RAHASIA LA SALETTE
http://www.eclipseofthechurch.com/Warnings.htm
http://prophecyinthemaking.blogspot.co.id/2015/08/warning-from-illuminati-insider.html?view=magazine
Telah diakui oleh Paus Pius IX dan Leo XIII, namun tersembunyi selama 70 tahun, sebagian dari Rahasia La Salette adalah seperti berikut:
" . . . Wakil
dari Puteraku (paus) akan banyak menderita, karena dalam sebuah masa tertentu, Gereja akan
menjadi kurban dari penganiayaan besar: dimana saat itu akan menjadi saat
kegelapan. Gereja akan menderita sebuah krisis yang mengerikan...
“Bapa Suci akan sangat
menderita. Aku akan berada di sampingnya hingga akhir untuk menerima kurbannya.
Setan akan melakukan berbagai upaya terhadap nyawanya, namun mereka
tak bisa melukainya. Namun dia maupun penerusnya (PF)
(disini, Melanie menyisipkan dalam tanda kurung, kalimat ‘yang tak akan
lama memerintah’) tak akan bisa
menyaksikan kemenangan Gereja Allah...
“Roma akan kehilangan Iman dan menjadi tahta antikris... - Our Lady of La Salette, 19
September 1846
"Gereja akan mengalami
kesuraman, dunia akan cemas."
(See Appendix: Complete Text of The Secret Of La Salette.)1
Perhatian kepada peristiwa La Salette dan khususnya, Rahasia La Salette, menimbulkan begitu banyak permusuhan terhadap para visiuner Melanie dan Maximim, dimana hingga saat ini, reputasi dari jiwa-jiwa yang saleh (visiuner) itu masih dipertanyakan. Permusuhan sengit terhadap Rahasia La Salette segera berkembang dalam kelompok-kelompok tertentu dari para pastor, karena pada mereka itulah infiltrasi Masonik paling efektif. Melanie dan Maximim menjadi sasaran serangan ganas, terutama di antara anggota hierarki Prancis. Menariknya, para Uskup, yang paling keras menentang para visiuner muda itu dan devosi La Salette, dihentikan total (mati) di jalan mereka, menurut catatan berikut pada waktu itu:
"Pada tahun 1846, di kota Isère (La Salette), Perawan Maria menampakkan diri kepada dua anak kecil: Maximim Giraud dan Melanie Calvat-Mathieu.
"Empat orang Uskup Prancis yang berusaha untuk menghalangi kepercayaan umat kepada penampakan La Salette, mereka semua meninggal dalam keadaan tragis dan misterius. Uskup Ginovuhac dari Grenoble, yang telah mengurung visiuner Melanie di dalam biara di Inggris dalam upaya untuk membungkamnya, meninggal tak lama kemudian di rumah perawatan orang sakit gila. Penggantinya, Uskup Fava, yang juga melakukan segala upaya untuk menghentikan penyebaran devosi [La Salette], ditemukan tewas, terbaring di lantai, dalam keadaan telanjang, dengan mata terluka dan melotot, dan tangan mengepal. Uskup Gilbert dari Amieins (dan kemudian, Bourdeaux), yang pernah berkata: 'Rahasia La Salette tidak lebih dari sebuah jaringan rekayasa yang tidak senonoh, bohong, dan berlebihan,' tidak lama setelah 16 Agustus 1889, dia ditemukan tewas di kamarnya, setelah jatuh ke lantai. Dan, selama pemakamannya, peti matinya jatuh dari tempat penyimpanannya. Uskup Agung Darboy dari Paris, yang secara pribadi menginterogasi Maximim, telah mengalami gangguan psikologis yang hebat karena meragukan rahasia Sang Perawan, dan merasa sangat gelisah karena tidak bisa memahaminya, dan dia berkata kepada Maximim: “Perkataan Nyonyamu yang cantik itu (Bunda Maria) mengandung kebodohan, sebodoh rahasia yang kau simpan itu.” Hal ini mendapat tanggapan dari anak laki-laki itu: “Benar, bahwa saya telah melihat Bunda Maria yang sangat cantik, dan saya yakin bahwa sebelum tiga tahun berlalu, Anda akan ditembak.” Saat itu, gerakan revolusioner Komune masih belum tiba, juga hal itu tidak pernah diperkirakan terjadi oleh orang-orang yang berpuas diri di Prancis, orang-orang yang ceroboh akan terjadinya Kekaisaran Kedua. Tetapi, pada 24 Mei 1871, ramalan visiuner Maximim ini menjadi kenyataan: Uskup Agung Darboy ditembak mati oleh kaum Komunard Paris."
Bertahun-tahun kemudian, Melanie mencetak Rahasia La Salette (dengan biaya sendiri)
secara keseluruhan, tetapi dia harus menjelajah ke ujung semenanjung Italia
untuk menemukan seorang uskup yang mau menyetujui proyeknya. Monsignore
Salvator Grafen Zola, Uskup Lece, Italia, memberi Melanie imprimatur untuk
penerbitan pertama seluruh isi Rahasia itu.
Tetapi sebagian besar salinan yang akan didistribusikan Melanie ke seluruh
Prancis kemudian disita oleh para bapa pengakuan yang, atas perintah Gereja
Prancis, menuntut penyerahan buklet tersebut dari para peniten mereka, sebagai
syarat untuk menerima pengampunan dosa. Akhirnya, hierarki Prancis mengancam
Roma dengan penghentian "Peter Pence" (dukungan dana bagi kebutuhan
Paus) kecuali jika Vatikan setuju untuk secara resmi membatasi peredaran buku
yang berisi Rahasia La Salette, meskipun penyebarannya disukai oleh Paus Pius IX dan Leo
XIII.
Dari tahun 1879 hingga 1900, beberapa buku yang meramalkan datangnya pemerintahan Antikristus, mungkin diilhami oleh Rahasia La Salette, telah diterbitkan oleh para pastor dan umat awam yang sangat dihormati di dalam Gereja. Ini adalah termasuk Uskup Salvator Grafen Zola, Henry Edward Kardinal Manning (Kardinal Inggris terkemuka yang menyusun dekrit tentang infalibilitas kepausan untuk Paus Pius IX di Konsili Vatikan Pertama), dan Frederick William Helle. Hingga tahun 1910, ramalan tentang Paus yang menderita, Roma menjadi tahta Antikristus, Gereja sejati dikaburkan, dan berbagai petunjuk lain tentang serangan akhir zaman terhadap kepausan, membentuk sebuah benang merah antara interpretasi klasik nubuatan Kitab Suci dengan peringatan-peringatan terbaru dari Surga. Detail semacam ini, yang ditemukan dalam nubuatan Maria zaman modern ini, akan selalu menimbulkan pertentangan terbesar yang berasal dari para musuh Gereja yang telah menyusupinya. Karena nubuatan-nubuatan ini ‘mengancam’ akan mengungkap rencana setan dan tujuan lama dari agen-agen Masonik Lodge yang telah berada di Vatikan, untuk merebut dan mengendalikan kursi kepausan.
Antagonisme dari para pastor Prancis yang didominasi oleh kaum Masonik, yang dengannya para visiuner Prancis telah dianiaya, dan bahkan dijauhi oleh beberapa pejabat di Roma, jelas dihasilkan oleh Rahasia La Salette itu sendiri. Karena Rahasia itu hampir membocorkan rencana okultisme Lodge Masonik untuk menggulingkan kepausan, menghapus Misa Kudus, dan menghancurkan Gereja Katolik ("Tolle Pappam; Tolle Misam; Tolle Ecclesiam.").
Rahasia La Salette memperingatkan bahwa "Gereja akan mengalami kesuraman." Kesuraman disini berarti tersembunyi, ditutupi, dikalahkan, tertutup; bahkan sepertinya menghilang. Kitab Suci berkata: "Di mana ada Petrus, di situ ada Gereja." Bahwa pengaburan terhadap peranan Paus adalah langkah prasyarat untuk menghapuskan Misa Kudus, dan Gereja yang seperti ini tampaknya telah diramalkan oleh Melanie. Dia mengerti bahwa ‘Petrus’ akan disembunyikan bersama dengan Gereja, dan bahwa "kesuraman"-nya itu akan menjadi awal dari hilangnya Misa Kudus. Karena, dalam mengomentari bagian rahasia ini, Melanie berkata kepada seorang Kepala Biara di Prancis, Paul Combe:
"Gereja akan dikaburkan. Pada awalnya, kita tidak akan tahu Paus mana yang benar. (INI BERARTI ADA DUA PAUS DI ROMA, DAN SAAT INI, HAL ITU TERJADI !!!) Kemudian kedua, Korban Kudus Misa akan tidak lagi dipersembahkan di gereja-gereja dan di rumah-rumah. Hal itu akan terjadi sedemikian rupa sehingga, untuk sementara waktu, tidak akan ada lagi pelayanan ibadah umum. Tetapi saya melihat bahwa Korban Misa Kudus belum benar-benar berhenti, karena ia akan dipersembahkan di lumbung-lumbung, di ceruk-ceruk, di gua-gua, dan di bawah tanah."
Hendaknya diingat, bahwa meskipun ada tindakan keras yang diambil terhadap Masonry oleh Paus Leo XIII, namun Kardinal Rampolla, secara rahasia, menjadi anggota Freemason tingkat ke-33, dia telah naik melalui jajaran hierarki dan akhirnya menjadi Sekretaris Negara saat pemerintahan Paus Leo. Dan setelah itu dia memperoleh jabatan tertinggi kedua di gereja. Dari pos-pos kunci itu, yang telah mereka tempati 100 tahun sebelum konklaf, yang menghasilkan antipaus Masonik, Yohanes XXIII, seorang agen Luciferian, yang dipekerjakan sebagai pejabat tinggi Vatikan, berada dalam posisi untuk meredam peringatan surgawi ini (La Salette), dengan mencegah beberapa paus yang sejati untuk mengambil tindakan yang tepat untuk membungkam rahasia La Salette.
Pada tanggal 21 Desember 1915, Kongregasi Suci dari Tahta Suci mengeluarkan larangan terhadap publikasi lebih lanjut dari "komentar-komentar" tentang Rahasia La Salette, dengan keputusan berikut:
“Telah diketahui oleh Kongregasi Tertinggi bahwa masih ada orang-orang, bahkan orang gerejawi, yang, terlepas dari jawaban dan keputusan Kongregasi itu sendiri, melanjutkan, penyebaran buku, pamflet, dan artikel yang diterbitkan dalam terbitan berkala, baik yang ditandatangani. atau tanpa nama, untuk membahas pertanyaan tentang Rahasia La Salette, dalam berbagai teksnya, adaptasinya, pada masa sekarang atau di masa depan - dan ini dilakukan tanpa persetujuan dari para Uskup mereka, bahkan mengabaikan larangan tegas para uskup mereka. Agar pelanggaran ini, yang menyakitkan terhadap kesalehan sejati, dan secara serius menyerang otoritas gerejawi, hendaknya dihentikan, dan Kongregasi Suci yang sama memerintahkan kepada umat beriman di semua negara untuk tidak memperlakukan dan membahas pertanyaan tersebut, dengan dalih atau bentuk apa pun, baik dalam buku, pamflet, atau artikel yang ditandatangani atau pun anonim, atau dengan cara lain apa pun.
"... Keputusan ini, bagaimanapun, tidak bertentangan dengan devosi kepada Perawan Maria Terberkati yang diserukan dan dikenal dengan gelar Rekonsiliator La Salette.
"Ditetapkan di Roma, di istana Kantor Suci, 21 Desember l915." Tertanda - Louis Castellano, Notaris kepausan.
Meskipun Rahasia itu sendiri tidak dikecam pada tahun 1915, tetapi hanya merupakan interpretasi pribadi saja, efek yang sama dicapai oleh para musuh La Salette, karena para penerbit Katolik kemudian menjadi sangat enggan untuk mereproduksi Rahasia tersebut, bahkan tanpa alasan apa pun. Oleh karena itu, isi Rahasia itu (bersama dengan banyak esai yang terkait dengan kedatangan Antikristus) tetap tersembunyi selama beberapa dekade.
Kaum Illuminati selalu berusaha untuk mengecam atau membungkam nubuatan-nubuatan yang benar dari dalam gereja itu sendiri, yang akan bisa membuat orang menjadi tahu siapa antikristus yang sebenarnya.
Itulah sebabnya mengapa pesan La Sallete dan rahasia ke-3 Fatima selalu dibungkam bahkan dari dalam Vatikan sendiri, yang menandakan bagaimana Vatikan telah dirusak oleh para freemason selama 50-60 tahun terakhir !!!
-----------------------------
Giselle
Cardia, 27 Februari, 3 & 6 Maret 2021
Kristus
Disingkirkan Lebih Dulu
Big
Tech Mendorong Penggunaan Kartu ID Digital
9
Tanda-Tanda Bidak-Bidak Catur Dimainkan
Nubuatan
Uskup Agung Fulton Sheen