Freemason Memperanakkan Komunisme
https://www.churchmilitant.com/news/article/communism-spawn-of-freemasonry
by Jake Ross • ChurchMilitant.com • August 24, 2021
Sebuah
Garis Keturunan Yang Fasik
Pope
Leo XIII
Bertentangan
dengan cemoohan dari begitu banyak orang bodoh yang telah kita saksikan
beberapa dekade terakhir ini, ternyata "para ahli teori konspirasi"
pada dasarnya adalah benar selama ini. Ya, itu benar: Dunia telah didominasi
oleh Freemason, dan Lagu
Pemotong Batu The Simpsons, untuk semua maksud dan tujuannya, adalah tepat.
Sederhananya,
Freemasonry adalah konfederasi internasional dari beberapa individu dan
perusahaan yang terikat dalam masyarakat rahasia yang membenci Yesus Kristus
dan Mempelai Wanita-Nya, Gereja Katolik Roma, dan yang, setelah 300 tahun
melakukan banyak manuver, manipulasi, dan pembunuhan, kini tengah menguasai dunia.
Itu adalah
sebuah klaim, tapi - persiapkanlah diri Anda - dalam esai ini, saya akan
membuktikannya. Sementara saya sedang mengerjakan sebuah buku yang secara lebih
komprehensif mengeksplorasi gerakan lambat sekte setan ini selama berabad-abad,
dengan esai ini saya akan fokus untuk menunjukkan kepada Anda bahwa (1) Freemasonry menguasai dunia saat ini,
dan (2) komunisme adalah keturunan jahatnya..
Freemasonry Memerintah Dunia
Pada
tanggal 19 Maret 1902, dalam surat apostoliknya Annum
Ingressi, Paus Leo XIII menegaskan:
Sebuah
sekte kegelapan tertentu sedang terlibat, sebuah sekte yang telah dibawa oleh masyarakat
selama bertahun-tahun ini, membawa dalam dirinya sendiri, dan yang bersifat seperti
racun mematikan, sedang menghancurkan kebahagiaannya, kesuburannya dan
hidupnya. Sekte ini merupakan personifikasi revolusi yang taat. Ia adalah semacam
masyarakat yang berjalan mundur, yang tujuannya adalah untuk menjalankan kekuasaan gaib
atas tatanan masyarakat yang telah mapan, dan yang seluruh tujuannya adalah
untuk berperang melawan Tuhan dan melawan Gereja-Nya.
Tidak
perlu memberinya nama khusus, karena semua orang bisa mengenali dalam ciri-ciri
ini adanya sebuah masyarakat Freemason, yang telah kita bicarakan, secara tegas
dalam Ensiklik kami, Humanum Genus
tanggal 20 April 1884. Sementara kami mencela kecenderungan destruktifnya, ajaran-ajarannya
yang keliru serta tujuan jahatnya untuk merangkul hampir semua bangsa dalam
jangkauannya yang luas, dan menyatukan dirinya dengan sekte-sekte lain yang
digerakkan oleh pengaruh rahasianya serta bersifat gaib, yang pertama-tama
mengarahkan dan kemudian mempertahankan para anggotanya dengan memberi keuntungan-keuntungan
yang diperolehnya bagi mereka, membengkokkan pemerintah-pemerintah untuk melaksanakan
kehendaknya, terkadang dengan janji dan terkadang dengan ancaman, dan ia telah
berhasil memasuki semua kelas masyarakat, dan membentuk negara yang tidak kelihatan
dan tidak bertanggung jawab, yang ada di dalam negara-negara yang sah.
Penuh
dengan roh setan, yang, menurut perkataan rasul Yesus, tahu bagaimana mengubah
dirinya, dengan semaunya, untuk menjadi malaikat terang, ia menonjolkan objek atau
sifat kemanusiaannya, tetapi mengorbankan segalanya untuk tujuan sektariannya
dan mengaku bahwa ia tidak memiliki tujuan politik, sementara pada kenyataannya
ia melakukan tindakan yang paling mendalam pada kehidupan legislatif dan
administratif bangsa-bangsa, dan sementara dengan lantang ia menyatakan rasa
hormatnya terhadap otoritas dan bahkan terhadap agama, namun ia memiliki tujuan
akhir, seperti yang dinyatakan oleh undang-undangnya sendiri, adalah berupa penghancuran
semua otoritas serta profesi imamat, yang keduanya dianggap olehnya sebagai
musuh kebebasan.
Puluhan
tahun kemudian, pada masa kepausan St. Yohanes Paulus II, pastor John A. Hardon
— imam, penulis, teolog, dan seorang hamba sederhana dari Allah — menggemakan kembali
diagnosis suram dari Paus Leo XIII ketika berbicara di sebuah konferensi
tentang tugas-tugas imamat: "Bapa Suci sangat, dan sangat prihatin tentang
masa depan imamat di negara-negara seperti kita sendiri (Amerika Serikat) dan
di Amerika Selatan. Ada masalah lain, seperti yang Anda tahu. Amerika Serikat
dan Amerika Selatan telah dikendalikan oleh Freemason."
Umat
Katolik yang bisa berpikir masuk akal mungkin di sini menolak, "Yah, itu
mungkin. Tapi itu semua terjadi beberapa waktu lalu. Bagaimana dengan saat ini?"
Saya memberi Anda perkataan Uskup Agung Carlo Maria Viganò dalam wawancara
bulan Mei:
"The
Great Reset" adalah ungkapan yang diciptakan beberapa tahun lalu oleh para
elit Masonik yang mendominasi dunia. ... Kaum elit yang mempromosikan Great
Reset terdiri dari berbagai organisasi utama dunia, dari Forum Ekonomi Dunia
Klaus Schwab hingga PBB, dari Komisi Trilateral hingga kelompok Bilderberg,
dengan dukungan para antek mereka di berbagai pemerintahan, di lembaga-lembaga keuangan
tingkat tinggi, berbagai perusahaan multinasional, dan banyak media massa. Proses
ini telah berlangsung selama berabad-abad, dipimpin oleh dinasti-dinasti besar pemilik
modal seperti Rothschild dan Rockefeller, yang sangat mencampuri urusan politik
negara-negara melalui kekayaan mereka yang tak terhingga. Matriksnya pada
dasarnya adalah Masonik, baik dalam prinsip yang mereka ungkapkan maupun
kebencian yang mereka tunjukkan terhadap agama, dan bahkan terlebih lagi terhadap
Tuhan kita Yesus Kristus.
Komunisme Adalah
Keturunan Jahat Dari Freemason
Ada
beberapa contoh yang menghubungkan kelahiran komunisme dengan kanker rahim
Freemasonry. Di sini, saya akan membahas salah satu yang terungkap dalam
pengenalan Communist Manifesto yang terkenal dari Karl Marx dan Friedrich Engels. Pertama,
sedikit latar belakangnya.
Karl Marx and
Friedrich Engels
Pada
tahun 1844, Marx dan Engels menjadi akrab dengan perkumpulan rahasia di Paris,
Prancis, yang disebut League of the Just.
Menurut buku Karl Marx: A Biography
oleh P. N. Fedoseyev, liga tersebut berasal dari perkumpulan rahasia Prancis,
terutama Society of the Seasons.
Masyarakat ini didirikan pada tahun 1837, dipimpin oleh Louis Auguste Blanqui,
yang selama 13 tahun sebelumnya, telah menjabat sebagai anggota berpangkat
tinggi dari Carbonari Italia Masonik, yaitu Carbonari yang sama yang pada tahun
1859, menghasilkan Instruksi Permanen yang terkenal buruk tentang Alta Vendita (Permanent Instruction of the Alta
Vendita) yang menyusun rencana Masonik untuk menyusupi
dan menghancurkan Gereja Katolik.
Rekan Louis
Auguste Blanqui adalah Karl Schapper. Bersama dengan Marx dan Engels, Karl Schapper
adalah anggota Liga Keadilan. Dia juga menemani Blanqui dalam upaya kudeta yang
gagal pada tahun 1839 dan bergabung dengan Giuseppe Mazzini (Grandmaster dari
Masonik Illuminati dan Carbonari) dalam invasi militer yang gagal ke Savoy,
Swiss.
Pada
tahun 1847, Karl Schapper menggabungkan Liga Keadilan dengan Komite
Korespondensi Komunis yang dibentuk sebelumnya oleh Marx dan Engels untuk
membentuk Liga Komunis. Dalam kata pengantar Manifesto Komunis, Engels
menjelaskan, "Manifesto itu diterbitkan sebagai platform Liga Komunis,
sebuah asosiasi pekerja, pertama secara eksklusif Jerman, kemudian
internasional, dan di bawah kondisi politik benua sebelum 1848, tidak dapat
dihindari ia adalah sebuah perkumpulan rahasia."
Penanaman
Komunisme Oleh Freemasonry
Dalam
ensiklik kepausan Humanum Genus Genus (1884), Paus Leo XIII mengungkapkan
ketertarikan Freemasonry terhadap ideologi komunis yang sedang berkembang saat itu.
23. Bahwa doktrin-doktrin ini (komunisme dan sosialisme)
sama-sama dapat diterima oleh Freemason, dan bahwa mereka ingin membentuk
negara menurut contoh dan model ini, yang sudah sangat terkenal hingga tidak memerlukan bukti lagi....
27.Sebuah
perubahan dan penggulingan atas segala sesuatu pasti akan mengikuti. Ya,
perubahan dan penggulingan ini memang sengaja direncanakan dan diajukan oleh
banyak perkumpulan komunis dan sosialis; dan bagi usaha mereka sekte Freemason
tidaklah bertentangan, tetapi sangat menyukai desain mereka, dan memiliki
kesamaan dengan pendapat utama mereka. Lima puluh tiga tahun kemudian, wawasan
Paus Leo XIII dibagikan dan dikemukakan oleh Paus Pius XI dalam ensiklik
anti-komunis Divini Redemptoris tahun
1937 di mana dia memaparkan bahwa kemajuan pesat komunisme adalah karena
konspirasinya dengan "pers non-Katolik" dan "berbagai kekuatan
gaib (okultisme)":
18. Faktor kuat ketiga dalam penyebaran komunisme adalah konspirasi untuk membungkam sebagian besar pers non-Katolik di dunia. Kami mengatakan konspirasi, karena tidak mungkin untuk menjelaskan bagaimana pers yang biasanya begitu bersemangat untuk mengeksploitasi bahkan insiden kecil kehidupan sehari-hari dapat tetap diam begitu lama tentang kengerian yang dilakukan komunis di Rusia, di Meksiko dan bahkan sebagian besar dari Spanyol; dan bahwa ia (pers non-Katolik) tidak banyak bicara tentang organisasi dunia sebesar komunisme Rusia. Sikap diam ini sebagian disebabkan oleh kebijakan politik yang picik, dan disukai oleh berbagai kekuatan-kekuatan gaib okultisme, yang untuk waktu yang lama, telah berusaha untuk menggulingkan tatanan sosial Kristen.
Sayangnya,
karena intrik yang berkembang di sekitar Konsili Vatikan Kedua, dominasi
hierarki Katolik bergabung dengan konspirasi sikap diam mengenai komunisme dan
garis keturunan Masoniknya, dimana pers "Katolik" secara cepat
mengikutinya. Akibatnya, kita saat ini menyaksikan "penggulingan Tatanan Sosial
Kristiani" dalam kecepatan yang sangat tinggi karena kekuatan-kekuatan gaib okultisme
yang bekerja untuknya, hingga mereka bisa secara bebas melanjutkan upaya
penghancurannya hampir tanpa perlawanan.
-------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Sebagai
Pengembara Dan Yatim Piatu Spirituil...
Mafia
St. Gallen Dan Misa Latin
Lima
Hal Yang Perlu Untuk Mengetahui Antikris