Ibadah Menyembah Bumi Datang ke Paroki-Paroki Terdekat Anda
https://www.returntoorder.org/2019/04/earth-worship-coming-to-a-parish-near-you/?pkg=rtoe1456
By
Yang terbaru dalam renungan Prapaskah mungkin sama sekali tidak
lagi menyebutkan dosa, penebusan dosa atau pengudusan pribadi. Tren yang
meresahkan di kalangan Katolik liberal ini sedang beralih ke bentuk ibadat yang menyembah bumi. Penekanan
dari program ini bukanlah bersifat Katolik atau bahkan ajaran kristiani. Tidak
banyak yang menyebutkan tentang kasih, penebusan, atau perlindungan Tuhan Yesus
bagi umat manusia.
Sayangnya, beberapa umat Katolik menemukan
bahan penyembahan bumi di paroki mereka pada masa Prapaskah ini. Perubahan yang
direkomendasikan oleh program-program ini tidak bersifat religius dan pribadi,
tetapi berpusat kepada iklim. Jangan heran jika Injil perubahan iklim ini
datang ke paroki-paroki di dekat Anda.
Iman Hijau
Kabar baik tentang "perubahan iklim global
antropomorfik" telah dipeluk dengan semangat religius, secara harfiah, dan
itu harus dilawan. Salah satu organisasi yang secara aktif mempromosikan religiusitas-lingkungan
disebut GreenFaith.
Menurut situs webnya, “GreenFaith adalah koalisi antaragama untuk lingkungan
yang bekerja dengan… orang-orang dari semua agama untuk membantu mereka menjadi
penjaga lingkungan yang lebih baik.”
Direktur eksekutif GreenFaith adalah seorang pastor
Episkopal bernama Fletcher Harper. Sebuah foto menunjukkan
dia dalam jubah dengan stola hijau, dihiasi dengan Bintang Daud, bintang dan
bulan sabit, dan simbol-simbol dari agama lainnya, dan anehnya tidak satupun
dari simbol-simbol itu adalah Kristen. Agar adil, maka stola dipotong di
pinggangnya – mungkin ada salib di bagian bawah.
Sikap relativistik ini tercermin di seluruh
situs GreenFaith. Dengan mengklik “Eco-Prayers and Rituals” akan memunculkan
sumber-sumber acuan untuk orang Kristen, Muslim, Buddha, Yahudi, dan Hindu.
Klik lain pada “Interfaith Resources” disitu menyediakan
dokumen 47 halaman dengan doa-doa dalam praktik Buddha, Hindu, Penduduk Asli
Amerika (termasuk Sioux, Ojibwa, Navajo, Iroquois, dan Omaha), Dinka, Yoruba,
Baha'i, dan praktek-praktek Southern Bushmen. Tidak
ada yang secara khusus diidentifikasi sebagai orang Kristen. Ada juga beberapa
penulis Katolik pilihan ikut ditampilkan di situ – antara lain Saint Hildegard
dari Bingen, Saint Patrick, Saint Augustine, Henri Nouwen, dan Mary Goergen
OSF.
Sebuah Masa Puasa Dari
Seorang Pemerhati Lingkungan
Lima “Kiat Spiritualitas Lingkungan” muncul di
bagian atas halaman “Sumber Daya Kristen”,
masing-masing dengan penjelasan yang bisa membantu. Tab hari-hari libur Kristen
mengungkapkan informasi berikut tentang Rabu Abu:
Dengan fokus tradisional mereka tentang pentingnya
menahan diri, Rabu Abu dan masa Prapaskah menawarkan kesempatan penting untuk
mengatasi masalah konsumerisme, konsumsi, dan iman Kristen.
Karena dosa terburuk umat manusia adalah terhadap
lingkungan, sebuah afiliasi GreenFaith, “Program
Lingkungan Gereja Inggris” mengabdikan masa Prapaskah 2018 untuk
pengurangan serius jumlah plastik yang digunakan di rumah-rumah. Beberapa
paroki Katolik di AS telah mengadopsi rencana Prapaskah seperti ini.
Kalendernya membantu umat dalam tindakan korban
Prapaskah mereka. Termasuk di antaranya adalah:
·
“24 Februari – Berbelanja di pasar. Pasar makanan segar tidak
hanya sering lebih murah dan lebih segar daripada supermarket, tetapi mereka
menjual buah dan sayuran secara longgar. Jangan lupa membawa tas yang bisa
dipakai ulang.”
·
“2 Maret – Gunakan sabun batangan daripada sabun tangan cair. Ini
adalah perubahan yang mudah dilakukan. Jika Anda merasa tertarik, Anda bahkan
dapat membuat sabun batangan sendiri.”
· Kamis dalam Pekan Suci adalah hari untuk kontemplasi khusus – Perubahan abadi apa yang akan Anda buat? Apakah Anda menemukan diri Anda melihat plastik dengan cara yang berbeda? Sebutkan tiga hal dimana Anda berkomitmen untuk berubah.”
Tentu saja, di akhir anjuran Prapaskah itu datanglah
kemuliaan Paskah:
Kebangkitan tubuh Yesus mewakili penegasan Allah
akan signifikansi kekal dari realitas fisik. Selama hari Minggu setelah Paskah,
ada banyak kesempatan (untuk merayakan) penebusan Kristus, tidak hanya bagi
manusia, tetapi bagi “segala sesuatu”
(Kol. 1:15 -20).
Pikiran kita akan berputar kacau ketika
membayangkan ada seorang pastor modernist dan liberal memberi tahu umatnya
bahwa yang dimaksud "segala sesuatu,"
di sini berarti termasuk anjing, kucing, kuda, ikan trout pelangi, dan semak
mawar milik tante Mildred, itu semua juga ditebus dan diharapkan berada di
Surga.
Laudato Si’ dan Sinode
Pan-Amazonian
Organisasi lain, “Catholic
Climate Covenant” menyediakan sumber daya khusus untuk umat
Katolik yang berpikiran ‘cinta ekologis.’ Di antara tautan tersebut, ada dua
belas sumber untuk ensiklik paus Francis Laudato
Si, tiga di antaranya dalam bahasa Inggris dan Spanyol sehingga para guru
dapat menyebarkannya kepada para murid mereka. Pastor Jesuit “pelangi”
(pendukung LGBT). James Martin juga dikutip dalam dua tautan, sementara
rekan-rekannya di Salt + Light berkontribusi pada bagian lainnya.
Akan menjadi sebuah kesalahan besar jika kita tidak
menganggap program ini sebagai hal yang ekstrim.
Pertimbangkan laporan situs web resmi Vatican News tentang dokumen persiapan Sinode Pan-Amazon
yang akan datang. Menurut Devin Watkins, “Dokumen itu adalah undangan bagi Gereja
untuk 'melihat' identitas dan tangisan Lembah Amazon, untuk 'memahami' jalan
menuju pertobatan pastoral dan ekologis,
dan untuk 'bertindak' atau berjalan di sepanjang jalan yang baru bagi Gereja
dengan wajah Amazon.”
Dokumen tersebut mencakup hal-hal berikut:
“Pertumbuhan kegiatan pertanian, ekstraktif
(penambangan), dan penebangan yang berlebihan di wilayah Amazon tidak hanya
merusak kekayaan ekologis kawasan itu…. Ini telah memaksa pembangunan perkotaan
'sedikit demi sedikit' dan 'non-inklusif' di Lembah Amazon.”
[like url=https://www.facebook.com/ReturnToOrder.org]
Bahasa ini mencerminkan bias anti pasar bebas dan anti
properti pribadi dari Laudato Si’.
Sebenarnya
ada tempat yang sah untuk berdiskusi
masalah lingkungan, tetapi perdebatan apa pun tidak boleh menggantikan tugas
utama Bunda Gereja yang
Kudus, yaitu pengudusan jiwa-jiwa. Membuat
Gereja menjadi lengan propaganda lain dari agenda lingkungan sedunia adalah penghancuran menyedihkan dari
alasan Tuhan kita mendirikan Gereja. Seharusnya isu lingkungan Laudato
Si tidak menggantikan meditasi Prapaskah dari Sengsara serta Kematian Tuhan
kita.
-----------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Ajaran
Gereja Tidak Tunduk Pada Pemungutan Suara
Rahasia
Ketiga Fatima Yang Sebenarnya
Vigano
Bicara Soal Agenda Francis
Tanpa
Suntik Vaksin, Tanpa Yesus!