Devosi Maria 2: 125 orang Katolik homosex go public di Jerman

Thursday, February 17, 2022

125 orang Katolik homosex go public di Jerman

Church Revolution in Pictures

https://traditioninaction.org/RevolutionPhotos/A973-Lgb.htm

125 orang Katolik homosex go public di Jerman

Pada 24 Januari 2022, 125 orang imam, diakon, guru-guru di lingkup Gereja, para asisten dan pegawai administrasi di Jerman, mengumumkan kepada publik bahwa mereka adalah homoseksual. (silakan lihat di sini, di sini dan di sini)

The Associated Press:

Monika Schmelter, kiri, dan Marie Kortenbusch, kanan, perempuan, pasangan homosex, berdiri bergandengan tangan di depan patung Bunda Maria di sebuah biara di Luedinghausen, Jerman, Senin, 24 Januari 2022. Lebih dari 100 orang karyawan Gereja Katolik di Jerman tampil di depan umum dan mengumumkan diri mereka sebagai orang khusus pada hari Senin, dan mengatakan bahwa mereka ingin "hidup secara terbuka tanpa rasa takut" di gereja dan mendorong tuntutan untuk mengizinkan pemberkatan pasangan sesama jenis dan mengubah aturan perburuhannya di Jerman. (Guido Kirchner/dpa via AP)

Ini adalah bagian dari acara yang berjudul #OutInChurch - Untuk Gereja tanpa rasa takut. Acara ini mengambil keuntungan dari apa yang disebut Jalan Sinode di Gereja Jerman di mana para Uskup Jerman dituntut untuk menyetujui homoseksualitas dan penyimpangan seksual lainnya.

Konferensi Waligereja Jerman menyambut baik inisiatif tersebut. Uskup Helmut Dieser dari Aachen menegaskan: "Saya ingin menyambut upaya ini atas nama Konferensi Waligereja Jerman, sebagai tanda bahwa kami bekerja untuk memastikan bahwa iklim kebebasan dari ketakutan harus muncul dan berlaku di gereja kami."

Jaringan Global Network of Rainbow Catholics – didirikan di Roma pada tahun 2014 setelah pernyataan dukungan paus Francis pada orang-orang LGBT – merayakan peristiwa dan fakta tersebut, seperti yang kita lihat pada gambar di atas dan di bawah.

Di Amerika Serikat, New Ways Ministry juga mendorong agenda yang sama; ia memiliki tokoh Cardinal Jean Claude Hollerich, (gambar bawah), Presiden Komisi Konferensi Waligereja Uni Eropa, menegaskan perlunya mengubah ajaran Moral Katolik tentang homoseksualitas.