https://www.complicitclergy.com/2022/02/18/the-prophecy-of-st-francis-regarding-a-future-pope/
February
18, 2022 from Complicit Clergy by Staff
Santo
Fransiskus dari Assisi mengumpulkan para pengikutnya sesaat sebelum kematiannya
dan memperingatkan mereka tentang kesengsaraan di masa depan di dalam Gereja
(dari Works of the Seraphic Father St.
Francis Of Assisi, Washbourne, 1882, hlm. 248-250).
- Waktunya
semakin dekat di mana akan ada pencobaan dan kesengsaraan besar;
kebingungan dan perselisihan, baik rohani maupun jasmani, akan berlimpah; perbuatan
amal kasih banyak orang akan menjadi dingin, dan kedengkian orang fasik
akan meningkat.
- Setan
akan memiliki kekuatan yang tidak biasa, kemurnian tak bernoda dari Ordo
kita dan Ordo-ordo lain akan sangat dikaburkan, sehingga hanya ada sedikit
saja orang Kristiani yang akan mematuhi Paus Berdaulat yang sejati dan
Gereja Roma, dengan hati yang setia dan kasih yang sempurna. Pada saat
kesengsaraan ini ada seorang pria, yang tidak dipilih secara kanonik, akan
diangkat kepada jabatan Kepausan, yang, dengan kelicikannya, dia akan
berusaha untuk menarik banyak orang ke dalam kesesatan dan kematian.
- Kemudian
skandal akan berlipat ganda, Ordo kita akan terpecah, dan banyak lainnya
akan dihancurkan seluruhnya, karena mereka akan menyetujui kesalahan,
bukan menentangnya.
- Akan
ada perbedaan pendapat dan perpecahan di antara orang-orang, kaum religius
dan klerus, sehingga, kecuali jika hari-hari itu dipersingkat, menurut perkataan
dari Kitab Injil, bahkan orang-orang pilihan pun akan disesatkan,
seandainya mereka tidak secara khusus dibimbing, di tengah kebingungan
yang begitu besar, oleh belas kasihan Tuhan yang luar biasa.
- Kemudian Aturan dan cara hidup kita akan ditentang dengan keras oleh beberapa orang, dan pencobaan yang mengerikan akan menimpa kita. Mereka yang didapati tetap setia akan menerima mahkota kehidupan; tetapi celakalah mereka yang, hanya percaya pada Ordo mereka, akan jatuh ke dalam sikap suam-suam kuku, karena mereka tidak akan dapat menanggung godaan yang diizinkan untuk terjadi demi pembuktian bahwa dirinya adalah orang-orang pilihan.
- Mereka
yang tetap teguh dalam semangat mereka dan mematuhi segala kebajikan
dengan kasih dan semangat demi kebenaran, akan menderita luka-luka dan
penganiayaan, karena dituduh sebagai pemberontak dan skismatis; karena
para penganiaya mereka, yang didorong oleh roh-roh jahat, akan mengatakan
bahwa mereka memberikan pelayanan yang besar kepada Tuhan dengan
menghancurkan orang-orang yang membawa penyakit seperti itu, dari muka
bumi. Tetapi Tuhan akan menjadi tempat perlindungan bagi orang yang
tertindas, dan akan menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. Dan
untuk menjadi seperti Kepala mereka [Kristus], orang-orang pilihan akan
bertindak dengan keyakinan, dan dengan kematian mereka akan menebus bagi
diri mereka sendiri hidup yang kekal; dengan memilih untuk menaati Tuhan
daripada manusia, mereka tidak akan takut apa-apa, dan mereka akan lebih
memilih untuk binasa daripada menyetujui kepalsuan dan pengkhianatan.
- Beberapa
pengkhotbah akan bersikap diam tentang kebenaran, dan yang lain akan
menginjak-injaknya dan menyangkalnya. Kesucian hidup akan dicemooh bahkan
oleh mereka yang secara lahiriah mengakuinya, karena pada masa itu YESUS
KRISTUS AKAN MENGIRIM MEREKA BUKAN gembala sejati, TAPI SEORANG PENGHANCUR.”
--------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Anne,
4 Februari 2022 (2) (lokusi, 5 / 5)
Kardinal
Kepala di Brasil Mengadakan Misa Untuk 'Korban' LGBT
Gerbang
Menuju Tanda Dari Binatang
Surat
Kabar Vatikan Memuji Patung Pietà Homo
Pesan
kepada Jennifer, 12 & 16 Februari 2022