Monday, August 30, 2021

Kepausan Francis Adalah Katekismus Kemunafikan

  

Photo credit: Vatican Media/CNA. 

 

 

Kepausan Francis Adalah Katekismus Kemunafikan 

https://onepeterfive.com/the-francis-pontificate-is-the-catechism-of-hypocrisy/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Onepeterfive+%28OnePeterFive%29 

 

J. Basil Dannebohm August 25, 2021 

 

Selama audiensi umum pada 25 Agustus, paus Francis berbicara tentang bagaimana perilaku munafik merusak persatuan Gereja.

 

“Kemunafikan di dalam Gereja sangatlah menjijikkan, dan sayangnya, memang ada kemunafikan di dalam Gereja, dan ada banyak orang Kristen dan pastor yang munafik,” demikian kata uskup Roma itu. Paus melanjutkan dengan mengatakan, “Dan janganlah kita takut untuk menjadi jujur, untuk mengatakan kebenaran, untuk mendengarkan kebenaran, untuk menyesuaikan diri dengan kebenaran, sehingga kita dapat mencintai. Seorang munafik tidak tahu bagaimana mencintai. Bertindak sebaliknya berarti membahayakan kesatuan Gereja, kesatuan yang didoakan oleh Tuhan sendiri.”

 

Ketika membicarakan khotbah tentang kemunafikan, paus Francis ‘layak dianggap’ sebagai orang bijak.

 

Demikianlah katekismus kemunafikan:

 

- Munafik adalah penerus Santo Petrus yang mengabaikan Kitab Suci.

 

- Mengenai Sepuluh Perintah Allah, paus Francis berkata, “Saya menaatinya, tetapi tidak sebagai sesuatu yang mutlak.” Nah, di sini nampak aslinya siapa Francis itu.

 

Katekismus Gereja Katolik (KGK 2056) menyatakan bahwa Sepuluh Perintah Allah , “ditulis dengan jari Allah” dan selanjutnya mengatakan, “Itu adalah firman Allah sendiri.”

 

Rupanya katekismus tidak terlalu penting bagi paus ini. Tampaknya dia menganut teori agama tetangga, bahwa selama Anda mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “pribadi” Anda, maka Anda akan baik-baik saja.

 

- Kemunafikan adalah pengabaian total Bapa Suci terhadap kehadiran dan kuasa Ekaristi Kudus.

 

Katekismus Gereja Katolik (1324-1327) menyatakan bahwa Ekaristi adalah, “sumber dan puncak” kehidupan Kristiani. Namun selama puncak pandemi global, ketika umat beriman sangat membutuhkan kehadiran Tabib Ilahi yang menyembuhkan dalam Ekaristi, maka uskup Roma ini justru menyarankan agar misa ditangguhkan dan kapel adorasi ditutup.

 

St. Clare membela biaranya dari serangan musuh dengan cara memegang tinggi-tinggi sebuah siborium, tetapi ketika menghadapi pandemi, paus ini berjalan mundur kepada tindakan karantina terhadap gereja sendiri.

 

- Munafik adalah seorang paus yang mendorong vaksinasi tanpa memperhatikan anak-anak yang belum lahir, sementara mengecilkan dan mengabaikan alasan-alasan agama.

 

Paus ini melangkah lebih jauh dengan menyatakan “secara moral dapat diterima bagi umat Katolik untuk menerima vaksin COVID-19, termasuk yang didasarkan pada penelitian yang menggunakan sel-sel yang berasal dari janin yang diaborsi.”

 

Paus ini juga menambahkan penghinaan terhadap cedera yang sedang dilakukanya terhadap gereja dan umat beriman: sementara banyak umat beriman tidak dapat menghadiri Misa Malam Paskah karena paranoia pandemi dari paus, tetapi Francis menggunakan hari Sabtu Suci untuk menyambut bus yang berisi orang-orang "transgender" ke Vatikan untuk menerima vaksin COVID-19 . Dengan kata-katanya sendiri, “vaksin itu aman, efektif, dan merupakan ‘tindakan kasih’.”

 

Kemunafikan Francis ditunjukkan dengan menerima homoseksualitas sebagai perilaku yang sehat secara mental, sementara dia menuduh bahwa para seminaris yang menganut tradisi (yang ia sebut sebagai "sikap kaku") dia sebut sebagai orang yang tidak stabil mentalnya.

 

“Jika mereka menerima Tuhan dan memiliki niat baik, siapakah saya hingga berhak menghakimi mereka,” kata paus tentang orang homoseksual.

 

Gembala yang mengaku penuh kasih dan inklusif itu juga memiliki sentimen yang sangat berbeda mengenai para seminaris tradisional.

 

“Ketika saya mendapati seorang seminaris atau imam muda yang bersikap kaku, saya bisa mengatakan 'sesuatu yang buruk sedang terjadi pada orang ini di dalam mentalnya.' Di balik setiap sikap keras kepala atau sikap kaku, ada masalah serius, karena sikap keras kepala tidak memiliki rasa kemanusiaan.”

 

- Yang disebut gembala munafik adalah dia yang bisa melakukan perjalanan ke Skotlandia untuk menghadiri pertemuan puncak tentang lingkungan, tetapi karena jadwalnya yang padat dia tidak dapat memberikan bahkan satu misa publik untuk kawanannya.

 

Pada tanggal 1 November, saat Gereja memperingati Hari Semua Orang Kudus, paus ini tidak mau mempersembahkan Kurban Misa Kudus bagi orang-orang Skotlandia. Dia terlalu sibuk berbincang dengan John Kerry, Pangeran Charles, Greta Thunberg, dan orang-orang lain yang diidentifikasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai "para pemimpin dunia."

 

- Kemunafikan adalah seorang paus yang lebih peduli pada Ibu Pertiwi (pachamama) daripada Ibu Gereja.

 

Seolah menodai Taman-taman di Vatikan dengan upacara berhala Pachamama masih kurang cukup untuk menyinggung Hati Allah, Bergoglio tidak berusaha menyembunyikan fakta bahwa dia adalah lebih pagan daripada lembaga kepausan.

 

Saat dia bersiap untuk berkonsultasi dengan Greta Thunberg di Skotlandia, penting untuk diingat bahwa paus menyambut sosok Chelsea Clinton, Deepak Chopra, Cindy Crawford, Anthony Fauci, dan Jane Goodall di Vatikan sebagai pembicara utama untuk konferensi tentang “menjelajahi pikiran, tubuh, dan jiwa” yang sangat sangat berbau praktek yoga.

 

‘Yang Mulia’ si pemeluk pepohonan, bahkan telah menuding bahwa wabah virus corona mungkin merupakan salah satu "respons alam" terhadap manusia di seluruh dunia yang mengabaikan konsekuensi buruk dari perubahan iklim.

 

Sementara paus Francis mempromosikan doktrin berhala bahwa Covid adalah cara bumi untuk menuntut penebusan dari manusia, maka Mgr. Nicola Bux memberikan pengamatan yang lebih bersifat Katolik — yang seharusnya mendorong Paus Roma untuk berhenti sejenak untuk memeriksa hati nuraninya. Mantan penasihat Kongregasi untuk Ajaran Iman itu menyarankan bahwa dosa-dosa Gereja dan dosa-dosa dunia mungkin merupakan dorongan halus dari Allah untuk melakukan penebusan. Nicola Bux mengutip Kitab Kejadian, dan mengatakan bahwa dosa-dosa umat manusia saat ini "berteriak ke Surga untuk membalas dendam."

 

Dalam pidatonya di Universitas Katolik Kepausan Ecuador, paus mengatakan, “Satu hal yang pasti: kita tidak bisa lagi berpaling dari kenyataan, pada saudara dan saudari kita, pada Ibu Pertiwi.” Bukan berpaling pada Ibu Gereja, Bunda Maria Terberkati.

 

Kenyataannya, Bapa Suci mengabaikan justru lebih banyak saudara dan saudari kita. Dalam motu proprio baru-baru ini, Traditionis Custodes, paus membelakangi umat Katolik yang setia yang mengasihi misa tradisional Latin.

 

Berdasarkan kata-kata dan perbuatan yang telah dia tunjukkan selama masa kepausannya dan berpuncak pada Traditionis Custodes, paus Francis pada dasarnya mengatakan: masalah vaksin, masalah bumi, masalah para pemimpin PBB, masalah homoseksual, masalah agenda globalis, masalah dialog antaragama, adalah lebih penting daripada keselamatan jiwa kita. Namun, umat Katolik yang menurut dia bersikap “kaku,” yang menganut tradisi yang sejati, tidak dihiraukan olehnya.

 

Selama audiensi umum tanggal 25 Agustus, paus ini mengatakan bahwa seorang munafik tidak tahu bagaimana mengasihi dan mereka merusak kesatuan Gereja.

 

Begitulah, dia seharusnya sadar akan hal ini.

 

Papa Bergoglio sedang menulis katekismus kemunafikan.

 

---------------------------

 

J. Basil Dannebohm

Jeremy Dannebohm adalah seorang penulis lepas dan penganut Katolik tradisional. Dia sangat akrab dengan kontroversi dan serangan, Dannebohm dengan cepat membela mereka yang kehilangan haknya yang direbut oleh Gereja pasca-konsili (Gereja pasca KV II). Dia tinggal di Carolina.

 

---------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini: 

LDM, 22 Agustus 2021

Mafia St. Gallen Dan Misa Latin

Lima Hal Yang Perlu Untuk Mengetahui Antikris

Freemason Memperanakkan Komunisme

Pedro Regis, 5166 - 5170

Enoch, 26 Agustus 2021

Giselle Cardia, 15, 17, 21, 24, 28 Agustus 2021