BERBAGAI NUBUATAN TENTANG KEMURTADAN BESAR
10 Oct 2014
BERBAGAI
NUBUATAN TENTANG KEMURTADAN DI DALAM GEREJA KATOLIK
Bunda Gereja Kudus – Dari Kemuliaan
menuju Debu, dari Debu menuju Kemenangan – Kemenangan dari Bunda Kudus kita dan
Ratu Yang Mulia, Maria Yang Tak Bernoda
Kemurtadan Besar – apakah kita diperingatkan?
Sudahkah kita diberitahu? Oleh siapa? Mengapa? Apakah kejatuhan besar itu –
Kemurtadan Besar – telah dinubuatkan? dan apakah saat ini kita sudah dan sedang
hidup di saat-saat yang tidak menyenangkan itu, seperti yang dinubuatkan?
Kemurtadan itu telah dimulai namun ia akan terjadi dan meluas secara penuh
ketika PF menyatakan berbagai kesesatan dari kaum modernis sebagai dogma yang
baru setelah berlangsungnya sinode Oktober 2014 (5-19 Oktober) ketika artikel
ini ditulis.
Pembaca mungkin terkejut jika mengetahui bahwa
‘kejatuhan besar’ ini adalah merupakan sebuah nubuatan yang paling banyak
dinubuatkan dalam sejarah. Berbagai ramalan dan nubuatan ini didapatkan atau
disimpulkan dari berbagai pewahyuan. Sebelum berbicara lebih lanjut, adalah
baik jika kita memahami apa yang dimaksud dengan pewahyuan, dimana ada dua macam pewahyuan : pewahyuan Ilahi dan
pewahyuan pribadi. Pewahyuan Ilahi ada di dalam Kitab Suci dan di dalam deposit
Iman Gereja Katolik. Pewahyuan-pewahyuan ini berakhir pada para rasul, dan ia
tidak bisa salah. Karena itu, sebagai Kebenaran yang dinyatakan secara Ilahiah,
maka ia harus dipercaya oleh kita semua.
Sedangkan pewahyuan pribadi adalah sebuah inspirasi
atau pewahyuan yang diberikan oleh Allah kepada individu-individu tertentu demi
kepentingan mereka atau kepentingan orang-orang lain. St.Paulus mengatakan: “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.” (1 Kor. 12:7). Tidak seperti pada
pewahyuan Ilahi, maka tidak seorangpun yang diharuskan untuk percaya kepada
pewahyuan pribadi. Namun jika sebuah pewahyuan pribadi itu bersifat otentik,
benar, maka tindakan yang tidak mempercayai pewahyuan itu sama halnya dengan
memasang telinga yang tuli kepada Allah. Tindakan seperti ini akan menyebabkan
hilangnya harta spirituil bagi kita, seperti dikatakan oleh St.Thomas Aquinas :”Nubuatan, seperti halnya rahmat cuma-cuma
yang lainnya, hal itu diberikan demi kebaikan Gereja.” (Summa, SS – 172, 4) Allah selalu memiliki tujuan tertentu atas apapun
yang dilakukanNya, dan jika Dia menyatakan sesuatu kepada kita, maka kita boleh
merasa yakin bahwa Dia melakukan hal itu adalah demi kebaikan kita. Hanya orang
bodoh saja yang mengabaikan sesuatu yang disampaikan oleh Kebijaksanaan Allah
yang tak terhingga.
Sebagai contoh dari manfaat yang telah diberikan
kepada kita melalui pewahyuan pribadi dapat ditemukan pada benda-benda spiritual
yang telah diterima oleh Gereja melalui pewahyuan-pewahyuan tersebut selama
hampir 2.000 tahun. Beberapa diantaranya adalah: berdirinya sebagian besar
Ordo-ordo religius, yang telah sangat bermanfaat bagi Gereja dan telah
menghasilkan begitu banyak orang-orang kudus, dimana semua itu didirikan oleh
para pendirinya masing-masing melalui pewahyuan pribadi atau inspirasi; doa-doa
yang tak terhitung banyaknya, termasuk doa Rosario Suci, yang diberikan kepada
kita melalui pewahyuan pribadi; enam belas macam skapulir yang telah diakui
oleh Gereja, termasuk Skapulir Coklat dari Gunung Karmel, semua itu sampai
kepada kita melalui pewahyuan pribadi; juga devosi kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Tak Bernoda, sampai kepada kepada kita melalui pewahyuan pribadi; berbagai
doa kaplet, seperti kaplet Bunda Dukacita, kaplet para Malaikat, dll, semuanya
datang kepada kita melalui pewahyuan pribadi. Daftar ini bisa diperpanjang terus
dan hampir tak ada habisnya. Dengan melihat karunia-karunia surgawi ini, maka
orang bisa dengan mudah melihat betapa besar manfaat rohani yang diperoleh jika
kita mau mengikuti bimbingan Tangan Tuhan yang disampaikan melalui media pewahyuan
pribadi.
Apakah kemurtadan masiv bisa muncul dari katolisitas?
Kita semua tahu bahwa Gereja Katolik akan mampu
bertahan hingga saat akhir zaman : “Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat, 28:20) Namun, adalah
sebuah pemikiran yang keliru jika kita menganggap bahwa Gereja Katolik akan
selalu memiliki jumlah umat beriman yang sangat besar, karena hal itu tidak ada
tertulis di dalam Kitab Suci atau dari sumber manapun. Sebaliknya, Kitab Suci
mengatakan :”… jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia
mendapati iman di bumi?" (Luke 18:8).
Sejarah telah menyaksikan perjalanan waktu dan
peristiwa dimana ada seluruh bangsa (Inggris) atau bahkan kelompok
bangsa-bangsa (skisma besar di Gereja Timur), yang dulunya adalah pemeluk
Katolik, namun kemudian mereka menjauhi Iman sejati. Dan hal inipun akan
terjadi dalam skala yang lebih besar lagi, terutama jika kita mengingat ‘dunia
yang semakin mengecil’ karena kemajuan tehnologi modern, maka perpecahan itu
bukanlah tidak mungkin, dan kenyataannya, perpecahan
itu telah dinubuatkan, dan perpecahan itu telah terjadi.
Hal ini terjadi, sebagian, adalah karena ulah dari
musuh-musuh Gereja yang semakin cerdik, dan dengan menyadari kenyataan (dari
sejarah) bahwa penganiayaan external atas Gereja telah semakin mempercepat pertumbuhannya,
seperti digambarkan oleh kalimat ini ‘Darah
para matir adalah benih Iman.’ Inilah sebabnya selama berabad-abad musuh
memusatkan perhatiannya untuk menghancurkan katolisitas dengan melalui
perembesan.
Paus St. Pius X memperingatkan
Gereja tentang hal ini pada tahun:
“Mereka (musuh) melaksanakan rencana-rencananya untuk
menjatuhkan Gereja bukan dari luar, melainkan dari dalam. Maka bahaya-bahaya
itu hadir di dalam pembuluh darah dan jantung Gereja, dimana gangguan yang
dilakukannya semakin jelas dalam kenyataan bahwa pengetahuan dan pengenalan
mereka atas Gereja semakin besar dan semakin akrab saja. Dan mereka telah mengayunkan kapak itu bukan pada
cabang atau rantingnya, tetapi pada akarnya, yaitu dengan cara menyerang iman
dan serat-seratnya yang paling dalam.” – Pascendi
Dominici Gregis.
Disini paus St. Pius X bukan mengungkapkan hal yang baru; bahkan dia menambahkan peringatannya sendiri terhadap
ucapan para paus terdahulu serta berbagai peringatan yang diberikan oleh Surga
selama ratusan tahun belakangan ini.
PERINGATAN-PERINGATAN DARI BUNDA ALLAH, MARIA
TERKUDUS
Our Lady of
Good Success
Pada awal abad 17, seorang biarawati Conceptionist di
Ecuador, Bunda Mariana de Jesus Torres (1563–1635), menerima berbagai penampakan dari Bunda Allah, termasuk juga
berbagai nubuatan mengenai abad 20. Kenyataan bahwa nubuatan ini telah
diberikan 400 tahun yang lalu membuatnya layak untuk diperhatikan. Tubuh Bunda
Mariana tidak membusuk, hal ini diketahui pada tahun 1906, dan sampai sekarang
masih bisa dilihat.
Aku menyampaikan kepadamu bahwa dari sejak akhir abad 19 dan
beberapa saat setelah pertengahan abad 20…..
akan sulit untuk menerima Sakramen Pembaptisan, serta Sakramen Penguatan
(Krisma)…. Semangat katolisitas akan menurun dengan cepatnya; terang Iman yang
ada sebelumnya, secara perlahan akan dipadamkan….”
Berbagai kesesatan akan disebarkan di tanah ini, yang saat
itu menjadi sebuah Republik yang merdeka. Sementara kesesatan ini semakin
meluas dan menguasai, maka terang Iman yang sangat berharga akan dipadamkan di
dalam jiwa-jiwa oleh kebusukan yang hampir total di dalam adat istiadat
(moral)…. Sejumlah kecil jiwa-jiwa, secara sembunyi-sembunyi akan berusaha
untuk mempertahankan harta Iman dan orang-orang benar akan menderita kekejaman
yang tak terkatakan besarnya dan kemartiran secara perlahan…
Pada abad ke 20…. Kebusukan di dalam adat istiadat
(masyarakat) terjadi secara menyeluruh dan terang Iman dipadamkan sama sekali.
Sekali lagi,
mengacu kepada abad 20:
Betapa Gereja sangat menderita saat itu… malam yang gelap karena
tidak adanya uskup dan imam yang menjaga mereka… Sikap suam-suam kuku dari
banyak sekali jiwa yang dipersembahkan kepada Allah, dalam kehidupan religius
dan imamat, akan menunda kedatangan uskup dan imam itu.
Our Lady of
La Salette
Pada tahun 1846, Bunda Allah menampakkan diri kepada
dua anak gembala di La Salette, Perancis. Dia menyampaikan banyak sekali
peringatan bahwa Allah akan menghukum umat manusia jika manusia tidak berhenti
berbuat dosa. Dia juga memberikan beberapa nubuatan.
Masa tenang
universal:
Lucifer, bersama sejumlah besar iblis akan dilepaskan dari
neraka. Secara bertahap mereka akan menghapuskan Iman, terutama pada mereka
yang dipersembahkan kepada Allah (kaum religius).
Di berbagai tempat akan terjadi keajaiban-keajaiban
yang luar biasa, karena Iman sejati telah dipadamkan.
Kekejian akan dilakukan di tempat-tempat kudus, di dalam
biara-biara, dan kemudian iblis akan menjadikan dirinya sebagai raja di setiap
hati.
Roma akan kehilangan Iman dan menjadi tempat kedudukan dari
antikris.
Ketika Bunda Terberkati memperingatkan bahwa Iman
sejati akan dihapuskan dan dipadamkan maka apa yang dinubuatkannya
itu menyiratkan bahwa jumlah dari umat Katolik yang sejati akan menjadi sangat
sedikit, sehingga nampaknya mereka telah dihapuskan
dan dipadamkan; tetapi seperti
disampaikan dalam kutipan di atas, kita tahu bahwa Gereja tak pernah bisa
dipadamkan secara total, tetapi Gereja akan tetap bertahan hingga akhir zaman.
Mengenai kebenaran dari penampakan ini, yang sangat
ditentang (secara keliru) oleh berbagai penulis modernist, uskup dari diosis La
Salette pada tahun 1851 menerbitkan sebuah pernyataan: “Penampakan ini dalam dirinya memiliki segala karakteristik kebenaran,
hingga umat beriman dibenarkan untuk mempercayainya secara pasti dan tanpa
merasa ragu.” Pernyataan ini dikirimkan ke Roma dan memperoleh pengakuan
dari Paus Pius IX.
Our Lady of
Fatima
Mungkin ini adalah penampakan Bunda Maria yang paling
terkenal, dimana Bunda Maria menampakkan diri sebanyak enam kali kepada tiga
anak gembala di Fatima, Portugal, pada tahun 1917. Disamping pesan-pesan untuk
memperbaiki jalan kehidupan setiap orang, doa rosario dan tobat, Bunda Maria
juga memberikan tiga buah rahasia kepada anak-anak gembala itu. Salah satu dari
rahasia itu yang cukup terkenal saat ini adalah Rahasia ke tiga Fatima.
Rahasia ke tiga Fatima – : “Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan…
Meskipun kaum modernist ingin mengabaikan rahasia ke
tiga ini, tetapi kalimat ‘Di Portugal,
dogma Iman akan selalu dipertahankan…’ diakui oleh semua orang. Penggalan
kalimat ini berbicara mengenai banyak hal. Betapa sebuah pernyataan yang aneh
yang diberikan pada sebuah saat ketika secara esensiil setiap negara di muka
bumi (saat itu) memiliki dogma Iman. Akibatnya sudah jelas: Bunda Maria paling
tidak, bernubuat bahwa seluruh negara-negara akan kehilangan dogma Iman,
kecuali Portugal.
“Setan berkuasa terutama pada posisi-posisi tertinggi dan
menentukan arah dari segala sesuatu. Dia berhasil merintis jalannya terutama
pada posisi-posisi puncak Gereja... “
Ini akan menjadi sebuah saat cobaan besar bagi Gereja.
Kardinal akan melawan kardinal. Uskup akan melawan uskup. Setan akan berjalan
di antara jajaran mereka. Di Roma, akan terjadi perubahan-perubahan besar. Apa
yang membusuk akan terjatuh, dan apa yang terjatuh tak akan bangkit lagi.
Kegelapan akan menyelimuti Gereja dan dunia akan dilemparkan ke dalam sebuah
kepanikan.
Kutipan diatas diambil dari Neues Europa, sebuah media berbahasa
Jerman yang terbit pada 1963, dan memperoleh pengakuan (tidak resmi) dari
beberapa pejabat Gereja yang telah membaca rahasia ke tiga Fatima yang asli,
tulisan tangan dari Sr.Lucia. Diantara pejabat Gereja itu adalah Cardinal
Ottovani, yang cukup dihormati.
Sedangkan versi yang baru dan ‘resmi’
yang dirilis oleh Vatikan pada tahun 2006 telah terbukti tidak benar.
BEBERAPA RAMALAN DARI ORANG-ORANG KUDUS
St. Hippolytus (abad ke 3)
"Dan gereja-gereja akan meratap dengan ratapan yang
kuat, karena tidak ada persembahan ataupun dupa bakaran yang dilaksanakan, ataupun
layanan ibadah yang diterima oleh Allah; tempat-tempat suci dari gereja-gereja
akan menjadi seperti sebuah pondok penjaga kebun, dan Tubuh dan Darah Kristus yang
kudus tidak akan ditampilkan pada hari-hari itu. Ibadah kepada Allah akan dihapuskan."
St. Nicholas von Flue (abad 15)
Gereja akan dihukum karena sebagian besar anggotanya, di
tingkat atas maupun bawah, akan menjadi sangat sesat. Gereja akan tenggelam
semakin dalam dan dalam hingga akhirnya ia akan nampak seperti telah
dipadamkan, dan penerus Petrus serta rasul-rasul lainnya seakan telah habis.
Namun setelah itu Gereja akan dimuliakan dengan jaya di hadapan semua orang
yang meragukannya.
St. John Bosco (abad 19)
Akan diadakan sebuah Konsili Ekumenis pada abad mendatang,
dan setelah itu terjadilah kekacauan di dalam Gereja. (Ramalan tahun 1862)
Venerable Anna Katarina Emmerick
(abad 19)
(Venerable) Anna Katerina Emmerick adalah
seorang mistikus dari Jerman yang dikaruniai dengan berbagai pewahyuan. Enam
minggu setelah kematiannya, karena adanya rumor bahwa tubuhnya telah dicuri,
kuburnya digali dan didapatkan dalam keadaan tidak membusuk. Dia menjadi
terkenal ketika film “The Passion of Christ” karya Mel
Gibson, diakui telah mendasarkan film itu pada pewahyuan-pewahyuan yang
diterima oleh Anna Katerina Emmerick.
“Saya juga melihat relasi antara dua paus ... Saya melihat
betapa amat buruk (berbahaya) yang akan menjadi konsekuensi dari gereja palsu
ini. Saya melihatnya semakin bertambah besar; segala jenis bidaah datang ke
kota (Roma)…. Sekali lagi saya melihat bahwa Gereja Petrus dirongrong oleh
sebuah rencana yang dikembangkan oleh sekte rahasia (Freemason), sementara
badai terus merusaknya.”
“Saya
melihat sebuah sekte rahasia yang tanpa henti terus merusak Gereja besar…
Ketika sebagian besar dari Gereja (yang benar) telah dihancurkan (oleh sekte
rahasia Freemason), dan hanya tempat kudus dan mezbah yang masih berdiri, saya
melihat si perusak itu (dari sekte rahasia) memasuki Gereja bersama dengan
binatang itu.”
"Lalu aku melihat penampakan Bunda Allah, dia berkata
bahwa kesusahan itu akan sangat besar. Dia menambahkan bahwa orang-orang harus
berdoa dengan sungguh-sungguh dengan tangan terentang… Mereka harus berdoa bagi
Gereja Kegelapan itu agar segera meninggalkan Roma ... "
"Gereja
berada dalam bahaya besar… Saya melihat bahwa di tempat ini (Roma) Gereja
Katolik sedang dilemahkan secara cerdik sekali, hingga hanya tersisa seratus
atau lebih imam yang masih belum tertipu. Yang lain-lainnya berusaha untuk
menghancurkan Gereja, terutama para klerus. Kehancuran besar itu sekarang sudah
dekat.”
"Ketika saya melihat Gereja St Peter didalam reruntuhan
dan ada begitu banyak klerus sibuk ikut serta dalam proses penghancuran itu –
dan tidak satupun dari mereka yang melakukannya secara terbuka di depan orang
lain - saya merasa sangat sedih hingga saya berseru kepada Yesus dengan segenap
kekuatan saya, memohon belas kasihNya. Lalu saya melihat di hadapan saya ada
Mempelai Surgawi… dan Dia mengatakan, antara lain, bahwa proses perubahan yang
terjadi terhadap Gereja ini dari satu tempat ke tempat lain menunjukkan bahwa
ia nampaknya akan terus menurun secara lengkap. Tetapi Gereja akan bangkit
kembali; meski hanya ada satu saja umat Katolik, Gereja akan bisa mengalahkan
lagi karena dia tidak bergantung kepada nasihat dan kecerdasan manusia. Juga
diperlihatkan kepada saya bahwa hampir tidak ada umat Kristiani yang tersisa
dari Gereja yang lama itu.”
"Gereja
sudah benar-benar terisolasi dan seakan ia benar-benar kosong. Nampaknya bahwa
setiap orang sudah melarikan diri.”
"Di antara hal-hal aneh yang saya lihat, adalah prosesi
panjang dari para uskup. Pikiran dan ucapan-ucapan mereka disampaikan kepada
saya melalui gambaran yang keluar dari mulut mereka. Kesalahan mereka terhadap
agama ditunjukkan oleh kelainan bentuk luar tubuh mereka. Beberapa uskup hanya
memiliki tubuh saja, dengan awan atau kabut gelap menggantikan kepala mereka.
Yang lainnya hanya berupa kepala saja, dimana tubuh dan hati mereka berbentuk
seperti kabut tebal. Beberapa ada yang pincang; yang lainnya lumpuh; yang lain
lagi sedang tertidur atau terkejut kaku.”
“Saya melihat apa yang saya yakini hampir
semua uskup dari dunia, tetapi hanya ada sejumlah kecil saja yang sehat
sempurna…”
“Lalu
saya melihat bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Protestan secara
bertahap mendapatkan kemenangan, dan agama Katolik jatuh kedalam kemerosotan
moral secara lengkap.”
“Pada hari-hari itu, Iman akan jatuh sedemikian rendahnya,
dan Iman hanya dipertahankan pada beberapa tempat saja, dalam beberapa pondok
dan pada beberapa keluarga yang telah dilindungi oleh Allah dari berbagai
bencana dan perang ... "
"Saya melihat bahwa banyak imam membiarkan diri mereka
dikuasai oleh ide-ide yang berbahaya bagi Gereja. Mereka membangun Gereja yang
besar, aneh, dan megah. Semua orang harus dilibatkan di dalamnya agar bersatu
dan memiliki hak yang sama: Evangelis, sekte-sekte Katolik dalam segala
bentuknya. Begitulah bentuk dari Gereja yang baru itu... "
"Saya melihat bahwa ketika Kedatangan Kedua dari Kristus
semakin dekat, ada seorang imam yang buruk akan melakukan banyak hal yang
merugikan Gereja. Ketika saat pemerintahan antikris itu sudah dekat, sebuah
agama palsu akan muncul yang akan bertentangan dengan keesaan Allah dan
Gereja-Nya. Hal ini akan menyebabkan perpecahan terbesar di dunia yang pernah
dikenal. Semakin dekat dengan akhir zaman, semakin luas kegelapan setan
menyebar di bumi, semakin banyak pula anak-anak yang menjadi rusak moralnya,
dan jumlah orang-orang yang benar akan semakin berkurang... "
“Saya mendengar bahwa Lucifer (jika saya tidak salah)
akan dibebaskan lagi selama 50 atau 60 tahun sebelum tahun 2000.”
RAMALAN DARI BEBERAPA PAUS
Paus Leo XIII
Pada 25 September 1886, paus Leo XIII memperoleh sebuah karunia penglihatan atas pasukan dari
neraka serta usaha mereka untuk menghancurkan Gereja Katolik. Penglihatan itu
sangat menakutkan dia hingga dia menjadi tidak sadarkan diri. Sebagai jawaban
atas penglihatan ini lalu dia menyusun sebuah doa kepada St.Michael Malaikat
Agung, dan dia memerintahkan agar doa ini didaraskan setiap hari seusai Misa
Kudus. Sebagian dari doa itu disampaikan disini, karena doa ini telah disalin
pada buku-buku doa yang mendatangkan indulgensi di dalam Gereja Katolik (Raccolta) pada 1930 : (patut
dicatat bahwa edisi berikutnya dari Raccolta telah menghilangkan bagian dari
doa paus Leo XIII ini)
"Musuh yang paling licik ini (setan) telah memenuhi
dan memabukkan Gereja, mempelai dari Anak Domba yang tak bernoda, dengan air empedu
dan kepahitan, dan telah meletakkan tangannya yang cemar kepada hartaNya yang
paling suci. Di tempat kudus itu sendiri, di mana telah didirikan Tahta dari
Petrus yang kudus dan Tahta Kebenaran bagi terang dunia, dan mereka (setan)
telah mengangkat takhta dari kekejian mereka, dengan rencana yang bengis agar ketika
Pastor telah dikalahkan, maka domba-dombanya akan tercerai berai."
Paus St. Pius X
“… ada alasan yang cukup untuk merasa takut akan
kesesatan besar itu dimana hal ini
merupakan rasa pendahuluan, dan mungkin merupakan permulaan dari segala
kejahatan yang telah dipersiapkan bagi hari-hari akhir.”
Paus Pius XII
Kita percaya bahwa saat ini merupakan tahap yang berbahaya
dari peristiwa-peristiwa yang dikatakan oleh Kristus dulu. Nampak bahwa
kegelapan akan segera turun ke dunia. Umat manusia berada dalam cengkeraman
krisis yang terbesar.
“Umat manusia harus mempersiapkan dirinya bagi
penderitaan-penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Komentar ini berasal dari
paus yang hidup selama PD I dan II, dimana dia menyampaikan kecemasannya atas
apa yang dilihatnya sedang mengancam umat manusia dalam waktu yang tidak
terlalu jauh di depan, dan dia mengatakan saat itu sebagai ‘yang paling
gelap sejak Air Bah dulu.’
“Saya khawatir dengan pesan Bunda Maria kepada Lucia dari
Fatima. Ketegaran Bunda Maria dalam menyampaikan bahaya-bahaya yang mengancam
Gereja adalah merupakan sebuah peringatan Ilahi terhadap tindakan bunuh diri
dengan cara mempengaruhi Iman, liturgi Gereja, teologi Gereja dan jiwa Gereja… Saya
mendengar di sekitar saya ada banyak sekali para pembaharu yang ingin melucuti
Kapel Kudus, menghembus mati kobaran api Iman sejati yang universal dari
Gereja, menolak ornamen-ornamen Gereja, dan memaksa Gereja untuk menyesali masa
lalunya.”
“Sebuah saat akan tiba ketika dunia yang beradab ini
menyangkal Allahnya, ketika Gereja merasa ragu seperti Petrus yang ragu. Gereja
akan dibujuk untuk mempercayai bahwa manusia telah menjadi Allah. Di
gereja-gereja kita, umat Kristiani akan mencari-cari, dengan sia-sia, adanya
lampu berwarna merah, dimana Allah menantikan mereka. Seperti Maria Magdalena,
yang menangis di hadapan makam Yesus yang kosong, dan bertanya: Dimanakah
mereka mengambil dan menaruhNya?”
Lampu merah yang menyala di gereja-gereja Katolik
menunjukkan bahwa Allah sungguh hadir di hadapan mereka di dalam Ekaristi.
Disini paus Pius XII bernubuat bahwa Sakramen Yang Maha Kudus tidak akan bisa
lagi ditemukan di gereja-gereja ‘Katolik’, sebuah realita yang akan terjadi
ketika nantinya PF membuat Misa menjadi tidak sah melalui Kekejian Yang
Membinasakan.
NUBUAT DARI ORANG-ORANG TERTENTU
* Melanie Calvat adalah salah
satu visiuner di La Salette. Berikut ini adalah ringkasan dari buku “The Secret
of Melanie and the Actual Crisis” oleh Abbot Combe, 1906
Gereja akan dikalahkan. Mula-mula kita tidak bisa tahu mana
paus yang benar. Kemudian, Kurban Misa Kudus akan tidak lagi dipersembahkan di
gereja-gereja dan di rumah-rumah. Saat itulah tidak lagi ada kegiatan beribadah.
Tetapi aku melihat bahwa Kurban Kudus itu tidaklah benar-benar berhenti
dilaksanakan, karena ia akan diadakan di gudang-gudang, di ceruk-ceruk, di
gua-gua, dan di bawah tanah.
* Cardinal Manning adalah seorang
pejabat tinggi di gereja Anglikan, dan dia menjadi terkenal ketika dia menjadi
Katolik pada abad ke 19. Dia adalah pendukung kuat dari infalibilitas paus. Dia
juga adalah sahabat dekat paus Leo XIII.
Kemurtadan di kota Roma dari wakil Kristus serta kehancuran
kota itu oleh antikris mungkin dianggap sebagai hal yang baru bagi banyak umat
Katolik, maka saya pikir adalah baik jika saya mengutip text dari para teolog
yang ternama. Yang pertama adalah tulisan Malvenda, yang berbicata tentang
masalah ini, dimana dia mengatakan bahwa seperti pendapat dari Ribera, Gaspar
Melus, Biegas, Suarrez, Bellarmine dan Bosius, bahwa Roma akan menjadi murtad
dan menjauh dari Iman, mengusir wakil Kristus, dan kembali kepada berhala kuno…
Kemudian Gereja akan tercerai berai, terdesak ke belantara, dan untuk sementara
waktu ia akan menjadi seperti Gereja awali dulu, tak terlihat, tersembunyi di
dalam katakombe-katakombe, di dalam sarang-sarang, gunung-gunung, di
tempat-tempat pengintaian; untuk beberapa saat gereja (nampaknya) telah
dimusnahkan dari muka bumi. Begitulah kesaksian umum dari para Bapa Gereja.” - Henry
Edward Cardinal Manning, The Present Crisis of the Holy See, 1861, London:
Burns and Lambert, pp. 88-90)
* Yves DuPont, pengarang buku “Catholic
Prophecy” dan berbagai karya nubuatan
lainnya. Pada tahun 1970 dia menulis:
"Beberapa nubuat tampaknya membenarkan kesimpulan bahwa
Gereja Katolik yang benar akan hilang sepenuhnya untuk sementara waktu sebagai sebuah
organisasi; tetapi meskipun tidak terorganisir, ia akan tetap bertahan pada
beberapa orang klerus yang setia dan umat awam, yang akan pergi bersembunyi di bawah
tanah."
KESIMPULAN
Kutipan-kutipan diatas hanyalah beberapa saja dari
sekian banyak nubuatan tentang datangnya kemurtadan besar itu, sebuah kejatuhan
yang masiv dari Gereja Katolik. Dan kita tahu saat ini bahwa peristiwa itu
bukan saja mungkin, tetapi sudah tak terelakkan lagi.
Bagi mereka yang berkata bahwa Gereja Katolik adalah
Gereja Katolik Roma, dan bahwa katolisitas adalah tak terpisahkan dari Roma,
maka saya mengajak mereka untuk membaca tulisan Paus Pius XII pada tahun 1949:
“Jika sampai hari itu tiba, kami katakan bahwa ini adalah
sebuah hipotesa, ketika realitas fisik dari Roma menjadi runtuh; jika sampai
Basilika Vatikan, yang menjadi simbol dari Gereja Katolik yang satu, tak
terkalahkan dan jaya, mengubur dibawahnya puing-puing harta yang bersejarah
serta makam-makam kudus yang diabadikannya, namun meski begitu, oleh kenyataan
itu, Gereja tidak akan bisa digulingkan atau dilemahkan; janji Kristus kepada
Petrus akan selalu benar, kepausan akan tetap tak berubah, termasuk Gereja yang
satu dan tak bisa dihancurkan, yang didasarkan kepada Petrus yang hidup saat
itu.”
Begitulah,
Roma yang abadi dalam arti Kristiani dan supernatural, adalah lebih unggul
daripada Roma sejarah. Kebenaran-kebenarannya yang supernatural dan kekal
adalah lebih unggul dan tidak tergantung kepada Kota dalam arti sejarah.
Seperti yang dinubuatkan, mereka yang memiliki Iman
Katolik di saat-saat itu (sekarang ini) akan terdesak untuk berlari ke bawah
tanah, tanpa diketahui, dan masih dihinakan oleh dunia ini, tetapi mereka
melaksanakan dan mempertahankan Tradisi katolisitas yang murni – mereka itulah
Sisa Gereja. Pada zaman Gereja awali, mereka harus berlari ke dalam
katakombe-katakombe, sementara saat ini kita memiliki katakombe-katakombe maya,
yaitu tempat-tempat yang aman yang dirancang oleh Allah sendiri. Sisa Gereja
akan tetap berada di tempat-tempat ini hingga saatnya Allah, dalam
kerahimanNya, sekali lagi membuat GerejaNya bangkit, dari kubur, melalui
pengantaraan Hati Maria Yang Tak Bernoda. Hal inipun telah dinubuatkan:
Our Lady of
Good Success
“Ketika aku, dengan cara yang menakjubkan, akan menggulingkan
setan yang congkak dan terkutuk itu, menginjaknya dibawah kakiku, dan
mengikatnya di dalam lembah neraka. Begitulah akhirnya Gereja dan Negara akan
terbebas dari tirani kejam itu…. Dan kemudian dalam keadaan sukacita dan menang,
seperti anak kecil yang lembut, Gereja akan lahir kembali… “
Our Lady of
La Salette
“Akhirnya air dan api akan membersihkan bumi dan hasil karya
kesombongan manusia akan dihancurkan dan semuanya akan diperbaharui. Dan semua
orang akan melayani Allah dan memuliakan Dia.”
“Raja-raja baru (Sisa Gereja, umat yang tetap setia) akan
berada di sebelah kanan dari Gereja yang akan tumbuh semakin kuat, dan yang
akan bersikap rendah hati, saleh, sederhana, bersemangat, dan menjadi para
pengikut kebajikan.”.
“Dimana-mana Injil akan diwartakan dan orang-orang
akan mengalami kemajuan pesat di dalam Iman. Akan terdapat persatuan diantara
para pekerja Yesus Kristus, dan orang-orang akan hidup di dalam rasa takut akan
Allah.”
“Yesus Kristus akan dilayani, disembah dan
dimuliakan. Dimana-mana rasa kasih kepada sesama akan berkembang.”
Our Lady of Fatima
“Pada akhirnya, Hatiku Yang Tak Bernoda akan menang.”
Note:
1. A Prelate is an
ecclesiastic “having jurisdiction by right of his office. The principle prelates
are the bishops…” (Catholic Dictionary – Attwater). Thus a prelate also
includes the pope, who by definition is “the Bishop of Rome.”
No comments:
Post a Comment