Tangan kanan Klaus Schwab menyerukan adanya "peristiwa kepunahan massal" untuk mengantar masuknya Great Reset
https://www.newstarget.com/2022-10-31-klaus-schwab-mass-extinction-event-great-reset.html
10/31/2022 / By Ethan Huff
Bypass censorship by sharing this link:
Bocoran video lainnya telah muncul untuk menunjukkan bahwa Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang dipimpin oleh gembong globalis terkenal, Klaus Schwab, berencana untuk meluncurkan genosida massal lainnya sebagai katalis untuk terbentuknya “Great Reset” yang dijanjikan.
Yuval Noah Harari, yang digambarkan sebagai "tangan kanan" Schwab, saat ini sedang melakukan tur untuk promosi buku baru yang diduga ditulisnya. Naskah itu mengajukan pertanyaan seperti: Untuk apa kita membutuhkan begitu banyak manusia?
Sekarang para globalis telah mendapatkan kendali hampir total atas hampir semua hal. Mereka tampaknya siap untuk memusnahkan kawanan budaknya, yaitu manusia. Hal ini
dimulai dalam upaya terbaru dengan pandemi coronavirus Wuhan (Covid-19), diikuti oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Ada juga inflasi yang meroket, kegagalan rantai pasokan kebutahan hidup, kekurangan pangan, kerusakan tanaman, dan ketidakstabilan ekonomi lainnya -– semua hal yang berputar-putar menjadi badai kejutan dan keterkejutan global yang sempurna.
Mengacu pada kaum non-globalis, yang dianggap sebagai "orang biasa" yang sepenuhnya dapat dibuang, pernyataan bocoran terbaru Harari ini mengungkapkan sikap mendalam tentang superioritas yang dirasakan diri sendiri dan supremasi para globalis. Harari mengatakan bahwa rakyat jelata di bawahnya adalah dibenarkan untuk merasa takut akan masa depan karena hidup mereka bisa berakhir kapan saja. Dan itu tidak akan menjadi kerugian besar, katanya, karena non-globalis merasa sudah "berlebihan."
“Kami hanya tidak membutuhkan sebagian besar dari Anda,” kata seorang globalis Israel
Di masa depan yang dijalankan oleh “orang pintar,” lanjut Harari, orang biasa secara alami akan menghadapi peningkatan perasaan cemas dan takut akan ditinggalkan. Dan secara teknis dia benar: mereka yang menolak untuk naik ke atas bahtera Kristus, pada kenyataannya, akan tertinggal dalam distopia globalis Harari.
“Kami hanya tidak membutuhkan sebagian besar dari kalian,” Harari berkata dengan lantang tanpa rasa sungkan, karena dia percaya bahwa dirinya tidak terkalahkan.
Seperti yang kami laporkan sebelumnya, Harari, seorang sejarawan dan profesor Israel di Universitas Ibrani Yerusalem, secara terbuka mengakui bahwa dia dan komplotan globalis lainnya meluncurkan paham transhumanisme sebagai “Bahtera Nuh teknologi” milik pribadi mereka -– yang berarti mereka percaya kebohongan yang merusak dengan DNA dan cetak biru genetik mereka, entah bagaimana, akan memberi mereka kehidupan abadi, sementara kita semua dimusnahkan atau diubah menjadi budak permanen mereka.
Berbicara tentang hal semacam ini dulunya sering dicemooh dan dicap sebagai teori konspirasi, tetapi sekarang kita memiliki rencana yang datang langsung dari mulut komplotan globalis itu sendiri – secara terbuka tanpa rasa malu.
Pejabat Yayasan Rockefeller, Alan Gregg, adalah globalis vokal lainnya yang baru-baru ini menyatakan bahwa dunia mengidap kanker dan kanker itu adalah manusia – tentu saja tidak termasuk dirinya sendiri. Pangeran Phillip, suami mendiang Ratu Elizabeth, juga percaya bahwa umat manusia adalah kanker yang dia harap bisa dibasmi dengan cara mati dan hidup kembali sebagai virus pembunuh.
Georgia Guidestones, yang sekarang hancur, mengungkapkan bahwa rencana globalis untuk mewujudkan "Tata Dunia Baru" yang mereka bayangkan melibatkan pengurangan populasi dunia saat ini dari sekitar delapan miliar, jumlah saat ini, menjadi hanya 500 juta.
Mantan Presiden Bill Clinton, tanpa sepengetahuan banyak orang, menandatangani apa yang disebut "keanekaragaman hayati" selama masa jabatannya yang berisi tujuan yang dinyatakan secara eksplisit untuk mengurangi populasi dunia menjadi satu miliar, setidaknya sebagai permulaan.
Di tingkat “akar rumput”, para globalis telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan memprogram jutaan orang Barat untuk mendukung genosida massal melalui aborsi dan bahkan pembunuhan bayi; yang terakhir ini merupakan pembunuhan seorang anak segera setelah ia keluar dari rahim ibunya.
“George Orwell memperingatkan kita tentang masa-masa sekarang ini,” tulis Baxter Dmitry untuk media Newspunch. “Dia mengatakan mereka akan meyakinkan kita bahwa perang adalah bentuk perdamaian. Betapa benarnya dia!”
Want to keep up with the latest news about the globalists? Visit Globalism.news.
Sources for this article include:
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Ned Dougherty, 15 Oktober 2022
Apakah infiltrasi Masonik bertanggung jawab atas kemurtadan klerus …
1.000 sekolah Australia menawarkan makanan percobaan dari bahan serangga
Gisella Cardia - 27 Sep, 3, 7, 11, 16, 18, 23, 25 Oktober 2022