lantai neraka...
Banyak sekali tengkorak para uskup Amerika
https://www.churchmilitant.com/video/episode/vortex-the-floor-of-hell
March 16, 2021
Kalimat yang sering
dikutip dari periode Patristik Gereja - lantai Neraka yang dilapisi dengan
tengkorak para uskup – kini telah mengambil urgensi baru di zaman kita
sekarang. Hierarki A.S. memiliki lebih banyak kepercayaan dan pengabdian kepada
COVID daripada yang mereka lakukan kepada Sakramen Mahakudus. Dan pada poin
spesifik Sakramen Mahakudus ini, tidak ada cara yang mudah atau lebih langsung
untuk mengatakan ini, selain bahwa hierarki AS (secara kolektif) sedang menuju
Neraka karena penolakannya untuk mengutuk dan menghentikan penistaan mingguan
yang dilakukan oleh Joe Biden dalam menerima Komuni Kudus.
Demikian juga,
Biden tidak hanya menampilkan dirinya di dalam Gereja, tetapi kemudian mereka (para
imam dan uskup) memberinya Komuni Kudus. Mereka secara terbuka menyatakan Biden
dapat menerima Komuni Kudus, dan bahwa mereka akan memberi Biden Tubuh dan
Darah Tuhan kita. Mereka menyerahkan - dengan sengaja dan dengan kesadaran penuh
- Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keilahian yang berharga ke tangan seorang pembunuh sejati
terhadap anak-anak tak berdosa, yang, dengan kepastian yang besar, telah meng-exkom
dirinya sendiri karena dosa nyata publiknya yang terus-menerus.
Biden secara
langsung melanggar hukum kanon setiap kali dia mengantre untuk menerima Komuni
Kudus. Diakon, imam atau uskup yang memberinya Komuni Kudus secara langsung juga
melanggar hukum kanon. Joe Biden di-exkom karena perbuatannya sendiri, namun
tidak ada uskup di Amerika Serikat yang secara terbuka mengakui hal itu. Dan
Anda juga dapat mengetahui jumlah orang yang secara terbuka mengatakan bahwa
Biden seharusnya tidak boleh menerima Komuni Kudus.
Faktanya, menurut
hitungan kami, lebih banyak klerus yang muncul dan mengatakan bahwa Biden harus
menerima Komuni Kudus, daripada klerus yang berkata bahwa Biden seharusnya
tidak boleh menerima. Jika seperti ini, bagaimana mungkin sebagian besar uskup
AS bisa berharap untuk lolos dari Neraka? Dan ketidakpercayaan mereka terhadap
neraka tidak akan menyelamatkan mereka darinya. Faktanya, perbuatan mereka itu
hampir menjamin mereka pergi ke neraka.
Bagaimana
mungkin sebagian besar uskup AS bisa berharap untuk lolos dari Neraka?Tweet
Kita diingatkan
pada sindiran terkenal oleh Uskup Fulton Sheen ketika dia memberikan ceramah
dan seorang wanita di barisan depan dengan sinis berkata, "Saya tidak
percaya pada Neraka," dan Sheen langsung menjawab, "Anda akan percaya
ketika Anda sudah sampai di sana, nyonya." Begitu pula dengan perkataan
ngawur dari Uskup Robert Barron bahwa "...kami memiliki harapan yang masuk
akal bahwa semua orang akan diselamatkan."
Bagaimana tepatnya,
Yang Mulia Uskup, kita bisa memiliki pengharapan seperti itu? Berdasarkan apa?
Bagaimana seorang wali gereja bisa menoleh ke arah yang lain di hadapan segala
bentuk pelecehan seksual, menolak untuk mengutuk penistaan terhadap Hosti Kudus
secara publik, menutupi sesama klerus yang menjadi bagian dari jaringan
homo-klerus yang suka berbohong, mencuri, menutupi kasus pelecehan seksual; bagaimana
logikanya ada orang yang menganggap masuk akal bahwa orang bejat seperti itu
tidak akan dikutuk ke dalam api Neraka? Sebenarnya, apa yang akan menjadi alasan yang diharapkan oleh orang
seperti itu bagi keselamatannya? Dengan sengaja dia menjalani kehidupan yang
menentang keselamatan. Mengapa dia ingin diselamatkan?
Keselamatan
memiliki dua aspek: seseorang terhindar dari Neraka, dan juga diselamatkan bagi
Tuhan. Keinginannya adalah untuk tinggal bersama Tuhan, hidup selamanya dalam Penglihatan
Beatifik atau Kebahagiaan, melihat wajah Tuhan. Namun di bumi ini, mereka
meludahi wajah-Nya. Mereka menutupi wajah-Nya sehingga orang lain tidak dapat
melihat atau mendekati-Nya. Mereka mengizinkan jiwa-jiwa seperti Joe Biden,
untuk melakukan penistaan terhadap Tuhan sambil berpura-pura mereka bisa
tinggal bersama Tuhan selama-lamanya.
Ini adalah
kegilaan! Tidak ada kebenaran pada orang-orang tercela seperti ini. Mereka (para
uskup dan klerus di Amerika) memiliki kewajiban kepada Joe Biden dan kepada semua
umat Katolik lainnya, untuk mengakhiri kebingungan dan kekejian ini. Namun, bukannya
mengakhirinya, mereka justru melestarikannya. Bagaimana takdir mereka nanti selain
berada di Neraka?
St. Paulus sendiri
berkata, "Siapapun yang makan dan minum Tubuh dan Darah Tuhan secara tidak
layak, dia makan dan minum kutukannya sendiri." Apakah Sakramen Mahakudus
menjadi sedikit berkurang maknanya untuk menjadi Tubuh Tuhan kita sejak St.
Paulus menulisnya? Apakah para uskup itu percaya pada kegilaan Lutheran; tahukah
mereka bahwa apa yang tampak seperti roti itu memiliki substansi ganda yaitu
roti dan Tuhan? Sejatinya, apakah para uskup itu tahu apa yang mereka percayai
tentang Sakramen Mahakudus?
Mereka mengizinkan
segala macam ketidaksopanan terhadap-Nya; mereka secara rutin mengizinkan
penistaan terhadap-Nya. Hanya saja, kasus Biden mengangkat skandal tersebut
ke tingkat dunia. Dan dunia Marxis-komunis memanfaatkannya, dengan lengan media
massa memproduksi banyak artikel dan laporan tanpa henti tentang bagaimana
Biden `mendefinisikan ulang’ ajaran agama Katolik di Amerika dan seterusnya.
Biden tidak hanya hidup dalam keadaan dosa berat dan sakrilegi, dia juga telah
menjadi tokoh poster untuk itu. Dan para uskup di Amerika Serikat yang terikat pada
Neraka, duduk dengan tenang, kebanyakan tidak mau berkata apa-apa, beberapa
mendukungnya. Mereka semua melesat laksana roket menuju kebinasaan kekal.
Untuk kerumunan umat
yang menerima otoritas para klerus seperti itu setiap hari Minggu, dengan
memerintahkan umat Katolik yang setia untuk mengenakan masker untuk memasuki
gereja mereka - termotivasi dari kepura-puraan kemurahan hati dan kasih kepada sesama
- di manakah tepatnya kemurahan hati mereka terhadap Biden yang terikat erat
dengan Neraka? Mereka terus dan terus berbicara tentang menjaga kesehatan tubuh
dengan segala pernyataan bodoh dan non-ilmiah tentang masker dan vaksin. Tetapi
ketika berbicara tentang kesehatan jiwa, mereka benar-benar menganggap bahwa
Biden bisa pergi ke Surga. Dia tidak
akan turun sendiri ke Danau Api, itu pasti.
Uskup Fulton Sheen,
sekali lagi, berkata, "Cara paling pasti untuk pergi ke Surga adalah
dengan memegang tangan orang-orang lain dan menuntun mereka ke sana." Nah,
jika itu benar (dan kami yakin itu benar dari dua ayat terakhir St. Yakobus),
maka kebalikannya juga benar: Cara paling pasti untuk menjadi terkutuk adalah
dengan mendorong orang lain ke dalam Neraka bersama Anda.
Cara paling pasti untuk menjadi terkutuk adalah dengan
mendorong orang lain ke dalam Neraka bersama Anda. Tweet
Seperti yang
dikatakan Church Militant selama
lebih dari satu dekade hingga sekarang, hierarki AS tidak memiliki keyakinan
supernatural. Mereka memandang Gereja sebagai bisnis, tidak lebih. Mereka
melihat diri mereka sebagai CEO dari perusahaan yang sedang bangkrut. Mereka
mempekerjakan para agen pemasaran; mereka membuat iklan palsu kepada basis
pelanggan mereka (umat Katolik); produk mereka semakin buruk; staf mereka sangat
tidak kompeten.
Mereka sudah lama
sekali mengubah misi dan produknya, dan sekarang menjual tiruan murahan dari
pabrikan yang lebih rendah. Mereka menjual aset, memberhentikan personel,
terus-menerus mengatur ulang diri mereka sendiri dan menolak untuk mendengarkan
pemegang saham mereka. Untuk hierarki A.S., ini tidak akan berakhir dengan
baik. Sama seperti pengudusan, kehidupan kekudusan yang menuju ke Surga,
dimulai sejak dalam kehidupan di dunia ini, demikian pula Neraka juga dimulai
di sini.
Salib yang dibuat
sendiri, yang dibuat dengan tangan Anda sendiri, tidak ada gunanya bagi Anda.
Salib seperti itu tidak dibuat oleh Tuhan kita untuk Anda. Itu dibentuk oleh
dosa-dosa Anda sendiri dan tidak memiliki kuasa penyelamatan. Salib dari
Kristus memiliki nilai dan menjadi jalan yang tidak hanya menuju Golgota bagi kita
sendiri, tetapi juga menuju Minggu Paskah Kebangkitan kita sendiri. Tetapi
salib yang dibentuk oleh dosa-dosa kita yang tidak disesali, bukan saja ia tidak
memiliki nilai penyelamatan, karena ia sebenarnya lebih sulit untuk dipikul,
dan banyak orang benar-benar mati karena beratnya. Dan semuanya berakhir lebih
buruk, dalam kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya.
Kondisi Gereja yang
sedang hancur saat ini bukanlah salib dari Tuhan. Ini adalah salib yang
seluruhnya dibuat oleh hierarki yang telah mengkhianati Kristus dan membiarkan
domba-dombanya berhamburan kesana kemari dan dimakan serigala. Contoh paling
visual dari kenyataan ini adalah parade pembunuhan anak tanpa henti (melalui
promosi aborsi), dukungan perbuatan sodomi, dukungan eutanasia, pendanaan
pembunuhan bayi, pencinta kontrasepsi, promosi gender dysphoria, para pemimpin
politik Katolik palsu tidak hanya diizinkan tetapi juga benar-benar dirayakan
dan didukung oleh hierarki atas ulah sakrilegi mereka.
Seperti semua orang
kafir yang tidak memiliki keyakinan supernatural, sinyal kebajikan para uskup
menciptakan moralitas pengganti dengan ilmu palsu COVID dan perubahan iklim
dengan asumsi dominasi teologis. Politisi Katolik yang curang ini telah meng-exkom
diri mereka sendiri karena dosa-dosa mereka yang mengerikan, terus-menerus, dan
berkelanjutan, terhadap kehidupan, amal kasih, dan keadilan.
Lalu, bagaimana nasib para uskup yang mengizinkan dan mendukungnya, selain Neraka?
--------------------------------
Nubuatan
Uskup Agung Fulton Sheen
Kotbah
St Alfonsus Mary De Ligouri :
Tentang Banyaknya Dosa
Microsoft
Corp dan Bill Gates telah bekerja sama