Saturday, August 28, 2021

Freemason Memperanakkan Komunisme

 

Freemason Memperanakkan Komunisme

https://www.churchmilitant.com/news/article/communism-spawn-of-freemasonry  

 


  

by Jake Ross  •  ChurchMilitant.com  •  August 24, 2021 

 

Sebuah Garis Keturunan Yang Fasik

 

Pope Leo XIII

 

 

Bertentangan dengan cemoohan dari begitu banyak orang bodoh yang telah kita saksikan beberapa dekade terakhir ini, ternyata "para ahli teori konspirasi" pada dasarnya adalah benar selama ini. Ya, itu benar: Dunia telah didominasi oleh Freemason, dan Lagu Pemotong Batu The Simpsons, untuk semua maksud dan tujuannya, adalah tepat.

 

Sederhananya, Freemasonry adalah konfederasi internasional dari beberapa individu dan perusahaan yang terikat dalam masyarakat rahasia yang membenci Yesus Kristus dan Mempelai Wanita-Nya, Gereja Katolik Roma, dan yang, setelah 300 tahun melakukan banyak manuver, manipulasi, dan pembunuhan, kini tengah menguasai dunia.

 

Itu adalah sebuah klaim, tapi - persiapkanlah diri Anda - dalam esai ini, saya akan membuktikannya. Sementara saya sedang mengerjakan sebuah buku yang secara lebih komprehensif mengeksplorasi gerakan lambat sekte setan ini selama berabad-abad, dengan esai ini saya akan fokus untuk menunjukkan kepada Anda bahwa (1) Freemasonry menguasai dunia saat ini, dan (2) komunisme adalah keturunan jahatnya..

 

 

Freemasonry Memerintah Dunia

 

Pada tanggal 19 Maret 1902, dalam surat apostoliknya Annum Ingressi, Paus Leo XIII menegaskan:

Sebuah sekte kegelapan tertentu sedang terlibat, sebuah sekte yang telah dibawa oleh masyarakat selama bertahun-tahun ini, membawa dalam dirinya sendiri, dan yang bersifat seperti racun mematikan, sedang menghancurkan kebahagiaannya, kesuburannya dan hidupnya. Sekte ini merupakan personifikasi revolusi yang taat. Ia adalah semacam masyarakat yang berjalan mundur, yang tujuannya adalah untuk menjalankan kekuasaan gaib atas tatanan masyarakat yang telah mapan, dan yang seluruh tujuannya adalah untuk berperang melawan Tuhan dan melawan Gereja-Nya.

 

Tidak perlu memberinya nama khusus, karena semua orang bisa mengenali dalam ciri-ciri ini adanya sebuah masyarakat Freemason, yang telah kita bicarakan, secara tegas dalam Ensiklik kami, Humanum Genus tanggal 20 April 1884. Sementara kami mencela kecenderungan destruktifnya, ajaran-ajarannya yang keliru serta tujuan jahatnya untuk merangkul hampir semua bangsa dalam jangkauannya yang luas, dan menyatukan dirinya dengan sekte-sekte lain yang digerakkan oleh pengaruh rahasianya serta bersifat gaib, yang pertama-tama mengarahkan dan kemudian mempertahankan para anggotanya dengan memberi keuntungan-keuntungan yang diperolehnya bagi mereka, membengkokkan pemerintah-pemerintah untuk melaksanakan kehendaknya, terkadang dengan janji dan terkadang dengan ancaman, dan ia telah berhasil memasuki semua kelas masyarakat, dan membentuk negara yang tidak kelihatan dan tidak bertanggung jawab, yang ada di dalam negara-negara yang sah.

 

Penuh dengan roh setan, yang, menurut perkataan rasul Yesus, tahu bagaimana mengubah dirinya, dengan semaunya, untuk menjadi malaikat terang, ia menonjolkan objek atau sifat kemanusiaannya, tetapi mengorbankan segalanya untuk tujuan sektariannya dan mengaku bahwa ia tidak memiliki tujuan politik, sementara pada kenyataannya ia melakukan tindakan yang paling mendalam pada kehidupan legislatif dan administratif bangsa-bangsa, dan sementara dengan lantang ia menyatakan rasa hormatnya terhadap otoritas dan bahkan terhadap agama, namun ia memiliki tujuan akhir, seperti yang dinyatakan oleh undang-undangnya sendiri, adalah berupa penghancuran semua otoritas serta profesi imamat, yang keduanya dianggap olehnya sebagai musuh kebebasan.

 

Puluhan tahun kemudian, pada masa kepausan St. Yohanes Paulus II, pastor John A. Hardon — imam, penulis, teolog, dan seorang hamba sederhana dari Allah — menggemakan kembali diagnosis suram dari Paus Leo XIII ketika berbicara di sebuah konferensi tentang tugas-tugas imamat: "Bapa Suci sangat, dan sangat prihatin tentang masa depan imamat di negara-negara seperti kita sendiri (Amerika Serikat) dan di Amerika Selatan. Ada masalah lain, seperti yang Anda tahu. Amerika Serikat dan Amerika Selatan telah dikendalikan oleh Freemason."

 

Umat ​​Katolik yang bisa berpikir masuk akal mungkin di sini menolak, "Yah, itu mungkin. Tapi itu semua terjadi beberapa waktu lalu. Bagaimana dengan saat ini?" Saya memberi Anda perkataan Uskup Agung Carlo Maria Viganò dalam wawancara bulan Mei:

 

"The Great Reset" adalah ungkapan yang diciptakan beberapa tahun lalu oleh para elit Masonik yang mendominasi dunia. ... Kaum elit yang mempromosikan Great Reset terdiri dari berbagai organisasi utama dunia, dari Forum Ekonomi Dunia Klaus Schwab hingga PBB, dari Komisi Trilateral hingga kelompok Bilderberg, dengan dukungan para antek mereka di berbagai pemerintahan, di lembaga-lembaga keuangan tingkat tinggi, berbagai perusahaan multinasional, dan banyak media massa. Proses ini telah berlangsung selama berabad-abad, dipimpin oleh dinasti-dinasti besar pemilik modal seperti Rothschild dan Rockefeller, yang sangat mencampuri urusan politik negara-negara melalui kekayaan mereka yang tak terhingga. Matriksnya pada dasarnya adalah Masonik, baik dalam prinsip yang mereka ungkapkan maupun kebencian yang mereka tunjukkan terhadap agama, dan bahkan terlebih lagi terhadap Tuhan kita Yesus Kristus.

 

 

Komunisme Adalah Keturunan Jahat Dari Freemason

 

Ada beberapa contoh yang menghubungkan kelahiran komunisme dengan kanker rahim Freemasonry. Di sini, saya akan membahas salah satu yang terungkap dalam pengenalan Communist Manifesto yang terkenal dari Karl Marx dan Friedrich Engels. Pertama, sedikit latar belakangnya.

 

 

Karl Marx and Friedrich Engels

  

 

Pada tahun 1844, Marx dan Engels menjadi akrab dengan perkumpulan rahasia di Paris, Prancis, yang disebut League of the Just. Menurut buku Karl Marx: A Biography oleh P. N. Fedoseyev, liga tersebut berasal dari perkumpulan rahasia Prancis, terutama Society of the Seasons. Masyarakat ini didirikan pada tahun 1837, dipimpin oleh Louis Auguste Blanqui, yang selama 13 tahun sebelumnya, telah menjabat sebagai anggota berpangkat tinggi dari Carbonari Italia Masonik, yaitu Carbonari yang sama yang pada tahun 1859, menghasilkan Instruksi Permanen yang terkenal buruk tentang Alta Vendita (Permanent Instruction of the Alta Vendita) yang menyusun rencana Masonik untuk menyusupi dan menghancurkan Gereja Katolik.

 

Rekan Louis Auguste Blanqui adalah Karl Schapper. Bersama dengan Marx dan Engels, Karl Schapper adalah anggota Liga Keadilan. Dia juga menemani Blanqui dalam upaya kudeta yang gagal pada tahun 1839 dan bergabung dengan Giuseppe Mazzini (Grandmaster dari Masonik Illuminati dan Carbonari) dalam invasi militer yang gagal ke Savoy, Swiss.

 

Pada tahun 1847, Karl Schapper menggabungkan Liga Keadilan dengan Komite Korespondensi Komunis yang dibentuk sebelumnya oleh Marx dan Engels untuk membentuk Liga Komunis. Dalam kata pengantar Manifesto Komunis, Engels menjelaskan, "Manifesto itu diterbitkan sebagai platform Liga Komunis, sebuah asosiasi pekerja, pertama secara eksklusif Jerman, kemudian internasional, dan di bawah kondisi politik benua sebelum 1848, tidak dapat dihindari ia adalah sebuah perkumpulan rahasia."

 

 

Penanaman Komunisme Oleh Freemasonry

 

Dalam ensiklik kepausan Humanum Genus Genus (1884), Paus Leo XIII mengungkapkan ketertarikan Freemasonry terhadap ideologi komunis yang sedang berkembang saat itu.

 

23. Bahwa doktrin-doktrin ini (komunisme dan sosialisme) sama-sama dapat diterima oleh Freemason, dan bahwa mereka ingin membentuk negara menurut contoh dan model ini, yang sudah sangat terkenal hingga tidak memerlukan bukti lagi....

27.Sebuah perubahan dan penggulingan atas segala sesuatu pasti akan mengikuti. Ya, perubahan dan penggulingan ini memang sengaja direncanakan dan diajukan oleh banyak perkumpulan komunis dan sosialis; dan bagi usaha mereka sekte Freemason tidaklah bertentangan, tetapi sangat menyukai desain mereka, dan memiliki kesamaan dengan pendapat utama mereka. Lima puluh tiga tahun kemudian, wawasan Paus Leo XIII dibagikan dan dikemukakan oleh Paus Pius XI dalam ensiklik anti-komunis Divini Redemptoris tahun 1937 di mana dia memaparkan bahwa kemajuan pesat komunisme adalah karena konspirasinya dengan "pers non-Katolik" dan "berbagai kekuatan gaib (okultisme)":

 

18. Faktor kuat ketiga dalam penyebaran komunisme adalah konspirasi untuk membungkam sebagian besar pers non-Katolik di dunia. Kami mengatakan konspirasi, karena tidak mungkin untuk menjelaskan bagaimana pers yang biasanya begitu bersemangat untuk mengeksploitasi bahkan insiden kecil kehidupan sehari-hari dapat tetap diam begitu lama tentang kengerian yang dilakukan komunis di Rusia, di Meksiko dan bahkan sebagian besar dari Spanyol; dan bahwa ia (pers non-Katolik) tidak banyak bicara tentang organisasi dunia sebesar komunisme Rusia. Sikap diam ini sebagian disebabkan oleh kebijakan politik yang picik, dan disukai oleh berbagai kekuatan-kekuatan gaib okultisme, yang untuk waktu yang lama, telah berusaha untuk menggulingkan tatanan sosial Kristen. 

Sayangnya, karena intrik yang berkembang di sekitar Konsili Vatikan Kedua, dominasi hierarki Katolik bergabung dengan konspirasi sikap diam mengenai komunisme dan garis keturunan Masoniknya, dimana pers "Katolik" secara cepat mengikutinya. Akibatnya, kita saat ini menyaksikan "penggulingan Tatanan Sosial Kristiani" dalam kecepatan yang sangat tinggi karena kekuatan-kekuatan gaib okultisme yang bekerja untuknya, hingga mereka bisa secara bebas melanjutkan upaya penghancurannya hampir tanpa perlawanan.

 

-------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini: 

Pedro Regis, 5161 – 5165

LDM, 15 Agustus 2021

Enoch, 16 Agustus 2021

Sebagai Pengembara Dan Yatim Piatu Spirituil...

LDM, 22 Agustus 2021

Mafia St. Gallen Dan Misa Latin

Lima Hal Yang Perlu Untuk Mengetahui Antikris