Saturday, April 25, 2020

VATIKAN MENGUBUR RAHASIA KETIGA FATIMA


Vatikan mengubur rahasia ketiga fatima





by Jules Gomes  •  ChurchMilitant.com  •  April 23, 2020  

Uskup Agung Carlo Maria Viganò: Bunda Maria meramalkan datangnya kemurtadan besar.  

ROMA (ChurchMilitant.com)- Vatikan mengubur seluruh isi Rahasia Ketiga Bunda Maria yang diberikan kepada ketiga anak di Fatima, demikian dikatakan oleh whistleblower Gereja Katolik Uskup Agung Carlo Maria Viganò

Dalam sebuah wawancara yang mengejutkan, Uskup Agung Carlo Maria Viganò mengemukakan bahwa Rahasia Ketiga Fatima berisi peringatan Bunda Maria tentang kemurtadan besar dari iman Katolik, dimana hierarki Gereja menerima pemikiran sekuler dan modernis, di bagian akhir abad ke-20.

Gereja yang murtad, melibatkan pembentukan
‘uskup-uskup’ perempuan


"Sampai beberapa dekade yang lalu, akan terasa luar biasa, bahkan tidak mungkin, jika kita akan mencapai titik dimana bahkan Bunda Maria dapat dibungkam. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini kita bisa menyaksikan upaya untuk menyensor Injil itu sendiri, yang merupakan Sabda dari Putera Ilahinya," demikian kata mantan nuncio kepausan untuk Amerika Serikat kepada media Katolik Portugal Dies Irae, hari Selasa lalu.

Viganò, yang menuduh "puncak hierarki Gereja" telah bertindak menutupi banyak kasus pemangsaan homoseksual yang sistematis, kini juga menuduh bahwa Vatikan memulai "operasi rahasia" untuk mengubur Rahasia Ketiga Fatima, berdasarkan fakta bahwa Paus Yohanes XXIII mendeklarasikan, pada 8 Februari 1960, bahwa Gereja "tidak ingin mengambil tanggung jawab untuk menjamin kebenaran kata-kata yang disampaikan oleh ketiga anak gembala itu bahwa Perawan Maria telah berbicara kepada mereka."

Rahasia itu memang sengaja untuk dilupakan "karena isi dari pesan itu akan mengungkapkan konspirasi yang mengerikan terhadap Gereja Kristus oleh musuh-musuhnya," demikian kata prelatus itu, yang telah bersembunyi sejak merilis kesaksiannya sepanjang 11 halaman pada Agustus 2018.

Konspirasi ini bertujuan untuk menciptakan "Gereja modernist dan Masonik, sebuah neo-Gereja" yang murtad" yang tujuannya bukan untuk menyelamatkan jiwa" tetapi untuk menjadikan dirinya sebagai lengan spiritual dari Tata Dunia Baru dan penganjur agama universal."


Bergoglio telah mengadopsi 'teologi situasi,' dimana pilar-pilar teologisnya adalah fakta atau subyek yang serba kebetulan: dunia, alam, sosok perempuan, kaum muda. Tweet


Menurut Uskup Agung Viganò, operasi menutup-nutupi pesan ketiga Fatima berlanjut pada tahun 2000 selama kepausan John Paul II, ketika kardinal Angelo Sodano "menyajikan versi miliknya sendiri sebagai Rahasia Ketiga, yang dalam beberapa elemen tampak jelas bahwa itu tidak lengkap."

Lebih lanjut, Viganò mengungkapkan, sekretaris negara saat itu, kardinal. Tarcisio Bertone, telah menafsirkan kata-kata Perawan Maria sebagai ramalan tentang upaya pembunuhan terhadap Yohanes Paulus II untuk membuat orang percaya bahwa pesan Fatima 1917 "tidak ada hubungannya dengan krisis dalam Gereja [dalam dekade setelah 1960] dan persekutuan kaum modernists dengan  Freemasonry yang dilakukan di belakang layar pada saat Konsili Vatikan Kedua (1962–1965)."

Dalam wawancaranya, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Christopher Hart-Moynihan dan diposting di
The Moynihan Letters, whistleblower itu mempertanyakan mengapa permintaan Bunda Maria kepada Paus dan semua uskup untuk mengkonsekrasikan Rusia kepada Hatinya Yang Tak Bernoda tidak dilaksanakan. Para paus selama beberapa dekade berikutnya telah mengkonsekrasikan dunia - tetapi tidak secara khusus Rusia - kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda.


"Apakah begitu sulit untuk melakukan hal itu?" tanya Uskup Agung Viganò meratap, dimana Paus Yohanes XXIII "lebih suka memilih bersepakat dengan rezim Soviet" bukannya "memahami bahwa tanpa Tuhan tidak ada kedamaian yang mungkin."
Saat ini, dengan presiden Rusia yang beragama Kristen, sebenarnya permintaan Perawan Maria masih dapat dilaksanakan, demi mencegah kemalangan lebih lanjut bagi Gereja dan dunia. Tweet


"Hari ini, dengan seorang presiden Konfederasi Rusia yang pastinya seorang Kristen, permintaan dari Sang Perawan itu kiranya dapat dikabulkan, demi mencegah kemalangan lebih lanjut bagi Gereja dan dunia," desaknya.

Menggambarkan gereja baru sebagai "makhluk cacat dan mengerikan yang tidak berasal dari Tuhan," Uskup Agung Viganò menjelaskan bahwa "revolusi dalam Konsili [Vatikan Kedua] pertama-tama bertindak menghancurkan warisan Gereja."

"Revolusi" itu berusaha untuk membatalkan imamat atau membuatnya "tidak efektif dengan memperluas peran imamat kepada kaum wanita, yang tidak dapat ditahbiskan seperti "yang terjadi di dalam Protestan dan Anglikan" yang telah menghasilkan "uskup perempuan dalam apa yang disebut Church of England," demikian keluh Uskup Agung Viganò, yang sekarang ada dalam daftar orang paling dicari oleh Vatikan.


Why have the popes not consecrated Russia to Mary?


Dia mengamati Konsili Vatikan II juga menggerus sifat ontologis imamat dengan menyindir "kesetaraan tertentu antara imamat jabatan yang berasal dari Sakramen Imamat Suci dan peranan imamat umum dari orang beriman yang berasal dari pembaptisan."

Menanggapi pertanyaan tentang komisi baru dari Paus Francis untuk mempelajari kemungkinan diadakannya diakon wanita, Uskup Agung Viganò mengibaratkan Paus yang "mengutak-atik Katekismus untuk mendeklarasikan hukuman mati yang 'tidak sesuai dengan Injil' - sesuatu yang tidak pernah terdengar dan sesat" dengan upaya "untuk menciptakan ex novo semacam diakon perempuan, yang jelas hal itu sebagai persiapan untuk pembentukan imamat perempuan di masa depan."

"Selibat gerejawi juga merupakan objek serangan yang sama, karena ini merupakan ciri khas Gereja Katolik," kata Viganò menambahkan, dan mencatat bahwa "dalih ekumenis" - yaitu, semakin dekat dengan komunitas pembangkang dengan memperoleh bahkan kesalahan terbaru mereka - didasarkan pada kebencian setan akan imamat dan pasti akan menyebabkan Gereja Kristus menjadi hancur."

"Bergoglio telah mengadopsi apa yang disebut sebagai teologi situasi, yang pilar-pilar teologisnya adalah fakta atau subjek yang tidak disengaja: dunia, alam, sosok wanita, kaum muda," Viganò menjelaskan. Dan bukannya memiliki "kebenaran abadi dan kekal dari Allah sebagai pusat pendiriannya," maka teologi situasi ini "dimulai dari pengamatan apa pun yang merupakan kebutuhan mendesak saat ini dari fenomena-fenomena yang ada di sekitar, untuk memberikan jawaban yang konsisten dengan harapan dunia kontemporer."

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan oleh umat Katolik yang setia yang ditinggalkan oleh para gembala mereka, uskup agung itu mengatakan, "Tentu saja kami merasa terisolasi: tetapi bukankah para Rasul dan semua orang Kristen juga merasakan hal yang sama? Bukankah Tuhan kita bahkan merasa ditinggalkan di Getsemani?"

"Ini adalah saat-saat pencobaan, mungkin pencobaan terakhir. Kita harus minum dari cawan penderitaan yang pahit, dan bahkan jika manusia memohon kepada Tuhan untuk membiarkan cawan itu berlalu dari kita, kita harus mengulang dengan penuh percaya diri: 'Bukanlah kehendakku, tetapi kehendak-Mu," dengan mengingat kata-kata Yesus yang menghibur: "Di dunia ini kamu akan memiliki kesengsaraan, tetapi miliki keberanian, karena Aku telah menaklukkan dunia!"


*****







1 comment:

  1. admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483

    ReplyDelete