Begitu pulang dari Afrika, Francis langsung memperbaharui seruannya untuk mengakhiri undang-undang anti-sodomi di Afrika
Paus mengulangi pernyataannya pada 25 Januari bahwa 'kriminalisasi homoseksualitas adalah masalah yang tidak dapat diabaikan.'
Pope Francis speaks aboard the papal plane as he departs Africa on February 5, 2023YouTube/Screenshot
Sun Feb 5, 2023 - 9:57 pm EST
ABOARD THE PAPAL PLANE (LifeSiteNews) — Dalam konferensi pers yang baru, di pesawat terbang, bersama dengan kepala Gereja Inggris dan kepala Gereja Skotlandia, paus Francis mengulangi pernyataannya yang pertama kali dibuat pada 25 Januari tentang perlunya mengakhiri hukum anti sodomi. Ini artinya: Francis menghendaki dilanjutkannya undang-undang yang mendukung perbuatan sodomi, yang termasuk juga homosex.
Memperhatikan bahwa ada sekitar 50 negara di dunia memiliki undang-undang anti-sodomi, namun Francis mengatakan, ketika dia kembali dari perjalanan enam hari di Afrika, “Kriminalisasi homoseksualitas adalah masalah yang tidak dapat diabaikan.” Kalimat ini menunjukkan betapa Francis mendukung perbuatan homosex.
Sementara undang-undang tersebut mengkriminalisasi perilaku dan bukan kecenderungan, namun paus Francis menggabungkan kedua konsep tersebut dalam sambutannya, dengan mengatakan tentang undang-undang anti-sodomi: “Orang dengan kecenderungan homoseksual adalah anak-anak Allah. Tuhan mengasihi mereka. Tuhan menyertai mereka… mengutuk orang seperti ini adalah dosa. Mengkriminalisasi orang dengan kecenderungan homoseksual adalah ketidakadilan.” Padahal di dalam Kitab Suci, kita semua tahu bahwa perbuatan homosex adalah dosa.
Pastor Iain Greenshields, Moderator Gereja Skotlandia, yang mengizinkan "pernikahan" homoseksual di gereja mereka, memuji Francis atas sambutannya itu, seperti yang dilakukan Uskup Agung Canterbury Justin Welby, uskup utama Gereja Inggris, yang mengizinkan pasangan dan ‘perkawinan’ homoseksual ‘diberkati’ di gereja mereka. “Saya sepenuhnya setuju dengan setiap kata yang dia (paus) katakan di sana… Saya pasti akan mengutip Bapa Suci. Paus mengatakannya dengan sangat indah dan akurat,” kata Welby.
Dalam sambutannya pada 25 Januari 2023, paus Francis mengatakan bahwa Gereja Katolik perlu terlibat dalam penghapusan undang-undang yang mengkriminalkan homoseksualitas dan bahwa para uskup Katolik di Afrika dan tempat-tempat lain yang memiliki undang-undang semacam itu memerlukan “pertobatan”.
Desakan Francis yang meningkat di Afrika secara khusus datang bersamaan dengan dorongan kuat dari Barat agar Afrika menerima dan merangkul homoseksualitas. Tekanan datang dalam bentuk pinjaman dan hibah yang bergantung pada langkah setiap negara dalam hal dukungan mereka terhadap homosex.
Namun, para uskup Katolik Afrika tetap teguh mendukung undang-undang anti-sodomi yang melindungi anak-anak sekolah dari indoktrinasi LGBT di ruang kelas dan juga melindungi masyarakat dari tindakan pedofilia, bestialitas, pornografi, perzinahan, prostitusi, dan penyimpangan seksual lainnya yang membuat masyarakat tidak stabil.
-------------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Giselle Cardia, 3 Februari 2023
Kard. Brandmüller Mengingatkan Francis: Ajaran Moral Katolik Tidak Dapat Dirubah
Paus bertemu dengan kelompok Buddhist untuk membahas perlunya 'pertobatan ekologis'
I. Dogma Tentang Neraka - pastor F.X. Schouppe, S.J.