SURAT
BAGI PARA IMAM MENGENAI EKARISTI KUDUS
August 1,
2017
Romo yang terkasih,
Saya yakin bahwa anda sudah tahu,
bahwa adalah sangat membingungkan sekali apa yang sedang terjadi di dalam Gereja
Katolik saat ini. Kita telah terpeleset dari Tradisi Katolik kita dan kita
bergerak menuju ‘saat dialog’ dan ‘memberdayakan manusia’ untuk memberi ruang
gerak kepada penafsiran manusia sendiri
terhadap ajaran Tuhan kita Yesus Kristus yang Dia wariskan melalui para rasul-Nya.
Sebagai buah dari sikap seperti ini, kita telah melihat sendiri bahwa ada KEBINGUNGAN
BESAR dan PERDEBATAN yang menyebar luas di seluruh Gereja Katolik saat ini.
Mereka yang membela ajaran yang murni dari Gereja Kristus telah menjadi
minoritas, sementara itu mereka yang berusaha untuk ‘mereformasi’ Gereja Kristus
telah menjadi mayoritas namun mereka kehilangan rasa kasih kepada Yesus.
Seperti ayah saya yang sering mengatakan kepada saya, ketika saya tumbuh
dewasa, ‘dimana ada asap, berarti disitu ada api’ (yang dimaksudkan ayah saya
adalah setan).
Tidaklah membutuhkan keahlian hebat
dari seorang pembuat roket luar angkasa untuk bisa melihat adanya awan badai
yang sedang muncul di horizon. Arah perjalanan yang sedang kita tuju saat ini
adalah perubahan-perubahan yang kecil-kecil di dalam Gereja Katolik dengan
tujuan utama dan terakhir dari setan yaitu MENGHAPUSKAN KURBAN SEHARI-HARI DARI
MISA KUDUS seperti yang bisa kita temukan di dalam Kitab Daniel.
Dan
12:11 Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa
kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
Saya yakin bahwa anda sudah tahu
nubuat ini, namun ada sebagian darinya yang mungkin saja belum anda ketahui.
Daniel adalah seorang nabi Akhir
Zaman. Dia menunjukkan bahwa pada akhir zaman nanti Kurban Sehari-hari (kita tahu bahwa ini
adalah Kurban Ekaristi Kudus) akan dihapuskan selama 1290 hari, demikian Firman
Allah mengatakan. Kebanyakan orang di dalam Gereja Katolik tidak memperhatikan
hal ini, tetapi jelas bahwa Daniel memperingatkan kita bahwa ada saatnya ketika
kita tidak bisa pergi ke Gereja Katolik setempat dan menerima Tuhan kita Yesus
Kristus dalam Ekaristi Kudus, dan hal itu akan terjadi dalam jangka waktu 1290
hari. Gereja Kudus Allah akan berkelana ke padang gurun selama 1260 hari,
demikian kata Katekismus, Ajaran-ajaran Katolik dan Tradisi Katolik, bukankah
begitu? Setan tahu bahwa dia harus meyakinkan manusia untuk membuat perubahan-perubahan
pada Misa Kudus dan menyingkirkan Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus
dalam Ekaristi Kudus, sebelum anti-kristus dapat diterima ke dalam Gereja. Pemerintahan
Setan nanti tidak akan memberi kesempatan kepada 1,2 miliar umat Katolik di
dunia untuk bisa dengan santai berjalan-jalan ke Gereja lokal guna mengikuti Misa
Kudus selama 42 bulan masa pemerintahan anti-kristus, karena setan akan
menguasai dan mengendalikan Gereja, seperti yang telah diramalkan mengenai hal
ini.
Para imam sudah diyakinkan (oleh
atasan mereka) tentang 'kebutuhan' untuk membuka ‘dialog’ dan ‘diskusi’ dengan
orang-orang di luar Gereja Kudus dan mereka yang berada dalam keadaan dosa
berat untuk mendorong mereka untuk
menerima Sakramen, termasuk Ekaristi Kudus. Inilah bagian dari rencana itu. 'Gerakan' yang sedang berlangsung
saat ini mungkin terlihat mulia dan bagus di luar, tetapi, bagian kedua dari gerakan ini, yang merupakan bagian yang paling
penting darinya, TIDAK diajarkan atau disampaikan. Saya yakin
bahwa Romo pasti sudah tahu, adalah sangat menyenangkan untuk membawa orang-orang
masuk ke dalam Gereja Katolik, namun Gereja
Katolik telah menetapkan aturan-aturan untuk membawa orang kepada
Sakramen-sakramen Kudus, bukankah begitu? Namun, kapan dan dimana aturan-aturan
ini disampaikan??? INILAH BAGIAN YANG PALING KRITIS DALAM MEMBAWA ORANG-ORANG
KE DALAM GEREJA KATOLIK, BUKAN? Tetapi hal ini justru tidak dilakukan. Anda
sebagai Romo sudah tahu bahwa aturan-aturan ini adalah benar, tapi jika anda
tidak membahas masalah DOSA, lalu bagaimana seseorang bisa diijinkan menerima Sakramen-Sakramen
Kudus???
Inilah taktik licik dari setan
untuk menghindari Rekonsiliasi dengan Tuhan (melalui Sakramen Tobat) dan
membuka pintu lebar-lebar bagi PENAFSIRAN MANUSIA. Dengan cara yang sangat
halus, ini adalah usaha untuk mendefinisikan kembali apa Ajaran Gereja itu menurut anggapan atau pendapat manusia.
Bukannya pendapat manusia yang dipentingkan disini. Tetapi yang benar-benar
penting adalah apa yang telah diwariskan oleh Gereja Katolik selama
berabad-abad ini, bukankah begitu? Jadi ajaran-ajaran Gereja Katolik itu adalah
kekal dan itulah yang secara halus saat ini sedang dielakkan.
Ijinkanlah saya bertanya tentang
opini anda: Ke arah manakah Gereja Katolik saat ini sedang menuju? Kita
dituntun untuk membela dan mempertahankan Tradisi-tradisi Gereja Katolik yang
sejati ataukah sedang terjadi sebuah ‘reformasi’? Anda akan tahu buah dari apa
yang sedang terjadi. Apakah anda mencari orang-orang berdosa dan mengarahkan
mereka kembali untuk mengikuti apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik atau anda
sedang menyaksikan Gereja yang sedang merubah jalannya untuk mengakomodir
kepentingan manusia?
Seperti yang dapat kita lihat sendiri
dengan jelas, buah dari ‘dialog’ ini yang sedang berlangsung, telah menimbulkan
kebingungan, perdebatan dan penafsiran
yang menyimpang mengenai apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja. Ijinkanlah
saya bertanya kepada anda, bukankah kita harus membela Ajaran Gereja dari
orang-orang yang berusaha untuk merubahnya? Apa yang terjadi dengan para imam yang
baik yang membela kebenaran? Bukankah mereka itu dicerca?
Yang menyedihkan, kita sudah
berada tidak jauh dari saat ketika para imam akan diberi tahu (perintah) bahwa
ada ‘kebutuhan untuk mengikutsertakan orang lain’, tetapi ini artinya adalah
bahwa ‘ada kebutuhan untuk membuat
perubahan dengan cara melibatkan orang lain’. Siapa pun yang tidak
menyadari bahwa kita sudah benar-benar berada di jalan itu berarti dia
menyangkal realita ini atau dia sedang menyesuaikan dirinya dengan apa yang
sebenarnya sedang terjadi.
Setiap imam perlu diingatkan
bahwa Roh Kudus tidak akan pernah membawa perubahan kepada Sakramen-sakramen Kudus
dan Ekaristi Kudus untuk mengakomodasi kepentingan manusia, tapi justru kesitulah
Gereja kita saat ini sedang menuju. Pintu menuju Sakramen-sakramen Kudus tidak boleh
dibuka bagi orang-orang yang memiliki dosa berat, dan jika mereka menerima
Tuhan kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus berarti hal itu bertentangan
dengan Ajaran-ajaran Gereja Katolik Roma, bukankah begitu?
Namun, apa yang anda lihat saat
ini terjadi di dalam Gereja Kudus sekarang? Tidakkah kita melihat sebuah
gerakan untuk menerima orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah lagi untuk
menerima Ekaristi Kudus? Apakah Roh Kudus yang mendorong gerakan itu, atau
sebaliknya, ada pihak lain (musuh dari Roh Kudus) yang mendorong untuk membuka
pintu guna menodai Ekaristi Kudus? Apakah ajaran Kristus pernah berubah?
Pastilah anda sebagai imam yang baik tahu betul apa yang telah diajarkan oleh
Gereja Kudus mengenai topik ini, bukan?
Setiap imam Katolik pasti tahu
bahwa Yoh.21:17 berbicara tentang Kehadiran Nyata dari Tuhan dan Juru Selamat
kita Yesus Kristus dan hal itu dimaksudkan untuk memberi makan domba-dombaNya,
bukan kambing.
Di dalam John 21:17 Yesus berkata: “Feed
my sheep.” (Berilah makan kepada domba-dombaKu). Dia tidak menyuruh
Petrus untuk memberikan Roti Kehidupan kepada semua orang, tetapi secara khusus Yesus memberi perintah untuk
memberi makan kepada domba-dombaNya, bukankah begitu?
Jika anda tidak mengatasi dosa
itu, bagaimana anda bisa memberikan Ekaristi Kudus kepada mereka yang memiliki
dosa yang mencegah mereka menerimaNya?
Tidakkah anda merasa perlu untuk
mengatasi dosa itu lebih dahulu?
Tentu saja anda tahu jawabnya.
Tetapi bagaimanakah dosa itu diatasi saat ini?
Seperti yang sudah anda ketahui
dengan jelas, kita semua diajak untuk menjadi domba Allah, namun karena kehendak
bebas manusia, ada orang-orang yang menolak untuk mengatasi dosa-dosa mereka
melalui Sakramen Rekonsiliasi, dan dengan pilihan mereka sendiri, mereka tetap
ingin menjadi kambing dan tidak siap untuk menerima Ekaristi Kudus. Romo, anda
sendiri tahu betul bahwa Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus tidak boleh
dilemparkan kepada kambing.
Bukankah itu benar, Romo? Faktanya
adalah bahwa Gereja Kudus sudah memiliki
ajaran tentang orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah kembali. Ini bukan
masalah baru. Lalu mengapa orang-orang menganggap bahwa ini sebagai ‘isu baru’?
Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini adalah sebuah usaha untuk membuka
pintu bagi jalan pintas terhadap apa yang sudah mapan diterapkan di dalam
Gereja Katolik.
Kita semua bisa melihat hal ini sebagai
upaya dari mereka yang hidup di dalam dosa berat yang sangat mendukung adanya ‘dialog’
seperti ini di dalam Gereja saat ini. Mereka bertepuk tangan dan mendukung bukan karena mereka ingin merubah cara hidup
mereka yang berdosa itu, melainkan mereka berusaha agar Gerejalah yang merubah
jalan dan ajarannya, bukankah begitu?
Maka di dalam Daniel 12:11 kita
melihat bahwa Gereja Katolik pada akhir zaman nanti (yang dapat terjadi kapan
saja) akan menghapuskan Korban Sehari-hari (yang berarti menerima perubahan
pada Misa Kudus), dan pada gilirannya akan menghilangkan
Kehadiran Nyata dari Yesus Kristus bagi imam-imam yang menerima perubahan ini.
Tidak semua imam akan menerima
perubahan ini. Ingatlah, setan bergerak secara halus dalam bayang-bayang untuk
tidak membuka dirinya sendiri. Sejujurnya, bukanlah pejabat dari agama lain yang
akan mengenali Kuda Pertama dari Kitab Wahyu karena Kemurtadan yang telah
diramalkan itu akan terjadi di dalam Gereja
Katolik dan agama yang lain tidak percaya pada Kehadiran Nyata dari Tuhan
kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus.
Bagi mereka, orang-orang lain,
tidak peduli jika ada perubahan halus yang dilakukan di dalam Misa Kudus, namun
setiap imam Katolik yang baik harus segera mengetahui bahwa perubahan tidak
dapat diterima dalam Misa Kudus atau Sakramen-sakramen Kudus lainnya dan mereka
harus terus memberi makan domba-domba
Allah, bahkan meskipun para pemimpin Gereja Katolik mau menerima perubahan-perubahan
baru ini.
Adalah imam-imam Katolik yang
baik dan setia kepada ajaran Yesus Kristus yang akan berada di barisan depan
yang akan dipaksa untuk menerima perubahan terhadap Sakramen-sakramen dan Misa
Kudus, atau mereka akan di-exkomunikasi karena dituduh telah melakukan ‘ketidaktaatan’
kepada Gereja.
Apa yang harus diingat oleh
imam-imam yang setia ini adalah bahwa ketaatan
sejati mereka adalah kepada Yesus Kristus (bukan kepada manusia – Kis.5:29)
dan agar mereka terus memberi makan kepada domba-dombaNya, bahkan meski orang-orang
lain jatuh ke dalam penipuan yang akan terjadi mendatang ini. Sejarah telah
dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa Gereja Katolik bisa saja berada di
bawah kepemimpinan yang buruk, seperti yang telah kita lihat sebelumnya selama
berabad-abad.
Inilah saatnya dimana modernisme
akan menguasai Gereja Katolik. Jadi, masalah sebenarnya mengenai ketaatan pada
akhirnya bukanlah ketaatan mereka kepada para pemimpin yang mau menerima
perubahan, tetapi mereka akan diuji ketaatan mereka terhadap ajaran sejati yang
diberikan oleh Gereja Katolik dan perintah-perintah kepada mereka untuk terus
memberi makan domba-domba Allah.
Ketika para pemimpin Gereja Katolik
melakukan kesalahan besar (seperti yang telah dinubuatkan), mereka akan menuntun
Gereja menuju tangan nabi palsu dan antikris. Umat beriman akan dicampakkan ke
padang gurun. Sebagai seorang Katolik Roma yang setia kepada Ajaran-ajaran Yesus
Kristus yang diwariskan melalui para rasul, saya menyadari bahwa satu-satunya
tindakan kita, ketika kita dihadapkan kepada ujian semacam ini, adalah tetap
setia kepada Ekaristi Kudus apapun resikonya.
Inilah Kemurtadan yang telah
dinubuatkan dalam Kitab Wahyu, Kuda Pertama dari Kitab Wahyu. Kemurtadan itu bukanlah
berupa sekelompok imam-imam yang baik dan setia yang kemudian berjalan sesat dan
membawa serta domba-domba untuk meninggalkan Gereja. Tidak. Melainkan
Kemurtadan yang telah kita lihat terjadi di dalam Gereja Katolik adalah berupa mayoritas
orang-orang yang ingin merubah Gereja guna mendapatkan kendali atas Gereja.
Sedikit orang yang akan tetap
setia kepada Ajaran Allah dan setia kepada apa yang benar-benar diajarkan oleh
Gereja, mereka tidak akan menyimpang seperti yang dikehendaki oleh mayoritas
orang. Wahyu 11 dengan jelas menunjukkan bahwa ‘orang-orang kafir’ memang akan
menginjak-injak ‘Kota Suci’ dan kenyataan yang terjadi saat ini adalah bahwa
Gereja Katolik sedang dikuasai oleh orang-orang yang tidak setia dan tidak taat
kepada Ajaran Kudus Allah dan Firman Kudus-Nya.
Maka kita telah melihat
kemurtadan ini telah terwujud di dalam Gereja Katolik dan mereka yang tetap
setia kepada Allah akan terbuang karena tidak taat kepada ‘manusia’. Di dalam
Galatia 2:11 kita melihat bahwa Paulus berterang-terang menentang Petrus, paus
pertama, karena Petrus melakukan kesalahan dimana hal itu bisa menyesatkan
kawanan domba. Jawaban dari Petrus adalah dia menanggapi teguran itu dan dengan
kerendahan hati dia mengakui bahwa dia salah. Karena itu siapa saja yang
merubah atau menerima perubahan terhadap Korban Sehari-hari (Misa Kudus) dan
merubah konsekrasi bagi Ekaristi Kudus, apakah dia itu imam, uskup, kardinal
ataupun paus, tidaklah layak untuk diikuti, karena kita harus lebih taat kepada
Allah daripada manusia.
Kis 5:29
Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih
taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Pada masa lalu kita pernah
memiliki paus-paus yang buruk, dengan membawa ‘perubahan’ dan ‘tradisi’ yang saling
berlawanan satu dengan lainnya. Maka setiap imam saat ini yang sungguh
mengasihi Tuhan Yesus Kristus, pastilah dia bisa mengenali bahwa skisma di
dalam Gereja Katolik telah dimulai karena kita semua telah menyaksikan adanya
perdebatan, saling menuduh dan menyalahkan telah sering terjadi di dalam Gereja
dan media massa.
Namun yang menyedihkan, justru imam-imam
yang baik dan setia kepada Ekaristi Kudus yang menerima ‘hadiah’ exkomunikasi, sementara
itu mereka yang mau menerima perubahan-perubahan akan semakin ‘ditinggikan’. Kita
tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana setan agar imam-imam yang baik dan setia
itu berhenti memberi makan domba-domba Allah di dalam Gereja pada saat-saat Akhir
Zaman.
Karena ketika imam-imam yang baik
dan setia mengetahui bahwa perubahan-perubahan ini terjadi, maka dia
berkewajiban untuk membela Ekaristi Kudus dan mereka juga harus membangunkan sesama
imam lainnya agar mereka ingat akan nubuat Daniel 12:11 (tentang penghentian
Korban Sehari-hari), karena salah satu pilar dari Gereja Katolik adalah Tradisi dan adanya perubahan terhadap Konsekrasi
dari Ekaristi Kudus bukanlah berasal dari Allah. Daniel 12:11 adalah sebuah
nubuat dalam Gereja Katolik bagi saat Akhir Zaman dan kita melihat bahwa Allah memang
mengijinkan para pemimpin Gereja untuk menerima perubahan-perubahan terhadap Misa
Kudus, sambil kita mengetahui hasil dari perubahan ini juga di dalam Kitab Suci.
Jelas sekali bahwa hal ini menjadi pendahuluan bagi antikris untuk datang dan memerintah
Gereja dan seluruh dunia selama 42 bulan lamanya, dan mereka yang tetap setia kepada
Allah akan dianiaya.
Semoga Allah memberkati imam-imam
kita yang akan harus mempertahankan dan membela Ekaristi Kudus di saat-saat Akhir
Zaman ini. Tentu saja imam-imam yang baik dan setia yang sungguh mengasihi Allah
telah bisa melihat awan badai ini yang muncul di seluruh dunia, di dalam maupun
di luar Gereja. Keputusan terletak pada mereka sendiri, untuk menentukan siapa yang
boleh menerima Ekaristi Kudus dan siapa yang tidak boleh. Meskipun hal ini
seharusnya tidak perlu menjadi pertanyaan, tetapi adalah sebuah fakta bahwa
para pemimpin Gereja telah menempatkan masalah yang paling suci ini di atas
meja agar orang lain dapat memilihnya, dan hendaknya hal ini menjadi peringatan
bagi imam-imam yang baik dan setia tentang saat-saat yang sedang kita hadapi sekarang
dan ke depan.
Romo yang terkasih, semoga Tuhan
Yesus Kristus selalu ada bersama anda dan selalu menguatkan anda, dan semoga
Bunda Keselamatan mempertahankan imam-imam kita tetap berada di jalan yang aman
dengan melalui mantel kudusnya dan terlindung dari semua kejahatan setan.
Salam hormat,
Casey
Silakan melihat artikel
lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment