These Last Days News - February 4, 2022
Kardinal Jerman Menyerukan Agar Aturan Selibat Gereja Dicabut Dan
Para Imam Diizinkan Untuk Menikah...
LifeSiteNews.com reported on Febuary 3, 2022:
by Tim Jackson
Seorang
kardinal senior Jerman menyerukan agar kaul selibat imam tidak lagi diwajibkan
di Gereja Katolik dan agar para klerus diberi pilihan untuk menikah.
Kardinal
Reinhard Marx, yang adalah Uskup Agung Munich dan Freising, mengatakan kepada Sueddeutsche
Zeitung pada hari Kamis bahwa “akan lebih baik bagi setiap orang untuk
menciptakan kemungkinan imam selibat atau pun imam yang menikah.”
“Bagi
beberapa imam, akan lebih baik jika mereka menikah – bukan hanya untuk alasan
seksual, tetapi karena itu akan lebih baik untuk hidup mereka dan mereka tidak
akan kesepian,” klaimnya. “Kita harus mengadakan diskusi tentang hal ini.”
Marx
mengatakan kepada surat kabar itu bahwa ada "tanda tanya" tentang apakah
selibat "harus dianggap sebagai prasyarat dasar bagi setiap imam."
Komentar
tersebut, yang bertentangan dengan
pengakuan gerejawi lama tentang nilai
spiritual selibat, dibuat menjelang pertemuan “Jalur Sinode” para uskup
Jerman dengan kaum awam hari ini, dan mengikuti pengumuman
Konferensi Waligereja Jerman baru-baru ini tentang dukungannya untuk
#OutinChurch bagi kampanya LGBT, yang melihat 125 karyawan Gereja Katolik,
termasuk pastor, yang mengakui bahwa diri mereka adalah homoseksual.
Pekan
lalu, Marx menyatakan dukungannya untuk menahbiskan pria homoseksual menjadi
imam, dan mengatakan
pada konferensi pers tentang pelecehan seksual di keuskupannya bahwa
sinodalitas adalah "persyaratan dasar untuk sebuah gereja baru" dan
bahwa homoseksualitas tidak boleh menjadi pembatasan pada "kemampuan
menjadi seorang pastor.”
“Bagaimana
kita menghadapi homoseksualitas di kalangan pastor?” dia bertanya. “Tidak semua
orang harus dipaksa untuk menyatakan [kepada orang lain] kecenderungan seksual
mereka sendiri, apakah dia heteroseksual atau homoseksual. Dia harus memutuskan
itu [apakah akan menyatakannya) untuk dirinya sendiri.”
“Tetapi
jika dia [menyatakan sendiri], maka itu harus dihormati dan ini bukan
pembatasan kemampuannya untuk menjadi seorang imam,” lanjut Marx. "Itu
adalah sikap dan pendapat saya dan kita harus membelanya."
Seruan
Kardinal Marx untuk penahbisan laki-laki homoseksual bertentangan dengan
pernyataan berulang-ulang dari Vatikan yang melarang orang-orang dari seminari
dan Tahbisan Suci yang “mempraktekkan homoseksualitas, dan menunjukkan
kecenderungan homoseksual yang mendalam atau mendukung apa yang disebut ‘budaya
gay.’”
Sebuah instruksi
tahun 2005 dari Kongregasi untuk Pendidikan Katolik menyatakan bahwa “jika
seorang calon imam mempraktekkan homoseksualitas atau menunjukkan kecenderungan
homoseksual yang mendalam, pembimbing rohaninya serta bapa pengakuannya
memiliki kewajiban untuk mencegah dia, dengan hati nurani, untuk melanjutkan ke
penahbisan,” dan bahwa itu “Akan sangat tidak jujur bagi seorang kandidat
untuk menyembunyikan homoseksualitasnya sendiri untuk melanjutkan, terlepas
dari segala alasannya, untuk menuju kepada penahbisan.”
Dirilis
selama kepausan Benediktus XVI, instruksi itu ditegaskan kembali dalam pernyataan
Kongregasi untuk Klerus 2016 tentang pembentukan imam, yang juga disetujui oleh
paus Francis.
Norma-norma Gereja menyatakan bahwa setiap kecenderungan homoseksual "sementara" harus "jelas diatasi" tiga tahun sebelum penahbisan diakonat.
Kardinal Marx telah menawarkan pengunduran dirinya kepada paus Francis pada Juni 2021 sebagai akibat dari meluasnya penanganan kasus pelecehan seksual di gereja, tetapi Paus Argentina itu menolaknya dan mempertahankan jabatannya di Gereja Jerman.
----------------------
SERANGAN BESAR DIRENCANAKAN TERHADAP PROFESI IMAMAT
“Wahai anak-anakku,
jalan-jalanmu akan berlumuran darah karena kamu tidak mendengarkan. Para pastor,
serangan besar sedang direncanakan terhadap imamat. Kamu akan ditembak jatuh
seperti sasaran di jalan-jalan. Bersiaplah sekarang dan berdoalah. Pakailah
benda-benda sakramentalmu. Lindungilah domba-domba Kami sekarang; pertempuran
sedang berkecamuk.” – Bunda Maria, Bayside, 7 September 1977
PAKAIAN KEMURNIAN
“Kekudusan dan
kesalehan! Manusia — para hamba Tuhan, kamu harus mengenakan pakaian kesucian,
pengabdian, dan kesalehan. Perbuatan kotor macam apa yang kau lakukan untuk
menghancurkan domba-dombamu! Untuk apa? Keuntungan materi dan kesombongan dan
kecongkakan? Kamu akan dilemparkan ke dalam jurang! Pangkat tidak akan
memberimu keuntungan ketika kamu harus melewati batas kehidupan ini menuju kematianmu."
-
St. Michael, Bayside, 24 Desember 1975
JAUH LEBIH UNGGUL
“Seorang imam,
anak-anak-Ku, adalah abdi pilihan Allah; seorang imam sejati yang ditahbiskan
secara sah jauh lebih unggul daripada siapa pun, karena ia mewakili Aku dalam hal
Ketuhanan.” - Yesus, Bayside, 23 Mei 1979
Foto di atas menunjukkan Kardinal Marx sedang bercanda dengan koleganya, dari agama tetangga, sebelum mereka berdua menjadi tamu dan memasuki area Masjid Al Aqsa. Perhatikan salib perktoral yang dipakai oleh Kardinal Marx. Dan selang beberapa menit kemudian, begitu dia memasuki area Masjid Al Aqsa, foto bawah, salib pektoral itu dilepas oleh Kardinal Mark. Malu kali ya?
Matius
10:32-33
Setiap orang yang mengakui Aku di
depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di
depan Bapa-Ku yang di sorga.
Lukas
9:26
Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.
----------------------------
Silakan
membaca artikel lainnya di sini:
Giselle
Cardia, 3, 8, 15, 18 & 22 Januari 2022
Antikris
sudah berada di dunia
Francis
- Serigala Berpakaian Gembala?
Ned
Dougherty, 21 Januari 2022, St.Michael