Friday, February 18, 2022

'Pernikahan' lesbian di gereja Katolik Austria

 

Revolusi Gereja Katolik Dalam Bingkai Foto

Photo of the Week 

 

 

 

'Pernikahan' lesbian di gereja Katolik Austria

 

https://traditioninaction.org/RevolutionPhotos/A861-Les.htm 

 

 

Berdasarkan Amoris laetitia Francis, upacara penyatuan dua lesbian ini berlangsung di Gereja Katolik St. Margaret di Wolfsberg, Austria, pada awal November 2019.

Di
situ nampak Pastor Michael Kopp memberikan berkat, foto atas, kepada dua wanita yang telah "menikah" secara sipil sebelumnya. Berdiri di depan pastor, para wanita itu menyalakan lilin bersama. Dalam upacara tersebut salah satu wanita mengenakan setelan maskulin sementara yang lain mengenakan gaun feminin yang tidak bermoral, mengungkapkan siapa yang aktif dan pasif dalam hubungan kriminal mereka.

Ditanya oleh pers, Thomas Stanzer, juru bicara Keuskupan Graz-Seckau, Austria, berpendapat bahwa apa yang terjadi "bukanlah liturgi sakramental." Sebaliknya, Pastor Kopp "telah merayakan liturgi syukur dengan dua wanita sipil menikah yang keduanya adalah umat Kristen yang percaya dan yang keduanya menemukan jalan keluar dari krisis pribadi dengan bantuan Gereja Katolik." 

Kemudian, Stanzer membenarkan tindakan tersebut dengan teks Seruan Apostolik paus Francis Amoris laetitia, yang berbunyi:

"Setiap orang, terlepas dari orientasi seksualnya, harus dihormati martabatnya dan diperlakukan dengan pertimbangan, sementara 'setiap tanda diskriminasi yang tidak adil' harus dihindari dengan hati-hati." (§250)

Jadi, intinya adalah bahwa Gereja Konsili
(hasil KV II) sekarang melakukan upaya pertamanya untuk menetapkan ritus baru untuk mengesahkan orang-orang homoseksual dalam hubungan mereka yang bejat melawan alam. Itu bukanlah pernikahan tetapi "penyimpangan-pernikahan". Seperti inilah yang dikehendaki oleh Francis melalui Amoris laetitia-nya.

Lebih lanjut, pada tanggal 30 November 2019,
paus Francis mengatakan kepada anggota Rota Roma – Mahkamah Agung Gereja untuk mengadili pernikahan – bahwa “dihadapkan kepada pasangan yang terluka, Gereja tidak akan pernah bisa memalingkan wajahnya” dan bahwa “bahkan dalam pandangan kanonik dan prosedur yurisprudensi, Gereja selalu dan hanya mencari kebaikan dari pasangan yang terluka itu, mencari apa yang benar dalam cinta mereka." (L'Osservatore Romano, 1 Desember 2019, hlm. 1, 6-8)

K
ita bisa mengatakan bahwa, dengan orientasi yang diberikan kepada Rota Roma ini, Francis memberi tahu para anggotanya bahwa mereka harus menunjukkan kelonggaran terhadap setiap permintaan pembatalan perkawinan (perceraian) dan menerima segala macam pernikahan yang sekiranya akan memperbaiki masalah psikologis.

Apakah "perkawinan" homoseksual yang dilaporkan di halaman ini, yang juga dibuat untuk menyelesaikan krisis pribadi seseorang, dimasukkan dalam norma ini? Jika ya, apakah Rota Roma akan siap untuk memutuskan tidak hanya pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita yang sah, tetapi juga menyetujui "penyimpangan-pernikahan" homoseksual yang mereka anggap sebagai pernikahan yang sah dalam Gereja Katolik?

 


 

Foto-foto dari Internet dan Catapulta

 

----------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini: 

Anne, 2 Februari 2022 (lokusi, 2 / 5)

Anne, 3 Februari 2022 (lokusi, 3 / 5)

LDM, 16 Februari 2022

125 orang Katolik homosex go public di Jerman

Gereja Jerman memberkati ‘perkawinan’ homosexual

Anne, 4 Februari 2022 (1)

Pasangan Homosexual disambut hangat di Vatican