masyarakat.
“Menurut Tedros, COVID-19 adalah benar-benar
tentang pemanasan global,” kata Carlson.
Direktur WHO itu telah menyatakan bahwa
"pandemi COVID-19 telah memberikan dorongan baru untuk mempercepat upaya
menanggapi perubahan iklim."
Carlson mencatat bahwa miliarder Bill Gates menulis sesuatu
yang serupa dalam sebuah esai yang dia posting awal bulan ini. Dalam
esai tersebut, Gates menyayangkan bahwa pandemi ini hanya akan menurunkan emisi karbon sebesar 8 persen tahun ini.
“Coba renungkan, apa saja dan berapa ongkos yang
diperlukan untuk mencapai pengurangan hanya
8 persen ini,” tulis Carlson.
“Lebih dari
600.000 orang telah meninggal, dan puluhan juta orang kehilangan pekerjaan.
April 2020 ini, lalu lintas mobil tinggal setengah dari April 2019. Selama
berbulan-bulan lalu lintas udara hampir berhenti,” lanjutnya.
“Yang luar biasa, bukanlah seberapa banyak emisi yang akan turun karena pandemi, tapi seberapa sedikit.”
Gates percaya bahwa tingkat kematian akibat
perubahan iklim "bisa" setinggi tingkat kematian saat ini untuk
COVID-19 (yang dia nyatakan adalah 14 per 100.000 orang) pada tahun 2060 dan
pada tahun 2100 "bisa lima kali lebih mematikan."
Miliarder itu juga percaya bahwa dalam 10
hingga 20 tahun, kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh perubahan iklim akan
"mungkin seburuk pandemi berukuran COVID setiap 10 tahun."
Gates mengatakan bahwa COVID-19 berisi
pelajaran tentang "perubahan iklim".
“Para pendukung kesehatan mengatakan selama
bertahun-tahun bahwa sebuah pandemi hampir tidak bisa dihindari,” tulisnya.
“Dunia tidak melakukan cukup banyak untuk
mempersiapkan diri, dan sekarang kami mencoba untuk menebus waktu yang hilang.
Ini adalah kisah peringatan untuk perubahan iklim, dan ini mengarahkan kita pada
pendekatan yang lebih baik,” lanjutnya.
“Jika kita mulai sekarang, memanfaatkan
kekuatan sains dan inovasi, dan pastikan bahwa solusi cukup berhasil bagi kelompok
orang yang paling miskin, maka kita akan dapat menghindari kesalahan yang sama dalam
hal perubahan iklim.”
Carlson keberatan dengan sikap diam Tedros dan
Gates atas fakta bahwa Cina bertanggung jawab atas virus corona Wuhan dan emisi
karbon dalam jumlah besar, dan mencemooh bahwa tidak ada orang yang akan
"mengkritik pemerintah Cina secara berarti." Pembawa acara Fox News ini
percaya bahwa kedua orang tersebut menganggap bahwa perubahan iklim dan pandemi
sebagai "dalih yang berguna untuk melakukan kontrol atau pengendalian sosial
secara massal".
“Keduanya pada dasarnya adalah krisis yang
tidak dapat diselesaikan yang dapat mereka manfaatkan untuk mengabaikan demokrasi dan memaksa populasi
yang tidak berdaya untuk mematuhi perintah mereka,” katanya.
Carlson menunjukkan bahwa Tedros dan Gates
tidak sama kesalnya antara epidemi penyalahgunaan opiat (sejenis narkoba) dan
bunuh diri di Amerika Serikat, karena kematian seperti itu "tidak berguna
bagi mereka." Sebelumnya dalam monolognya, pembawa acara itu mencatat
bahwa tidak ada orang di Virginia, yang telah meminta vaksinasi wajib terhadap
COVID-19, atau meminta vaksinasi wajib terhadap hepatitis, HIV, atau
meningitis, terlepas dari kenyataan bahwa meningitis telah membunuh lebih
banyak mahasiswa daripada virus corona.
Carlson mengamati bahwa virus korona menyebar
dari Cina melalui Eropa ke setiap kota besar di Barat, dan WHO tidak melakukan
apa pun untuk menghentikan ini dan bahkan menyebarkan disinformasi. Pelajaran
yang diambil dari sini adalah bahwa "globalisme memiliki risiko" dan
bahwa "WHO adalah korup dan busuk."
Tokoh besar lain yang juga menghubungkan
pandemi dengan kesehatan fisik planet ini adalah paus Francis. Dalam audiensi
Rabu pekan lalu, paus menyatakan bahwa setelah pandemi selesai, kita tidak
boleh bertindak seolah-olah itu tidak terjadi.
“Banyak orang yang ingin kembali kepada keadaan
normal dan memulai kembali kegiatan ekonomi,” katanya.
“Tentu saja, tetapi 'normalitas' ini tidak
boleh mencakup ketidakadilan sosial dan perusakan lingkungan. Pandemi adalah
krisis dan seseorang tidak akan membiarkan krisis yang sama untuk terjadi: kita
menjadi lebih baik atau kita menjadi lebih buruk,” kata Paus.
“Kita harus menjadi lebih baik, untuk memperbaiki ketidakadilan sosial dan kerusakan lingkungan.”
*****
Kuil Setan Menawarkan Aborsi Gratis
Visi
Pasca-Covid Dari Kaum Elit Globalis Bagi Umat Manusia
Pastor
Frank Unterhalt - Rahasia Ketiga Fatima
Para
Wali Gereja Memperingatkan Tentang Saat Akhir Zaman
No comments:
Post a Comment