These Last Days News - October 20, 2022
di kalangan klerus?
LifeSiteNews.com reported on October 20, 2022:
by Raymund Maria
Sesuatu telah menjadi sangat salah dalam hierarki Gereja. Bidaah, skandal, korupsi, dan kemurtadan, telah tersebar luas di antara para gembala yang dengan tepat dikutuk oleh Kristus sebagai “serigala berbulu domba” dan yang dulu dilakukan terlalu sistematis, namun sekarang secara terang-terangan, yang terjadi hanya karena kebetulan atau karena kelemahan manusia.
Sebuah perencanaan yang cerdik dan pelaksanaan yang kejam dan diperhitungkan dengan cermat telah membawa hierarki Gereja ke keadaan keadaan sedemikian rupa hingga para uskup yang jahat tidak lagi menyembunyikan penolakan mereka terhadap Deposit Iman, kebencian mereka terhadap moral Kristen, atau penghinaan mereka terhadap umat Katolik yang beriman dan setia.
Agenda pro-LGBT, pro-kontrasepsi, pro-aborsi, pro-imam-wanita di dalam “Jalan Sinode” para uskup Jerman, “ritus pemberkatan” oleh uskup Belgia kepada pasangan homoseksual, ejekan Kardinal Arthur Roche terhadap umat Katolik tradisional sebagai ‘lebih Protestan daripada Katolik,’ dukungan besar dari paus Francis dan banyak uskup yang mempromosikan LGBT di College of Cardinals, penutupan kasus predator sexual anak oleh Kardinal McCarrick yang terkenal, jaringan luas lobi gay di antara para uskup dan di dalam tembok-tembok Roma, penyerahan Gereja bawah tanah di Tiongkok kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT) oleh Vatikan, pengesahan Takhta Suci dan bergabungnya Perjanjian Iklim Paris yang sangat pro-aborsi, penyembahan berhala Pachamama dan partisipasi klerus dalam pemanggilan roh-roh orang mati. … daftar ini dapat terus bertambah...
Kemurtadan massal yang kita lihat saat ini dalam jajaran anggota tertinggi Gereja, bagaimana pun, bukanlah pekerjaan satu hari atau satu tahun. Dalam hal ini, beberapa fakta akan membantu menempatkan situasi saat ini dalam perspektif. Laporan di bawah ini akan mencakup hal-hal berikut:
- Rencana Masonik untuk menyusup ke dalam hierarki Gereja yang tercantum dalam "Alta Vendita," dan korespondensi aktiv Vatikan dengan kelompok Masonik yang membuktikan upaya untuk mengambil alih seminari-seminari Italia pada 1960-an.
- Daftar Pecorelli tahun 1978 yang mengidentifikasi ada 120 pejabat Vatikan yang menjadi anggota Freemasonry, termasuk tanggal masuk, nomor kode, dan akronim mereka.
- Fakta tentang Roman Masonic Lodge Propaganda Due (P2) dan pemimpinnya Licio Gelli, sebagai latar belakang dari Daftar Pecorelli.
- Penyelidikan Gagnon yang ditugaskan oleh Vatikan, mengenai penyusupan Freemason ke dalam Tahta Suci, dan keadaan seputar kematian Yohanes Paulus I.
- Pekerjaan rahasia Pastor Luigi Villa melawan Freemason di Vatikan, sebuah misi yang ditugaskan oleh Padre Pio dan dikonfirmasi oleh Pius XII.
- Nama-nama terkenal pada Daftar Pecorelli dan kerusakan terhadap Gereja yang dilakukan oleh para pejabat gereja Masonik.
Alta Vendita: Sebuah rencana Masonik ditata
Pada akhir abad kesembilan belas, dokumen, “The Permanent Instruction on the Alta Vendita,” mengarahkan anggota Masonic Lodge untuk melakukan upaya selama satu abad untuk melemahkan Gereja Katolik dari dalam. Dokumen tersebut menyatakan:
Paus, siapa pun dia, tidak boleh datang ke perkumpulan rahasia ini. Adalah perkumpulan rahasia inilah yang datang kepada Gereja… Pekerjaan yang telah kita lakukan bukanlah pekerjaan sehari, bukan sebulan, atau setahun. Pekerjaan ini mungkin berlangsung bertahun-tahun, mungkin satu abad, tetapi di barisan kami, seorang prajurit boleh mati, tapi pertarungan terus berlanjut ...
Setelah reputasi Anda ditegakkan di sekolah-sekolah tinggi ... dan di seminari-seminari, setelah Anda memperoleh kepercayaan para profesor dan mahasiswa, bertindaklah sedemikian rupa hingga mereka yang terlibat dalam jajaran pejabat gerejawi akan senang mencari percakapan Anda ... Kemudian sedikit demi sedikit Anda akan membawa murid-murid Anda ke ‘tingkat pemikiran’ yang kita inginkan. Ketika pada semua jajaran gerejawi sekaligus telah dikuasai, pekerjaan sehari-hari ini akan menyebarkan ide-ide kita sebagai sebuah cahaya terang, maka Anda akan menghargai hasil kebijaksanaan dalam konsili di mana kita mengambil inisiatif di dalamnya...
Reputasi itu akan membuka jalan bagi doktrin-doktrin kita untuk menyebar ke dalam dada para rohaniwan muda, dan bahkan sampai ke biara-biara yang paling dalam. Dalam beberapa tahun, para klerus muda akan, dengan kekuatan peristiwa-peristiwa, akan menyerbu dan menguasai semua fungsi dalam Gereja. Mereka akan memerintah, mengelola, dan menghakimi. Mereka akan membentuk dewan Penguasa. Mereka akan dipanggil untuk memilih Paus yang akan memerintah; dan bahwa Paus, seperti sebagian besar orang sezamannya, akan selalu diilhami oleh... prinsip-prinsip kemanusiaan yang akan kita sebarkan pada mereka … Biarlah para klerus berbaris di bawah panji Anda, dengan keyakinan selalu bahwa mereka berbaris di bawah panji Kunci Apostolik. Anda ingin menghilangkan sisa-sisa tirani dan penindasan terakhir? Letakkan jalamu seperti Simon Bar Jona. Letakkan jalamu di kedalaman sakristi, seminari, dan biara, bukan di kedalaman laut… Anda akan membawa diri Anda sendiri sebagai teman terdekat di sekeliling Kursi Apostolik.
Pada saat penerbitan Alta Vendita, Freemasonry Italia membawa permusuhan anti-pastor dan kebencian terhadap kepausan dan Gereja. Pada tahun 1877, Loji atau Pondok Propaganda Massonica, juga dikenal sebagai Propaganda Due (P2), didirikan di Roma bagi orang-orang politik yang keanggotaannya dirahasiakan sepenuhnya karena kecaman Paus terhadap Masonry. Tetapi pada tahun 1917, dalam perayaan ulang tahun mereka yang ke-200, para Mason dengan berani berbaris di Lapangan Santo Petrus mengibarkan spanduk yang bertuliskan, “Setan akan memerintah di Vatikan, dan Paus akan menjadi budaknya.”
Pada tahun 1917, St.Maximilian Kolbe menyaksikan pawai Freemason di lapangan St.Petrus di Roma, pada kesempatan peringatan 200 yayasan (Freemasonry). Rasul dari Immaculata itu membaca rencana tertulis mereka di salah satu spanduk mereka: “Setan harus memerintah di Vatikan, dan Paus akan menjadi budaknya.”
20 tahun sebelumnya, tujuan ini telah disetujui oleh Grand Lodge Grand Orient dari Paris, di Kongres Freemason di Basel: “Kami akan menembus ke jantung tahta kepausan, dari mana tidak ada yang bisa mengusir kami lagi, sampai kami telah mematahkan pemerintahan Paus.”
Beberapa dekade kemudian, mengikuti dorongan Alta Vendita, Freemason di Italia mulai menjalankan rencana konkret untuk melemahkan Gereja dari dalam. Pada tahun 1961, ketua Komisi Kepausan untuk Warisan Budaya Gereja, Monsignor Francesco Marchisano, yang menggunakan nama kode Masonik FRAMA, menulis tiga surat kepada grand master dari Grand Orient of Italy (G.O.I.) mengenai rencana untuk mengambil alih seminari-seminari imamat di wilayah Piedmont dan Lombardy Italia.
Seminari-seminari di Trent, Turin, dan Udine diidentifikasi sebagai lokasi yang ideal bagi upaya tersebut, di mana sejumlah besar rekan Freemason diketahui telah menyusup ke dalamnya. Surat-surat itu diperoleh dan diterbitkan pada bulan September 2002, oleh pastor Luigi Villa, dalam sebuah berkas yang berjudul, “Sebuah Skandal Janji Untuk Bertemu”, dan sekali lagi pada bulan September 2019, dalam jurnal yang ditemukan oleh pastor Vila, Chiesa Viva.
Publikasi tahun 2002 datang sebagai tanggapan atas penunjukan Mgr. Marchisano ke posisi vikaris jenderal untuk Kota Vatikan dan presiden San Pietro Works. Villa sebelumnya telah mengungkap data lengkap pendaftaran Masonik Marchisano pada Juni 1981 di Chiesa Viva. Surat-surat monsinyur itu kepada Grand Master berbunyi sebagai berikut:
23 Mei 1961
Grand Master yang terhormat dan termasyhur,
Dengan senang hati saya terima, melalui MAPA (Mgr. Pasquale Macchi, Sekretaris Paus Paulus VI), tugas Anda yang sulit: untuk diam-diam mengatur di seluruh Piedmont dan Lombardy, sebuah rencana untuk menghancurkan studi dan disiplin di dalam seminari. Saya tidak memungkiri bahwa tugas ini sangat besar dan saya membutuhkan banyak kolaborator, terutama di kalangan staf pengajar. Anda harus menuntun saya agar saya dapat mendekati mereka sesegera mungkin dengan beberapa taktik pembelajaran. Saya menyimpan beberapa komunikasi yang lebih akurat setelah pertemuan dan wawancara pribadi dengan MAPA.
Sementara itu, terimalah salam dan doa saya:
Frama
Kepada Ven G. Master of the G.O. (disampaikan dengan tangan)
12 September 1961
Yang Termasyhur dan Yang Mulia G. Master.
Setelah mendekati dan menghubungi F.F. [Rekan Freemason] Pelmo dan Bifra [Franco Biffi, Rektor Universitas Lateran] beberapa kali, saya kembali ke MAPA untuk menyerahkan rencana kerja awal. Dia merekomendasikan dimulai dengan disintegrasi dalam kurikulum, menekan guru-guru kita yang setia, karena dengan pembaruan yang baru atas topik pseudo-filsafat dan pseudo-teologi, mereka akan menabur benih pada para siswa seminari, yang sekarang haus akan sesuatu yang baru. Dengan demikian, gangguan pada disiplin akan menjadi konsekuensi sederhana yang akan muncul secara spontan di antara mereka, tanpa kita harus menghadapinya sendiri: para siswa akan berpikir bahwa mereka melakukan hal itu atas kemauan sendiri. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk membayar guru-guru ini dengan honor yang besar, di antaranya Anda sudah memiliki daftarnya. Saya akan menjadi pengawas yang rajin dan saya akan menyerahkan semuanya kepada Anda, dengan setia.
Disertai salam yang paling setia dan ramah:
Frama
Grand Master – Palazzo Giustiniani (disampaikan dengan tangan)
14 Oktober
Yang Termasyhur dan Yang Mulia G. Master,
Dalam pertemuan tadi malam, F.F. [Rekan Freemason] Pelmo, Mapa, Bifra, Salma [Salvatore Marsili, O.S.B. Kepala Biara Finalpia], Buan [Abp. Annibale Bugnini, Komisi Liturgi], Algo [Alessandro Gottardi, Uskup Agung Trent] dan Vino [Virgilio Noe, Master of Ceremonies] hadir, saya dapat menyimpulkan bahwa: – Pertama, kita harus memulai eksperimen di beberapa seminari Italia, yang dari Trent dan Turin, atau salah satu dari Udine di mana kita memiliki banyak F.F.[Rekan Freemason]; – Kedua, kita harus menyebarkan konsep kita tentang kebebasan dan martabat manusia, di semua seminari tanpa ragu-ragu dari salah satu Pemimpin, atau oleh hukum apa pun. Kami membutuhkan pencetakan yang komprehensif. Pada titik ini, kami membutuhkan pertemuan dengan Anda semua untuk memutuskan bagaimana bertindak dan kepada siapa untuk mempercayakan berbagai tugas.
Dengan salam doa saya:
Frama
Grand Master – Palazzo Giustiniani (disampaikan dengan tangan)
'Daftar Pecorelli': 120 pejabat Vatikan yang menjadi Freemason
Pada tanggal 12 September 1978, hampir satu abad setelah penerbitan Alta Vendita dan hampir dua dekade sejak peluncuran rencana untuk mengambil alih seminari-seminari di Italia, pengacara dan jurnalis investigasi Italia, Carmine Minor Pecorelli, direktur kantor berita dan jurnal, mengkhususkan diri dalam menulis soal skandal dan kejahatan politik. L'Osservatorio Politico, menerbitkan daftar kardinal, uskup, dan imam Vatikan berpangkat tinggi yang dia identifikasi sebagai anggota loge Masonik.
Daftar itu kemudian dikenal sebagai "Daftar Pecorelli," dan disitu dicantumkan pula nama, tanggal masuk ke Freemasonry, nomor kode, dan akronim dari 120 pejabat Vatikan.
Pecorelli sendiri adalah anggota Loge atau Pondok Masonik Romawi. Propaganda Due (P2), yang ditemukan oleh polisi Italia, memiliki anggota berpangkat hampir di setiap cabang pemerintahan negara itu, termasuk pertahanan nasional. Investigasi resmi menemukan daftar anggota yang dikelompokkan berdasarkan jabatan politik, semuanya di bawah kendali Licio Gelli, master terhormat dari Masonic Lodge.
Mengapa Pecorelli menerbitkan daftar anggota berpangkat tinggi Vatikan yang dia klaim juga termasuk di antara Freemason, mungkin tidak akan pernah diketahui. Apakah itu fitnah? Apakah itu untuk mendiskreditkan Gereja? Atau karena daftarnya baru saja mengungkap skandal terbesar di balik tembok Vatikan dalam hidupnya (atau hidup kita semua), sebuah karya yang tidak menarik bagi seorang jurnalis politik dengan informasi orang dalam yang sensitif.
Apa yang diketahui adalah bahwa Pecorelli ditembak mati di Roma enam bulan kemudian, hampir pada hari yang sama itu, pada 20 Maret 1979. Dia dibunuh dengan empat tembakan di distrik Prati Roma. Rupanya, peluru itu dari merek Gevelot, jenis peluru yang sangat langka dan tidak mudah ditemukan di pasar legal atau pasar gelap. Jenis peluru yang sama juga ditemukan di gudang senjata “Banda della Magliana”, yang disembunyikan di ruang bawah tanah Kementerian Kesehatan pemerintah Italia. Di antara mereka yang menjadi sasaran investigasi polisi adalah kepala Propaganda Due, Licio Gelli.
Propaganda Due dan Licio Gelli
Licio Gelli telah bergabung dengan Freemasonry Italia hanya beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 1965. Namun, dia dengan cepat naik ke peran kekuatan yang luar biasa di dalam Masonry dan di Italia ketika, pada tahun 1970, Lino Salvini, kemudian menjadi Grand Master dari Grand Orient Lodge Italia, menugaskan Gelli untuk merestrukturisasi Propaganda Due Lodge of Rome, di mana dia menjadi master terhormat pada tahun 1975. Loge atau Pondok ini, awalnya didirikan pada tahun 1877 untuk politisi Romawi yang keanggotaannya di Masonry harus dirahasiakan karena jabatan publik mereka dan kedekatannya dengan kepausan, naik dari jumlah hanya 14 anggota pada pertengahan 1960-an menjadi hampir 1.000 pada akhir 1970-an di bawah kepemimpinan Gelli.
Pada 17 Maret 1981, polisi Italia menggerebek rumah Gelli sebagai bagian dari penyelidikan dugaan penculikan bankir Sisilia, Michele Sindona. Pihak berwenang menemukan daftar 962 anggota Masonic Lodge Propaganda Due. Nama-nama itu termasuk 43 anggota Parlemen, 3 anggota kabinet, 43 jenderal, 8 laksamana, kepala semua angkatan bersenjata Italia, kepala dinas keamanan, diplomat, kepala polisi di empat kota terbesar Italia, dan beberapa pejabat Vatikan. Ini adalah beberapa tokoh politik yang menonjol.
Bagi pihak berwenang Italia yang tidak termasuk di antara anggota P2, jaringan luas Mason Gelli yang diam-diam bertanggung jawab kepadanya membentuk "negara di dalam negara" dan mengancam stabilitas dan kedaulatan negara Italia. Setelah terjun ke dalam hiruk-pikuk politik Italia, P2 terlibat dalam hal-hal seperti pengeboman kereta “Italicus” tahun 1974, yang menewaskan 12 orang, dan pembantaian di Stasiun Bologna, yang menewaskan 85 orang.
Anggotanya juga diketahui telah mengambil alih Bank Vatikan, membawa Tahta Suci hampir bangkrut dalam skandal keuangan yang pecah pada pertengahan 1980-an dan dari mana Vatikan belum bisa sepenuhnya melepaskan diri. Pada tahun 1970-an, kegiatan P2 menyebabkan kegemparan bahkan di dalam Freemasonry, yang akhirnya mengarah pada pembubaran resmi Propaganda Due Lodge pada tahun 1981 oleh Grand Orient of Italy.
Laporan Gagnon
Bersamaan dengan penerbitan Daftar Pecorelli di dalam dinding Vatikan, temuan audit resmi tiga tahun dari semua kantor Takhta Suci, yang dilakukan oleh Uskup Agung Edouard Gagnon, mengenai tuduhan bahwa beberapa pejabat gereja dan klerus tertentu dari Kuria Romawi diam-diam menjadi anggota Freemasonry, dan hal ini disajikan secara langsung kepada Paus Yohanes Paulus I. Menurut memoar baru-baru ini yang diterbitkan oleh sekretaris Gagnon, Pastor Charles Murr, “Uskup Agung Gagnon menyusun berkas lengkap yang membuatnya tidak ragu bahwa tuduhan mengejutkan ini sesungguhnya adalah BENAR."
Penyelidikan Gagnon terhadap Freemasonry dalam Kuria Romawi telah secara resmi ditugaskan oleh Paulus VI sebagai tanggapan atas tuduhan khusus bahwa dua pejabat tinggi gereja adalah Freemason: Annibale Bugnini dan Sebastian Baggio. Bugnini bertanggung jawab atas Komisi untuk reformasi Liturgi Latin setelah KV II, yang menghasilkan Novus Ordo Missale Romanum. Baggio adalah Prefek Kongregasi untuk Uskup, yang bertanggung jawab atas pencalonan dan pemilihan uskup di seluruh dunia Katolik.
Sementara isi lengkap dari investigasi Gagnon tidak diketahui publik, beberapa detail tentang perselingkuhan telah diungkapkan. Di antara perincian tersebut adalah fakta bahwa Gagnon mengumumkan bahwa dia memang memiliki bukti yang membenarkan bahwa Uskup Agung Bugnini dan Kardinal Baggio adalah anggota Freemasonry. Bukti ini termasuk pengesahan dokumen oleh INTERPOL, Organisasi Polisi Kriminal Internasional, yang bertanggung jawab atas penyelidikan kejahatan internasional. Temuan Gagnon ini dengan demikian menguatkan Daftar Pecorelli, yang juga menyertakan nama dari kedua kardinal ini.
Sebagai hasil dari penyelidikan Gagnon, Bugnini dikirim pada tahun-tahun terakhir hidupnya ke Iran sebagai Nunsius Apostolik, di mana dia seolah-olah tidak akan merugikan Gereja, mengingat kelangkaan umat Katolik di Iran dan interaksi yang hampir tidak ada antara Tahta Suci dan pemerintahan Islam Iran.
Baggio, bagaimana pun, terbukti lebih sulit untuk disingkirkan. Dia akan, pada kenyataannya, tetap menjadi kepala Kongregasi untuk Uskup sampai tahun 1984, beberapa tahun kepausan Paus Yohanes Paulus II, memegang masa jabatan dua belas tahun di posisi itu. Lamanya masa jabatannya ini akan berkontribusi besar pada kerugian tak terhitung besarnya yang dilakukan pada Gereja oleh si pencipta raja episkopal Masonik ini.
Dengan sedikit langkah mundur, beberapa fakta mencolok tentang kepausan Yohanes Paulus I selama sebulan, menimbulkan pertanyaan tentang kedalaman plot Masonik di dalam Vatikan. Pada 12 September 1978, Pecorelli menerbitkan daftar pejabat Vatikan yang menjadi anggota Freemasonry. Pada tanggal 25 September 1978, Uskup Agung Gagnon bertemu secara pribadi dengan Yohanes Paulus I untuk menyampaikan kepadanya temuan-temuan dari penyelidikannya selama tiga tahun atas masalah yang sama. Uskup agung Gagnon membawa sebuah berkas besar dan memberitahu sekretarisnya bahwa dia membicarakan topik keanggotaan Baggio di Pondok Masonik kepada Paus. Dia juga mengatakan kepada sekretarisnya bahwa Paus telah setuju untuk berurusan dengan kardinal Mason.
Pada tanggal 28 September, John Paul I menelepon Baggio secara pribadi agar dia datang menemui Paus di kantornya hari itu. Baggio bertemu secara pribadi dengan Paus di apartemen pribadinya pada pukul 8 malam. selama sekitar satu jam dan terdengar dia berteriak kepada Paus oleh Garda Swiss yang hadir di luar ruangan, yang kemudian mereka bersaksi. Keesokan paginya, 29 September, John Paul I ditemukan tewas di kamarnya. Dia dinyatakan oleh dokter meninggal sekitar pukul 11 malam, pada malam sebelumnya. Enam bulan kemudian, pada 20 Maret 1979, Pecorelli ditembak mati di Roma.
Mengingat keadaan dan pertanyaan seputar kematian Yohanes Paulus I – fakta bahwa Paus meninggal begitu tiba-tiba hanya dua minggu setelah penerbitan Daftar Pecorelli, tiga hari setelah dia menerima laporan Gagnon dalam audiensi pribadi, dan hanya dua jam setelah pertengkarannya dengan Baggio, yaitu sang Mason yang memilih para uskup dalam Gereja dan orang terakhir yang melihat Paus sebelum dia ditemukan tewas – Pastor Luigi Villa, seorang pejabat Vatikan yang bekerja di bawah perlindungan Kantor Suci (tentang orang ini lebih lanjut akan dikisahkan di bawah), memerintahkan Kardinal Palazzini untuk dilakukan otopsi. Tiga otopsi ini, yang secara resmi disebut "pemeriksaan medis," dilakukan, putusan masing-masing menegaskan bahwa Paus telah dibunuh. Hasil otopsi tidak dipublikasikan oleh Vatikan yang secara resmi menyebut “serangan jantung” sebagai penyebab kematian Paus, setelah beberapa kali mengubah narasi.
Pastor Luigi Villa
Untuk menambah intrik Masonik di dalam Gereja, selain pekerjaan Uskup Agung Gagnon dalam menyelidiki Freemasonry di Vatikan, ada imam lain yang selama beberapa dekade, baik sebelum dan sesudah, juga terlibat dalam misi yang sama.
Pada tahun 1956, Pastor Luigi Villa, dalam kunjungan kepada Padre Pio, ditugaskan oleh orang suci itu dengan misi untuk mendedikasikan seluruh hidupnya demi membela Gereja dari ulah Freemason, terutama anggota Freemason yang ada di dalam Gereja.
Selanjutnya, Paus Pius XII secara pribadi menegaskan misi ini dengan memberikan Villa mandat kepausan untuk melakukan hal ini. Paus menempatkan pastor Luigi Villa di bawah perlindungan Kardinal Alfredo Ottaviani, Prefek Kantor Suci, Pietro Parente, dan Pietro Palazzini.
Pastor Villa bekerja tanpa lelah selama karir imamatnya untuk mengungkap dan menghalangi manuver Freemason yang telah menyusup ke jajaran hierarki, dimana dia bertahan menghadapi tujuh kali percobaan pembunuhan oleh para musuh yang dibuatnya.
Pada tahun 1971, Villa mendirikan jurnal Chiesa Viva, dengan koresponden dari semua benua, untuk mengekspos perbuatan para Mason di dalam Gereja. Villa sendiri melakukan penyelidikan atas keanggotaan uskup dan imam dalam Freemasonry, memverifikasi dokumen dengan catatan polisi dan daftar dari loge Masonik. Pada tahun 1992, Chiesa Viva menerbitkan kembali Daftar Pecorelli bersama dengan presentasi oleh Magistrate Carlo Alberto Agnoli, penulis “La Massoneria alla Conquista della Chiesa,” yang menekankan keandalan dan kebenaran Daftar Pecorelli tersebut.
Nama-nama terkenal ada di Daftar Pecorelli
Banyak sekali buku yang dapat ditulis tentang kerusakan yang dilakukan kepada Gereja oleh para kardinal, uskup, dan imam yang disebut sebagai Freemason di Daftar Pecorelli. Saya membatasi diri untuk mempertimbangkan hanya beberapa saja.
Uskup Agung Annibale Bugnini tercatat telah bergabung dengan Freemasonry pada tanggal 4 April 1963, dengan kode nomor 1365/75 dan nama singkatan BUAN. Bugnini adalah orang yang mempelopori perubahan yang dibuat pada liturgi, yang tujuannya adalah untuk menghilangkan dari Ritus Roma dalam Misa apa pun yang tidak menyenangkan bagi orang Protestan. Teks-teks doa-doa kuno Gereja dan pilihan-pilihannya dari Kitab Suci dilucuti dari banyak konten doktrinalnya termasuk penekanan oleh Misa Tridentin yang berharga pada beberapa karakter dari kurban Misa, yang sangat penting untuk melawan ajaran Protestan, hal ini dihilangkan. Perubahan penataan tempat kudus dimodelkan dari gaya Kuil Masonik, di mana altar berdiri di tengah dan bukan menghadap ke Timur.
Nada antroposentris yang terkenal dari liturgi Novus Ordo dan perubahan drastis ke arah liberalisasi doktrin dan praktik di dalam Gereja, yang telah menyertai perubahan liturgi dalam Misa, adalah buah yang tidak mengejutkan dari karya seorang Freemason yang diizinkan untuk dirubah secara tidak hati-hati dan sesuka hati. apa pun yang dia suka dan pikir dia bisa memaksakan, dengan impunitas (bebas dari ancaman hukum) atas seluruh Gereja Latin.
Hal yang sama dalam merusak Gereja adalah masa jabatan Kardinal Sebastian Baggio yang panjang dalam perannya sebagai Prefek Kongregasi untuk Uskup, yang secara efektif membuatnya menjadi semacam dalang Masonik. Menurut Daftar Pecorelli, Baggio mendaftar di Masonic Lodge pada 14 Agustus 1957, dengan nomor kode 85/2640 dan akronim SEBA. Pada tahun 1962 dia diangkat menjadi Prefek Kongregasi untuk Para Uskup, setelah Kardinal Jean Villot – yang juga ada dalam Daftar Pecorelli sebagai seorang Mason, dan yang pada saat itu menjabat sebagai Sekretaris Negara di bawah Paulus VI – dan melobi keras agar Baggio ditunjuk untuk peran tersebut. Adalah sangat buruk jika seorang Freemason harus memiliki andil dalam memilih uskup mana pun, tetapi Baggio diangkat menjadi Prefek Kongregasi untuk Uskup dan dengan demikian dia bebas menunjuk uskup yang liberal, modernis, homoseksual, dan Masonik di dunia selama lebih dari satu dekade adalah sesuatu yang tak terduga.
Dalam sepucuk surat kepada grand masternya yang terhormat, tertanggal 4 Januari 1969, Baggio berterima kasih kepada Masonik Lodge karena telah mengamankan pengangkatannya ke Kolese Suci Para Kardinal, dan dia meyakinkan rekan-rekan Masonnya untuk terus bekerja sama dalam menembus lingkaran gerejawi, terutama peran kepemimpinan, demi “menghancurkan seluruh Gereja, dari dalam, di semua sektor.”
Surat ini difoto dan baru-baru ini diterbitkan pada tahun 2019 di Chiesa Viva:
January 4, 1969
Kepada Yang Mulia Grand Master
Kepada para Asisten yang Terhormat
Saya baru saja menerima komunikasi dari Mapa tentang pengangkatan saya sebagai kardinal, yang diperoleh dari Anda melalui semua cara Anda yang penuh kuasa. Saya mengungkapkan kepada Anda semua, saudara-saudara yang terkasih dan terhormat, rasa terima kasih saya yang tulus. Seperti di masa lalu, saya selalu siap membantu Anda mengenai program perluasan dan penetrasi kami di kalangan gerejawi, terutama di bidang kepemimpinan yang kelak akan menjadi poin utama untuk menghancurkan seluruh Gereja dari dalam, di semua sektor.
Dengan loyalitas baru, V.F. menyapa Anda:
SB (Sebastiano Baggio)
Untuk menambahkan penghinaan pada cedera dari Mempelai Kristus (Gereja), dan memastikan mundurnya barisan belakang uskup-uskup ortodoks dalam Gereja, selama pemerintahan Baggio sebagai ‘pencipta’ uskup, maka usia pensiun 75 telah ditetapkan bagi para uskup untuk pertama kalinya dalam sejarah gereja. Efek langsung dari aturan baru ini adalah bahwa banyak Takhta episkopal di seluruh dunia menjadi kosong karena para uskup yang berusia lebih dari 75 tahun segera menyerahkan surat pengunduran diri mereka.
Situasi ini secara unik memungkinkan Baggio memiliki tangan yang bebas untuk menggantikan hampir seluruh keuskupan Gereja dalam waktu yang sangat singkat dan mencoba untuk membentuknya kembali menurut keinginan dan citranya sendiri. Jarang ada orang, baik paus atau uskup, yang berada dalam posisi seperti itu, untuk mempengaruhi sebagian besar keuskupan Katolik dalam waktu yang begitu singkat.
Dalam era inilah Gereja di AS diberi uskup-uskup brengsek seperti McCarrick, Weakland, Mahony, Brown, dan Bernadin. Kejahatan dan dosa di tangan orang-orang ini termasuk pemerkosaan, homoseksual, perselingkuhan homoseksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, menutup-nutupi imam yang busuk, mendukung adanya imam perempuan, orang-orang militan yang menginjak-injak musik dan liturgi tradisional Gereja yang agung, melarang umat Katolik untuk berlutut di hadapan Sakramen Mahakudus dalam Perjamuan Kudus, dan menipisnya ajaran Gereja tentang kesucian hidup manusia terutama anak-anak yang belum lahir, dengan melakukan beberapa dosa dan skandal terhadap mereka. Orang-orang lain yang disebutkan dalam Daftar Pecorelli termasuk Kardinal Villot, Sekretaris Negara Takhta Suci di bawah Paulus VI, yang bertindak sebagai semacam ‘pelindung’ bagi Baggio, dan membuatnya diangkat menjadi kepala Kongregasi untuk Para Uskup. Juga orang yang bernama Uskup Paul Marcinkus, kepala Bank Vatikan, yang bergabung dengan Masonry pada 21 Agustus 1967, dengan kode nomor 43/649, dan akronim MARPA, yang terlibat dalam skandal korupsi Bank Vatikan yang hampir menggulingkan Tahta Suci secara finansial di tahun 1980-an.
Nama lain yang menonjol adalah Kardinal Agostino Casaroli, Menteri Luar Negeri di bawah Paulus VI dan Sekretaris Negara di bawah Yohanes Paulus II. Casaroli masuk Masonry pada tanggal 28 September 1957, dengan kode nomor 41/076, di bawah akronim CASA.
Casaroli-lah yang bertanggung jawab atas sikap terbuka Vatikan terhadap komunis selama masa kepausan Paulus VI, sebuah kebijakan yang disebut Ostpolitik, yang menyebabkan Paus mencopot Kardinal József Mindszenty sebagai Primat Hongaria, yang menghasilkan pendirian ‘gereja negara’ di bawah kontrol penguasa komunis Hungaria. Kebijakan ini kemudian ditolak oleh Yohanes Paulus II, yang datang seperti yang dilakukannya dari balik Tirai Besi, tetapi kerusakan terhadap Gereja di Eropa Timur telah terjadi.
Sekarang, agar tidak dianggap bahwa para Mason yang disebutkan dalam Daftar Pecorelli hanya sesuatu dari masa lalu, haruslah ditunjukkan bahwa dalam dekade terakhir nama-nama dalam daftar itu terus muncul dalam segala kejadian yang berlangsung di Vatikan.
Satu kasus seperti itu adalah Monsignor Pio Vito Pinto, yang diidentifikasi oleh Pecorelli telah memasuki Masonry pada 2 April 1970, dengan nomor kode 3317/42 dan akronim PIPIVI. Pinto memerintah sebagai Kepala pengadilan tertinggi Gereja, Rota Roma, dari September 2012 hingga Maret 2021. Dia menjadi berita utama ketika dia mengambil keputusan sendiri untuk mengkritik empat kardinal yang telah menyerahkan “dubia” kepada paus Francis terkait ajarannya dalam Amoris Laetitia yang isinya mengijinkan atau menerima orang yang bercerai dan menikah lagi, untuk menerima Komuni Kudus.
Sebagaimana harus jelas bagi siapa pun yang melihat fakta seputar Daftar Pecorelli, Freemasonry pasti telah memasuki tembok Vatikan, setidaknya beberapa dekade yang lalu. Verifikasi penuh dari daftar tersebut, meskipun sulit, tentu saja adalah mungkin, mengingat penyitaan polisi atas dokumen Licio Gelli yang menyebutkan semua anggota Loge Masonik Roma, Propaganda Due.
Laporan Uskup Agung Gagnon juga tidak dipublikasikan dalam arsip Vatikan. Selain sumber-sumber ini, ada investigasi yang dilakukan oleh pastor Luigi Villa, beberapa di antaranya diterbitkan dalam jurnal Chiesa Viva.
Dengan para pejabat gereja Italia, seperti Uskup Francesco Soddu dari Terni baru-baru ini yang secara terbuka menghadiri peresmian pintu masuk baru ke dalam Masonik Lodge of the Grand Orient of Italy, penyelidikan baru terhadap Freemasonry dalam jajaran hierarki Gereja sudah lama tertunda. Dengan ini, kerusakan yang telah dan sedang ditimbulkan kelompok Freemason terhadap Tubuh Kristus, semakin terungkap.
---------------------
Bukti keanggotaan Bergoglio pada Freemason Argentina
KEMBALIKAN DOA-DOA SECARA TERBUKA
"Negaramu harus membawa kembali doa-doa terbuka. Negaramu harus melakukan penebusan atas pelanggaran yang dilakukannya terhadap Tuhan, Tuhanmu, Raja Langit dan bumi, Penciptamu.
"Manusia di bumi telah memilih untuk memberikan penghormatan kepada manusia. Setelah pembersihan besar-besaran, seluruh buah tangan manusia akan jatuh! Banyak yang akan menjadi abu dan puing-puing. Dia akan membangun kembali dengan cara seperti yang diarahkan oleh Bapa, di bawah arahan dari Bapa .” - Bunda Maria, Bayside, 21 Agustus 1973
TEMPAT-TEMPAT TERTINGGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
“Setan telah memasuki tempat-tempat tertinggi dalam kehidupan masyarakatmu, anakku, dan di rumah-rumah Putraku di seluruh duniamu. Pemerintahannya akan berlangsung singkat dalam hitungan tahun di bumi. Aku tidak datang ke dunia ini untuk memenuhi kamu dengan ketakutan. Aku datang untuk mempersiapkan kamu dalam menghadapi hari-hari pencobaan mendatang." - Bunda Maria, Bayside, 13 April 1974
ALKITAB
"Kamu harus bergerak maju dengan salib di tangan kananmu dan Alkitab, Kitab Kehidupan, di tangan kirimu. Dan semua orang yang menyangkal Kitab ini, dia bukanlah berasal dari terang." - Bunda Maria, Bayside, 22 Mei 1974
BERDOALAH UNTUK PARA PEMIMPIN
"Para pemimpin negaramu dan para pemimpin di seluruh dunia telah menerapkan bagi dirinya sendiri berbagai macam dosa yang menciptakan kegilaan.
“Dalam terang Roh yang turun dari Surga, kamu akan diberi pengetahuan tentang kebenaran, anak-anakku. Terimalah dan ambillah itu sebagai cahaya lilin bagimu, karena kamu sekarang harus pergi ke seluruh duniamu menyelamatkan saudara-saudarimu, mempersiapkan mereka bagi apa yang ada di depan.” – Bunda Maria, Bayside, 13 September 1975
MESIN DUNIA
“Janganlah kamu melibatkan dirimu, para pastorku, dengan mesin politik duniamu. Disitu ada keterlibatan setan di dalamnya. Aku tidak perlu menyebut nama mereka yang telah jatuh ke dalam jerat setan dan mesin dunia. Mesin ini, anak-anakku, dalam bahasa yang sederhana, akan mempromosikan -- kehidupan tanpa doa dan tanpa pengorbanan yang cukup untuk memberikan balsem kepada Hati Bapa Yang Kekal atas kekejian yang dilakukan oleh manusia -- mesin ini akan menempatkan dirinya untuk memperbudak jiwa-jiwa di dunia." - Bunda Maria, Bayside, 15 Mei 1976
HUKUMAN TERBESAR BAGI BABYLON AGUNG
“Dosa telah menjadi gaya hidup di negaramu dan banyak negara di dunia. Di negaramu kamu telah mengumpulkan kekuatan-kekuatan jahat. Belum pernah sebelumnya dalam sejarah umat manusia, manusia mendirikan Babel seperti saat ini.
"Kotamu, New York, akan ditetapkan sebagai cadangan bagi hukuman yang jauh lebih besar daripada yang akan diberikan kepada kota mana pun di duniamu. Kekuatan-kekuatan jahat menyebar seperti kanker, mencemari dunia.
"Amin, Aku berkata kepadamu: Kamu akan mendengar dan bertindak atas peringatan-peringatan yang diberikan kepadamu di seluruh duniamu melalui banyak utusan dari Surga. Bertindaklah atas mereka, atau kamu akan dihancurkan." - Yesus, Bayside, 18 Juni 1976
KELEMAHAN PARA PEMBUAT UNDANG-UNDANG
"Orang tua, terapkan disiplin di rumahmu, atau jika tidak, anak-anakmu akan menjadi korban di luar pintu rumah mereka. Karena kelemahan di tempat-tempat tertinggi dari para pembuat undang-undang di negaramu dan negara-negara di seluruh dunia, dosa telah menjadi cara hidup! Pembunuhan dan segala cara perbuatan kotor sedang dilakukan!
"Disiplin dalam pemerintahan... Kata-kata terpampang: 'Pada Tuhan Kami Percaya', tapi siapa tuhan yang mereka percayai? Manusia telah menjadi tuhan mereka!" - Yesus, Bayside, 28 Mei 1977
ORANG YANG DISIPLIN
“Para orang tua, kamu sekarang harus menjadi orang yang disiplin di rumahmu. Kamu memiliki tanggung jawab utama sekarang untuk menjaga jiwa keluargamu. Jangan berharap anak-anakmu akan dibimbing dengan cara yang benar oleh para guru di tengah sistem sekolahmu saat ini, karena semuanya telah jatuh ke tangan setan.” - Yesus, Bayside, 1 November 1977
Anak-anakku, aku meminta kepada para pastorku untuk mendengarkan aku sebagai Ibumu. Seperti yang kukatakan kepadamu bahwa kamu harus menjauhkan dirimu dari semua perkumpulan rahasia. Mereka tidak secara terbuka berkomplot melawan Gereja Putraku, tetapi mereka melakukan ini secara rahasia! Para Mason, anak-anakku -- Hirarki Gereja arus melepaskan diri dari organisasi keji ini. Kamu tidak dapat menyangkal bahwa banyak di antara para Mason yang mempraktekkan ilmu sihir dan ilmu gaib." - Our Lady of the Roses, Bayside, 1 Juni 1978
SEBUAH MESIN POLITIK UNTUK MEMPERBUDAK
"Ibu-Ku telah menjelaskan kepadamu rencana pengambilalihan Tahta Petrus oleh kelompok tertentu. Pada tahun 1975 sebuah pesan kebenaran diberikan kepada umat manusia bagi peristiwa jangka panjang, yang akan dilakukan oleh orang-orang jahat untuk merebut Tahta Petrus. Di seluruh duniamu ada sebuah kelompok yang Kami sebut sebagai gurita, jaringan kejahatan yang terdiri dari kerajaan, kekuatan, yang kesemuanya berusaha untuk menghancurkan Kekristenan dan untuk membawa negaramu dan semua bangsa di dunia di bawah kekuasaan para agamawan dunia tunggal. Ia akan menjadi sebuah mesin politik untuk memperbudak dunia." - Yesus, Bayside, 18 Juni 1978
POLITIK DAN UANG TIDAK AKAN MENOLONG KAMU
"Aku ulangi lagi: Kamu harus mencari seorang pria yang adil untuk menempati Tahta Petrus. Politik dan uang tidak akan menolong kamu seperti di masa lalu! Kamu harus mendudukkan di Tahta Petrus seorang pria yang saleh, seorang pria yang tidak memadamkan Iman, dan seorang pria yang menerima kebenaran sejak awal, tidak mencari perubahan!
"Aku berkata kepadamu, para pastor-Ku, hierarki, dan imam-imam dari semua bangsa: Kamu harus mengikuti aturan seperti yang diberikan selama bertahun-tahun di dunia yang tak terhitung jumlahnya. Gereja-Ku, Rumah-Ku, telah didirikan di atas bumi. Aku telah memberikan arahan. Itu adalah jalan yang sederhana. Namun kamu telah memasuki jalan lebar menuju kutukan. Banyak mitra akan jatuh ke dalam neraka! Tapi sayangnya, mereka akan membawa serta orang-orang lain bersama mereka.
"Keadilan Bapa Yang Kekal memiliki kasih, memberi harapan. Namun, kamu tidak dapat mengkompromikan Iman. Kamu tidak boleh berkompromi dengan kejahatan. Tidak ada jalan tengah antara yang baik dan yang jahat." - Yesus,Bayside, 6 Oktober 1978
KAUM MUDA DIINDOKTRINASI
"Anak-anakmu harus dilindungi dari kejahatan yang berlimpah di dalam sistem sekolah di negaramu dan sebagian besar negara di seluruh dunia. Mereka diajari tindakan yang tak bermoral dan dijauhkan dari kepercayaan pada hal-hal yang supernatural dan pengetahuan tentang Tuhan mereka. Segala macam bidaah telah diindoktrinasikan ke dalam pikiran kaum muda mereka. Itu adalah rencana jahat dari Lucifer.” - Bunda Maria, Bayside, 18 Juni 1979
ELANG DIABUTI BULUNYA OLEH SETAN
"Bangsamu, Amerika Serikat, sekarang telah menjadi elang yang sombong yang telah dicabuti bulunya oleh setan; dan dengan demikian ia akan dimurnikan melalui cobaan dan penderitaan serta perang. Paham humanisme dan modernisme telah menempatkan dirimu di jalan menuju satanisme. Negaramu dan banyak negara lainnya di dunia sekarang telah mengadopsi penyembahan terhadap berhala palsu.
“Setan, rajanya penipuan, telah meracuni banyak pikiran. Setan, penguasa dunia kegelapan, sekarang telah memasuki tempat-tempat tertinggi dalam pemerintahan, dan bahkan di dalam Rumah-Ku, Gereja-Ku di bumi. Tetapi Aku akan membersihkan mereka, seperti Aku telah membersihkan mereka di masa lalu." - Yesus, Bayside, 18 Juni 1980
PEMERINTAH
"Untuk satu alasan di antara banyak alasan, Amerika Serikat akan menderita, kecuali jika ditempatkan di dalam pemerintahanmu sebuah kelompok yang takut akan Tuhan, jika mereka tidak dapat mencintai Tuhan. Mereka akan takut akan Dia dan menemukan langkah-langkah untuk menghentikan pembantaian bayi yang belum lahir." - Bunda Maria, 14 April 1984
SITUASI YANG BURUK
“Sebuah situasi buruk telah terjadi di sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta. Mereka sekarang mengajarkan pendidikan seks, anak-anakku. Dan ini adalah pesta pora busuk bagi jiwa anak-anak muda. Orang tua, apakah kamu begitu buta sehingga kamu tidak menyelidiki, atau bertanya kepada anak-anakmu apa yang telah terjadi di kelas mereka hari ini di sekolah? Orang tua tidak menunjukkan minat pada anak-anaknya saat kamu berkeliling dunia mengumpulkan harta benda, dan kamu berusaha menghancurkan rumahmu karena suami dan istri berjalan menuju dua arah yang berlawanan. Orang tua juga tidak bekerja sama untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga bersama-sama, tetapi mereka bekerja secara terpisah, banyak yang membiarkan anak-anak tersesat karena tidak memiliki nasihat dari orang tua mereka.” - Bunda Maria, Bayside, 27 September 1986
UNTUK MENGHAPUS KEKRISTENAN
"Para orang tua yang terkasih, tolong, dengarkan Ibumu ini. Dengarkan apa yang kukatakan kepadamu, karena aku mengatakan yang sebenarnya. Bapa Yang Kekal melihat semuanya, dan membuat kami bisa mengetahui apa yang terjadi di bumi yang akan membawa kehancuran yang terakhir. Anak-anakmu dididik di sekolah-sekolah untuk membuang semua kekristenan dari kehidupan mereka, dan tidak percaya kepada hal-hal yang supernatural dari Tuhan, tetapi hanya percaya akan perbuatan kotor dari setan, melalui kultus-kultus setan." - Bunda Maria, Bayside, 18 Juni 1987
DOA DIANGGAP MELANGGAR HUKUM
"Anakku dan anak-anakku, doa belum menjadi gaya hidup bagi banyak orang. Itulah sebabnya komunisme telah mendapat pijakan kuat di negaramu dan di negara-negara lain di dunia. Doa-doa yang diberikan kepadamu di masa kecilmu hendaknya selalu diingat. Aku tahu, anak-anakku, ada anak-anak yang belum pernah menerima doa-doa ini di sekolah mereka, karena doa telah dilarang di banyak daerah di negaramu dan di dunia. Hanya butuh beberapa orang yang tak beriman untuk bisa menurunkan bendera kebebasanmu, karena bendera negaramu sedang dicemarkan, anak-anakku.” - Bunda Maria, Bayside, 2 Oktober 1987
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Giselle Cardia, 27 September & 3, 7, 11, 16, 18 Oktober 2022
Cardinal Pell Memperingatkan Tentang Sinode 'Bunuh Diri'
Telah diumumkan Mendonça menjadi kepala Dikasteri di Vatikan
Francis telah menunjuk seorang atheis Italia…
Kaum globalis dan satanis tak akan bisa mengalahkan Misa Latin
Ned Dougherty, 15 Oktober 2022