Volume
2 : Misteri Kerahiman Allah
Bab 6
Penghiburan didalam
Api Penyucian
Perawan Maria
Terberkati
Hak istimewa pada hari
Sabtu
Paula Venerabilis dari
St.Teresa
St.Peter Damianus dan Marozi almarhum.
Pada hari-hari tertentu Sang Ratu Surga mencurahkan kemurahan hatinya
didalam Api Penyucian. Hari-hari yang istimewa ini adalah semua hari Sabtu,
hari-hari pesta dari Perawan Terberkati, dimana semua hari-hari ini merupakan
hari pesta sukacita didalam Api Penyucian. Kita bisa melihat didalam pewahyuan-pewahyuan
yang diterima oleh para kudus, bahwa hari Sabtu, hari yang secara istimewa
dipersembahkan bagi Perawan Terberkati, maka Bunda Kerahiman yang amat manis
itu berkenan turun kedalam lembah-lembah dari Api Penyucian, untuk mengunjungi
dan menghibur hamba-hambanya yang setia. Lalu menurut kepercayaan dari umat
beriman, Maria memebebaskan jiwa-jiwa yang telah mengenakana skapulir suci, dan
menikmati hak istimewa hari Sabbath ini dan setelah itu memberikan keringanan
dan penghiburan kepada jiwa-jiwa lain yang berdevosi kepadanya. Seorang saksi
dari kebenaran ini adalah Sr.Paula Venerabilis dari St.Teresa, seorang religius
Dominikan dari biara St.Catherine di Naples.
Pada suatu hari Sabtu, dalam keadaan ekstase, Paula dibawa didalam rohnya
menuju Api Penyucian. Sr.Paula merasa sangat terkejut mendapati tempat itu
berubah menjadi sebuah Surga kebahagiaan, diterangi dengan cahaya yang besar,
bukannya kegelapan seperti pada waktu-waktu lainnya. Sementara dia merasa
takjub dan bingung terhadap penyebab dari adanya perubahan di Api Penyucian
ini, dia merasakan kehadiran Sang Ratu Surga yang dikelilingi oleh banyak
sekali malaikat. Kepada para malaikat itu Maria memerintahkan untuk membebaskan
jiwa-jiwa yang telah menghormati dia dengan cara yang istimewa dan menuntun
mereka ke Surga.
Jika kejadian ini terjadi pada hari Sabtu yang biasa saja, maka kita bisa
membayangkan dengan tidak ragu lagi bahwa peristiwa-peristiwa yang sama akan
terjadi pada hari-hari pesta yang dipersembahkan bagi Bunda Allah itu. Diantara
hari-hari perayaannya, yaitu Kenaikannya ke Surga, nampaknya merupakan hari
yang paling besar bagi pembebasan jiwa-jiwa di Api Penyucian. St.Peter Damianus
menceritakan bahwa setiap tahun, pada hari pesta ‘Maria dianagkat ke Surga’,
maka Sang Perawan Terberkati membebaskan hingga beberapa ribu jiwa dari Api Penyucian.
Laporan berikut ini adalah merupakan penglihatan yang ajaib mengenai
masalah ini. “Sudah menjadi kebiasaan yang baik”, kata St.Peter Damianus, “yang
ada diantara orang-orang Roma untuk pergi ke Gereja-gereja dengan membawa lilin
di tangan, semalaman menjelang pesta ‘Maria diangkat ke Surga’. Terjadilah
bahwa ada seorang yang terkenal, berlutut dan berdoa di basilika dari the
Ara-Coeli di Capitol, melihat dihadapannya, ada seorang wanita lain yang
bersujud dan berdoa, yang tidak lain adalah ibu permandiannya sendiri yang
telah meninggal dunia beberapa bulan sebelumnya. Terkejut sekali dia, dan
hampir-hampir dia tidak mempercayai pandangan matanya itu. Dia ingin mengetahui
misteri apa itu. lalu dia menempatkan dirinya didekat pintu keluar Gereja itu.
Segera setelah dia melihat wanita itu akan pergi, dia segera memegang tangannya
dan menariknya masuk kedalam Gereja. Dia berkata :”Bukankah anda adalah ibu
permandianku ? yang telah memegangi aku dihadapan bejana pembaptisan ?”. “Ya”,
jawab wanita itu, ‘akulah itu”. “Bagaimana bisa aku mendapati anda berada
diantara orang-orang yang hidup, karena anda telah meninggal lebih dari setahun
yang lalu ?”. “Hingga saat ini diriku tercebur didalam api yang amat mengerikan
karena banyaknya dosa-dosa kesia-siaan yang kulakukan pada masa mudaku. Namun
didalam kemeriahan yang amat besar ini, dimana Sang Ratu Surga telah turun
ditengah-tengah nyala api dari Api Penyucian dan membebaskan aku, bersama-sama
dengan sejumlah besar jiwa-jiwa lainnya, hingga kami bisa memasuki Surga pada
hari pesta Kenaikannya ke Surga. Dia melaksanakan karya kemurahan hatinya yang
amat besar ini setiap tahun. Dan dalam kesempatan ini saja, jumlah jiwa-jiwa
yang dia bebaskan sama dengan jumlah penduduk kota Roma”.
Demi melihat bahwa anak permandiannya itu tetap terdiam dan nampak ragu
akan pencerahan yang diterimanya itu, jiwa dari Api Penyucian itu menambahkan
:”Sebagai bukti dari kebenaran perkataanku, ketahuilah bahwa kamu akan mati setahun
lagi, pada hari pesta Maria diangkat ke Surga. Jika kamu bisa hidup melewati
saat itu, maka percayalah bahwa ini hanyalah ilusi saja”.
St.Peter Damianus menyimpulkan kejadian ini dengan menceritakan bahwa gadis
muda itu melewati masa setahun itu dengan berbagai perbuatan baik, untuk
mempersiapkan dirinya hadir dihadapan Allah. Setahun kemudian, pada hari
sebelum pesta Kenaikan Maria ke Surga, dia jatuh sakit, dan kemudian meninggal
pada hari pesta yang besar itu, persis seperti yang telah dinubuatkan kepadanya.
Pesta Maria diangkat ke Surga adalah merupakan hari yang paling besar dari
kemurahan hati Maria kepada jiwa-jiwa yang malang di Api Penyucian. Maria
senang sekali jika bisa membawa anak-anaknya kepada kemuliaan Surga pada saat
hari pesta itu, dimana dia sendiri pertama kali memasuki gerbang-gerbang yang
terberkati itu. Kepercayaan yang suci ini, demikian Pastor Louvet menambahkan,
bisa ditemukan pada banyak peristiwa pewahyuan pribadi. Dengan alasan inilah
maka di Roma, di Gereja St. Maria, di Montario, dijadikan sebagai merupakan
pusat dari konfraternitas agung bagi permohonan bagi orang-orang yang
meninggal, yang dipersembahkan dibawah julukan ‘the Assumption’.
No comments:
Post a Comment