Sebuah Buku Baru Yang Mengeksplorasi Bagaimana Seorang Wanita Yang Menempatkan Agen-Agen Komunis Ke Dalam Berbagai Seminari, Kemudian Bertobat Dan Kembali Kepada Iman Katolik
Dengan bantuan Uskup Fulton Sheen, Bella Dodd berpaling dari iblis Komunisme menuju Tuhan dan menjadi saksi melawan ideologi sebelumnya.
Bella Dodd
Mon Nov 21, 2022 - 2:06 pm EST
(LifeSiteNews) – Kita belum mendengar kisah terakhir dari kehidupan Bella Dodd.
Penulis buku terlaris Dr. Paul Kengor dan rekan penulisnya Mary Nicholas, MD, baru saja menerbitkan sebuah buku baru tentang Bella Dodd dan pertobatannya ke dalam iman Katolik. Judulnya: The Devil and Bella Dodd: One Woman’s Struggle Against Communism and Her Redemption (TAN Books). (Iblis dan Bella Dodd: Perjuangan Seorang Wanita Melawan Komunisme dan Penebusannya. Di dalamnya, mereka juga mengeksplorasi klaim yang dikaitkan dengan mantan Komunis itu bahwa dirinya membantu menempatkan lebih dari 1.000 agen Komunis ke dalam seminari-seminari Katolik.
Dalam sebuah wawancara dengan LifeSite tentang buku baru ini (lihat wawancara lengkap di bawah), Paul Kengor menjelaskan bahwa dia dan rekan penulisnya “dapat mengkonfirmasi bahwa Bella Dodd benar-benar mengatakan bahwa dirinya telah ditugaskan untuk menyusupkan ke seminari-seminari oleh Partai Komunis dengan lebih dari seribu agen Komunis.” Paul Kengor dan rekan penulisnya berhasil menemukan bukti tambahan – selain ingatan Alice von Hildebrand – yang mengkonfirmasi kata-kata Bella Dodd. Dia mengatakan kepada LifeSite: "Kami mengutip beberapa saksi mata, dua di antaranya menandatangani sumpah (dan baru saja meninggal, salah satunya pada bulan Juni), dan satu lagi yang masih hidup dan tinggal di California."
Misalnya, para penulis buku ini mengutip seorang saksi mata yang masih hidup, Sherry Finn, yang mengatakan kepada mereka: “Saya ingat ada ribuan orang yang telah menyusup ke dalam Gereja Katolik – beberapa ke tingkat paling atas Gereja.” Seperti yang dikisahkan oleh para penulis, Dodd tahu dan kenal empat orang kardinal di Roma yang komunis, dan dia (Dodd) bekerja sama dengan mereka. Sayangnya, Uskup Fulton Sheen – uskup yang membawa Dodd kembali ke dalam pelukan Gereja Katolik – mengatakan kepada Dodd untuk tidak pernah mengungkapkan nama para kardinal ini, karena takut akan konsekuensinya.
Sumber lain untuk buku ini adalah pasangan menikah Johnine dan Paul Leininger. Mereka pernah mendengar ceramah umum oleh Bella Dodd yang mereka simpulkan dalam sebuah pernyataan yang dikutip dalam buku The Devil and Bella Dodd:
Pada akhir 1920-an dan 1930-an, arahan dikirim dari Moskow kepada semua organisasi Partai Komunis. Untuk menghancurkan Gereja Katolik dari dalam, anggota partai harus ditanam di dalam seminari-seminari dan di dalam organisasi-organisasi keuskupan. Dodd berkata, 'SAYA SENDIRI TELAH MENEMPATKAN 1.200 ORANG DI DALAM SEMINARI-SEMINARI KATOLIK.'
Keluarga Leininger juga mengkonfirmasi telah mendengar Dodd mengatakan bahwa ada “Beberapa orang Kardinal yang menjadi anggota Partai Komunis. Dia bilang dirinya tahu kebenaran pernyataannya karena 'SAYA TAHU SIAPA-SIAPA YANG SAYA KONTAK.'”
Pada tahun 1960-an, Leininger melihat bahwa strategi penyusupan ini berhasil, bahwa “Gereja Katolik Roma telah menjadi korban penyusupan besar-besaran Komunis / Masonik…. Hari ini kita semua telah menyaksikan sendiri hasil dari rencana jahat yang terorganisir dengan baik yang cetak birunya diletakkan lebih dari 70 tahun yang lalu dan dilaksanakan dengan sabar.”
Dan memang, ketika mengamati keadaan klerus Katolik saat ini, orang hanya bisa setuju dengan pernyataan ini.
Kengor dan Nicholas juga membahas sejarah KV II dan upaya Komunis yang berhasil – dengan bantuan Kardinal Eugène Tisserant – untuk mendesak penyelenggara KV II agar tidak membahas atau mengkritik Komunisme sama sekali (lihat di sini dokumen KV II tentang Komunisme, yang kemudian disingkirkan oleh beberapa peserta kunci dalam Konsili). Penulis bahkan merujuk seorang kardinal yang membaca di surat kabar Komunis bahwa “komunis telah berhasil menyusup ke setiap komisi di KVII.”
“Itu adalah pernyataan yang sangat mengkhawatirkan: setiap komisi di Konsili Vatikan Kedua – telah disusupi,” para penulis itu melanjutkan. “Apakah itu pernyataan yang berlebihan? Mungkin. Tapi jelas ada sesuatu yang tidak beres. Mengutip kata-kata Paus Paulus VI kemudian, 'asap setan' telah memasuki Gereja.”
Namun, terlepas dari skema jahat yang dibuktikan oleh buku ini, kehidupan Bella Dodd sendiri juga berbicara tentang kekuatan kasih karunia Tuhan. Dia berpaling dari iblis Komunisme menuju Tuhan dan menjadi saksi untuk melawan ideologi yang dia peluk sebelumnya. Dengan demikian, buku ini juga memberi kita harapan dan kekuatan untuk terus memerangi kekuatan anti-Katolik di dalam struktur Gereja Katolik saat ini.
Silakan baca di sini wawancara lengkap dengan Dr. Paul Kengor:
T: Apa yang mengilhami Anda dan rekan penulis Anda untuk menulis buku tentang Bella Dodd ini? Bagaimana Anda memahami kehidupan dan upayanya?
J: Sebagai seseorang yang menghabiskan hidup saya mempelajari komunisme dan Perang Dingin, saya sudah lama mengenal Bella Dodd. Dia adalah salah satu mantan komunis wanita terkemuka di Amerika, mungkin nomor satu, dan tidak diragukan lagi mantan komunis paling terkenal yang masuk Katolik, melalui kisah pertobatan yang indah atas dukungan Uskup Agung Fulton Sheen, sebuah kisah yang kami ceritakan panjang lebar dalam buku. Ini akan membuat Anda menitikkan air mata haru.
Saya juga tahu tentang Dodd karena dugaan pernyataan terkenal dari dia yang mengklaim telah menempatkan lebih dari seribu agen komunis ke dalam berbagai seminari Katolik di Amerika Serikat. Kami membahas klaim itu dengan sangat, sangat hati-hati — dengan cermat. Seperti yang akan pembaca lihat, dia memang mengatakan seperti itu. Kami mewawancarai saksi nyata yang mendengar Bella mengatakannya, termasuk Alice von Hildebrand, yang baru saja meninggal tahun lalu.
Rekan penulis saya, Dr. Mary Nicholas, telah mengikuti kisah Bella Dodd lebih lama dari saya. Buku ini dimulai dengan Mary Nicholas sendiri. Dia membuat draf pertama. Saya masuk kemudian, sebagai penulis kedua, hanya atas permintaannya, dan bahkan kemudian, setuju untuk menjadi penulis bersama hanya setelah saya melakukan cukup banyak pekerjaan dan cukup berkontribusi untuk mendapatkan gelar itu.
T: Judul buku ini menghubungkan Bella Dodd dan iblis. Seberapa nyata pertemuannya dengan iblis? Apakah dia menggambarkan pengalaman dengan setan yang konkret, atau lebih abstrak digambarkan sebagai kehidupan dalam kegelapan dan jauh dari Tuhan?
J: Dia secara langsung dan berulang kali menggambarkan usahanya untuk melepaskan diri dari komunisme sebagai upaya untuk melepaskan diri dari iblis itu sendiri. Lagi dan lagi. Dia menulis: “Dengan menghujat, saya bisa menambahkan, 'Saya akan bergabung dengan iblis sendiri jika dia berjalan ke arah saya.' Tidak ada keraguan bagi saya bahwa saya akan bepergian dengan iblis di samping saya dan bahwa dia meminta harga yang mahal atas penyertaannya pada diri saya.” Dia hanya memisahkan diri dari iblis Komunisme ketika dia merangkak kembali kepada iman Katolik yang dia peluk di masa mudanya, dan dia berlutut. Fulton Sheen-lah yang, lebih dari sosok lainnya, mengulurkan tangan dan membantu menariknya keluar dari lubang yang gelap.
T: Apa sumber utama yang Anda gunakan untuk memberi tahu Anda tentang kata-kata dan kehidupan Bella Dodd?
J: Sejumlah besar dan beragam sumber: dari memoarnya yang berjudul School of Darkness, hingga banyak kesaksiannya dibawah sumpah kepada Senat AS, Dewan Perwakilan Rakyat, dan banyak lagi. Dia menjadi salah satu saksi paling terkenal di Kongres AS dalam bersaksi tentang tentakel Komunisme dan upaya Uni Soviet dan Partai Komunis AS untuk menyusup ke dalam masyarakat dan institusi di AS, terutama bidang pendidikan. Bella Dodd berhasil menjalankan front pendidikan untuk Partai, di mana dia berhasil menembus secara menyeluruh ke dalam Serikat Guru di New York yang penting itu.
Sumber penting lainnya yang kami gunakan adalah dari file FBI yang besar tentang Bella Dodd, yang telah kami deklasifikasi. Saya memulai proses pengajuan permintaan Freedom of Information Act (FOIA) pada Januari 2019 untuk rilis file-nya. Proses itu dimulai dengan penantian yang lama, dengan permohonan berulang kali kepada pemerintah federal yang diajukan oleh seorang rekan pengacara saya. Kami berakhir dengan memperoleh lebih dari seribu halaman dari file FBI-nya. Agensi menganggapnya sebagai sumber informasi yang sangat besar. Pada awal 1950-an, menurut FBI, nama kodenya selama dengar pendapat McCarthy adalah "The Falcon." Materi dalam file itu sangat menarik.
T: Bagaimana Anda menarik garis paralel antara buku baru ini dan buku Anda ‘The Devil and Karl Marx?’
J: Perbedaan penting adalah ini: Sementara Bella Dodd dan Karl Marx berurusan dengan iblis, termasuk iblis Komunisme, Bella Dodd memisahkan diri dan memulai kehidupan penebusan dosa dan reparasi iman. Sebaliknya, Marx tetap terpesona oleh iblis, menulis puisi tentang iblis dan benar-benar terlibat dalam tindakan yang melanggengkan kejahatan besar itu. Dia adalah seorang atheis yang marah seumur hidup. Bella Dodd, begitu dia melepaskan diri dari iblis, melakukan hal yang sebaliknya. Dia berkata kepada Uskup Agung Fulton Sheen, "Saya ingin memasuki tatanan pertobatan paling parah yang ada untuk membayar dosa-dosa saya." Fulton Sheen menjawab, “Tidak. Saya memerintahkan Anda untuk memberikan kuliah tentang Komunisme, karena orang-orang ini buta. Mereka benar-benar buta terhadap bahaya Komunisme.” Itulah tepatnya yang dia lakukan. Begitulah Bella Dodd berkomitmen untuk memperingatkan dunia.
T: Apakah Anda menuliskan dalam buku baru Anda tentang fakta bahwa Bella Dodd membantu memperkenalkan lebih dari 1.000 agen Komunis ke dalam imamat Katolik? Apakah kita bisa tahu lebih banyak tentang ini?
J: Itulah inti dari buku ini. Itulah yang akan menarik sebagian besar pembaca untuk ini. Bagian ini adalah bab terpanjang dari buku ini. Anda perlu mendapatkan buku ini untuk mencari tahu! Tapi saya dapat mengatakan di sini: Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Bella Dodd benar-benar mengatakan bahwa dirinya telah ditugaskan oleh Partai Komunis untuk menyusup ke dalam seminari-seminari dengan membawa lebih dari seribu agen komunis. Ada klaim yang ceroboh dan tidak berdasar yang dikaitkan dengannya di Internet. Saya merasa, kami telah memberikan layanan penting dalam buku ini dengan mendokumentasikan fakta bahwa Dodd benar-benar mengatakan hal itu. Kami mengutip beberapa saksi mata, dua di antaranya menandatangani sumpah (dan baru saja meninggal, salah satunya pada bulan Juni), dan satu lagi yang masih hidup dan tinggal di California. Itu baru sebagian dari buktinya.
Kami juga berjalan melalui kejujuran Bella Dodd dan Partai Komunis yang percaya bahwa mereka benar-benar bisa menyusup ke dalam Gereja Katolik. Tidak diragukan lagi mereka akan mencobanya. Mereka telah merambah semua denominasi Protestan arus utama. Bella Dodd bahkan menempatkan seribu anggota Partai Komunis di antara 10.000 guru di Serikat Guru di New York saja (dia mengakui itu dalam kesaksian di bawah sumpah), ditambah banyak kelompok lain di mana Dodd menjadi penyelenggara utama dalam penyusupan itu. Pada 1960-an, ada hampir 60.000 imam di Amerika Serikat. Bagi Bella Dodd, prospek menempatkan hanya seribu komunis di seminari Katolik akan tampak mudah. Dia akan memberi hormat pada bendera merah (Komunis).
Jadi, kita tahu dia telah mencobanya. Satu-satunya pertanyaan adalah sejauh mana infiltrasi ini mungkin berhasil. Kami meneliti hal itu juga.
T: Banyak umat Katolik tercengang atas nasihat Uskup Fulton Sheen kepada Bella Dodd untuk tidak mengungkapkan nama imam mana pun, atau bahkan diduga ada empat kardinal yang komunis dan yang dia bantu menyusup ke dalam Gereja. Apakah menurut Anda, mengingat krisis Gereja saat ini, akan lebih baik untuk mengungkapkan nama-nama kardinal dan para imam Komunis ini?
J: Mungkin saja begitu, tetapi Uskup Fulton Sheen tidak menginginkan skandal itu dikenal luas. Sebaliknya, dia memberi tahu Bella Dodd apa yang telah dikatakan Paus Pius XI kepadanya: Cara terbaik agar Anda dapat melawan “momok setan” Komunisme (begitulah dijelaskan dalam ensiklik Pius XI tahun 1937 Divini Redemptoris) adalah dengan berbicara secara terbuka menentang Komunisme dan mengajar orang-orang Gereja, negara, budaya, dan dunia tentang kejahatan ini. Itulah tepatnya yang dia lakukan, dan dia melakukannya secara harfiah tidak seperti dan lebih kuat daripada wanita mana pun dalam sejarah Gereja.
T: Apa pesan buku Anda bagi kita orang Amerika saat ini, pada momen dalam sejarah di mana kita tampaknya semakin terekspos pada sosialisme (Komunisme) dan segala taktiknya, termasuk penegakan kuota baru, kelompok korban baru, dan hukuman bagi mereka yang tidak mengikuti ideologi baru?
J: Komunisme dan sosialisme adalah bersaudara tiri dan terkenal sangat buruk di Amerika saat ini, termasuk di antara banyak umat Katolik yang salah informasi. Pada bulan Juli 2019, majalah Amerika yang menjadi unggulan Yesuit menerbitkan artikel yang benar-benar mengejutkan berjudul “Kasus Katolik untuk Komunisme”. Itu murni kegilaan. Sungguh, itu murni kebodohan. Sebenarnya, tidak ada pembenaran untuk masalah seperti itu dalam publikasi Katolik. Tetapi tragisnya, kurangnya pemahaman kita tentang kejahatan Komunisme, termasuk ketidaktahuan kita di banyak paroki dan perguruan tinggi kita sendiri, telah membawa kita ke titik yang mengerikan seperti yang kita semua alami sekarang ini.
T: Apa pelajaran utama yang dapat kita pelajari dari sejarah Bella Dodd sendiri sebagai seorang Komunis yang kemudian berpindah kepada Iman Katolik?
J: Lawanlah kejahatan dengan kebenaran dan keberanian, bahkan ketika mereka menyebut nama Anda dan mencoba membuat hidup Anda seperti neraka di dunia. Ketika Bella Dodd meninggalkan Partai Komunis, mereka mencorengnya dengan segala macam nama jelek di buku itu — dan itu semua tidak ada yang akan mengejutkan pembaca hari ini. Mereka menyebutnya rasis, fasis, Nazi, anti-Semit, apa saja. Langsung di buku pedoman mereka. Kaum kiri radikal telah menodai orang-orang seperti ini selama seratus tahun. Dan Bella Dodd sendiri pernah mencoreng orang-orang seperti itu saat berada di dalam Partai Komunis.
Mereka mencoba menggagalkan Bella secara efektif, seperti yang kami katakan hari ini. Lebih dari itu, mereka benar-benar ingin Bella segera mati. Mereka mengancamnya. Dia hidup di bawah pelecehan terus-menerus. Namun, dia melawan, tanpa rasa takut.
Itu membawa saya kepada pelajaran besar lainnya dari kisahnya. Untuk meminjam perkataan Paus Yohanes Paulus II: jangan takut.
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Apakah infiltrasi Masonik bertanggung jawab atas kemurtadan klerus …
Francis Menyemangati Pemberontakan Uskup-Uskup Jerman
LDM - Kumpulan nubuat tentang kebingungan besar umat manusia (Bab 1)
LDM - Kumpulan nubuat tentang kebingungan besar umat manusia (Bab 2)
LDM - Kumpulan nubuat tentang kebingungan besar umat manusia (Bab 3)
LDM - Kumpulan nubuat tentang kebingungan besar umat manusia (Bab 4)