Volume
2 : Misteri Kerahiman Allah
Bab 5
Penghiburan
jiwa-jiwa
Perawan
Terberkati
Pewahyuan
dari St.Bridget
Pastor
Jerome Carvalho
Renier
of Citeaux Terberkati.
Jiwa-jiwa didalam Api Penyucian juga menerima penghiburan
yang besar dari Perawan Terberkati. Bukankah dia adalah sebagai Penghiburan
dari orang yang berduka cita ? dan dukacita manakah yang bisa dibandingkan
dengan jiwa-jiwa yang malang itu ? Bukankah Maria adalah Bunda Kerahiman ? dan
bukankah terhadap jiwa-jiwa suci yang menderita itulah Maria akan
memperlihatkan segala kemurahan hatinya ? Karena itu tidaklah heran bahwa
didalam buku ‘Revelations of St.Bridget’ maka
Ratu Surga itu memberi nama julukan bagi dirinya sendiri sebagai ‘Bunda dari Jiwa di Api Penyucian’.
Maria berkata kepada orang kudus itu :”Aku adalah Bunda dari semua jiwa-jiwa
yang berada didalam tempat penebusan dosa. Doa-doaku telah meringankan
pemurnian-pemurnian yang diberikan pada mereka karena segala kesalahan mereka”.
Pada tanggal 25 Oktober 1604, di College of the Society of Jesus di Coimbra, Pastor Jerome Carvalho
meninggal dalam keadaan suci pada usia 50 tahun. Hamba Allah yang sangat
sederhana dan terpuji ini merasakan sebuah penderitaan dari Api Penyucian.
Tidak terhitung lagi banyaknya perlukaan yang keras yang dia lakukan terhadap
dirinya sendiri setiap hari, dengan selalu mengingat akan penderitaan Yesus
Kristus setiap minggunya, maupun waktu selama 6 jam yang dia habiskan pada pagi
dan malam hari untuk merenungkan hal-hal yang suci, dan semua ini masih belum
cukup menurut dia, untuk membentengi dirinya dari pemurnian yang dia bayangkan
telah menunggunya setelah kematiannya. Namun pada suatu hari, Sang Ratu Surga,
kepada siapa dia berdevosi secara tekun, telah turun dan menghibur hambanya itu
dengan meyakinkan Jerome bahwa dia adalah sebagai Bunda Kerahiman bagi
anak-anaknya yang terkasih didalam Api Penyucian dan di dunia. Dengan berusaha
untuk menyebarkan doktrin yang menghibur ini, orang kudus itu mengatakan
tentang Maria :”Dia mengatakan sendiri hal ini kepadaku”.
Diceritakan pula bahwa seorang hamba yang agung dari
Maria, yang bernama Renier Terberkati dari Citeaux, merasa gemetaran jika
mengingat akan dosa-dosanya serta Penghakiman yang amat mengerikan dari Tuhan
setelah kematian. Didalam rasa takutnya itu, dengan menyerahkan dirinya kepada
Pelindungnya yang agung, Maria, yang telah menyebut dirinya sebagai Bunda
Kerahiman, maka dia dibawa didalam roh dan menyaksikan Bunda Allah yang memohon
kepada Puteranya bagi dia. “Puteraku”, demikian Bunda Maria berkata, “berikanlah
kemurahan hatiMu kepadanya didalam Api Penyucian, karena dia telah bertobat
dengan sungguh hati atas segala dosa-dosanya”. “IbuKu”, jawab Yesus, “Aku
menaruh hukuman atas dirinya di tanganmu”, dimana hal ini berarti : biarlah
terjadi atas anakmu itu sesuai dengan keinginanmu. Renier Terberkati menyadari
dengan kebahagiaan yang tak bisa diceritakan dengan kataa-kata, bahwa Maria
telah mendapatkan pembebasannya dari Api Penyucian.
No comments:
Post a Comment