saat-saat yang amat menarik untuk dicermati
SEBUAH DUNIA YANG TAK MEMILIKI IMAN ADALAH SEBUAH
DUNIA YANG TAK MEMILIKI PENGHARAPAN DAN KEMURAHAN HATI
October 19, 2016
Mungkin anda
sedang hidup di saat-saat yang layak untuk dicermati. Mungkin anda dikenal oleh
orang-orang penting. Namun kedua hal ini layak dikutuki oleh orang-orang Cina
kuno dulu, karena waktu bagi mereka merujuk pada saat dimana tidak ada damai
dan ketenangan. (Namun sebenarnya kutukan seperti ini bukan berasal dari orang
Cina, tetapi dari Inggris).
Tetapi dari
manapun asalnya, hal itu menunjuk pada sebuah titik yang harus diperhatikan
oleh orang-orang modern saat ini : bahwa dunia sedang berubah bentuk menjadi
sesuatu yang belum pernah kita saksikan dalam sejarah – sebuah masa kegelisahan
besar. Terdapat pameran kekuatan persenjataan yang sengit, antara Amerika
Serikat dan Rusia. Terdapat sebuah kampanye politik sedemikian rupa yang belum
pernah kita saksikan sebelumnya. Terdapat berbagai kemajuan tehnologi yang
memungkinkan kita melongok ke dalam pikiran dan angan-angan politik yang tunduk
kepada globalisasi untuk mendorong rencana setan dan kejatuhan iman Katolik.
Dan di tengah
semuanya ini terdapat sebuah ketidak-stabilan besar di dalam Gereja Katolik.
Kenyataannya, berbagai alasan bisa dibuat bahwa dunia sedang berjalan menuju
neraka karena adanya ketidak-stabilan di dalam Gereja Katolik – karena berbagai
kekuatan di dalam dan diluar Gereja
Katolik. Terdapat berbagai masalah di dalam Gereja Katolik yang harus kita
sadari di tengah kecemasan yang semakin meningkat saat ini.
Pertama, Allah
tak boleh dicemoohkan selamanya. Ke dua, banyak sekali nubuatan yang benar di
dalam Gereja Katolik yang mengarah kepada sebuah masa dimana terjadi
kegelisahan dan keresahan sepenuh-penuhnya menjelang kedatangan antikris. Ke
tiga, penganiayaan terhadap Gereja merupakan fenomena zaman akhir yang sudah
bisa dipastikan kejadiannya. Ke empat, Tuhan sendiri mengatakan: “Ketika Anak
Manusia kembali, masihkah Dia menemukan iman di dunia?” Ke lima, pada
penampakan Bunda Maria di Akita, Jepang, 1973, yang sudah diakui oleh Gereja
itu, Ratu Surga memperingatkan bahwa jika dosa terus dilakukan dengan begitu
maraknya (kenyataannya memang seperti ini yang terjadi sekarang ini), maka api
akan jatuh dari langit sebagai hukuman dimana orang-orang baik akan musnah
bersama orang-orang jahat dan mereka yang masih tersisa akan merasa iri dengan
orang-orang yang telah mati.
Perang nuklir,
sebuah istilah yang telah disebutkan berkali-kali oleh Rusia pada bulan-bulan
terakhir ini, bisa saja merupakan bentuk ‘api yang jatuh dari langit’ itu.
Pertanyaan dari Tuhan kita: Akankah Dia masih menemukan iman di dunia?
Kalimat itu
memang cukup mengusik kita, karena sebagai Yang Ilahi, sesungguhnya Dia telah
mengetahui jawaban atas pertanyaanNya itu, maka sebenarnya pertanyaan itu
disampaikan demi kepentingan kita sendiri, bukan demi kepentinganNya. Dan jika
pertanyaan itu tidak benar, mengapa Tuhan melontarkan pertanyaan itu kepada
kita? Hal itu sesungguhnya memang benar. Dan ‘iman’ yang dimaksud oleh Tuhan
disini adalah iman yang supernatural, bukan sekedar percaya saja, yang bersifat
alami.
Semakin
lunturnya atau hilangnya iman supernatural ini menciptakan sebuah akhir yang
mengerikan, karena kenyataannya, dosa dimana dunia telah tenggelam di dalamnya,
membuat jiwa-jiwa kehilangan iman supernatural itu. Dan ingatlah bahwa wanita,
yang saat ini sedang difavoritkan memenangkan Gedung Putih, benar-benar tidak
memiliki iman supernatural ini. Kenyataannya, wanita itu adalah menjadi musuh
iman, memerintahkan umat beriman agar merubah kepercayaan mereka, dan seperti
yang diungkapkan oleh Wikileaks minggu lalu, perkataan wanita itu lebih banyak
ditujukan kepada umat Katolik. Sebuah dunia yang tak memiliki iman adalah
sebuah dunia yang tak memiliki pengharapan dan kemurahan hati.
Apa yang dialami
oleh banyak orang Amerika dalam pemilihan kali ini adalah suatu bentuk
kecemasan spirituil, sebuah gangguan dan ketidak-nyamanan yang besar di dalam jiwa
mereka, sebuah saat penghitungan akhir dimana dunia sedang menuju. Sebuah pamer
kekuatan besar dari kedua kubu – di satu sisi ada umat Katolik yang setia yang terus
memohon kepada Surga -- melalui doa-doa Rosario,
memohon pertolongan Ilahi, melawan segala macam senjata dan peralatan perang dari
kelompok jahat di sisi yang lain, yang mendorong manusia berjalan menuju tepi kehancuran.
Sungguh ini
adalah saat-saat yang sangat menarik dan layak dicermati, dan hal ini berarti bahwa
anda harus segera bertindak dengan menjaga dan melindungi jiwa anda dan jiwa dari
orang-orang yang anda kasihi. Sepertinya, ini adalah saatnya untuk masuk ke
dalam bahtera, dimana sebagian besar orang, seperti pada bahtera pertama dulu
(bahtera Nuh), bersikap tidak peduli dan bahkan mencemooh si pembangun bahtera
itu, yaitu Katolisitas yang otentik.
Apakah yang penting
saat ini? Galilah iman anda lebih dalam lagi, tingkatkanlah kehidupan devosional
anda, tingkatkanlah doa, laksanakan semangat evangelisasi, lebih menyatu dengan
Allah di dalam Gereja Katolik serta Sakramen-sakramennya, karena Allah adalah yang
dahulu, sekarang dan selalu menjadi tempat bernaung bagi kita ditengah segala
badai yang menerjang. Allah telah mencukupi Gereja Katolik bagi keadaan seperti
sekarang ini.
Pergilah mengaku
dosa. Jika anda belum mengaku dosa hingga bertahun-tahun lamanya, maka anda
sekarang memperoleh peringatan yang terakhir sementara badai besar itu semakin
dekat dan semakin dahsyat. Inilah saatnya.
Berusahalah selalu
berada dalam keadaan rahmat. Jika anda sudah dalam keadaan rahmat,
tingkatkanlah kesucian anda. Jagalah selalu jiwa anda dan jiwa-jiwa yang anda
kasihi. Jadilah penjaga iman yang selalu bersukacita. Allah tak akan
mengabaikan jiwa yang berbakti dan setia kepadaNya.
Kaki anda berada di dunia, namun mata anda mengarah
ke Surga.
No comments:
Post a Comment