Wednesday, October 26, 2022

1.000 sekolah Australia menawarkan makanan percobaan dari bahan serangga

 

 1.000 sekolah Australia sekarang menawarkan makanan percobaan

dari bahan serangga

 https://www.lifesitenews.com/news/1000-australian-schools-now-offering-experimental-insect-laced-food/?utm_source=daily-world-2022-10-18&utm_medium=email 

 

 Ribuan sekolah lagi diharapkan menawarkan keripik jangkrik untuk anak-anak di Australia tahun depan, sebagai bagian dari dorongan makanan 'berkelanjutan'. Tetapi penelitian tentang efek kesehatan dari makanan berbahan serangga itu masih sangat kurang.

Hal ini adalah sesuai dengan rencana WEF (Forum Ekonomi Dunia) dan Great Reset untuk mengganti protein dari daging sapi menjadi protein dari binatang jangkrik

 



 

Emily Mangiaracina

Mon Oct 17, 2022 - 5:23 pm EDT

 

(LifeSiteNews) — Setidaknya ada seribu sekolah di Australia sekarang menawarkan keripik kepada anak sekolah, yang dicampur dengan protein serangga (jangkrik), sebuah sumber makanan yang didorong oleh Forum Ekonomi Dunia dan beberapa pemerhati lingkungan sebagai pilihan diet "berkelanjutan".

Perusahaan “serangga yang dapat dimakan”, Circle Harvest, mulai menjual keripik dari jagung dan jangkrik itu ke sekolah-sekolah di seluruh Australia tahun ini dan mengharapkan camilan tidak biasa itu akan dibeli oleh 6.000 sekolah pada pertengahan tahun 2023.

Meskipun tidak disajikan secara besar-besaran, penawaran makanan sekolah baru itu tetap eksperimental, karena efek kesehatan langsung dari konsumsi serangga pada manusia jarang sekali dipelajari. Sebuah artikel jurnal tahun 2021 menyebut serangga yang dapat dimakan sebagai “sumber makanan yang belum dipelajari.”

Masalah kesehatan potensial ini diangkat oleh fakta bahwa para ilmuwan saat ini sedang menyelidiki "hipotesis" bahwa chitin, yang membentuk kerangka luar serangga dan krustasea, "menyebabkan peradangan dan alergi". Bubuk dan tepung protein biasanya dibuat dengan menggiling serangga utuh, termasuk chitin.

Circle Harvest telah memperingatkan bahwa mereka yang alergi terhadap kerang “dapat mengalami reaksi serupa saat memakan serangga yang dapat dimakan”.

Kekhawatiran keamanan lainnya terkait konsumsi serangga dikemukakan oleh sebuah penelitian yang menemukan adanya parasit pada 81 persen peternakan serangga yang diperiksa. Dalam 30 persen dari kasus tersebut (91), parasit “berpotensi menjadi patogen bagi manusia.” Studi tersebut menyebut serangga yang dapat dimakan sebagai "reservoir parasit manusia dan hewan yang diremehkan."

Mengganti konsumsi daging merah (sapi) Australia dengan serangga sebagai sumber protein dilaporkan direkomendasikan dalam penelitian yang mendasari rencana tindakan dalam masalah iklim dari MP Zali Steggall, yang bertujuan untuk mewujudkan emisi nol karbon bersih pada tahun 2050. Pemerintah Australia saat ini bertekad untuk mengurangi emisi gas rumah kaca “sebesar 43 persen di bawah level 2005” pada 2030.

Pendiri Circle Harvest, Skye Blackburn, menyebut konsumsi serangga sebagai “lebih baik untuk planet ini” dan percaya bahwa praktik tersebut akan terus berkembang.

Gerakan untuk menormalkan konsumsi jangkrik dan serangga lainnya secara global telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan pemikiran: kebiasaan konsumsi yang lebih "berkelanjutan".

Sebuah video baru-baru ini oleh Business Insider menyebut jangkrik mengandung “lebih banyak protein daripada daging sapi, tanpa merusak lingkungan”.

Pada tahun 2021, penulis Great Reset, Klaus Schwab's World Economic Forum (WEF) berpendapat bahwa “kita perlu memberi serangga peran yang layak mereka dapatkan dalam sistem pangan kita”.

Luke Rudkowski menduga dalam podcast yang dipandu oleh jurnalis independen Tim Pool, bahwa Australia memiliki “pemimpin muda paling banyak yang berasal dari didikan Forum Ekonomi Dunia yang saat ini banyak mempengaruhi pemerintah mereka”.

Dia percaya bahwa dorongan oleh kelompok-kelompok seperti WEF untuk mengganti daging sapi dengan serangga adalah bagian dari upaya untuk membuat orang menjadi tidak sehat dan kurang mandiri.

“Mereka mengerti bahwa jika seseorang sehat, mereka tidak bergantung, tentu saja, pada orang yang tidak sehat. Dan saya pikir ada agenda besar untuk membuat orang menjadi tidak sehat. Saya pikir inilah mengapa ada perang melawan daging (sapi),” kata Rudkowski.

Dia mengatakan bahwa banyak dari mereka yang menyerukan “Revolusi Industri Keempat” memiliki kesamaan “perjuangan yang lebih besar untuk melawan daging,” yang menurutnya serangga adalah “salah satu makanan yang paling … padat nutrisinya di luar sana.”

“Ketika Anda menghilangkan nutrisi orang, Anda menghilangkan kemampuan mereka untuk menjadi kuat dan dengan mudah Anda dapat melakukan pengambilalihan umat manusia yang lebih besar … beberapa di antaranya terjadi saat ini,” kata Rudkowski.

 

----------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Giselle Cardia, 27 September & 3, 7, 11, 16, 18 Oktober 2022

Cardinal Pell Memperingatkan Tentang Sinode 'Bunuh Diri'

Telah diumumkan Mendonça menjadi kepala Dikasteri di Vatikan

Francis telah menunjuk seorang atheis Italia…

Kaum globalis dan satanis tak akan bisa mengalahkan Misa Latin

Ned Dougherty, 15 Oktober 2022

Apakah infiltrasi Masonik bertanggung jawab atas kemurtadan klerus …

 

 

 

No comments:

Post a Comment