Wednesday, September 21, 2022
Deklarasi Carlo Maria Viganò tentang pemberian “berkat” kepada pasangan homosex
di Belgia
Oleh Carlo Maria Viganò, Uskup Agung
Dengan membawa skandal besar bagi keselamatan jiwa-jiwa dan kehormatan Gereja Kristus, Konferensi Waligereja Belgia telah menyetujui dan menerbitkan sebuah ritus untuk “pemberkatan” relasi homoseksual, yang dengan berani ia bertentangan dengan ajaran abadi Magisterium Katolik, yang menganggap bahwa persatuan semacam itu "secara intrinsik adalah sesat" dan yang, dengan demikian, tidak hanya mungkin tidak memberkati mereka, tetapi juga harus mengutuk mereka karena melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum Moral kodrati. Dasar ideologis dari ritus asusila ini ditunjukkan dalam kata-kata halus yang menipu dalam Amoris Laetitia, yang menyatakan bahwa "setiap orang, terlepas dari orientasi seksualnya, harus dihormati dalam martabatnya dan diperlakukan dengan pertimbangan."
Proses penghancuran doktrin dan moral yang dilakukan oleh sekte Bergoglian terus berlanjut dengan kecepatan yang tak terbendung, tanpa menghiraukan kebingungan yang ditimbulkannya di antara umat beriman dan akibat kerusakan jiwa yang tak terhitung besarnya.
Sekarang jelas, tanpa keraguan, bahwa sama sekali tidak mungkin untuk mendamaikan ajaran Injil dengan penyimpangan-penyimpangan para bidaah ini yang menyalahgunakan kekuasaan dan otoritas mereka sebagai Gembala, menggunakannya untuk tujuan yang sangat berlawanan dengan yang ditetapkan Kristus atas Hirarki Suci di dalam gereja. Dan yang lebih nyata lagi adalah pembalikan peran sesat yang terjadi, di mana dia yang duduk di Roma yang seharusnya memiliki tugas merumuskan prinsip-prinsip heterodoks, namun nyatanya kini melakukan tindakan yang bertentangan dengan doktrin Katolik, serta kaki tangannya di keuskupan-keuskupan yang memiliki peran menerapkannya secara memalukan, dalam upaya jahat mereka untuk merusak hukum Moral guna mematuhi semangat dunia.
Ekses memalukan dari beberapa eksponen Hirarki mengambil asal muasal mereka dalam rencana yang disengaja yang datang dari atas, yang melalui "jalan sinode" ingin membuat keuskupan pemberontak memiliki otonomi dalam menyebarkan kesalahan Iman dan Moral, bahkan ia menggunakan otoritarianisme untuk mencegah para Uskup yang setia kepada ajaran Tuhan, untuk mewartakan Kebenaran Kristus.
21 September 2022
S. Matthæi Apostoli et Evangelistæ
Feria Quarta Quattuor Temporum Septembris
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Mengapa Tiba-tiba Ada Dorongan Besar Untuk Menerapkan Teknologi 'Tanda dari Binatang’?
Uskup-Uskup Belgia Mengijinkan Pemberkatan Kepada Pasangan Homoseksual
Cardinal Brandmüller: Sinode Jerman - Sebuah Kemurtadan Massal
Francis tersenyum ramah kepada delegasi homosex
Kardinal Parolin, Pejabat Tinggi Vatikan, Bergabung Dalam Pertemuan Bilderberg