12 NUBUATAN YANG MENUNJUKKAN ADANYA MASALAH
DIDALAM
MASA KEPAUSAN MENDATANG
Posted on March 13, 2014 by ‘twohearts’
By Dr. Kelly Bowring, Author of the bestseller The Secrets, Chastisement, and Triumph and of The Signs of the Times
Posted on March 13, 2014 by ‘twohearts’
By Dr. Kelly Bowring, Author of the bestseller The Secrets, Chastisement, and Triumph and of The Signs of the Times
13 Maret 2014; Two Hearts Tekan LLC
(www.TwoHeartsPress.com). Saya pikir
Paus Francis adalah
Paus yang memenuhi nubuatan apokaliptik selama
periode yang berkaitan dengan Paus
terakhir dari nubuatan Malachy. Tidak ada lebih
banyak ruang bagi Paus yang lain sesuai
dengan nubuatan ini, sebelum
peristiwa akhir itu terungkap.
Setahun yang lalu, setelah memeriksa
berbagai nubuatan surgawi yang
layak dipercaya di zaman kita sekarang serta hubungannya dengan
pemilihan Paus yang baru, saya
menulis sebuah artikel yang menjelaskan bahwa
itu adalah "masuk akal" (nampaknya masuk akal, tetapi belum bisa dipastikan) bahwa nubuatan-nubuatan itu mungkin benar yang menyatakan bahwa Paus Francis adalah
Nabi Palsu.
Saat ini, satu
tahun kepausannya, bukti-bukti semakin menumpuk
dari nubuatan surgawi yang kredibel serta dari tindakan Paus Francis sendiri, ajaran-ajarannya
dan agenda-agendanya yang sejalan dengan nubuatan, membuat saya sekarang berpikir bahwa
bukan hanya masuk akal, tetapi juga
bahkan "mungkin" dia adalah Nabi Palsu ...
hal itu adalah sangat mungkin.
Sebagai seorang
teolog Katolik, saya mengatakan
ini dengan rasa takut yang
mendalam, dan saya meminta
pembaca untuk mendengarkan saya lebih dahulu sebelum menarik kesimpulan anda
sendiri. Nampak jelas bagi umat
Katolik yang setia saat ini,
dan semakin jelas saja ketika tahun yang lalu berjalan, bahwa beberapa tindakan dan ajaran Paus
Francis telah menyulut keprihatinan yang
sungguh dan serius. Artikel ini
meminta anda untuk melihat berbagai
tindakan dan pernyataan yang membingungkan
dari Paus Francis serta "Francis effect" yang muncul dengan
melihatnya melalui terang dari berbagai nubuatan
yang berhubungan tentang dia.
Tentu saja, waktu akan membuat semuanya menjadi lebih
jelas mengenai segala rencana dan
agendanya, sementara dia terus bertindak
melampaui retorikanya yang terkenal
saat ini menuju implementasinya. Jadi
untuk saat ini, saya menahan diri untuk mengambil kesimpulan,
sambil saya, sebagai seorang teolog
Katolik yang setia, untuk selalu taat kepada Gereja,
memberi kesempatan kepada Paus Francis
untuk membuang keraguan saya ini. Tetapi saya akan terus bersikap waspada dan
memperhatikan, dan saya pikir bahwa jika
dia adalah seorang Paus yang
benar, dan nubuatan-nubuatan itu yang
salah dan retorikanya yang cukup mengganggu itu ternyata benar, maka dia
akan senang atas kewaspadaan saya atas nama Gereja.
Namun demikian, adalah tugas saya untuk menghadirkan bagi anda, para pembaca, beberapa alasan yang telah membawa saya sampai pada dugaan saya saat ini. Pertama, saya akan
menyajikan nubuatan-nubuatan surgawi
yang kredibel tentang Nabi Palsu, kemudian apa yang diharapkan dari
Nabi Palsu itu sesuai
dengan nubuatan yang ada, dan
akhirnya bagaimana umat Katolik harus
menanggapi kemungkinan dan
kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa Paus Francis mungkin
adalah Nabi Palsu.
I. Nubuatan-nubuatan
Biblis dan Surgawi yang kredibel berkenaan dengan Nabi Palsu
Berikut ini adalah 12 sumber nubuatan yang
berkaitan dengan Nabi Palsu:
1. Didalam Kitab Wahyu, Nabi Palsu itu disebut
sebagai Binatang dari dalam bumi, ‘seperti anak domba’ yang menjadi kepala agama
dari gereja palsu. Nabi Palsu itu ‘menipu mereka yang tinggal di bumi.’ Adalah
penting untuk mengetahui bahwa Nabi Palsu itu akan menjadi pembohong terbesar
yang pernah hidup di bumi, laksana serigala berbulu domba, dengan berpura-pura
baik padahal sebenarnya tidak. Dengan hal ini maka dia akan menuntun banyak
umat beriman menuju kesesatan, dan akhirnya dia akan membuat seluruh bumi ini
menghormati dan menyembah antikris (Why 13:12). Katekismus mengatakan: Sebelum
kedatangan Kristus, Gereja harus mengalami ujian terakhir yang akan menggoyahkan
iman banyak orang yang percaya'.....
dalam bentuk kebohongan
religius yang paling buruk yang akan menjadi salah satu kemurtadan (CCC 675)
2. Secara obyektif dan patut
dicatat, kita sedang berada pada Paus
terakhir dari zaman ini sesuai dengan nubuatan St.
Malachy yang terkenal itu. St. Malachy adalah
orang kudus abad kedua belas yang
nubuatan-nubuatannya mengenai Paus terakhir
dari zaman kita, yaitu Paus yang akan
memerintah setelah Paus
Benediktus XVI, mengatakan
tentang dia:
“Dalam penganiayaan
terakhir atas Gereja Kudus Roma akan memerintahlah Petrus
Romanus, yang akan memberi makan domba-dombanya di tengah banyak kesengsaraan, dan setelah
itu kota tujuh bukit itu (Roma) akan dihancurkan dan Hakim mengerikan akan
menghakimi orang-orang.”
Jadi, apa yang dikatakan
oleh nubuat ini kepada kita? Ia memberitahu kita bahwa selama pemerintahan Paus Francis (selama periode ke 112 dari paus yang dinubuatkan), kita akan menanggung penganiayaan
terakhir. Hal itu tidak terjadi di
masa mendatang, tetapi sekarang. Dan bahwa Roma akan
segera dihancurkan. Hal ini
juga sesuai dengan nubuatan La Salette (lihat
di bawah). Dari 112 Paus dalam nubuatan
Malachy, paus terakhir
yang tercantum adalah Petrus Romanus, adalah satu-satunya yang tidak memiliki angka pada namanya.
Mengapa semua
paus lainnya memiliki
angka pada namanya kecuali paus terakhir? Apakah ini merupakan petunjuk
tentang ketidak-absahannya? Mungkin
saja. Jadi, "Petrus Romanus"
tidak mengacu pada "bertahtanya" Paus duniawi; itu bukanlah Paus
Francis, tapi mungkin seseorang yang lain? Lebih lanjut tentang hal ini
akan kita bicarakan nanti. Dan nubuatan
itu juga memberitahu kita bahwa Sang Hakim sedang
tiba kembali dalam generasi ini untuk memulai penghakiman, mungkin untuk mengantarkan Zaman Damai yang baru seperti yang
dinubuatkan oleh Bunda Fatima.
3. Bunda La Salette bernubuat tentang saat-saat zaman
akhir:
Roma akan
kehilangan iman dan menjadi
tempat kedudukan dari antikris ... seluruh
alam semesta
akan diserang oleh
ketakutan, dan banyak orang akan membiarkan
dirinya disesatkan.
Gereja
akan kehilangan terangnya ...
Melanie (visioner)
menyatakan bahwa Bunda Maria mengatakan, Gereja akan "dikalahkan" dalam dua makna:
1) "orang tidak akan tahu siapa
yang merupakan Paus yang benar"; 2) "untuk
sementara waktu, Kurban Kudus akan
berhenti dipersembahkan (secara benar) di gereja-gereja."
4. Melalui Fr.Gobbi, Bunda Maria berkata:
“Aku akan
membawa kamu kepada pemahaman yang penuh atas Kitab Suci. Lebih dari itu, aku akan membacakan bagimu halaman-halaman dari kitab terakhirnya (Kitab
Wahyu), dimana kamu sedang hidup saat ini. Aku sedang membuka bagimu
kitab yang termeterai, agar rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya dapat terungkap ...”
Jadi, sesuai
dengan nubuatan ini, generasi
kita akan mengalami pertempuran terakhir dari Kitab Wahyu, dan awal
dari milenium perdamaian. Jadi, peristiwa-peristiwa itu telah sampai
kepada kita terutama sekarang ini.
Sehubungan dengan Nabi Palsu didalam Kitab
Wahyu, Bunda Maria berbicara melalui Fr. Gobbi:
“Akan muncul dari dalam bumi, dengan pertolongan dari binatang
hitam yang muncul
dari dalam laut, seekor binatang
yang memiliki dua tanduk seperti anak domba ...yang
erat kaitannya dengan keimaman ... Binatang
dengan dua tanduk seperti domba itu menunjukkan
Freemasonry yang dimasukkan ke bagian
dalam dari Gereja, yaitu Masoneria eklesiastik, yang telah menyebar terutama
di kalangan para anggota hirarki.
Infiltrasi Masonik ini, di bagian dalam dari Gereja, telah diramalkan kepadamu olehku di Fatima, ketika aku mengumumkan kepadamu bahwa Setan akan masuk
bahkan hingga ke puncak Gereja. Tugas Masoneria
eklesiastik ini adalah menghancurkan Kristus dan Gereja-Nya, membangun sebuah berhala baru, yaitu kristus palsu dan
sebuah gereja palsu.”
Gereja akan menyaksikan saat dari kemurtadannya yang besar. Manusia durhaka itu akan menembus masuk ke bagian dalamnya dan akan duduk di pusat Bait Allah, sedangkan sisa umat yang masih tetap setia akan mengalami cobaan dan penganiayaan yang terbesar.
Kemurtadan,
pada saat itu, akan terjadi
secara luas karena hampir semua akan
mengikuti kristus palsu dan gereja palsu.
Kemudian pintu akan terbuka bagi kemunculan pria atau pribadi
yang disebut antikris itu!
5. Ada nubuat
terkenal dikaitkan dengan Santo Fransiskus, sebagai berikut:
“Pada saat kesesakan ini ada seorang
pria, yang tidak terpilih secara kanonis, akan diangkat menjadi Paus, yang dengan kelicikannya akan berusaha menarik banyak orang ke dalam
kesesatan... Akan ada berbagai perbedaan pendapat dan perpecahan di antara orang-orang ... karena pada hari-hari itu Yesus Kristus akan mengirim mereka bukan
seorang Pastor yang benar, tetapi
seorang perusak.”
Satu-satunya cara Paus Francis bisa
memenuhi nubuat ini, jika memang hal
itu benar, adalah jika dia secara
pribadi (secara rahasia) menjalankan bid'ah didalam hatinya pada saat pemilihannya dulu. Maka dia bukanlah
seorang yang terpilih secara sah. Jika dia
terpilih secara tidak sah, maka dia
adalah "seorang perusak" dan
kepausannya akan menjadi kosong, karena seorang penipu berada di atas takhta Petrus -
yang sangat kecil sekali kemungkinannya untuk terjadi.
Mungkin itulah
sebabnya Our Lady of Success
mengatakan pada tahun 1611 tentang saat kita sekarang ini dengan menyebut bahwa saat ini akan menjadi
saat kemenangan Setan yang sangat jelas, yang akan membawa penderitaan
yang sangat besar bagi imam-imam yang
baik dan bagi umat beriman yang setia.
Dengan demikian, umat beriman hendaklah
"terus menerus memohon kepada
Bapa Surgawi agar Dia akan mengakhiri saat-saat
yang buruk ini, dengan mengirim Pemimpin
Gereja yang akan mengembalikan
semangat imam-imamnya."
6. Nubuatan Bl. Catherine Emmerich:
Aku juga menerima
penglihatan lainnya mengenai saat kesesakan besar. Nampak
bagiku bahwa sebuah kesediaan dituntut dari
para klerus yang tidak bisa dilaksanakan (mungkin memaksa mereka untuk memberikan komuni kepada orang yang bercerai / menikah lagi dan memberkati pasangan gay) ... Seolah-olah
saat itu orang-orang terpecah menjadi dua
kubu ...
Aku juga melihat hubungan antara DUA Paus
... Aku melihat betapa buruknya (berbahaya) akibat-akibat dari gereja palsu ini ... aku
melihat bahwa Gereja
Petrus dirusak oleh rencana yang sedang dikembangkan oleh sekte
rahasia ... Mereka
membangun sebuah gereja yang besar, tunggal, gereja yang mewah
yang merangkul semua
kepercayaan dengan hak yang sama:
Evangelis, Katolik, dan semua pemeluk agama lainnya, sebuah
persekutuan sejati yang sesat dengan satu gembala dan satu kawanan ...
aku melihat akibat-akibat yang fatal
dari gereja palsu ini: aku melihatnya semakin besar; aku melihat segala
macam bidaah...
Ketika Gereja
yang benar sebagian besar telah dihancurkan,
dan ketika hanya tempat
kudus dan altar-altar saja yang masih
berdiri, aku melihat si perusak memasuki Gereja bersama Binatang itu (antikris)
... Aku melihat Bapa
Suci dalam penderitaan besar.
Dia tinggal di sebuah istana yang
lain dari sebelumnya ... Aku melihat sebuah gereja yang aneh sedang dibangun dengan melanggar setiap aturan
... sebuah Gereja Roma yang baru dan heterodoks...
Semuanya sedang dilakukan menurut
akal manusia. Aku melihat segala macam orang, perlengkapan,
doktrin, dan pendapat.
Ada sesuatu yang terkesan membanggakan, sombong, dengan
kekerasan didalamnya, dan mereka nampaknya sangat berhasil .... Gereja yang benar sangat terisolir dan seolah benar-benar kosong. Nampak bahwa setiap orang berlari meninggalkannya. Di mana-mana aku
melihat kesengsaraan yang besar, kebencian, pengkhianatan,
dendam, kebingungan dan kebutaan total. Oh
kota! Oh kota!
Apa yang mengancam engkau? Badai sedang tiba, waspadalah!
[Aku juga melihat
berbagai wilayah di bumi. Penuntunku (Yesus)
menyebut Eropa dan menunjuk ke sebuah
wilayah kecil dan berpasir, Dia mengucapkan kata-kata ini: "Inilah Prussia (Jerman Timur), musuh." Lalu Dia
menunjukkan kepadaku tempat yang lain, ke arah utara, dan Dia
berkata: 'ini adalah Moskva,
tanah Moskow, membawa
banyak kejahatan '.] Untuk membaca lebih lanjut tentang
nubuatan tentang Rusia dan kedatangan gelombang kedua dari komunisme, baca artikel ini.
7. Pedro Regis,
(pesan-pesan yang diterimanya telah mendorong Uskup setempat memberikan pengakuan) melaporkan perkataan Bunda Maria:
Harinya akan
tiba ketika Paus yang benar akan diturunkan
dari tahtanya... Undang-undang akan diberikan untuk menghalangi tindakan
Gereja
Dalam pertempuran
besar yang terakhir, asap dari
Iblis akan muncul di rumah Allah, tetapi
terang Tuhan akan menang ... tidak adanya rasa kasih akan kebenaran
dan tidak adanya rasa hormat terhadap sakramen-sakramen akan
menyebabkan banyak orang tertahbis
berjalan menuju jurang kemurtadan
... masa depan Gereja
akan ditandai dengan perpecahan besar
dan sebuah kediktatoran agama
yang menyedihkan. Peter akan menghadapi Yudas dalam perjalanannya ... Pengkhianatan
akan menyentuh tahta
Petrus ... sebuah keputusan akan dibuat dan
akan muncul kebingungan besar di istana (Vatikan) ... Masa
depan akan ditandai oleh berbagai
perpecahan dan skandal didalam Gereja Yesusku...
Pengkhianatan akan menyentuh tahta
Petrus ... ditandai
dengan konflik serius antara
Gereja yang benar dan yang palsu.
Santo Petrus akan mengarahkan bahteranya di tengah-tengah prahara besar. Bahtera Santo Petrus akan oleng, dan akan terjadi kebingungan besar
...
Seorang pria nampaknya baik akan muncul. Dia akan menipu banyak orang, karena dia akan menyatakan keajaiban-keajaiban besar. Dia
akan datang DARI BELAHAN
BUMI SELATAN dan banyak orang
akan menganggapnya sebagai seorang
penyelamat. Perhatikanlah dan
janganlah tertipu ...
Akan ada dua
buah tahta, tetapi hanya satu
saja yang akan menjadi penerus sejati dari Peter ...
seoramg Paus yang sombong akan memecah Gereja.
Perintah-perintahnya akan dipatuhi dan apa yang
berharga akan dibuang.
Sebuah kebingungan rohani yang besar sedang dalam perjalanan
... orang yang seharusnya menjadi Petrus akan menjadi
Yudas. Dia akan
membuka pintu bagi musuh dan akan membuat pria dan wanita yang beriman menderita ... Gereja
akan berjalan tanpa Petrus ... sebuah perang akan
muncul di Roma dan hanya beberapa saja yang akan bisa bertahan.
Dengarkanlah kepada magisterium yang benar dari
gereja dan menjauhlah dari tipu daya iblis.
8. Bunda Akita berbicara tentang saat-saat
sekarang ini :
Karya setan
akan merembes bahkan ke dalam
Gereja sedemikian rupa hingga
orang akan melihat kardinal melawan
kardinal, uskup melawan uskup
lainnya. Para imam yang menghormati aku akan
dihina dan ditentang
oleh sesama mereka. Gereja-gereja
dan altar akan
dirampas. Gereja akan
penuh dengan orang-orang yang menerima
kompromi dan setan
akan menindas banyak imam dan jiwa-jiwa tertahbis agar meninggalkan
pelayanan kepada Tuhan.
9. Sr. Elena Aiello (d. 1961), dinyatakan sebagai
Terberkati pada 14 September, 2011 oleh Pope Benedict XVI, bernubuat sebegai
berikut:
Rusia akan bergerak menuju semua negara-negara Eropa,
khususnya Italia, dan akan mengibarkan
bendera diatas Kubah Santo Petrus. Italia akan
dicobai dengan keras oleh sebuah revolusi besar, dan Roma akan
dimurnikan dalam darah atas dosa-dosanya,
terutama dosa ketidak-murnian! ... Oh,
betapa itu adalah penglihatan yang mengerikan aku! Sebuah revolusi besar yang
sedang terjadi di Roma! Mereka
memasuki Vatikan. Paus dalam keadaan sendirian; mereka
menangkap Paus. Mereka menangkapnya
dengan paksa.
10. Dilaporkan juga bahwa Yesus juga bernubuat melalui Hamba Allah Luisa Piccarreta
dengan mengatakan: “Negara-negara
dimana Aku berkenan, Italia dan Perancis, adalah negara yang telah menyangkal Aku paling
besar... Mereka juga
menjadi negara yang akan menentang
lebih keras terhadap Gereja ...Manusia telah kehilangan agama. Agama diabaikan
oleh orang-orang yang menyebut
dirinya saleh... ini sebabnya mengapa
manusia hidup seperti binatang - dia telah kehilangan agama
...
Gereja begitu
penuh dengan penderitaan batin, selain itu ia juga akan menerima
penderitaan fisik. Aku melihat orang-orang memulai sebuah revolusi, memasuki
gereja-gereja, mencopoti altar-altar
dan membakarnya, mengancam kehidupan para imam, memecahkan
patung-patung ... dan ribuan
lagi penghinaan dan kejahatan lainnya ... sepertinya
ada sebuah keributan yang luas terhadap
Gereja ... aku melihat
banyak imam melarikan diri dari Gereja dan berbalik
melawan Gereja. (Yesus
mengatakan hal ini terjadi karena mereka
hanya memusatkan perhatian kepada hal-hal manusiawi dan duniawi, yang
pada gilirannya mengeraskan hati mereka terhadap hal-hal yang ilahiah).
Yesus berbicara
lebih jauh tentang kaum religius,
imam-imam, dan musuh-musuh
Gereja, dengan berkata: Pada diri kaum religius, para
klerus, dan pada mereka yang menyebut diri mereka sebagai orang Katolik,
KehendakKu bukan saja mengalami penderitaan, tetapi juga
ditindas hingga dalam keadaan lesu, seakan
ia tidak punya kehidupan. Berapa banyak
orang yang berpura-pura menjadi anak-anakKu,
padahal mereka adalah musuhKu yang
paling sengit!
Anak-anak palsu ini adalah para perampas,
yang mementingkan diri sendiri dan
sangat meragukan; hati mereka penuh keburukan. Anak-anak
ini adalah yang pertama melancarkan peperangan terhadap Gereja -
mereka akan mencoba untuk membunuh
ibu mereka sendiri! Segera mereka akan
menyatakan perang melawan Gereja,
dan musuh Gereja yang terbesar adalah
anak-anaknya sendiri ...
Jika dunia nampaknya dalam keadaan damai, dan mereka menyanyikan pujian-pujian perdamaian, maka semakin besar mereka menyembunyikan peperangan, revolusi dan tindakan-tindakan tragis terhadap umat manusia yang malang,
dibalik suasana perdamaian yang bersifat sementara dan tersamar. Dan semakin besar nampaknya mereka mendukung GerejaKu, sambil menyanyikan hymne kemenangan
dan kejayaan, serta praktek-praktek
persatuan antara negara dan Gereja, maka semakin dekatlah percekcokan
yang telah mereka mempersiapkan melawan Gereja.
11. Berbagai nubuatan dari abad terakhir juga memberikan beberapa petunjuk tentang apa yang diharapkan terjadi:
Yohanes dari the Cleft Rock (abad ke-14) bernubuat: Menjelang
akhir dunia ini ... Paus bersama para kardinalnya terpaksa melarikan
diri dari Roma dalam kondisi
mengenaskan menuju ke tempat di mana mereka tak akan bisa diketahui.
Paus akan mati secara kejam dalam pengasingannya.
Penderitaan Gereja akan jauh lebih besar dari pada waktu-waktu
sebelumnya dalam sejarahnya ... Sekitar tahun 2000
Masehi, Antikris akan
menyatakan dirinya kepada dunia.
Joachim dari Fiore bernubuat:
Antikris akan menggulingkan paus
dan merebut tahtanya.
Premol (abad ke-5) bernubuat tentang
perpecahan serta Paus dari zaman akhir yang melarikan diri:
Kita diperingatkan tentang bagaimana kita akan
diperlakukan! Jadi mengapa kita
harus berjuang? Karena Allah
telah memanggil kita untuk menjadi
penjagaNya (lihat Yeh 33). Haruskah kita terkejut
jika si jahat akan bereaksi dengan
cara seperti ini terhadap kita setelah
kita menelanjangi dirinya beserta
segala rencananya yang tersembunyi?
Semoga Allah membimbing
kita didalam kebenaranNya dan
melimpahkan rahmat-Nya sesuai dengan
Kehendak IlahiNya.
Dengan semua
nubuatan ini mengenai Nabi Palsu, anti-paus,
siapakah sosok yang merupakan "Petrus Romanus" menurut nubuat St. Malachy, yang
konon saat ini sedang memerintah sebagai paus
terakhir dari zaman ini? Nah, pesan-pesan kenabian dari Pedro Regis, yang telah
memperoleh pengakuan dari Uskup setempat, menyatakan bahwa sosok ini tidak lain adalah dari
St. Petrus yang memerintah secara
rohani atas Gereja saat ini dari Surga, karena menurut nubuatan itu,
kepausan di dunia saat sekarang ini
sedang kosong, dimana ia diselenggarakan
oleh seorang penipu. Apakah
ini benar atau tidak, saya tidak tahu, tetapi hal itu adalah mungkin.
Waktu akan memberitahu kita. Beberapa orang mungkin menambahkan pada titik
ini bahwa umat Katolik tidak
perlu percaya pada pewahyuan
pribadi, tapi saya bertanya
kepada anda - Apakah
anda pikir Tuhan akan berkenan dengan
adanya penolakan langsung terhadap nubuatNya hanya karena hal itu membuat kita merasa
tidak nyaman. Bukankah segala nubuatan ini ada didalam Alkitab? Dan tidakkah St.
Paulus mengatakan tentang nubuatan bahwa
kita harus "menguji segala sesuatu dan memegang apa yang baik"
? (1 Tes. 5:21)
dan Paus Urbanus juga berkata tentang
nubuatan bahwa "Lebih
baik percaya daripada tidak percaya "?
12. Tulisan ada
di dinding dan jari Allah menaruhnya di sana. Jika semua nubuatan ini berhubungan dengan Paus Francis, yang adalah
mungkin, maka nubuatan dari seorang Paus dan martir,
sebagaimana dimaksud dalam mimpi St John Bosco yang
terkenal itu, dan didalam Rahasia ke
tiga Fatima, serta nubuatan Paus Pius X tentang seorang paus yang meninggalkan Vatikan dengan tergesa-gesa dan yang meninggal secara kejam di tempat pengasingan, apakah hal
ini merujuk kepada Paus (Emeritus)
Benediktus?.
Beberapa Paus
yang memerintah belakangan ini telah menubuatkan
tentang salah satu dari penerus mereka:
Menurut nubuatan St. Pius X:
Saya telah melihat salah satu penerus
saya, dengan nama yang sama, yang
melarikan diri di atas tubuh saudara-saudaranya. Dia akan berlindung
di beberapa tempat persembunyian;
tetapi setelah saat jeda yang singkat,
dia akan mati dengan cara yang kejam.
Bukankah nubuatan ini mengacu kepada Paus (Emeritus)
Benediktus? Sangat mungkin! St
Pius X bernubuat
bahwa Paus yang
melarikan diri dari Roma dan meninggal secara kejam memiliki nama yang sama dengan dirinya.
Pius X dan
Benediktus XVI keduanya
memiliki nama pemberian yang sama: Joseph.
Dengan demikian, Benediktus mungkin adalah "Uskup berjubah putih" yang mati sebagai martir yang dimaksud dalam Rahasia
ke-3 Fatima dan
Benediktus adalah Paus yang menjadi
martir yang dimaksud dalam mimpi John
Bosco.
Kardinal Joseph Ratzinger berkata tentang Rahasia-3 Fatima
dan dengan demikian secara umum berbicara
tentang nubuatan ini: Penglihatan
itu berbicara tentang adanya berbagai bahaya
dan bagaimana kita bisa diselamatkan dari semua itu. Dengan kata lain, ini adalah peringatan-peringatan, dan setidaknya,
sebagian adalah bersyarat. Namun
demikian, nubuatan tentang Nabi Palsu
dan Antikris dalam Kitab Wahyu haruslah dipenuhi,
termasuk bahwa mereka akan dilemparkan hidup-hidup
ke dalam kolam api (Wahyu 19:20). Pada
tanggal 11 Mei 2010, dalam perjalanan dengan pesawat ke Portugal,
Paus Benediktus XVI ditanya tentang Rahasia Ketiga Fatima dan Paus
menjawab, dengan menyatakan, "Penderitaan Gereja datang justru dari
dalam Gereja, dari dosa-dosa
yang ada di Gereja.”
Selanjutnya, pada 13 Mei 2010, dihadapan 500.000 peziarah
di Fatima, dia
mengatakan, "Siapa pun yang berpikir
bahwa misi kenabian Fatima telah berakhir, dia menipu dirinya sendiri."
Dia juga mengatakan, setelah dia menjadi
paus: "Berdoalah agar saya tidak melarikan diri karena takut kepada serigala.”
Dan sebelum menjadi
Paus, Yohanes Paulus II pernah mengatakan: "Saat ini kita sedang berdiri di hadapan konfrontasi yang terbesar dalam
sejarah yang sedang dilewati oleh umat manusia. Saya tidak berpikir bahwa kalangan masyarakat luas Amerika atau lingkaran besar komunitas Kristen telah menyadari hal ini
sepenuhnya. Saat ini kita menghadapi
konfrontasi terakhir antara Gereja
dan anti-Gereja,
antara Injil dan anti-Injil.”
Hanya beberapa tahun sebelum ini, Paus Paulus VI
telah mengatakan kepada dunia: "Ekor setan sedang berperanan dalam disintegrasi dunia Katolik. Kegelapan Setan
telah memasuki dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik bahkan sampai puncaknya. Kemurtadan, hilangnya iman,
sedang menyebar di seluruh dunia hingga
kepada tingkatan tertinggi dalam Gereja."
Menariknya, St. Faustina menulis dalam buku hariannya bahwa "hari penderitaannya yang terburuk" dimana dia merasa seolah berada didalam taman Getsemani (di mana Yesus dikhianati oleh Yudas) adalah tepat pada hari yang sama ketika PF dilahirkan.
Dia menulis:
17 Desember [1936]. Aku telah mempersembahkan hari ini bagi para imam. Aku menderita lebih banyak pada hari ini dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, baik didalam batin maupun secara
jasmani. Aku tidak tahu bagaimana
aku bisa menderita begitu banyak dalam satu hari itu. Aku mencoba untuk berdoa pada Jam Kudus, dimana
saat itu rohku merasakan pahitnya Taman Getsemani.
II. Apa yang bisa
diharapkan dari Nabi Palsu, menurut nubuatan-nubuatan yang ada:
Berikut ini adalah tujuh tanda untuk diperhatikan
pada Nabi Palsu :
1. Memamerkan kerendahan hati yang palsu disertai dengan penipuan yang
lihai:
Setan
adalah kecongkakan yang bertopeng kerendahan hati sebagai
penyamaran. Segala tindakan ‘kerendahan hati’ yang dilakukannya
akan sengaja disiarkan melalui media massa, dan dia akan mengaku hanya sebagai orang biasa yang sederhana sementara kampanye itu akan menunjukkan dia
sebagai eksibisionis yang tak tahu malu. Propaganda ini akan
dimanfaatkan untuk meningkatkan popularitasnya sendiri dan egalitarianisme yang kelihatan. Alih-alih
membela Iman, dia
akan berusaha untuk mengesankan umat Katolik di dunia dengan
berbagai tindakan dan ajarannya.
Penampilannya yang rendah hati tidak hanya akan digunakan untuk merendahkan Benediktus XVI dan para pendahulunya, tetapi untuk
menggambarkan Benediktus XVI
sebagai seorang tradisionalis garis
keras dan tak mengenal belas kasihan. Jika hal ini terjadi pada masa kepausan saat ini, maka kita akan mulai
melihat dua sisi yang berlawanan: Francis Katolik vs
Benediktus Katolik.
Dia tidak akan
nampak sebagaimana adanya, tetapi sebagai Nabi Palsu dia akan
menjadi salah seorang penipu terbesar
dalam sejarah umat manusia, maka dengan demikian dia
akan muncul secara kebalikan yang
sempurna dari keadaannya yang sejati, bahkan terkesan
berlebihan dari apa yang nampak pada seseorang yang baik. Dengan demikian, dia akan memainkan perannya lebih sempurna dari Paus
yang asli, setidaknya pada awalnya.
Semua Paus lainnya
akan nampak lebih rendah, jika dibandingkan dengan kesan
yang ingin ditampilkan olehnya. Dia akan
muncul menjadi Paus dari segala Paus.
Tetapi, tindakannya yang
tidak konsisten dengan tradisi serta promosi-diri yang terselubung yang dilakukannya akan menjadi salah satu "tanda" dugaan bahwa dia adalah Nabi Palsu.
2. Menampilkan kharisma yang tak bisa dijelaskan dan cepat
sekali merebut pengaruh global:
Dengan
cara yang tak bisa dijelaskan dan segera sekali sangat disukai oleh dunia dan media massa, dengan
popularitas kolosal yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana
apapun yang dia katakan atau lakukan, hal itu hanya akan ditafsirkan
dengan satu cara saja, dia akan terlibat dalam pembicaraan ganda (berbicara kepada kedua belah pihak pada saat yang sama, dari kedua sisi mulutnya)
sehingga dengan sengaja dia menyebabkan kebingungan bagi umat beriman. Dia akan
diperlakukan seperti orang kudus yang hidup. Kekuatan tersebut akan
menyertainya selalu hingga tidak ada satu
katapun yang keluar dari mulutnya akan dipertanyakan. Setelah beberapa
waktu, dia akan nampak memiliki karunia supranatural dan orang-orang akan percaya bahwa dia bisa
melakukan mukjizat. Siapapun yang
menentang dia akan
dikritik dan dianggap
sebagai bid'ah (kebalikan
dari apa yang benar). Semua jiwa tersebut dituduh
sebagai sesat dan mereka akan
ditertawakan dan diremehkan,
dan bahkan dianiaya.
Contoh pembicaraan
ganda itu mungkin seperti ini: "Tentu saja kita tahu bahwa pernikahan secara tradisional adalah antara seorang pria
dan seorang wanita, maka hal itu hendaklah tetap
dilakukan; tetapi kita juga harus
bersikap toleran dan penuh kasih kepada orang-orang yang berhubungan dengan sesama
jenis, yang memiliki hak yang
sah juga. Di dunia sekarang ini, kita harus bertemu dengan orang-orang di mana saja mereka berada; dan siapakah diri
kita ini hingga berhak menilai mereka; maka dengan
demikian, kita akan membutuhkan
imam-imam untuk memberikan berkat Gereja
kepada mereka demi kebaikan semuanya."
3. Memanfaatkan hukum ‘kebertahapan’ (dan
dukungan luas) untuk menghalangi setiap
penentangan:
Agenda tersembunyi
dari Nabi Palsu itu adalah bergerak langkah demi langkah, selalu dalam dua arah
secara bersamaan (ke arah yang seakan menghormati ajaran
Gereja dan ke arah yang merubah ajaran Gereja, yang nampaknya demi alasan
yang baik), sehingga perubahan yang terjadi akan cukup kecil
dan umat beriman tidak akan merasa tersinggung atau khawatir dan tidak
terdorong untuk melihat apa yang ada
dibalik niat baik Paus itu. Karena itu akan cukup sulit
untuk melakukan tindakan pertahanan guna menghentikannya. Dengan langkah-langkah kecil
yang hampir tak kelihatan - dimana pembaharuan ajaran
Gereja agar menjadi modern,
yang kemudian bisa menjurus kepada bid'ah – melalui perkembangan yang
sangat cerdik dan licik hingga akhirnya menjadi
tak terbendung lagi, dan hal itu terjadi
sedemikian rupa
sehingga ia justra dibela dan didukung oleh umat beriman yang tidak
menyadari adanya penipuan dan agenda
yang sedang berlangsung karena terjadinya secara bertahap dan melalui
pembicaraan-ganda yang menyelimutinya.
4. Proyek-proyek ‘keterbukaan terhadap perubahan doktrinal’ serta ‘menata perjalanan menuju
kemurtadan’:
Nabi Palsu itu akan menyesatkan Gereja menuju bidaah, yang dibicarakan dalam meterai pertama dari Kitab Wahyu, ketika iman yang benar akan
diputar-balikkan, ketika Gereja dihadapkan kepada sebuah doktrin baru yang membusuk.
Tanyakan kepada diri anda sendiri: Apakah Paus Francis mengambil langkah-langkah yang mungkin meletakkan
dasar bagi perubahan doktrin dan
moralitas, hingga kepada munculnya sebuah agama dunia tunggal? Jika
dia adalah Nabi Palsu, maka
Paus Francis tidak hanya akan melakukan kesalahan teologis sesekali saja dalam
perkataannya, tapi sebaliknya, dia akan bergerak lebih jauh ke arah pengakuan
secara terbuka atas iman yang palsu,
sehingga hal itu menunjukkan bahwa iman
yang dia pegang dan dia akui adalah salah, dan menunjukkan bahwa dirinya adalah
seorang anti-paus yang sesat dan membingungkan banyak
orang dengan menggantikan iman yang sejati
dengan iman palsu
yang rahasia.
Dia juga akan hadir dengan
sebuah solusi untuk menyatukan
semua gereja menjadi satu. Dipuji
sebagai inovator modern, dia akan dihormati oleh
dunia sekuler karena dia akan membenarkan perbuatan dosa. Dia akan membawa
undang-undang baru, yang bukan saja akan
bertentangan dengan ajaran-ajaran (moralitas dan doktrin) dari Gereja Katolik, tetapi
juga akan berjalan melawan semua hukum-hukum Kristiani.
Hal ini tidak berarti bahwa
akan mudah bagi semua orang untuk melihatnya, karena dia akan menggunakan berbagai alasan yang cerdik, dibungkus dengan
cara yang amat lembut, untuk membutakan
banyak orang terhadap Kebenaran. Setiap uskup dan
teolog yang liberal akan mempercayai Paus
ini, dan memujinya.
Para pemimpin Gereja ini juga akan melakukan
pembicaraan-ganda dalam upaya mereka untuk melemahkan ajaran Katolik
– ucapan-ucapan mereka tentang
kasih dan kutipan-kutipan mereka dari Kitab
Suci akan digunakan hanya untuk
menipu kita, dan mereka merencanakan
untuk membuat berbagai pernyataan
terbuka yang bersifat sembrono dan membingungkan
publik - dan
pada gilirannya Paus Nabi Palsu itu
akan memuji mereka
sebagai inovator. Ketika hal ini
terjadi, maka perlu sekali agar seluruh umat
Katolik yang setia untuk memilih
di pihak mana mereka akan berdiri, atau mereka akan menyadari bahwa diri mereka di pihak yang salah! Sayangnya, karena banyak orang akan menerima kebohongan dan kesalahan pemimpin palsu
mereka, bukannya menghadapi tantangan-tantangan terhadap Kebenaran. St Robertus Bellarminus mengatakan: "Hanya diberikan kepada beberapa saja untuk bisa mengenali Gereja yang benar di tengah kegelapan dari begitu banyak perpecahan dan kesesatan, dan semakin sedikit lagi yang mau mengasihi kebenaran,
yang telah mereka
lihat, hingga mereka seolah mau terbang kearahnya
dan merangkulnya."
Dengan demikian, banyak umat beriman akan
disesatkan. Perpecahan akan terjadi.
Kemudian Nabi Palsu itu akan mempersiapkan jalan bagi Antikris untuk memerintah agama dunia tunggal
yang baru itu, dan bersama-sama mereka akan bekerja untuk
menipu semua umat Allah. Tetapi Gereja yang benar tidak akan bisa dikalahkan. Kebenaran dari Wahyu seperti yang diwariskan kepada
kita dalam Gereja melalui Kitab Suci (Alkitab) dan
Tradisi (Katekismus) tidak dapat
dirubah. Dan kita tidak pernah
bisa melakukan kejahatan (seperti merubah moralitas ataupun doktrin), meski demi alasan yang baik.
Tanda yang pasti dari bid'ah dan Nabi Palsu itu adalah
perubahan doktrin apa pun, dengan
alasan apapun, bahkan dengan alasan yang cerdik dan tersamar, misalnya demi
kepentingan (palsu) kasih sayang,
atau persatuan - seperti
yang diberikan oleh tiga contoh berikut ini yang sedang ramai dibahas di Vatikan:
- Kemurahan hati yang palsu dalam pemberian Komuni
(tanpa pembatalan yang sah) kepada
pasangan Katolik yang
bercerai dan menikah kembali secara sipil, meskipun mereka berada dalam keadaan perzinahan.
Ingatlah Matius 19: 9 “Tetapi Aku
berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu
kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
Katekismus mengatakan : “Karena itu, Gereja memegang
teguh bahwa ia tidak dapat mengakui sah ikatan yang baru, kalau Perkawinan
pertama itu sah. Kalau mereka yang bercerai itu kawin lagi secara sipil, mereka
berada dalam satu situasi yang secara obyektif bertentangan dengan hukum Allah.
Karena itu, mereka tidak boleh menerima komuni selama situasi ini masih
berlanjut. CCC 1650
- Rasa kasih sayang yang palsu dan toleransi berlebihan
dalam menganjurkan imam-imam untuk
memberikan berkat Gereja bagi perkawinan gay, bahkan digunakan sebagai
sarana untuk menghindari diskriminasi
Kitab
Suci mengatakan dalam 1 Kor 6:9-10 : “Atau tidak tahukah kamu, bahwa
orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?
Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang
pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
Dan Rm
1:26-27 mengataan : “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang
memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar
dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang
wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap
yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan
karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk
kesesatan mereka.
Katekismus menulis: “Berdasarkan Kitab Suci yang
melukiskannya sebagai penyelewengan besar, tradisi Gereja selalu menjelaskan,
bahwa "perbuatan homoseksual itu tidak baik" Perbuatan itu melawan
hukum kodrat, karena kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu
persetubuhan. Perbuatan itu tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk
saling melengkapi secara afektif dan seksual. Bagaimanapun perbuatan itu tidak
dapat dibenarkan.....” CCC 2357-8
"Perjanjian Perkawinan, dengan mana pria dan
wanita membentuk antar mereka kebersamaan seluruh hidup, dari sifat kodratinya
terarah pada kesejahteraan suami-isteri serta pada kelahiran dan pendidikan
anak.” CCC
1601
“Allah sendirilah Pencipta Perkawinan" Panggilan
untuk Perkawinan sudah terletak dalam kodrat pria dan wanita, sebagaimana
mereka muncul dari tangan Pencipta. CCC 1603
“Kitab Suci berkata, bahwa pria dan wanita diciptakan
satu untuk yang lain.... sehingga keduanya menjadi satu daging" CCC 1605
- Persatuan yang palsu (ekumenisme) dengan mengijinkan orang-orang non-Katolik untuk menerima Komuni didalam Gereja Katolik melalui kompromi doktrinal ataupun revisi dan
melalui perubahan terhadap Sakramen-sakramen
itu sendiri.
1 Kor 11:27-29 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak
makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena
itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia
makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui
tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
Siapa yang sadar akan sebuah dosa besar, harus
menerima Sakrainen Pengakuan sebelum ia menerima komuni. CCC 1385
Mereka yang menerima
Ekaristi haruslah memiliki ‘semua prasyarat yang diperlukan’ (CCC 1388). Mereka
haruslah dalam kesatuan penuh dengan Gereja Katolik, menerima segala doktrin
dari Tradisi Gereja dan dalam keadaan rahmat.
Persekutuan-persekutuan Gereja yang muncul dari
Reformasi, yang terpisah dari Gereja Katolik, "terutama karena tidak
memiliki Sakramen Tahbisan, sudah kehilangan hakikat misteri Ekaristi yang
otentik dan sepenuhnya". Karena alasan ini, maka bagi Gereja Katolik tidak
mungkin ada interkomuni Ekaristi dengan persekutuan-persekutuan ini. CCC 1400
Mereka yang menerima Ekaristi haruslah
‘membuktikan dirinya percaya akan iman Katolik mengenai Sakramen-sakramen ini
(termasuk Kehadiran Nyata) dan memiliki disposisi yang diperlukan. (lihat CCC
1401)
Gereja kita terus menerus diserang - dari luar
dan dari dalam. Apa
yang akan kita lihat adalah upaya
untuk secara mendasar mengubah Gereja Katolik, bahkan dari
dalam hirarkinya. Apakah ini bukan inti dari "ajaran setan dan pretensi dari para pendusta"
hingga St Paulus memperingatkan akan dikenakannya hukuman pada saat-saat zaman
akhir nanti (lihat 1 Timotius 4:
1-2, 2 Timotius
3: 1-5)? Dan
jika demikian, tidaklah perlu membuat
kesimpulan lain, murka Allah memang akan diarahkan terhadap orang-orang yang menindas kebenaran (Rm 1:18). Mungkin itu
juga bisa dikatakan terhadap siapapun yang menindas
pesan-pesan surgawi yang terkandung dalam nubuatan ini juga.
5. Secara diam-diam menyulut perpecahan dan peperangan :
Nabi Palsu itu akan menuntun Gereja agar terjebak dalam perang revolusioner
dan perpecahan internal yang
mengarah kepada pemalsuan Iman
Kristiani sehingga menciptakan sebuah agama baru yang
berdasarkan pada humanisme, bukan
Wahyu, menurut cara manusia, bukan cara Allah. Peperangan ini
dikatakan dalam meterai kedua Kitab Wahyu, yang
akan menyiapkan panggung bagi munculnya
antikris yang akan datang sebagai pembawa
damai (palsu) dengan penampilan luar yang
manusiawi dan penuh kasih, namun menipu.
Maka waspadalah. Melalui tipuannya
yang keji, antikris akan nampak
sebagai utusan kasih, damai, dan keharmonisan di dunia.
Dia akan menunjukkan
topeng yang penuh pesona, dengan kasih sayang dan perhatian kepada semua orang.
Pada titik ini, Nabi Palsu itu akan didorong ke satu
sisi untuk sementara waktu, karena
kini antikris akan memasuki panggung dunia, seperti yang diramalkan. Ketika anda
mendengar laporan-laporan di media massa
tentang sosok yang baru, yang amat menjanjikan, terampil, negosiator perdamaian,
maka anda akan tahu
siapa dia. Dia akan menjadi sekutu dekat dari
Nabi Palsu dan tidak diragukan
lagi siapa dia. Seluruh dunia akan jatuh di bawah mantranya.
Dia akan membingungkan banyak orang dan memberitahu
orang-orang bahwa segala sesuatunya adalah baik, meski
hal itu buruk, dan segalanya
adalah suci, padahal tidak. Dia akan menyembunyikan
dan mempromosikan serigala-serigala
yang ingin melahap
jiwa anak-anak Allah; namun umat
beriman yang sejati akan tahu siapa dia.
6. Mendukung Tata Dunia Baru dan Mata Uang Dunia Tunggal :
Nabi Palsu itu akan menyerahkan pengaruhnya yang hebat dan memukau di seluruh dunia,
kepada manusia durhaka yang akan muncul sebagai juru damai (yang palsu) untuk
mengakhiri perang global yang akan segera terjadi dan membantu
dia dalam membangun tatanan dunia baru, seperti yang dibahas dalam Bab 13
dari Kitab Wahyu. Dan antikris akan mengendalikan
umat manusia melalui mata uang dunia tunggal yang baru serta tanda dari
binatang. Kemudian penganiayaan yang
dipimpin oleh Aliansi Dunia Baru akan
dimulai. Kita harus berani dan siap
untuk menerima berbagai pukulan demi Kebenaran. Seperti Benediktus XVI baru-baru ini mengatakan: "Di mata saya, keberanian (untuk membela) kebenaran adalah sebuah kriteria dari urutan pertama bagi kesucian" di zaman ini.
7. Ikut membantu dalam terjadinya Penganiayaan Besar :
Kedua tokoh ini, antikris dan Nabi Palsu,
berada di bawah arahan Setan, dan akan membawa seluruh umat manusia menuju jurang
kehancuran. Penganiayaan akan berkembang secara perlahan dan halus pada awalnya,
mengikuti hukum kebertahapan. Nabi Palsu dan antikris
akan bekerja bersama-sama, untuk mendatangkan kesedihan dan kesengsaraan atas
dunia, yang akan terjadi setelah kekejian
dalam Gereja Katolik telah terpenuhi.
Semua kebenaran tentang ajaran-ajaran Kristus akan
diputar-balikkan. Semuanya akan menjadi sebuah kebohongan.
Nabi Palsu, yang akan memimpin Gereja
Katolik di dunia, akan menyuruh manusia
untuk menyembah pemimpin manusia antikris, bukannya Allah (Wahyu 13: 14-15).
Kemudian, Sakramen-sakramen akan hanya tersedia dari para imam (dan klerus lainnya) yang tetap setia kepada Kristus dan kebenaran Iman.
Masalahnya adalah bahwa orang-orang yang
berpihak kepada antikrist dan Nabi Palsu akan
terlihat melakukan karya-karya besar
dan baik di seluruh dunia, sementara
itu orang-orang yang mengikuti Hukum-hukum Allah akan diancam,
dikejar-kejar dan dianiaya. Dua Saksi, Gereja Katolik dan Rumah Israel, akan
bersaksi melawan kristus
palsu dan gereja palsu,
dan mereka akan dianiaya,
baik dari luar maupun dari dalam. Sebuah saat akan tiba ketika nampaknya kedua saksi itu telah
hancur. Namun Allah akan campur tangan,
dan mereka akan bangkit
kembali untuk membentuk Langit yang
baru dan Bumi yang baru.
Bagaimana bersikap jika
PF adalah Nabi Palsu
III. Bagaimana umat Katolik musti bersikap atas kemungkinan bahwa PF adalah Nabi Palsu
Umat Katolik percaya bahwa dengan kehendak dan
ajaran Kristus, Magisterium Gereja akan dilindungi dengan
karisma infalibilitas sehingga dengan kuasa Roh
Kudus Paus tidak
pernah bisa keliru dalam ajaran
resminya mengenai masalah iman dan moral.
Gereja yang benar tidak akan pernah
berbuat salah dalam hal iman dan moral. Sebagai orang Katolik, kita tahu bahwa hal ini benar. Karena
itu janganlah ada yang mengutak-atik
atau mengganggu Firman Allah.
Di sisi lain, jika Paus secara
pribadi melakukan kesesatan (memberikan ajaran palsu atau amoralitas), bahkan meski secara rahasia, maka dia de facto
tidak lagi menjadi Paus. Jadi, jika Paus mengajarkan doktrin palsu (atau mengubah doktrin),
maka ini adalah tanda pasti bahwa
dia bukanlah Paus yang sah, seperti yang telah saya bahas dalam buku terbaru saya: ‘The Signs of the Times.’ Dalam
kasus seperti itu, ajaran-ajarannya
tidak sepatutnya dipatuhi dan dia tidak usah diikuti. Umat Katolik yang setia harus siap
menghadapi kemungkinan ini, terutama dengan
mengingat nubuatan-nubuatan surgawi
yang berkaitan dengan masalah ini
dan mengingat tingkah laku Paus Francis yang terus
menimbulkan kekhawatiran kita prihatinan serta jalan yang dia tempuh balakangan ini. Tetapi, karena ketaatan
yang dituntut dari kita kepada Magisterium, kita tidak bisa memutuskan secara eksklusif untuk diri kita sendiri
apakah dia melakukan kesesatan dan
dengan demikian dia adalah tidak sah. Kita harus menunggu sampai otoritas tertinggi lainnya dari Gereja (misalnya Paus Benediktus
Emeritus) menyatakan begitu dan menyajikan bukti
paling jelas. Tetapi orang-orang sudah
bertanya bagaimana mereka harus bersikap dan menanggapi kemungkinan
bahwa Paus Francis mungkin adalah Nabi Palsu? Berikut adalah enam cara, sebagai berikut:
1. Tetap patuh
dan waspada. Dalam hati nurani, hati, pikiran, dan akan - tetap taat kepada Paus
Francis, dan menganggap
dia seorang Paus yang sah - untuk saat ini. Ketahuilah
bahwa Magisterium Gereja akan
tetap sempurna dan tak bisa salah, meskipun tidak didalam diri Nabi Palsu itu dan
kebohongannya, siapa pun dia. Tetapi
siapapun yang mendukung perkawinan
gay, pengendalian kelahiran/kontrasepsi,
aborsi atau euthanasia,
imam-imam wanita, doktrin yang semakin memburuk serta ajaran
sesat lainnya haruslah dihindari.
Dengan mengingat 'track
record’ dari Paus Francis dan
dengan menyimak bukti-bukti yang semakin meningkat yang sesuai dengan berbagai nubuatan, maka kita harus berhenti memuji-muji dia dalam berbagai tindakannya
yang cukup mengganggu; sambil berdiri
dengan tetap setia kepadanya (untuk
saat ini) sebagai Paus; berdoa baginya; memohon terang, namun tetap waspada demi kebaikan jiwa-jiwa dan Gereja.
Kita tidaklah menginginkan yang
lain kecuali tetap setia kepada Paus.
Kita juga harus melihat perjalanan
kita melewati saat-saat ini dengan penalaran
dan iman yang kuat. Situasi saat ini sangat memerlukan kewaspadaan kita.
2. Tetap waspada dan investigativ. Jangan
mengubur kepala anda didalam pasir dan
berharap semuanya akan reda. Dengan mengingat berbagai nubuatan yang ada serta track record PF yang berkali-kali
mengeluarkan pernyataan yang cukup mengganggu, maka
adalah wajar jika diperbolehkan dan
bahkan tepat untuk melakukan evaluasi bahkan bersikap agak kritis terhadap tindakan dan ajaran Paus
Francis.
Sebagai umat
Katolik, memang diperbolehkan untuk
mempertimbangkan kemungkinan bahwa
dia adalah Nabi Palsu, namun sementara belum sampai menyimpulkan hal itu. Dengan demikian, pada saat ini, agaknya kurang tepat jika kita memuji secara berlebihan atas semua hal yang dikatakan dan dilakukan PF, dan berpikir secara
keliru bahwa hal ini akan membuat
anda menjadi seorang Katolik yang
lebih baik atau lebih setia
dalam perjalanan anda. Sebaliknya,
kita harus melihat apa yang dia katakan dan lakukan dengan mata penalaran yang kritis,
sementara waktu terus berjalan, sekaligus menjaga iman kita
utuh. Sungguh, situasi yang sedang terjadi saat ini mungkin bisa menghebohkan kita.
Tetapi, marilah
kita ingat St. Thomas Aquinas yang
mengutip perkataan Gregory: "Jika orang merasa dipermalukan oleh kebenaran,
maka adalah lebih baik untuk membiarkan terjadinya rasa
malu itu, daripada mengabaikan kebenaran."
Ingat, kecurigaan tidak berarti menyimpulkan bersalah, hanya kemungkinan bersalah,
dan dengan demikian hal ini membutuhkan
penyelidikan.
Dan, sejauh
apa yang harus kita lakukan, maka
berbagilah berbagai nubuatan ini dan berbagai kekhawatiran akan kepausan ini - "Kebenaran
adalah seperti singa. Anda
tidak harus mempertahankannya. Biarkan saja ia lepas. Ia
akan mempertahankan dirinya sendiri," kata St Agustinus. Jadilah penjaga moral
Gereja dan doktrin
dan jadilah duta dari nubuatan surgawi.
Sementara itu, meski jika segala
hal menjadi semakin buruk, janganlah
heran jika bahkan Uskup yang baik dan
teolog yang ahli menjadi bingung dan salah arah didalam
kecenderungan dan antusiasme mereka. Tak
lama kemudian, jika hal-hal ini terjadi seperti yang dinubuatkan, maka hal itu akan menjadi semakin jelas bagi banyak
umat beriman. Bersabarlah dan bertekunlah.
3. Tetap menyatu didalam kebenaran Kristus. Apa yang terjadi dengan ungkapan - biarkan 'ya' anda tetap 'ya' dan 'tidak'
anda tetap 'tidak'? Kita tidak akan
membiarkan iman kita dirusak; kita tahu doktrin
dan moral kita tak bisa dibantah dan tidak bisa
dirubah. Bahkan meski ada beberapa pemimpin Gereja ingin merubah
kita (dan Kristus) atau meninggalkan kita (dan Kristus) di
belakang – dengan ingin memecah-belah kita dan memisahkan kita,
tetapi kita tidak akan bisa terpecah-belah. Jika berbagai nubuatan ini terbukti benar (seperti yang sedang terjadi saat ini), maka
kita tidak akan terpisah dari Gereja,
tetapi merekalah yang terpisah dari kita. Apa yang perlu kita lakukan adalah tetap tekun didalam kebenaran iman
dan doktrin Gereja. Dimana Gereja yang benar akan tetap berada. Dengan dituntun oleh
Firman Allah dalam Katekismus dan Alkitab, bersama dengan Magisterium Gereja yang benar.
Apakah akan ada reaksi atas artikel ini?, mungkin saja. Apakah akan sengit?, mungkin juga. Mengapa saya menulis ini? Faktanya adalah bahwa
Setan berharap untuk meracuni
pikiran kita terhadap nubuatan-nubuatan Allah dan tetap menutupi mata
kita agar tidak bisa melihat terungkapnya rencana-rencananya. Kita harus menyadari hal
ini dan berusaha untuk tidak menyerah
pada rencana jahat setan untuk memecah belah kita dan menggunakan yang satu untuk menyerang yang
lain. Dia akan membuat kita saling bermusuhan. Dia akan menciptakan keraguan dan perpecahan. Jelas bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
pertempuran rohani yang akan mecurahkan banjir kebencian yang mengerikan,
bukan saja kepada pesan-pesan surgawi
ini tetapi juga terhadap mereka yang
mewartakannya. Jangan sampai semua serangan itu menghentikan kita. Saya sarankan agar kita menanggapi semua serangan ini dengan cara mengabaikannya, dan bahwa kita musti terus bergerak maju
dan menyampaikan pesan-pesan surgawi ini secepat mungkin kepada dunia. Banyak orang,
ketika dihadapkan kepada pesan-pesan ini, akan merasa menyesal
untuk mendengarkannya, seperti kita juga, dan kemudian mereka akan
diberikan rahmat untuk
melihat Kebenaran dari pewahyuan
ini serta kebenaran dari peristiwa-peristiwa yang
terungkap.
Ingat, anda
tidak harus mengikuti siapa saja
yang menyampaikan kesesatan (kesalahan moral atau doktrinal). Ada
sebuah perpecahan yang penuh tipuan sedang berkembang didalam tubuh Gereja antara umat Katolik yang ingin menggulingkan ajaran dan doktrin Gereja melawan sisa umat yang masih setia kepadanya. Adalah mereka
yang menganjurkan kemurtadan, bukan
orang beriman yang tetap setia kepada doktrin, yang akan menyebabkan perpecahan baru ini. Ketika mereka
bertindak terlalu jauh, jika hal ini adalah agenda yang sebenarnya dari Paus Francis, maka kita harus
menoleh kearah "Gembala yang layak"
Benediktus XVI, untuk
melepaskan kesalahan ini dan
mengembalikan Gereja kepada kecantikannya semula (seperti yang dinubuatkan oleh Tomasuccio
de Foligno Terberkati, bahwa
seorang Paus akan melakukan hal ini). Sedangkan yang lainnya,
serahkan semuanya kepada kehendak Allah.
4. Tetaplah bermurah hati. Anda akan menanggapi dengan satu dan lain
cara atas informasi dalam artikel ini,
dengan bersikap setuju atau tidak setuju. Jika anda mempertimbangkan adanya kemungkinan
bahwa nubuatan-nubuatan ini mungkin
benar, maka sebarkanlah artikel ini. Allah tidak memberikan nubuat-Nya
hanya bagi beberapa orang yang berpikiran terbuka dan setia saja, tetapi juga
bagi semua umat beriman. Dia ingin pewahyuan-Nya dibagikan dan disebarkan, kepada siapa saja yang mau akan mendengarkan dan menanggapi. Dan hendaklah disadari bahwa banyak orang,
terutama pada saat ini, yang tidak akan setuju. Mereka
tidak bisa melihat atau mempertimbangkan
situasi yang ada saat ini. Jangan mencoba untuk berdebat
atas pandangan anda. Berikanlah informasinya.
Berdoalah memohon penegasan. Berdoalah bagi Paus dan Gereja, memohon belas kasihan, kasih sayang, dan persatuan
yang sejati. Marilah kita saling
mendoakan dan demi kesatuan dalam
kebenaran. Waktu akan
membuat segalanya menjadi jelas dengan satu
atau lain cara. Paus Francis adalah Nabi
Palsu, yang adalah sangat mungkin, atau bukan dia, dan orang
lain yang menjadi Nabi Palsu itu. Perjalanan sejarah sedang menuju
kearah sini, atau tidak, dan kritikan atas pesan ini tidak akan merubah
perjalanan itu. Jika arahnya kesitu, anda akan senang karena Allah memberitahu
anda terlebih dahulu melalui nubuatan-nubatanNya,
meski pada awalnya anda menolaknya.
5. Tetaplah berharap. Tuhan memegang kendali, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini berada dibawah KuasaNya.
Ingatlah bahwa Tuhan mendatangkan
kebaikan dari segala
sesuatu yang terjadi demi mereka yang mengasihi Dia (lihat Rm 8:28). Dan Dia menubuatkan semua ini melalui Daniel
dan St John didalam
Kitab Injil dan melalui berbagai nubuatan surgawi, sehingga kita akan
memiliki keberanian ketika peristiwa-peristiwa
itu terungkap dan agar kita mengakui bahwa Dia
ingin kita mau menanggapi dengan
pengharapan dan iman kepadaNya. Takut tidaklah berasal dari
Tuhan.
Marilah
kita membaca Mzm 91 : Aku akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku
dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai..... Aku tak usah takut
terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang.
Kristus
akan mengurus kita dan orang-orang yang kita kasihi, dan ketahuilah bahwa Dia
telah mengutus IbuNya untuk menolong kita dengan cara yang istimewa di
saat-saat sekarang ini.
6. Tetaplah
tekun berdoa. Doa adalah satu-satunya cara untuk memperoleh
kemenangan dan damai. Nubuatan-nubuatan mengenai Nabi Palsu sudah dekat
kepada penggenapannya. Menurut Kitab
Wahyu, dan berbagai nubuatan lainnya, Nabi
Palsu itu haruslah sudah berada di tempatnya sebagai meterai pertama dari Petempuran
Terakhir, bahkan sebelum meterai-meterai lainnya yang berbicara tentang peperangan,
kelaparan, wabah, maka meterai pertama dari kemurtadan besar sebelum meterai kedua
tentang perang apokaliptik. Nabi Palsu itu akan menjadi Elia palsu, Yohanes
Pembaptis palsu, yang mendukung
munculnya antikris. Melalui otoritas
keagamaan dan pengaruh globalnya,
dia akan membantu memperkuat otoritas antikris. Namun, pada gilirannya kita juga akan membantu dalam kekalahan si jahat. Dan untuk
melakukan hal ini, kita harus berdoa.
Berdoa, berdoa, berdoa!
Nampaknya Paus
terakhir dari nubuatan Malachy sudah berada di tempatnya dan kemurtadan besar itu segera dimulai. Bagi mereka yang memiliki mata untuk melihat,
lihatlah badai terakhir sedang terjadi. Kita
harus menjadi saksi Kebenaran
dari nubuatan-nubuatan itu, betapapun menyakitkannya
hal itu. Satu hal tentang nubuatan
– ia tidak pernah enak untuk didengar,
apalagi menerimanya. Namun, buah dari nubuatan
adalah selalu merupakan apa yang
dibutuhkan oleh Gereja dan merupakan
apa yang dikehendaki Allah. Dengan demikian, Yohanes Paulus II mendorong kita
dari atas sana: "Tak ada waktu untuk
merasa malu terhadap Injil ... Inilah saatnya untuk mewartakannya
dari atas atap."
Apakah Francis
adalah Nabi Palsu seperti yang
diperlihatkan secara khusus oleh beberapa nubuatan serta
berbagai nubuatan lainnya yang mengacu kepada peristiwa saat ini, hal itu adalah mungkin dan
masuk akal, tetapi waktu yang akan membuktikannya. Kita harus berdoa bagi Gereja
Katolik, termasuk Paus Francis, agar semuanya tetap berada didalam Kebenaran Pewahyuan
Yesus dan kematian-Nya
di kayu salib. Jika anda membagikan atau
meneruskan artikel ini kepada orang lain, silahkan melakukannya secara keseluruhan.
Beranilah !
No comments:
Post a Comment