Akhir Zaman dan Kitab Suci
(Mohon
diingat bahwa yang dimaksud dengan ‘akhir zaman’ dalam tulisan ini adalah akhir
dari sebuah era, lebih tepatnya : akhir dari sebuah era atau zaman yang kacau
saat ini. Bukan akhir dari dunia ini)
Ada
banyak sekali referensi didalam Kitab Suci yang berbicara mengenai saat akhir
zaman, dimana dari sekian banyak referensi itu semakin mengerucut menuju kepada
zaman kita sekarang serta kedekatan dari akhir zaman kita ini.
Kitab Daniel, Bab 12, ayat 1
Pada
waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi
anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang
belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada
waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis
dalam Kitab itu.
Mateus : Bab 24 : 21-22
Sebab
pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah
terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Dan
sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan
ada yang selamat, akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan
dipersingkat.
(Dua
kutipan ayat ini terasa mirip dengan Daniel 12:1)
Wahyu : Bab 12, ayat 7-12
Maka
timbullah peperangan di Surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka
tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di Surga.
Dan
naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Dan
aku mendengar suara yang nyaring di Surga berkata :
Sekarang
telah tiba,
keselamatan
dan kuasa
dan
pemerintahan Allah kita,
dan
kekuasaan Dia yang diurapiNya,
karena
telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita,
yang
mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Dan
mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,
dan
oleh perkataan-perkataan mereka.
Karena
mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Karena
itu bersukacitalah, hai Surga dan hai kamu sekalian
yang
hidup didalamnya,
celakalah
kamu, hai bumi dan laut !
karena
Iblis telah turun kepadamu,
dalam
geramnya yang dahsyat,
karena
ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.
Lukas : Bab 23, ayat 26-31
Ketika
mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene,
yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya,
supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
Sejumlah
besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan
meratapi Dia.
Yesus
berpaling kepada mereka dan berkata :”Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah
kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu.
Sebab
lihat, akan tiba masanya orang berkata : ‘Berbahagialah perempuan mandul dan
yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.’
Maka
orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung : ‘Runtuhlah menimpa kami !’ dan
kepada bukit-bukit : ‘Timbunilah kami !’
Sebab
jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi
dengan kayu kering?
(Kutipan ini cocok sekali dengan zaman kita
sekarang ini dimana banyak terjadi tindakan aborsi dan pembatasan kelahiran)
Tanda-tanda zaman
Ada sejumlah besar tanda-tanda yang jelas dari kerusakan
moral masyarakat saat ini yang nampaknya
tidak perlu lagi
diragukan bahwa kita sekarang ini sedang berjalan cepat
menuju saat zaman akhir. Orang-orang yang
lahir sebelum tahun 1950
telah melihat jelas, dimana banyak yang terjebak
dalam semangat
paling korup dari
dunia --
yang nampaknya jauh lebih buruk
daripada di zaman
Nuh dulu.
Berbagai macam dosa dan kekacauan di zaman kita ini jauh melebihi
apa yang dilakukan dan dialami orang-orang pada zaman Nuh dulu. Namun orang-orang zaman ini
tetap saja berjalan dengan riang
gembira di jalan yang menuju kebinasaan, dengan bodohnya
mereka melupakan
saat tibanya nafas terakhir mereka serta penghakiman mereka oleh
Sang Hakim yang mati di kayu Salib 2000 tahun
yang lalu.
Dengan keajaiban rahmat, beberapa dari mereka yang
bisa memasuki tahun 1960-an
sebagai orang muda, telah merasakan dengan jelas, dan
ada juga orang-orang
yang lahir pada
tahun 1960-an dan sesudahnya,
yang telah merasakan dengan jelas
--
yaitu, bahwa ada sesuatu yang
sangat, sangat salah telah terjadi.
Untuk menyusun daftar tanda-tanda kejahatan yang mengarah
kepada akhir yang
mengerikan dari zaman atau era kita ini, rasanya sia-sia belaka,
karena ada terlalu banyak
kejadian yang bisa dimasukkan kedalam daftar itu. Dan Allah, yang selalu setia kepada firman-Nya
yang mengatakan bahwa di mana kejahatan berlimpah maka karunia juga tidak
banyak didapatkan,
maka Allah memberikan banyak
sekali tanda-tanda
melalui alam ini dan khususnya
melalui sekian
banyak kunjungan dari Perawan Maria di
seluruh dunia
-- banyak diantaranya disertai dengan air
mata darah –
yang menasihati kita agar kembali
kepada Allah. Sebagian besar dari tanda-tanda zaman ini telah
diabaikan oleh sebagian besar orang,
"dimana mereka tetap berkelakuan seperti pada
hari-hari sebelum air bah – dengan makan, minum, kawin dan mengawinkan, sampai
saat ketika Nuh mulai memasuki
bahtera."
Jadi, bukannya menyusun daftar semua
kejahatan dan tanda-tanda
yang sangat nyata bagi semua orang, tetapi kita akan menunjukkan beberapa
hal menarik untuk dipertimbangkan.
Tahun 2000 membawa kita ke awal Milenium Kristiani Ketiga, yang
juga merupakan awal dari
Millennium ke tujuh dari sejarah umat
manusia. Sudah 6000 tahun sejak tubuh manusia
pertama, Adam, diciptakan oleh
Tuhan Allah, dari unsur-unsur bumi dan jiwanya diciptakan
dari ketiadaan ("ex
nihilo") oleh Tuhan
Allah. Kebenaran ini
diwujudkan oleh tulisan-tulisan spiritual dari berbagai Bapa dan Doktor Gereja berdasarkan Alkitab yang tanpa
salah dan didukung secara penuh oleh "Kitab Surga" yang diberikan
Tuhan kepada kita melalui seorang hamba Allah yang taat, menderita, jiwa korban,
Luisa Piccarreta (1864
- 1947), dari Corato,
Italia. Sebuah buku yang baru
saja diterbitkan oleh
seorang imam Katolik, yang adalah
seorang teolog, filsuf dan ilmuwan,
juga mendukung sepenuhnya kebenaran
ini.
Ketujuh Milenium ini akan membawa sebagian
besar saat-saat
yang kudus dan bahagia bagi orang-orang
yang telah
dipilih oleh Allah untuk bertahan hidup hingga akhir
zaman yang penuh pemberontakan dan kemurtadan ini dan kemudian masuk
ke zaman dan era
yang baru. Era baru mendatang ini
juga akan bersifat
kudus dan bahagia bagi anak-anak
mereka dan, kemudian,
anak cucu mereka dan seterusnya.
Ketika kehadiran dan kedatangan pemurnian itu telah menjadi lengkap,
maka kemudian, dengan mengikuti pola ‘Enam
hari Penciptaan
dan hari Ketujuh istirahat bagi Allah’ dari
karya penciptaanNya,
maka Millennium ke tujuh
ini akan menjadi
"hari" istirahat yang penuh damai
bagi jiwa-jiwa dan Tuhan
akan beristirahat di dalam jiwa-jiwa, dimana hal itu dilaksanakan
sebagai penggenapan dari karya pemulihan manusia kepada keadaan awalinya -- yaitu Kehidupan di dalam Kehendak Ilahi,
yang bekerja dan memerintah di dalam jiwa
dan tubuh dari makhluk
manusia yang dikasihiNya.
Kita masih belum jelas akan saat-saat
bahagia yang akan
datang di dalam Millennium ke tujuh ini, sehingga
perlu disampaikan tentang
apa yang dikehendaki Allah, di dalam KerahimanNya yang besar,
agar kita mengetahuinya, dimana hal itu akan membuat kita mampu menolak jalan menuju kebinasaan
dan berjalan menuju keselamatan, kesucian, kebahagiaan dan
kemuliaan.
Dalam "Kitab Surga" Yesus mengatakan
kepada kita bahwa
dalam periode setiap 2000 tahun sejarah
manusia, Tuhan memperbaharui
dunia ini. Pembaharuan pertama
terjadi sekitar
1650 tahun setelah penciptaan
manusia. Pembaharuan itu terjadi dengan melalui air, yang
meliputi seluruh
bumi dengan hanya menyisakan orang yang masih hidup, yaitu Nuh, istrinya,
tiga anak mereka dan istri mereka manusia. Pembaruan kedua
terjadi pada akhir
dari masa 2000 tahun ke dua, dengan penumpahan darah
yang Amat Berharga dari
Penebus kita, Yesus, Sabda
yang menjelma. Pembaharuan
ketiga sedang berlangsung sekarang dan telah
dimulai sejak sebelum akhir
abad ke-20, yaitu sebelum
akhir 2000 tahun
yang ke tiga, dan terus sampai sekarang hingga sampai bagian awal
dari Millennium ke tujuh. Memang terjadi dan akan terjadi tahapan-tahapan
pemurnian saat ini yang mempengaruhi baik roh maupun daging, dan hal itu akan berakhir
dengan turunnya Api dari
Surga.
Jadi kita melihat bahwa
ketiga pembaharuan dunia itu melibatkan tiga materi besar yang memurnikan
: air, darah dan api.
Karena kedatangan era
baru itu akan ditandai dengan
kedatangan Kerajaan Kehendak Ilahi yang kekal
dari Allah dan pemerintahannya di dalam
jiwa-jiwa, maka permohonan
terakhir dari Doa
Bapa Kami, "bebaskanlah kami
dari yang jahat," akan
diberikan dengan
cara yang luar biasa. Ia akan
diberikan dengan
sebuah rahmat yang istimewa untuk mempertahankan
jiwa-jiwa dari segala kejahatan.
Tidak akan ada dosa
atau penyakit,
dan kematian hanya dirasakan sebagai sebuah saat atau
peristiwa berlalunya sebuah keadaan kesehatan jasmani dan rohani menuju pada sebuah keadaan
kesehatan rohani yang
sempurna di Surga,
sementara tubuh tetap utuh sepenuhnya
sampai saat kebangkitan
pada akhir zaman.
Nampak bahwa dalam hubungan dengan datangnya rahmat
yang istimewa untuk mempertahankan jiwa-jiwa dari segala
kejahatan ini, bahwa
saat ini Allah mengijinkan terjadinya kejahatan setan untuk
mencapai tingkatan
sedemikian tingginya sehingga manusia akan
menghabiskan seluruh
staminanya di dalam kejahatan hingga ke
titik dimana dia tidak
bisa lagi berpikir untuk berbuat jahat lebih
besar lagi. Kemudian
orang-orang yang
bisa bertahan melalui
pemurnian besar itu dan tetap melaksanakan Kehendak Bapa seperti di
Surga, mereka tidak akan pernah menginginkan untuk kembali kepada kematian spirituil
didalam dosa, atau bahkan
kepada kesalahan yang disengaja sekecil apapun.
Namun
berbagai kejahatan yang ada di zaman kita sekarang ini tidak akan luput dari hukuman. Keadilan Ilahi akan
menggunakan hakNya ! Selama saat kekudusan dan kebahagiaan mendatang, Allah tidak akan melaksanakan kuasa
Pengadilan Ilahi ini lagi; melainkan semuanya
akan berupa Kerahiman ! Agar Tuhan
bisa menjaga keseimbangan dari kuasaNya itu, Dia akan melaksanakan Keadilan IlahiNya menjelang era kekudusan dan kebahagiaan
universal itu; dan itu berarti bahwa Pengadilan Ilahi tak terelakkan lagi berlangsung di
dalam zaman kita sekarang ini dengan berbagai
cara dan akan semakin nyata lagi dalam
waktu dekat ke depan.
No comments:
Post a Comment