en.news
Uskup Schneider:
Hasil Sinode Tentang Sinodalitas Sudah Ditentukan Lebih Dahulu
https://gloria.tv/post/4GhgZRF7FVGTEyrG4bJfXCTcF
Uskup Athanasius Schneider berkata bahwa hasil Sinode tentang Sinode sudah ada dan sudah ditentukan sebelumnya. Hal itu dia sampaikan dalam wawancara dengan @cjm-media dan Gloria.tv (17 November).
Sejak Sinode Keluarga 2014/2015, beberapa uskup melaporkan kepadanya bahwa keberatan mereka tidak pernah diperhitungkan, dan Amoris Laetitia, hasil dari sinode itu, tampak jelas sudah direncanakan sebelumnya.
Uskup Schneider mengharapkan bahwa Sinode saat ini akan menyandingkan pernyataan yang ambigu/salah dengan yang benar, untuk "meyakinkan kaum konservatif".
Seperti inilah bagaimana KV II berjalan, serta Amoris Laetitia, tetapi dengan Sinode saat ini, mungkin "bahkan lebih buruk" lagi. Bagi Schneider, sinodalitas adalah "trik" dan "penutup" untuk "lebih melemahkan iman Gereja secara menyeluruh."
Itu adalah salah, dan merupakan pemikiran Protestan untuk menempatkan kebenaran iman yang diwahyukan tentang seksualitas, homoseksualitas dan penahbisan perempuan "untuk didiskusikan". Ini, kata Schneider, sesuai dengan parlemen politik, tetapi tidak sesuai dengan kebenaran iman.
Schneider telah mengetahui dari beberapa negara bahwa suara-suara yang mendukung Misa Roma (Latin) diterima oleh Sinode tetapi dikeluarkan dari dokumen.
Schneider tidak memiliki harapan lagi untuk mendapatkan hasil yang positif dari sinode kali ini karena Francis telah mengisi seluruh kepemimpinan Sinode dengan orang-orang yang memang menuntut penghapusan pembahasan soal homoseksualitas. Dia menyebut nama-nama Kardinal Hollerich dan Grech serta biarawati Prancis Nathalie Becquart sebagai orang-orang bermasalah dan mendukung homosex.
"Ketika orang-orang ini duduk di pucuk pimpinan Sinode, Anda tidak perlu menjadi sangat cerdas untuk melihat bahwa hasilnya sudah ditetapkan sejak awal," kata Schneider mengamati dengan tenang.
Bagi Schneider, menghina umat Katolik sebagai "ideolog" (oleh Francis) adalah penyalahgunaan istilah, karena ideolog sejati adalah para pemimpin Sinode, yang menetapkan pendapat mereka secara bertentangan dengan Sabda Tuhan dan "dengan kejam" memaksakannya terhadap umat Katolik secara menyeluruh.
Sejak 1970-an Gereja telah mulai beradaptasi dengan dunia, "melihat segala sesuatu secara naturalistik tanpa pandangan iman yang supernatural". Sejak itu, adaptasi ini menjadi radikal. Orang-orang yang ingin mengubah Gereja berkumpul menjadi asosiasi manusia, sebuah LSM, partai (sayap kiri/komunis) yang mengabaikan iman dan menyesuaikan diri dengan mode zaman, kata Schneider menjelaskan.
Dia menganggap Sinode ini sebagai konsekuensi logis dari gaya parlementer sebuah negara yang diperkenalkan di dalam Gereja. Kelebihan jumlah komisi, kelompok diskusi dan pertemuan-pertemuan, tidak sebanding dengan iman.
Sejalan dengan banyaknya dokumen, dalam beberapa dekade terakhir rubah telah ditugaskan untuk menjaga ayam. Yohanes Paulus II, dan sayangnya juga Benediktus XVI, telah "mengangkat para klerus yang jelas-jelas bersikap liberal dan tidak beriman, sebagai uskup dan kardinal" - komentar Schneider:
"Apa gunanya sebuah dokumen dan sinode yang megah jika para uskup dan kardinal ini terus merusak iman dalam lingkup pengaruh mereka?"
#newsEpsowypyxs
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Kaum Muda Memprotes Sinode Saat Ini
5 Alasan Mengapa Lebih Baik Kita Bertahan Dalam Gereja Sampai Selesai Misa
Pesan kepada Giselle Cardia, 29 Okt; 3, 5, 8, 9 Nopember 2022
Pesan Maria dan Yesus pada ultah ke 22 penampakan di Bayside, 18 Juni 1992