Mengenai MDM, Paus
Fransiskus dan Nabi Palsu
by Dr. Kelly Bowring
Dr Kelly Bowring adalah
seorang teolog Katolik dan penulis buku-buku Katolik yang laris seperti
“The Secrets,
Chastisement, and Triumph” dan “The
Great Battle Has Begun”. Artikel berikut ini dicetak ulang dengan izin dari website-nya, Two Hearts Press
Pesan-pesan dari Maria Kerahiman Ilahi (MDM),
yang dilaporkan telah diterima olehnya dari
sumber-sumber surgawi, adalah masuk
akal. Saya telah memeriksa
semua pesan, serta semua evaluasi dan
kritik yang telah diterbitkan mengenai pesan-pesan
yang diterimanya, dan saya belum menemukan satu kesalahanpun dalam pesan-pesannya. Dan
evaluasi negatif mengenai MDM yang diposting oleh
para kritikus sampai saat ini, yang terbaik
sekalipun, tidaklah meyakinkan dan tidak
memberikan kesimpulan apa-apa.
Saya belum menemukan bahwa pesan-pesannya bertentangan
dengan doktrin apapun, atau bahwa ia berisi kesalahan yang fatal. Hingga saat ini, pesan-pesan yang diterimanya mmasih tidak dipersalahkan oleh otoritas
resmi Gereja yang memiliki wewenang untuk
melakukannya (yang akan menjadi Uskup
Irlandia atau CDF), meskipun, tentu saja, pesan-pesan ini belum
menerima pengakuan resmi dari Gereja.
Di sisi lain, beberapa dari nubuat
didalam pesan-pesan ini telah terjadi, dan
pesan-pesannya adalah sejalan dengan
sumber-sumber lain yang sah yang
berkaitan dengan nubuat yang sedang diberikan
bagi saat-saat ini.
Begitu juga doa-doa Perjuangan dari MDM memiliki status
yang sama sebagaimana pesan-pesannya,
seperti dikatakan di atas, maka dengan
demikian, doa-doa tersebut adalah boleh didaraskan.
Jadi, ringkasnya,
umat beriman didalam Gereja boleh membaca
dan menyebarkan pesan-pesan MDM
dan mendaraskan doa-doanya.
Perlunya berhati-hati
Namun, kita
harus berhati-hati, dan terus
berusaha membedakan disertai dengan berdoa
dan sikap kepatuhan kepada Gereja dan Roh Kudus, sambil mengingat kata-kata dari Paus Urbanus VIII:
"Dalam kasus-kasus yang
menyangkut pewahyuan pribadi,
lebih baik untuk percaya daripada tidak
percaya, sebab jika Anda percaya,
dan itu terbukti
benar, Anda akan senang bahwa Anda telah percaya, karena Bunda Kudus yang telah memintanya. Jika
Anda percaya, dan ternyata hal
itu terbukti palsu, maka Anda akan tetap menerima
semua berkat seolah pesan-pesan
itu adalah benar, karena Anda percaya hal itu benar."
Masalah potensiil
Salah satu masalah serius yang diangkat
didalam pesan-pesan surgawi yang dilaporkan oleh MDM adalah
mengenai pesannya bahwa Paus
Benediktus XVI akan meninggalkan
kepausan (sebelum dia meninggal) dan bahwa penggantinya akan
menjadi nabi palsu (seperti
yang ditulis dalam Kitab Wahyu 13).
Ini adalah pesan yang sulit dan harus dipertimbangkan dengan ketajaman pembedaan
yang besar. Apakah pesan ini benar atau tidak, kita tidak tahu.
Bahkan jika pesan ini benar, janganlah kita
memutuskannya sendiri seperti itu... kita
harus menunggu Gereja untuk mengarahkan kita dalam masalah ini.
Tidak peduli apapun, kita harus tetap setia kepada Gereja. Kita tidak pernah secara pribadi diizinkan untuk percaya bahwa Paus adalah tidak valid, kecuali otoritas yang
sah dan tertinggi Gereja menunjukkan bahwa dia seperti itu.
Perlunya pembedaan secara hati-hati
Jadi, sementara
kita dapat merenungkan dan menyebarkan pesan-pesan
dari MDM, sebagai umat Katolik, kita harus juga berhati-hati (dan
bahkan agak kritis tentang) pesan ini dalam masalah yang berkaitan dengan Paus
yang baru ini, dan dalam situasi seperti
ini kita harus secara pribadi
menyatakan sebagai berikut:
1. Saya menerima ajaran Gereja
Katolik Universal bahwa Paus
ketika berbicara tentang iman dan moral adalah tidak bisa salah.
2. Saya
menerima Paus Francis,
karena dipilih secara sah didalam konklaf baru-baru ini (sebagai Paus
yang terpilih secara sah ).
Hal ini termasuk "semua tindakan Magisterium [yang] berasal dari
sumber yang sama, yaitu dari
Kristus ... Dengan alasan yang
sama, keputusan magisterial
dalam hal disiplin, meski jika
hal itu tidak dijamin oleh karisma
infalibilitas, terjadi bukan tanpa
bantuan ilahi dan ia menuntut agar
umat beriman mematuhinya"(Donum
Veritatis), dimana setiap anggota
dari umat Katolik wajib memberikan kepatuhan itu kepada Paus
Francis.
Waktu yang akan berbicara
Waktu akan membuat segala sesuatu menjadi jelas dalam masalah yang
rumit ini, apakah pesan-pesan MDM layak menerima penolakan karena dia salah secara doktrinal, pesan-pesannya tidak otentik, atau ia akhirnya
benar-benar dipersalahkan oleh Gereja. Jika
tidak, maka nubuatan-nubuatannya akan
terus menunjukkan kebenarannya sementara peristiwa-peristiwa terungkap dan hal itu menjadi kenyataan.
Pertanyaan penting dan klarifikasi
Pertanyaan yang paling umum dari orang-orang saat ini tentang MDM
adalah apakah paus yang terpilih secara sah bisa menjadi nabi palsu,
seperti yang ada didalam pesan MDM. Jawabannya
adalah : YA.
Meskipun hal
ini adalah mungkin, namun ia sangat mustahil.
Jadi, bagaimana
bisa terjadi bahwa seorang paus yang terpilih secara
sah bisa menjadi nabi palsu (seorang paus yang
tidak benar atau anti-Paus)?
Didalam ajaran Paus Paulus IV (Papal Bull) ‘Cum ex Officio
Apostolatus’ mengajarkan bahwa jika seseorang itu bidaah sebelum pemilihan
Paus, dia tidak bisa
menjadi Paus yang sah, meski
dia terpilih secara sah dan dengan suara bulat oleh para Kardinal.
Selain itu, Canon 188,4 (1917
Kitab Hukum Kanonik) menyatakan bahwa
jika seorang klerus (paus, uskup,
dll) menjadi sesat,
maka dia kehilangan jabatannya, tidak memiliki hak untuk
memberlakukan hukum.
St Robertus Bellarminus, St Antonius, St
Fransiskus de Sales, St Alfonsus
Liguori, dan banyak
teolog lainnya mengajarkan bahwa
seorang bidaah tidak bisa menjadi
paus yang valid.
“Namun jika Tuhan mengizinkan seorang paus untuk menjadi sesat hingga terkenal dan keras
kepala, maka dengan kenyataan itu dia akan berhenti menjadi Paus, dan
kursi apostoliknya menjadi kosong." St Alfonsus Liguori,
Doktor Gereja.
Berikut ini adalah beberapa kutipan mengenai
kemungkinan seperti itu : http://www.protestanterrors.com/pope-heresy.htm
Namun, hukum
gerejawi mensyaratkan bahwa umat beriman harus menganggap bahwa kita memiliki paus yang sah, kecuali
otoritas tertinggi Gereja secara resmi menyatakan sebaliknya.
Jadi, seseorang
bisa saja mempertimbangkan adanya kemungkinan bahwa
"anti-paus" berpotensi datang dari konklaf
yang valid, dan ini bukan merupakan posisi yang salah atau "sesat".
Jadi, sebenarnya
mungkin saja untuk tetap setia kepada Magisterium sambil menganggap bahwa pesan-pesan dari MDM masuk akal
dan mungkin otentik bahwa Paus adalah nabi
palsu ... dan bahkan Gereja sendiri
menyatakan bahwa hal ini setidaknya
adalah mungkin.
Mengkritik dan tidak mematuhi seorang Paus
Kita mungkin bertanya apakah boleh mengkritik paus. Jawabannya adalah
'ya'. Contoh ini dilakukan
dalam Alkitab oleh St. Paulus yang berhadapan
dengan Paus St. Peter, menulis tentang pertemuan itu dengan mengatakan: "Dan ketika Kefas (Paus St. Peter)
datang ke Antiokhia, aku berterang-terang
menentangnya, sebab ia salah"(Galatia 2:11-14).
St Thomas
Aquinas menegaskan, dengan mengatakan: "Jika terdapat bahaya yang mengancam
Iman, maka para uskup harus dipertanyakan, bahkan secara terbuka, oleh umat
mereka." Menjelaskan kebenaran untuk menolak para rohaniwan yang bandel, termasuk
paus sekalipun, St Agustinus menulis, "Adalah mungkin bagi bawahan untuk
memiliki keberanian dalam melawan atasan mereka tanpa rasa takut, ketika dengan
sikap ketulusan mereka berbicara untuk membela kebenaran." Para paus sendiri
mengajarkan hal ini. Pius IX Venerabilia mengatakan: "Jika seorang paus masa
mendatang mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan Iman Katolik, janganlah
mematuhinya." Bahkan jika banyak orang mengikuti paus itu menjadi bidaah, dan
"Meski umat Katolik yang setia kepada Tradisi hanya menjadi segelintir
orang, tetapi mereka adalah Gereja yang benar dari Yesus Kristus," demikian
kata St Athanasius.
St Robert
Bellarmine, SJ, bahkan menulis sebagai berikut:
"Seperti halnya
dibolehkan untuk menentang Paus yang
menyerang tubuh, maka juga dibolehkan untuk menentang orang yang menyerang jiwa atau yang mengganggu ketertiban masyarakat, atau, lebih dari semuanya, yang mencoba untuk menghancurkan Gereja.
Saya mengatakan bahwa adalah
boleh untuk melawannya dengan tidak
melakukan apa yang dia perintahkan dan mencegah keinginannya untuk dilaksanakan."
Waktu akan membuat masalah ini menjadi jelas
Semoga Tuhan selalu membimbing kita didalam kebenaran-Nya dan kesetiaan kepada GerejaNya
dan kesetiaan kepada PausNya.
Sebagai ringkasan
dari pesan surgawi dan tanda-tanda zaman kita, termasuk juga pesan-pesan dari
MDM, bacalah "The
Great Battle Has Begun" (www.TwoHeartsPress.com).
Dr Bowring
memberikan wawancara tentang sikapnya
dalam masalah MDM dan sebuah
jawaban atas kritikan Mark Miravalle dan Jimmy
Akin disini:
No comments:
Post a Comment