PERINGATAN KERAS DARI ST.AGUSTINUS KEPADA PARA PASTOR YANG LALAI
LifeSiteNews.com reported on May 7, 2018:
by Steve Jalsevac
Kami menerima banyak komentar pada hari-hari belakangan
ini dari para pembaca yang sangat marah, namun tidak begitu banyak komentar dari
para kardinal, uskup-uskup dan imam-imam yang jelas-jelas berbuat kebusukan dan
bidaah, dan lebih mengkhawatirkan lagi oleh adanya kelalaian sebagian besar
klerus yang baik yang tidak mau berkata apa-apa dan tidak mau melakukan apa pun
yang substansial dalam menanggapi semua ini. Ini adalah fenomena yang menyedihkan
dan sangat mengganggu, tetapi tidak aneh lagi bagi zaman kita sekarang.
Banyak orang yang bertanya, "Apa yang mereka
takutkan"? Satu-satunya ketakutan yang seharusnya mereka miliki adalah
rasa takut yang sehat akan Tuhan sendiri.
Dalam buku The
Power of Silence, Robert Cardinal Sarah mengenang beberapa ucapan St. Agustinus
yang sangat relevan dengan topik ini.
Setiap imam dan setiap uskup harus dapat berkata,
seperti Santo Agustinus: “Voce Ecclesiae
Loquor (Saya berbicara dengan suara Gereja)” (Serm. 129, 4) dan, oleh
karena itu, dengan suara Yesus Kristus; dengan demikian, dengan lemah lembut dan
bermanfaat, dia harus mengambil tanggung jawab penuh dari seorang pastor dan
pembimbing. Setiap imam, setiap uskup, harus mengingat bahwa pada Hari Penghakiman
yang mengerikan nanti, dia harus bertanggung-jawab di hadapan Allah atas dosa-dosa
kawanannya karena dia tidak bisa mendidik dan memperbaiki mereka, yang disebabkan
karena kelalaiannya sendiri.
Dalam sebuah suratnya, St. Agustinus menulis
dengan jelas: “Kemuliaan dari zaman ini segera berlalu; pada Hari Penghakiman nanti
semua kemuliaan ini akan sia-sia saja. Bukanlah niat saya untuk menyia-nyiakan
hidup saya bagi kesia-siaan kesombongan gerejawi. Saya hanya memikirkan hari
ketika saya harus melakukan pertanggung-jawaban atas kawanan yang telah
dipercayakan kepada saya oleh Pangeran para pastor. Mengertilah akan ketakutan
saya ini, karena ketakutan saya ini luar biasa besarnya.”
Hari Penghakiman. Hari itu akan datang kepada
kita semua, tetapi bagi para rohaniwan, penuntun jiwa-jiwa yang ditahbiskan,
penghakiman itu adalah lebih besar dan lebih menakutkan bagi mereka. Itulah sebabnya
mengapa mereka membutuhkan doa-doa khusus dari kita semua. Tetapi yang menyedihkan,
kita berada di sebuah zaman lain dalam sejarah di mana sikap pengecut dan
kelalaian para klerus nampak merajalela di seluruh dunia Kristiani. Hal ini
memungkinkan kejahatan untuk berkembang luas, dan jiwa-jiwa, terutama kaum muda,
menjadi sangat busuk dan rusak. Hanya segelintir kecil klerus yang tetap berdiri
bersama Kristus dan dengan senang hati dan sukacita mereka menerima salib yang
datang dengan kesetiaan yang besar. Mereka semua harus membaca ulang karya klasik
besar - The Imitation of Christ oleh
Thomas a Kempis. Mahakarya itu juga diperuntukkan bagi umat awam.
Berdoalah bagi klerus kita - di setiap tingkatan hirarki.
Kebutuhan doa, seperti yang anda lihat dalam berbagai perkembangan keadaan yang
kami laporkan selama 5 tahun terakhir ini, sangatlah besar.
"Sikap toleransi adalah keutamaan bagi manusia
yang tak memiliki keyakinan." - G.K. Chesterton
"Siapa pun yang tidak membenci kesalahan, berarti
dia tidak mengasihi kebenaran". - G.K. Chesterton
Pesan-pesan berikut ini berasal dari Tuhan kita
dan Bunda Maria yang diberikan kepada Veronica Lueken di Bayside, New York. Silakan lihat disini.
"Saya melihat bahwa para imam yang
berkedudukan tinggi di Rumah Allah telah menjadi terlalu lunak dalam cara bertindak
mereka. Mereka banyak melayani tubuh mereka dan tidak ingin berkorban dan melakukan
silih. Tidak ada jalan yang mudah menuju Kerajaan. Mereka harus berlutut dan harus
membuat lapar tubuh jasmani mereka hingga mereka bisa menjauhkan dirinya dari
setan yang ada di dalam hati mereka.
Jika kamu tidak mau mendengarkan peringatanku
saat ini, maka kamu akan jatuh ke dalam perangkap yang dipasang bagimu. Musuh telah
berada di Rumah Allah. Dia berusaha menyingkirkan Wakilmu dari antara kamu, dan
setelah itu dia akan menempatkan seorang pria dari rahasia kegelapan untuk duduk
di atas Tahta Petrus.” – pesan dari St. Thomas Aquinas, August 21, 1972
SALAH
JALAN, CARA YANG BODOH
"Klerusku,
di dalam kesesatanmu, dengan caramu yang bodoh untuk menemukan terang, kamu telah menyerahkan
dirimu kepada khayalan. Kekejian sedang
dilakukan saat ini di rumah-rumah Puteraku, gereja-gereja di seluruh dunia. Hal ini menimbulkan kesedihan yang besar
bagi seluruh penghuni Surga. Hal ini menyebabkan kesedihan yang besar bagi Bapa yang Kekal. Dan pada gilirannya hal ini akan membawa banyak kesedihan bagi hati mereka yang sedang berjuang untuk mempertahankan kebenaran. Iman dan Tradisi
tidak bisa dipisahkan. Segala
jenis pembaharuan di dalam Gereja adalah
ciptaan setan."- Bunda Maria, 1 November, 1975
No comments:
Post a Comment