Menuju Kepada Pemujaan Setan Secara Terbuka
https://traditioninaction.org/History/G_023_CultSatan.htm
by Marian
Horvat, Ph.D.
Tampak jelas bahwa kita sedang mencapai tahap akhir dari proses revolusioner, yaitu tahap di mana manusia secara terbuka memuja Iblis. Revolusi kaum hippy adalah persiapan awal yang cukup jauh di masa lalu, untuk mewujudkan pemerintahan Iblis. Hal itu mematahkan penghalang terakhir Peradaban Kristiani, membuang semua pengekangan dan kebiasaan baik, sehingga manusia akan memasuki tahap barbarisme baru, paganisme baru, sebuah tatanan atas segala hal -- saya tidak bisa menyebut ini sebagai peradaban -- yang sebagai kepalanya bukan lagi Kristus, tetapi Iblis itu sendiri.
Kartu keanggotaan resmi dari Kuil Setan
yang sedang berkembang saat ini
Ketika saya menggunakan ungkapan ‘pemerintahan Iblis’, seseorang bisa saja menolak bahwa kata-kata ini terlalu keras. Dua puluh lima tahun yang lalu, ketika saya pertama kali mendengar hal itu dalam ceramah Prof. Plinio, yang menjelaskan di mana proses revolusioner akan berakhir, konsep itu tampaknya tidak masuk akal bagi saya, saat itu. Saya berpikir: Tidak seorang pun dengan akal sehat atau semangat keagamaan akan mendukung hal buruk seperti itu.
Tetapi hari ini, saya melihat bahwa
ramalan Prof.
Plinio benar. Semakin banyak Iblis menampilkan dirinya secara terbuka dan
meminta untuk dipuja. Semakin banyak suasana, cara penampilan dan
berpakaian, tarian dan musik adalah berbau setan. Dan dalam suasana
inkoherensi, ketidakpedulian dan kontradiksi yang kita hirup hari ini, hampir
tidak ada yang dikejutkan oleh hal-hal yang akan menyebabkan kekhawatiran ekstrem di
masyarakat pada dua dekade
yang lalu.
Izinkan saya menyampaikan beberapa
contoh untuk menunjukkan maksudnya.
Penyembahan secara terbuka kepada Iblis di Detroit
Kuil Setan tidak hanya tumbuh di semua segmen masyarakat, dan terutama di kalangan kaum muda, tetapi pada 27 Juli 2015, cabangnya di Detroit memiliki keberanian untuk membuka patung perunggu Baphomet seberat 2.000 pon setinggi 9 kaki, yang berupa seekor kambing. berkepala setan, untuk dilakukan ibadah terbuka di sebuah gudang sewaan.
Patung perunggu Baphomet setinggi 9 kaki, setan berkepala
kambing, baru-baru ini diresmikan di Detroit
Para pejabat Kuil Setan ini menyampaikan pidato, dan nampak sepasang pria bertelanjang dada memegang lilin di kedua sisi patung sebelum pembukaannya. Ratusan hadirin, berteriak ”Salam, ya Setan!” saat tirai diangkat tepat sebelum tengah malam. Kemudian, kedua pria bertelanjang dada itu saling berciuman di depan patung Setan. Juga ada disitu patung anak laki-laki dan perempuan yang tersenyum dalam pose pemujaan berada di kedua sisi patung Iblis, yang memerintah dari atas takhtanya.
Sementara itu, pada acara tersebut, ada 700 orang
yang memiliki tiket masuk disorot oleh sapuan cahaya dari lampu merah yang
bersinar dari langit-langit saat band-band punk gelap bermain dari panggung
yang didirikan di bawah salib yang menyala dan terbalik. Di depan panggung ada
tanda dengan kata-kata "Ini tubuhku, ini darahku," untuk mengacu dan menghujat
kata-kata konsekrasi dalam doa Transubstansiasi, Hal ini amat mengejutkan, tetapi sebenarnya tidak ada yang
baru di sini. Ini mengulangi sandiwara setan gelap dan alat peraga yang
digunakan dalam begitu banyak konser rock yang mampu menarik jutaan orang (dan
bukan hanya kaum muda!) setiap tahun...
Peserta pesta bergoyang di bawah salib terbalik yang menyala
Untuk mencegah umat kristiani tidak bisa masuk, semua
yang hadir diminta untuk menandatangani sebuah dokumen pernyataan di mana
mereka setuju untuk menyerahkan jiwa mereka kepada Iblis:
“Saya setuju bahwa dengan menandatangani dokumen ini, dengan
nama apa pun, diberikan atau diadopsi, dengan nama sebenarnya
atau nama samaran, dengan ini saya menyerahkan jiwa saya kepada Setan
(alias Abbadon, alias Lucifer, alias Beelzebub, alias Antikristus) ...
“Saya melakukan hal ini dengan menyadari bahwa dia (alias Yang Tersesat, alias Bapa Kebohongan) atau
perwakilannya, dapat
memilih untuk mengambil jiwa saya yang kekal kapan
saja, dengan atau tanpa pemberitahuan. Saya mengerti bahwa tanda tangan saya
yang mewakili nama apa pun, yang nyata atau dibuat-buat, di atas
kertas-kertas ini merupakan kontrak yang abadi dan selamanya, dan
bahwa tidak akan ada negosiasi lebih lanjut tentang masalah jiwa saya yang bersifat kekal.” (lihat aslinya di
sini).
Ada tujuh ratus jiwa – secara bercanda atau pun serius
– telah rela menyerahkan jiwa mereka kepada Setan, sambil tertawa dan menari
saat mereka menerima kutukan sebagai takdir abadi mereka. Rencana Kuil Setan
untuk patung itu adalah menempatkannya, dengan alasan kebebasan beragama, di
sebelah patung Sepuluh Perintah Allah di halaman sebuah gedung negara di Oklahoma.
Beberapa pengunjung pesta yang tiba, sudah berpenampilan
seperti tuan dan guru mereka: Setan
Siapakah yang bisa
membayangkan bahwa demonstrasi terbuka untuk menyambut Setan seperti ini bisa
terjadi dengan hampir
tanpa ada yang memprotesnya? Ada beberapa pengunjuk
rasa, sekitar 50 dari mereka dan sebagian besar umat Protestan, di tempat lain
(tidak ada yang diberitahu di mana acara pembukaan itu akan
dilakukan untuk menghindari keributan) yang berdoa untuk kota mereka dan
mencela monumen setan itu. Respons
yang lemah lembut terhadap kejahatan yang begitu besar.
Media dominan menganggap
peristiwa itu sebagai lelucon, cerita lucu. Keuskupan Agung
Detroit menolak mengomentari pembukaan patung Baphomet atau Kuil Setan itu. Kita
juga tidak bisa mengharapkan
pernyataan keras dari para Uskup
Amerika yang mencela ekspresi publik yang berkembang tentang Setanisme. Lagi
pula, mengikuti doktrin baru KV II,
setiap “iman” – termasuk ‘iman’ Satanisme –
memiliki hak untuk mengekspresikan dirinya secara bebas atas nama kebebasan
beragama.
Jika pembukaan patung Baphomet di depan umum dan reaksi acuh tak acuh bukanlah
tanda bahwa kita tengah berada di
malam gelap, di mana
Setan dapat muncul dan dipuja di depan umum oleh para pengikutnya, maka saya
tidak tahu lagi harus
berkata apa.
Lucifer di kota para
Malaikat (Los Angeles)
Kami menemukan indikasi lain dari kepuasan dunia modern terhadap Iblis, dalam
tanda sambutan yang lebih halus. Dalam jajaran program baru FOX-TV musim ini
ada serial yang berjudul Lucifer.
Bagi banyak orang saat ini, yang terbiasa dengan
vampir, penyihir, dan tema okultisme lainnya, plot dari film itu memang nampak
ringan. Bosan dengan Neraka, malaikat yang jatuh, Lucifer, Morningstar,
memutuskan untuk meninggalkan kerajaannya dan datang ke Los Angeles untuk
menikmati kehidupan yang baik di tengah mobil cepat, wanita, dan kehidupan
mewah.
FOX menghadirkan Lucifer yang disukai,
yang masih bisa ditebus kesalahannya
Setelah beberapa saat, dia
berada di bawah pengaruh seorang pengacara (wanita, tentu saja) yang tidak
menyadari kekuatannya. Kenapa ini? Bukan karena wanita itu Katolik dan mematuhi Sepuluh
Perintah Allah, tetapi hanya karena dia
berkomitmen pada masalah keadilan sosial (masalah
yang dari masyarakat, dari manusia, bukan masalah yang dari Tuhan). Ini
adalah tipe baru dari “orang baik” yang, sayangnya, juga disetujui oleh Gereja
Konsili (Gereja
hasil KV II)
Akhirnya, iblis lain bernama Amenadiel
dikirim dari Neraka untuk menuntut kembalinya tuannya ke dunia bawah (neraka). Jadi, kita
memiliki pertanyaan besar: apakah Iblis masih dapat ditebus dan diselamatkan, dan
akankah dia kembali ke dunia Setan, atau, karena dia baik maka harus
tinggal bersama kita? Ini adalah tema yang benar-benar akan menyenangkan von
Balthasar dan murid-muridnya Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI. Iblis
dibebaskan dari Neraka karena panggilan "yang baik." Tema lainnya dari Konsili juga ‘digoreng’ dalam
naskah-naskah
film Hollywood.
Pembaca mungkin bertanya,
"Apa yang salah dengan ini?"
Program-program semacam itu
menggerakkan kecenderungan manusia untuk menerima versi baru dari Iblis, sebagai makhluk
yang ‘lebih ramah, yang
tidak perlu ditolak. Di belakang pikiran kita ditanam gagasan bahwa
"cara lama" dalam melihat
Iblis sudah ketinggalan zaman dan salah; cara baru mengungkapkan kemungkinan
reformasi bahkan untuk Lucifer, yang sama sekali bukan orang jahat. Semua ini
dilakukan atas nama humor dan toleransi.
Sementara pembukaan patung Baphomet di Kuil Setan
terang-terangan menghujat Tuhan dan menghebohkan, pengenalan
program seperti dalam film
Lucifer adalah cara
yang lebih halus dan berbahaya untuk menyusup ke dalam pikiran manusia dengan
penerimaan terhadap
Iblis dan pemerintahannya. Menurut saya, ini sebenarnya lebih
berbahaya, karena begitu seseorang memasuki jalur ini, dia berada di jalan yang
lurus dan mudah untuk menerima Setanisme secara terbuka di masyarakat.
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Anne
– lokusi, Yesus, 21 Desember 2006
Gisella
Cardia, 30 Juli & 3, 9, 13, 14 Agustus 2022
Anne,
lokusi dari St.Andrew tentang Api Penyucian (1, 2 &3)
Upacara
Pembukaan Commonwealth Games 2022. Sebuah Ritual kepada Baal?