Lagi, Tentang La
Salette:
Kepala Setan Dan Tumit Maria
http://biblefalseprophet.com/2015/03/17/la-salette-revisited-satans-head-and-marys-heel/
oleh Pastor Vincent Miceli
Kitab Suci menceritakan tentang setan demikian: ...Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.... Ular itu berkata kepada perempuan itu "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." .... Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia... Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang... (lht. Kej. 33:1-7)
Disini ada Kepala Setan dengan taring kebencian kepada Allah dan kepada manusia, yang melucuti Adam dan Hawa dan seluruh umat manusia dari ‘pakaian pengantin’ Rahmat Penyucian dan membiarkan semua orang berada dalam ketelanjangan dosa, di dalam kematian jiwa, dan di dalam kehampaan dari kutukan sebagai musuh Allah.
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kau perbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan menyerang tumitnya." (lht.Kej. 3: 13-15) Di sini kita memiliki nubuat Tuhan tentang kekalahan terakhir dari Setan seperti yang ditunjukkan dalam kontras antara kepala dan tumit.
Karena Maria dan Putranya Yesus, sebagai ‘Putra Allah yang akan menghancurkan pekerjaan iblis’ seperti yang dikatakan oleh St. Yohanes Penginjil kepada kita dalam surat pertamanya. Pesan Tuhan ini adalah janji pertama tentang Sang Penebus dan Bunda Penebus bagi keselamatan umat manusia yang terjatuh. Keturunan perempuan itu, Tumit perempuan itu, adalah yang mengalahkan palu pemukul dari ‘bapa kebohongan’ dan kematian jasmani dan rohani. Itulah yang pertama kali dikalahkan oleh Yesus Kristus bersama Bunda-Nya, dimana Mereka telah mengalahkan dunia kematian, kegelapan, ketelanjangan dosa dan ‘ketiadaan arti’ karena kutukan.
Peranan Maria dalam sejarah keselamatan
Meski hidup dalam keheningan dan
tersembunyi dalam sebagian besar dari kehidupannya di dunia, Maria, Bunda Allah
dan Bunda Gereja, selama sejarah perkembangan
Gereja yang terakhir ini, dan terutama di saat-saat krisis dan kekacauan
sekarang ini, dia melakukan banyak kunjungan ke dunia kita dan
berbicara dengan jelas untuk mempertobatkan dan menyelamatkan umat manusia
dari murka Allah yang telah sangat
ditentang oleh manusia.
Jelaslah bahwa ketika hari-hari terakhir dari sejarah keselamatan semakin dekat, maka Maria melaksanakan peranannya seperti para nabi Yahudi dulu. Maria datang diantara umat Kristiani saat ini untuk memperingatkan mereka dan seluruh dunia, akan adanya bencana mengerikan yang mengancam kita semua, jika kita tidak mau kembali kepada kasih dan kesetiaan kepada Putranya.
Mungkin sejarah Guadalupe menunjukkan secara paling grafis adanya perang antara Kepala Setan dan Tumit Maria. Sejak 1660, dua puluh orang paus telah mengeluarkan dekrit yang menghormati citra ilahi Bunda Maria Guadalupe. Pada 1754 saat melihat salinan gambar ajaib yang indah itu, Paus Benediktus XIV sangat terharu dan berseru: "Non fecit taliter omni nationi." Tuhan dan Maria belum pernah melakukan mukjizat yang luar biasa seperti itu untuk bangsa lain mana pun.
Ketika Perawan Terberkati menampakkan diri kepada Juan Diego di Meksiko pada tahun 1531, segelintir misionaris Fransiskan Spanyol telah bekerja keras dengan semangat yang besar selama enam tahun, namun tidak berhasil mempertobatkan orang Indian Aztec. Para misionaris itu sangat kecewa, meski mereka telah bekerja dengan penuh kesetiaan. Karena mereka sedang mengupayakan apa yang pasti mustahil bagi manusia: penyelamatan bangsa Meksiko dari dua ribu tahun perbudakan kepada Setan.
Suku Aztec menyembah Setan sebagai Dewa Ular mereka, dan untuk menghormatinya mereka mengorbankan dua puluh ribu manusia setiap tahun dan berpesta daging mereka. Kegelapan dan kekejaman dari dominasi iblis ini sepertinya tak terkalahkan. Tercatat bahwa pada pelantikan pemerintahan Ahuizotl, pemimpin yang paling suka berperang di antara para pemimpin Aztec, ada 80.000 tahanan dikorbankan kepada Dewa Ular, dimana jantung mereka diambil dan ditempatkan di hadapan matahari, dan anggota tubuh lainnya disajikan pada perjamuan ritual dan tubuh mereka yang dimutilasi dilemparkan untuk dimakan oleh binatang buas. Selain itu, orang-orang Indian ini melawan orang Spanyol dengan sengit untuk mempertahankan agama penyembahan berhala mereka, agama Dewa Ular yang merajalela di seluruh negeri Amerika Latin.
Tetapi dalam kurun
waktu 7 tahun setelah penampakan Sang Perawan di bukit berbatu Tepeyac, gambar
Perawan Maria yang sangat terkenal dan berharga itu, telah berhasil menghapus
dan membasmi agama Ular batu dan 8 juta orang Indian masuk ke dalam Iman
Katolik. Bunda Maria telah meramalkan penghancuran kepala Setan ini dalam
kunjungannya kepada Juan Diego, yang di atas mantelnya (tilma) Bunda Maria telah
melestarikan gambar dirinya yang indah dan sangat lembut. Gambar ilahi dari
Bunda Guadalupe ini adalah instrumen surgawi yang melenyapkan dewa-dewa iblis
Aztec dan ritual pengorbanan manusia yang mereka lakukan. Bahkan agen-agen
Setan modern dan kerajaannya, para penguasa Masonik dan Komunis Meksiko, telah
gagal untuk mengurangi atau memadamkan iman ini.
Francis memajang patung ular, dewa
suku Aztec, di Vatikan
https://id.pinterest.com/pin/396387204688355570/
Pada
pergantian abad ini, para pendukung atheisme berjuang dengan segala cara yang
mungkin untuk menghancurkan agama dan peradaban Kristen Meksiko. Mereka
mengisolasi kaum muda dari Gereja, dalam upaya mendidik mereka menjadi atheis
militan. Mereka mengasingkan para uskup dan imam, memburu mereka seperti
binatang. Mereka menembak dan membunuh orang-orang dengan cara yang tidak
manusiawi. Para kurban itu menjadi putus asa, dianiaya, diseret, dan mengejek
siapa pun yang dengan berani bersaksi tentang iman mereka. Namun Sang Perawan,
Penakluk Dewa Ular Batu, terus menarik jutaan orang ke wilayah Guadalupe,
Mexico, menuju tempat sucinya, di mana kasihnya sebagai Ibu mereka, menghibur,
memperkuat, melindungi, dan menguduskan mereka. Di masa sekarang, Perawan yang
sama ini sedang meremukkan kepala Dewa Ular. Bunda Maria melakukan prestasi yang
luar biasa bagi jutaan jiwa yang mencari bantuannya di Fatima, Lourdes, La
Salette, Rue du Bac, di Polandia, Yugoslavia, Roma, Sisilia, bahkan di seluruh
dunia. Sang Perawan terus mendesak semua orang untuk berdoa dan melakukan
penebusan dosa jika mereka mau bekerja sama dengannya dan dengan Putra Ilahinya,
untuk menghancurkan kerajaan kegelapan dan kematian. Dan dia terus mencurahkan
banyak mukjizat, menyembuhkan ribuan orang dari penyakit baik tubuh maupun jiwa
mereka.
Pertempuran antara Setan dan Sang Perawan di La Salette
Mungkin penaklukan Maria atas Setan dapat lebih dipahami jika kita mempelajari pertempuran sengit antara Maria dan kuasa-kuasa jahat di La Salette. Apa faktanya? Pada 19 September 1846, Bunda Maria menampakkan diri kepada dua anak kecil, Maximin Girard, usia 11, dan Melanie Calvat-Mathieu, usia 15, yang menggembala ternak orang tua mereka di gunung La Salette. “Sekarang, anak-anakku, sampaikanlah pesanku kepada semua orang.” Namun pesan ini masih sedikit diketahui saat ini. Mengapa? Karena hampir tidak ada pesan dari surga yang menerima perlawanan sengit seperti yang satu ini. Dan pertentangan ini bertolak belakang dengan persetujuan yang dilakukan atas pesan ini oleh Paus Pius IX, Paus St. Pius X dan Paus Leo XIII.
“Celaka,” tulis Melanie kepada pastor penasihat rohaninya, L’Abbe Combe, pada tahun 1903, “para uskup yang menerima pesan ini, yang memang juga ditujukan kepada diri mereka sendiri, justru menjadi musuh dari pesan yang penuh belas kasihan ini. Mereka bertindak seperti Imam Besar yang menghukum mati Juruselamat Ilahi kita." Namun Paus Pius IX memerintahkan Uskup Grenoble untuk membangun sebuah gereja yang indah di tempat penampakan. Paus Leo XIII memahkotai patung Sang Perawan dan memberi kepada Tempat Suci penampakan itu dengan gelar Basilika.
Masih juga banyak uskup dan klerus dengan keras menentang penampakan tersebut dan memperlakukan anak-anak visiuner dengan tidak adil, bahkan dengan kejam. Mereka menolak memberi absolusi kepada orang-orang yang sering mengunjungi tempat suci itu. Mereka menyemburkan segala fitnah kepada Maximin dan Melanie yang mereka sebut gila atau tidak waras. Teriakan mereka adalah: “La Salette, YA; Melanie dan rahasianya, TIDAK!"
Maximin juga diberi rahasia oleh Bunda Maria, tapi rahasia ini musnah ke kuburan bersamanya. Rahasia Melanie akan terungkap pada waktu yang tepat. Dan ketika hal itu terjadi, seluruh kuasa-kuasa neraka meledak untuk melawannya. Isinya yang penuh makna dan nasihat akan menjelaskan alasannya:
Para imam dan para pelayan Kristus telah menjadi busuk. Mereka menjalani kehidupan yang jahat, penuh rasa tidak hormat, tidak sopan, dalam merayakan Misa Kudus. Mereka jatuh cinta kepada uang, kehormatan, dan kesenangan jasmani, yang kesemuanya adalah sumber dari ketidakmurnian. Murka Tuhan akan turun atas mereka jika mereka tidak bertobat. Mereka telah melupakan doa dan tindakan penebusan dosa. Mereka telah menjadi bintang yang jatuh, karena iblis menguasai pikiran dan jiwa mereka. Tuhan akan meninggalkan mereka jika mereka tidak mau membawa kembali umat-Nya kepada kehidupan kebajikan yang sejati.
Paus Pius IX, hamba Tuhan yang suci dan baik, tidak boleh meninggalkan Roma lagi, tetapi dia harus melawan kejahatan dengan sikap kasih dan berani. Lihatlah Napoleon, hati dan pikirannya sombong. Dia ingin menjadi Paus dan Kaisar, tetapi Tuhan akan meninggalkan dia dan menghukumnya.
Italia akan dicambuk dengan perang dan banyak pertumpahan darah karena mencoba melepaskan kuk Kristus. Banyak yang meninggalkan iman, jumlah religius dan imam yang meninggalkan panggilan mereka sangat banyak.
Pada tahun 1864 Lucifer dan gerombolan iblisnya akan dilepaskan dari neraka untuk menangkap para imam dan kaum religius dan menyeret mereka ke dalam perselingkuhan. Buku-buku yang kotor dan busuk meningkat di mana-mana. Banyak orang akan mengungsi dari satu tempat ke tempat lain. Berbagai keajaiban luar biasa akan terjadi di alam. Ajaran sesat akan muncul di mana-mana.
Celakalah para pangeran Gereja yang hanya tertarik untuk mengumpulkan kekayaan demi kekayaan. Prancis, Italia, Spanyol, Inggris akan dilanda perang, banjir darah manusia mengalir di jalanan. Perang ini akan menjadi perang saudara dan perang dengan negara lain.
Tapi para penganiaya Gereja dan musuh-musuh Gereja akan dihancurkan. Akan datanglah saat damai, tetapi hanya setelah Paris dibakar dan Marseilles diserbu. Tuhan akan mengunjungi umat manusia dengan hukuman selama lebih dari 35 tahun.
Kemudian, setelah masa damai selama 25 tahun, manusia akan kembali dirusak dalam kehidupannya. Seorang nabi, pendahulu Antikristus, akan datang ke panggung, dan akan menaklukkan banyak negara dengan kekuatan militer, berperan sebagai penyelamat dunia. Wabah penyakit, kelaparan, perang, akan kembali menghukum seluruh dunia.
Akhirnya antikristus akan lahir dari seorang biarawati Yahudi, seorang perawan palsu, yang akan terus berkomunikasi dengan Setan. Ayahnya adalah seorang uskup. Antikristus ini akan mencurahkan segala hujatan dan lolongan yang menakutkan. Dia akan melakukan banyak keajaiban, dan dia akan menjalani kehidupan yang sangat jahat.
Roma akan kehilangan iman, akan menjadi tahta Antikristus. Kemudian Injil akan diberitakan di mana-mana di dunia.
Aku menyampaikan sebuah seruan yang mendesak kepada para murid sejati dari Allah yang hidup dan memerintah di dalam kerajaan-Nya (Gereja), aku meminta kepada para pengikut dan peniru Putra Ilahiku (imam-imam), kepada anak-anakku yang setia, untuk meminta mereka hidup di dunia dengan menjauhi semangat duniawi, dengan menerima semangat kemiskinan, kerendahan hati, penebusan dosa dan kasih kepada doa yang tekun.
Aku meminta mereka untuk mempersembahkan penderitaan mereka dalam kesatuan dengan penderitaan Putraku demi pertobatan para pendosa. Hendaknya mereka berusaha menjadi terang dunia, garam dunia. Tunjukkan dirimu bahwa kamu adalah anak-anakku yang terkasih dan semoga imanmu menerangi seluruh dunia di saat-saat yang jahat ini.
Hendaknya kamu bersemangat dalam bekerja demi kehormatan dan kemuliaan Yesus Kristus. Karena akhir zaman sudah dekat, akhir zaman sudah dekat. Gereja akan dikalahkan; dunia akan dibiarkan dalam ketakutan.
Tetapi baik Enoch maupun Elia, para nabiku, yang dipenuhi dengan roh Allah, mereka akan berdoa bagi Gereja dengan kuasa Allah dan orang-orang yang berkehendak baik akan mengikuti mereka dengan diperkuat di dalam roh dan dengan kuasa Roh Kudus. Namun celakalah orang-orang di dunia yang tidak mau mengikuti mereka!
Karena manusia akan sangat menderita dalam perang berdarah, kelaparan, banjir, gempa bumi, di kota-kota yang dirampok, sedemikian rupa hingga mereka akan membenturkan kepalanya ke tembok dalam keputusasaan. Mereka akan berdoa agar segera mati, tetapi kematian pun merupakan siksaan bagi mereka.
Kemudian Enoch dan Elia akan dibunuh. Roma yang kafir akan lenyap. Atas doa dan air mata orang-orang benar, Tuhan akan meringankan murka-Nya dan menjadi lebih berbelas kasih dan penyayang. Api dari surga akan turun dan menghabiskan kota-kota. Seluruh alam semesta akan terguncang karena ia tidak menyembah Kristus yang hidup, tetapi setan.
Binatang itu, beserta para pengikutnya yang jahat dan telah menguasai dunia, akan muncul dalam upaya untuk menaklukkan Surga, tetapi dia akan dikalahkan oleh St. Michael, dihancurkan dan kemudian dilemparkan ke dalam Neraka bersama Antikristus. Pada akhirnya Tuhan akan disembah dan dimuliakan.
Bunda Maria meminta kepada anak-anaknya untuk sering merenungkan pesan ini dengan sungguh. Karena pesannya paling relevan dengan apa yang terjadi di zaman kita sekarang. Hal itu seharusnya mendorong kita semua untuk mengetahui bahwa banyak orang kudus yang agung, para rasul saat ini, setelah Bunda Maria menampakkan diri di La Salette, terus-menerus merenungkan rahasia ini. Mereka memiliki intuisi yang kuat sebagai orang kudus dalam memahami hal-hal tentang Tuhan, tentang Yesus dan Maria. Beberapa orang kudus yang menerima pesan La Salette dengan rasa kasih, kerendahan hati dan rasa syukur adalah: St. Pius X, Paus Pius IX, St. John Bosco, SG Murialdo, Cure of Ars, St Madeleine Sofia Barat, Paolina M. Jaricot, Hannbale dari Prancis, Mons. Daniel Comboni, St. Louis de Montfort.
Saat Bunda
Maria menyampaikan pesan-pesan itu kepada anak-anak visiuner, airmatanya
mengalir deras di wajahnya dan dia memegangi kepalanya dengan kedua tangan
dalam kesedihan yang luar biasa dari saat ke saat. Dia meminta bantuan kepada anak-anaknya
melalui doa, penebusan dosa, perbuatan baik dan kasih untuk menyambut
berlalunya Tuhan melintasi seluruh alam semesta dan seluruh umat manusia, bukan
sebagai bagian dari Penghakiman, tetapi sebagai bentuk Kerahiman.
Fakta Adalah Fakta
Empat uskup Prancis berusaha membungkam pesan Sang Perawan di La Salette dan mencegah umat beriman untuk mendengarnya. Mereka semua mati secara tragis karena ulah mereka itu. 1) Uskup Ginovilhac dari Grenoble, memaksa Melanie masuk ke Biara Inggris untuk membungkamnya, dia meninggal tak lama kemudian di rumah sakit jiwa. 2) Penggantinya, Uskup Fava, melakukan segala upaya yang keras untuk menyembunyikan fakta atas penampakan Bunda Maria kepada anak-anak visiuner. Dia ditemukan tewas, terbaring di lantai, telanjang, mata melotot ke ruang kosong, dengan tangan terkepal. 3) Uskup Gilbert dari Amiens dan kemudian di Bordeaux, berkata: “Rahasia La Salette hanyalah sebuah jaringan rekayasa yang tidak senonoh, bohong, dan berlebihan.” Dan segera setelah itu, dia ditemukan tewas di kamarnya. Pada pemakamannya, peti matinya jatuh dari tempatnya dan terguling ke jalan. 4) Uskup Agung Darboy dari Paris secara pribadi mewawancarai Maximin tentang rahasia yang diberikan oleh Bunda Maria. Dia mencaci-maki bocah itu dengan kata-kata yang kejam sehingga anak itu ketakutan hingga mereka terdiam. Akhirnya merasa sangat kesal dan jengkel karena tidak mendapatkan pesan dari Maximin, dia berkata: “Perkataan Nyonyamu yang cantik itu (Bunda Maria) mengandung kebodohan, sebodoh rahasia yang kau simpan itu.” Anak laki-laki itu menjawab, "Saya yakin bahwa saya telah melihat Wanita Cantik itu dan saya yakin bahwa sebelum tiga tahun berlalu, Anda akan ditembak mati." Pemberontakan Perancis di Komune masih jauh di masa depan; Prancis yang tenang bahkan tidak bisa membayangkan atau memprediksi adanya pemberontakan itu. Namun demikian, pada 24 Mei 1871, Uskup Agung ditembak mati di Paris oleh pemberontak Komune seperti yang diramalkan Maximin.
Menurut St. Thomas, "Penampakan tidaklah memberi kita doktrin baru, tetapi rahmat yang baru." Penampakan-penampakan itu menghubungkan cara-cara baru di mana Bunda Maria meremukkan kepala Ular. Oleh karena itu, penampakan Bunda Maria, meskipun merupakan bagian dari wahyu pribadi, bukan wahyu publik, namun ia dipublikasikan untuk membawa generasi yang sesat ini kembali kepada Tuhan dan kesucian hidup. Meskipun bukan bagian dari deposit wahyu, penampakan itu dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah orang-orang yang suci, di dalam komunitas Orang-orang Kudus, yang dikenal sebagai Tubuh Mistik Kristus, Kerajaan Allah. Dan begitu Gereja Yang Mengajar, terutama para Paus, telah menyatakan pewahyuan dalam penampakan La Salette ini "layak dipercaya," dan mendorong devosi religius untuk dilaksanakan di bawah inspirasi penampakan itu, namun otoritas terkemuka di dalam gereja saat itu justru terburu-buru dan terlalu berani membantah secara terbuka apa yang telah disetujui oleh Magisterium, terutama ketika pewahyuan dan penampakan La Salette ini didukung oleh banyak mukjizat yang otentik.
Sebagai kesimpulan, marilah kita menyadari kebenaran yang dalam dari peran Bunda Maria dalam rencana keselamatan Allah. Rencana itu adalah: bukan hanya Tumit Maria — bukan hanya Keturunan Maria, Yesus Kristus — tetapi keduanya menjadi sarana Allah dalam menghancurkan kerajaan dosa, kegelapan dan kematian Setan, dan memulihkan kerajaan Terang, Kehidupan dan Kesucian Allah, dan kita, anak-anak Maria, para pengikut Putranya, Yesus Kristus, sebagai saudara dan saudari, juga merupakan peserta dari Hak Suci yang meremukkan Kepala Setan yang congkak itu.
Dengan doa dan penebusan dosa kita, tindakan kerendahan hati, harapan, kasih kita, oleh devosi kita kepada Rosario Suci, kehadiran penuh hormat kita pada Misa Kudus dan Komuni Kudus, dengan kata lain, pelaksanaan karya kemurahan hati secara jasmani dan spiritual kita, dan bersama Maria dan Yesus, kita menjadi para rasul kebenaran, kehidupan dan kekudusan, pembangun Kerajaan Surga dan pada saat yang sama juga menjadi penghancur tahta Setan dan kerajaan kegelapan dan kematiannya di bumi.
---------------------------
Big
Tech Mendorong Penggunaan Kartu ID Digital
9
Tanda-Tanda Bidak-Bidak Catur Dimainkan
Nubuatan
Uskup Agung Fulton Sheen