Thursday, August 18, 2022

Menuju Kepada Pemujaan Setan Secara Terbuka

 

Menuju Kepada Pemujaan Setan Secara Terbuka 

https://traditioninaction.org/History/G_023_CultSatan.htm 

by Marian Horvat, Ph.D.

  

Tampak jelas bahwa kita sedang mencapai tahap akhir dari proses revolusioner, yaitu tahap di mana manusia secara terbuka memuja Iblis. Revolusi kaum hippy adalah persiapan awal yang cukup jauh di masa lalu, untuk mewujudkan pemerintahan Iblis. Hal itu mematahkan penghalang terakhir Peradaban Kristiani, membuang semua pengekangan dan kebiasaan baik, sehingga manusia akan memasuki tahap barbarisme baru, paganisme baru, sebuah tatanan atas segala hal -- saya tidak bisa menyebut ini sebagai peradaban -- yang sebagai kepalanya bukan lagi Kristus, tetapi Iblis itu sendiri. 

 

Kartu keanggotaan resmi dari Kuil Setan

yang sedang berkembang saat ini

  

Ketika saya menggunakan ungkapan pemerintahan Iblis, seseorang bisa saja menolak bahwa kata-kata ini terlalu keras. Dua puluh lima tahun yang lalu, ketika saya pertama kali mendengar hal itu dalam ceramah Prof. Plinio, yang menjelaskan di mana proses revolusioner akan berakhir, konsep itu tampaknya tidak masuk akal bagi saya, saat itu. Saya berpikir: Tidak seorang pun dengan akal sehat atau semangat keagamaan akan mendukung hal buruk seperti itu. 

Tetapi hari ini, saya melihat bahwa ramalan Prof. Plinio benar. Semakin banyak Iblis menampilkan dirinya secara terbuka dan meminta untuk dipuja. Semakin banyak suasana, cara penampilan dan berpakaian, tarian dan musik adalah berbau setan. Dan dalam suasana inkoherensi, ketidakpedulian dan kontradiksi yang kita hirup hari ini, hampir tidak ada yang dikejutkan oleh hal-hal yang akan menyebabkan kekhawatiran ekstrem di masyarakat pada dua dekade yang lalu.

Izinkan saya menyampaikan beberapa contoh untuk menunjukkan maksudnya.

Penyembahan secara terbuka kepada Iblis di Detroit

Kuil Setan tidak hanya tumbuh di semua segmen masyarakat, dan terutama di kalangan kaum muda, tetapi pada 27 Juli 2015, cabangnya di Detroit memiliki keberanian untuk membuka patung perunggu Baphomet seberat 2.000 pon setinggi 9 kaki, yang berupa seekor kambing. berkepala setan, untuk dilakukan ibadah terbuka di sebuah gudang sewaan. 

 

Patung perunggu Baphomet setinggi 9 kaki, setan berkepala kambing, baru-baru ini diresmikan di Detroit

 

Para pejabat Kuil Setan ini menyampaikan pidato, dan nampak sepasang pria bertelanjang dada memegang lilin di kedua sisi patung sebelum pembukaannya. Ratusan hadirin, berteriak ”Salam, ya Setan!” saat tirai diangkat tepat sebelum tengah malam. Kemudian, kedua pria bertelanjang dada itu saling berciuman di depan patung Setan. Juga ada disitu patung anak laki-laki dan perempuan yang tersenyum dalam pose pemujaan berada di kedua sisi patung Iblis, yang memerintah dari atas takhtanya. 

Sementara itu, pada acara tersebut, ada 700 orang yang memiliki tiket masuk disorot oleh sapuan cahaya dari lampu merah yang bersinar dari langit-langit saat band-band punk gelap bermain dari panggung yang didirikan di bawah salib yang menyala dan terbalik. Di depan panggung ada tanda dengan kata-kata "Ini tubuhku, ini darahku," untuk mengacu dan menghujat kata-kata konsekrasi dalam doa Transubstansiasi, Hal ini amat  mengejutkan, tetapi sebenarnya tidak ada yang baru di sini. Ini mengulangi sandiwara setan gelap dan alat peraga yang digunakan dalam begitu banyak konser rock yang mampu menarik jutaan orang (dan bukan hanya kaum muda!) setiap tahun...

 

Peserta pesta bergoyang di bawah salib terbalik yang menyala

  

Untuk mencegah umat kristiani tidak bisa masuk, semua yang hadir diminta untuk menandatangani sebuah dokumen pernyataan di mana mereka setuju untuk menyerahkan jiwa mereka kepada Iblis:

“Saya setuju bahwa dengan menandatangani dokumen ini
, dengan nama apa pun, diberikan atau diadopsi, dengan nama sebenarnya atau nama samaran, dengan ini saya menyerahkan jiwa saya kepada Setan (alias Abbadon, alias Lucifer, alias Beelzebub, alias Antikristus) ...

“Saya melakukan hal ini dengan menyadari bahwa dia (alias Yang Tersesat, alias Bapa Kebohongan) atau perwakilannya, dapat memilih untuk mengambil jiwa saya yang kekal kapan saja, dengan atau tanpa pemberitahuan. Saya mengerti bahwa tanda tangan saya yang mewakili nama apa pun, yang nyata atau dibuat-buat, di atas kertas-kertas ini merupakan kontrak yang abadi dan selamanya, dan bahwa tidak akan ada negosiasi lebih lanjut tentang masalah jiwa saya yang bersifat kekal.” (lihat aslinya di sini).

Ada tujuh ratus jiwa – secara bercanda atau pun serius – telah rela menyerahkan jiwa mereka kepada Setan, sambil tertawa dan menari saat mereka menerima kutukan sebagai takdir abadi mereka. Rencana Kuil Setan untuk patung itu adalah menempatkannya, dengan alasan kebebasan beragama, di sebelah patung Sepuluh Perintah Allah di halaman sebuah gedung negara di Oklahoma.

 

Beberapa pengunjung pesta yang tiba, sudah berpenampilan

seperti tuan dan guru mereka: Setan

 

Siapakah yang bisa membayangkan bahwa demonstrasi terbuka untuk menyambut Setan seperti ini bisa terjadi dengan hampir tanpa ada yang memprotesnya? Ada beberapa pengunjuk rasa, sekitar 50 dari mereka dan sebagian besar umat Protestan, di tempat lain (tidak ada yang diberitahu di mana acara pembukaan itu akan dilakukan untuk menghindari keributan) yang berdoa untuk kota mereka dan mencela monumen setan itu. Respons yang lemah lembut terhadap kejahatan yang begitu besar.

Media dominan me
nganggap peristiwa itu sebagai lelucon, cerita lucu. Keuskupan Agung Detroit menolak mengomentari pembukaan patung Baphomet atau Kuil Setan itu. Kita juga tidak bisa mengharapkan pernyataan keras dari para Uskup Amerika yang mencela ekspresi publik yang berkembang tentang Setanisme. Lagi pula, mengikuti doktrin baru KV II, setiap “iman” – termasuk ‘iman’ Satanisme – memiliki hak untuk mengekspresikan dirinya secara bebas atas nama kebebasan beragama.

Jika pembukaan patung Baphomet di depan umum dan reaksi acuh tak acuh bukanlah tanda bahwa kita
tengah berada di malam gelap, di mana Setan dapat muncul dan dipuja di depan umum oleh para pengikutnya, maka saya tidak tahu lagi harus berkata apa.

Lucifer di kota para Malaikat (Los Angeles)

Kami menemukan indikasi lain dari kepuasan dunia modern
terhadap Iblis, dalam tanda sambutan yang lebih halus. Dalam jajaran program baru FOX-TV musim ini ada serial yang berjudul Lucifer.

Bagi banyak orang saat ini, yang terbiasa dengan vampir, penyihir, dan tema okultisme lainnya, plot dari film itu memang nampak ringan. Bosan dengan Neraka, malaikat yang jatuh, Lucifer, Morningstar, memutuskan untuk meninggalkan kerajaannya dan datang ke Los Angeles untuk menikmati kehidupan yang baik di tengah mobil cepat, wanita, dan kehidupan mewah.

 

FOX menghadirkan Lucifer yang disukai,

yang masih bisa ditebus kesalahannya

 

Setelah beberapa saat, dia berada di bawah pengaruh seorang pengacara (wanita, tentu saja) yang tidak menyadari kekuatannya. Kenapa ini? Bukan karena wanita itu Katolik dan mematuhi Sepuluh Perintah Allah, tetapi hanya karena dia berkomitmen pada masalah keadilan sosial (masalah yang dari masyarakat, dari manusia, bukan masalah yang dari Tuhan). Ini adalah tipe baru dari “orang baik” yang, sayangnya, juga disetujui oleh Gereja Konsili (Gereja hasil KV II)

Akhirnya, iblis lain bernama Amenadiel dikirim dari Neraka untuk menuntut kembalinya tuannya ke dunia bawah
(neraka). Jadi, kita memiliki pertanyaan besar: apakah Iblis masih dapat ditebus dan diselamatkan, dan akankah dia kembali ke dunia Setan, atau, karena dia baik maka harus tinggal bersama kita? Ini adalah tema yang benar-benar akan menyenangkan von Balthasar dan murid-muridnya Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI. Iblis dibebaskan dari Neraka karena panggilan "yang baik." Tema lainnya dari Konsili juga ‘digoreng’ dalam naskah-naskah film Hollywood.

Pembaca mungkin bertanya, "Apa yang salah dengan ini?"

Program
-program semacam itu menggerakkan kecenderungan manusia untuk menerima versi baru dari Iblis, sebagai makhluk yang lebih ramah, yang tidak perlu ditolak. Di belakang pikiran kita ditanam gagasan bahwa "cara lama" dalam melihat Iblis sudah ketinggalan zaman dan salah; cara baru mengungkapkan kemungkinan reformasi bahkan untuk Lucifer, yang sama sekali bukan orang jahat. Semua ini dilakukan atas nama humor dan toleransi.

Sementara pembukaan patung Baphomet di Kuil Setan terang-terangan menghujat Tuhan dan menghebohkan, pengenalan program seperti dalam film Lucifer adalah cara yang lebih halus dan berbahaya untuk menyusup ke dalam pikiran manusia dengan penerimaan terhadap Iblis dan pemerintahannya. Menurut saya, ini sebenarnya lebih berbahaya, karena begitu seseorang memasuki jalur ini, dia berada di jalan yang lurus dan mudah untuk menerima Setanisme secara terbuka di masyarakat.

Continued

 

----------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

Anne – lokusi, Yesus, 21 Desember 2006

Anne, lokusi dari Bunda Maria

Gisella Cardia, 30 Juli & 3, 9, 13, 14 Agustus 2022

Anne, lokusi dari St.Andrew tentang Api Penyucian (1, 2 &3)

Pedro Regis, 5321 - 5325

LDM, 15 Agustus 2022

Upacara Pembukaan Commonwealth Games 2022. Sebuah Ritual kepada Baal?