Volume 1 : Misteri Keadilan
Allah
Bab 4
Lokasi Api Penyucian
Doktrin Teologi
Katekismus Konsili Trent
St.Thomas
Meskipun
iman tidak berkata apa-apa kepada kita secara jelas mengenai lokasi dari Api Penyucian,
namun pendapat yang paling sering, yang paling mendekati bahasa Kitab Suci, dan
yang paling umum diterima oleh para teolog Gereja, telah menempatkan Api Penyucian
ini didalam perut bumi, tidak jauh dari tempat keberadaan dari neraka, yaitu
tempat bagi orang-orang yang durhaka. Para ahli teologi hampir semuanya
sependapat, demikian kata St.Bellarmine, mengajarkan bahwa Api Penyucian,
paling tidak, sebagai tempat penebusan dosa yang biasa, yang berada di bagian
dalam dari bumi ini, bahwa jiwa-jiwa didalam Api Penyucian dan orang-orang yang
durhaka berada di ruangan yang sama dibawah bumi ini, didalam lembah yang dalam
yang oleh Kitab Suci disebut sebagai neraka.
Jika
didalam doa Credo Para Rasul, kita menyebutkan bahwa setelah
KematianNya, Yesus turun ke tempat penantian atau neraka. Nama neraka ini,
menurut katekismus dari Konsili Trent, menunjukkan tempat-tempat yang
tersembunyi dimana jiwa-jiwa ditahan disana sebelum mencapai kebahagiaan kekal.
Namun penjara ini ada berbagai macam jenisnya. Yang satu suasananya gelap,
pengap, dimana orang-orang yang terkutuk terus menerus disiksa oleh roh-roh
jahat atau setan, dengan nyala api yang tak pernah padam. Tempat ini, yang
secara layak disebut neraka, disebut pula Gehenna atau lembah.
Ada
juga neraka lainnya yang berisi api dari Api Penyucian. Disini jiwa-jiwa dari
orang yang adil menderita untuk waktu tertentu, agar mereka sepenuhnya
dimurnikan sebelum diijinkan memasuki Tanah Leluhur Surgawi, dimana tak ada
cacad cela yang bisa memasukinya.
Neraka
ke tiga adalah tempat dimana jiwa-jiwa para kudus yang mati sebelum kedatangan
Yesus Kristus, diterima dan dimana mereka menikmati istirahat dalam damai,
terbebas dari rasa sakit, dihibur dan didukung oleh pengharapan akan penebusan
mereka. Mereka adalah jiwa-jiwa suci yang menunggu Yesus Kristus di dada Abraham,
dan mereka telah dilepaskan ketika Yesus Kristus turun kesana. Secara tiba-tiba
Juru Selamat kita memasuki tempat itu dalam wujud cahaya terang, yang memenuhi
mereka dengan sukacita yang tak terhingga besarnya, dan memberi mereka
kebahagiaan berdaulat, yaitu yang berupa penglihatan atas Allah. Maka dengan
demikian dipenuhilah janji Yesus kepada pencuri yang baik hati itu : Hari ini
juga kamu akan bersamaKu di Surga.
St.Thomas
mengatakan :”Sebuah pendapat yang paling mungkin, dan yang berhubungan dengan perkataan
para kudus didalam pewahyuan-pewahyuan pribadi, adalah bahwa Api Penyucian
memiliki dua tempat bagi penebusan dosa. Yang pertama adalah bagi jiwa-jiwa
secara umum, yang terletak dibagian bawah, dekat dengan neraka. Yang kedua
adalah bagi kasus-kasus yang khusus, dan dari situlah terjadinya banyak
penampakan jiwa-jiwa itu kepada kita”.
Doktor
Gereja itu mengakui, seperti halnya orang-orang lainnya yang menyimak
pendapatnya, bahwa kadang-kadang Keadilan Ilahi memberikan sebuah tempat yang
khusus bagi pemurnian kepada jiwa-jiwa tertentu, dan mengijinkan mereka untuk
menampakkan diri untuk memberitahukan kepada orang-orang yang masih hidup atau
untuk meminta doa bagi orang yang telah meninggal yang memerlukannya.
Kadang-kadang juga untuk tujuan yang lain yang layak memerlukan kebijaksanaan
dan kemurahan hati Allah.
Begitulah
pandangan umum mengenai lokasi dari Api Penyucian. Karena kita tidak menulis
artikel yang kontroversiil, maka kita tidak akan menambahkan bukti-bukti
ataupun bantahan. Hal ini bisa didapatkan didalam tulisan-tulisan Suarez dan
Bellarmine. Kita akan memusatkan perhatian kepada berbagai pendapat mengenai
neraka dibawah bumi yang tidak perlu ditakutkan melalui pengetahuan modern,
dimana suatu ilmu pengetahuan yang murni bersifat alamiah tidaklah bisa
mempertanyakan sesuatu yang bersifat supranatural. Lebih lagi kita tahu bahwa
roh bisa berada di tempat yang sudah diisi oleh tubuh jasmani, seolah tubuh
jasmani ini tidak ada disitu. Namun bagian dalam dari bumi ini, apakah ia
terdiri dari api, seperti yang dikatakan oleh ahli geologi, atau apakah ia
dalam keadaan yang lain, tetapi fungsinya adalah tetap sama untuk melayani
jiwa-jiwa sementara terutama jiwa-jiwa yang berpakaian tubuh yang dibangkitkan.
Rasul Paulus mengajari kita bahwa udara dipenuhi dengan banyak sekali roh-roh
jahat : Kita harus memerangi roh-roh jahat itu di tempat-tempat tinggi (Ef..
6:12).
Di
lain pihak, kita tahu bahwa para malaikat yang baik yang melindungi kita juga
tidak kurang banyaknya di dunia ini. Kini jika para malaikat dan roh-roh
lainnya bisa tinggal di atmosfir kita, sementara itu dunia fisik ini tidak
berubah besarnya, maka mengapa tidak bisa jiwa-jiwa orang mati tinggal di perut
bumi ?
No comments:
Post a Comment