sebuah ORGANISASI
KATOLIK MEnyampaikan
surat terbuka kepada POPE FRANCIS
NEWS: US NEWS
by Church Militant •
ChurchMilitant.com • February 27, 2019
Lembaga Lepanto: Diperlukan
'Tindakan yang
keras,' dan
'ketetapan
yang jelas' untuk memperbaiki krisis pelecehan sex saat ini
KTT Vatikan baru-baru ini tentang pelecehan sex telah memicu
frustrasi dan kemarahan di antara umat beriman Katolik di seluruh dunia. Selama
tiga hari, para uskup dan kardinal bertemu di Vatikan untuk membahas masalah
pelecehan sex para klerus terhadap anak-anak di bawah umur. Namun, akar penyebab dari pelecehan itu,
homoseksualitas di jajaran klerus, adalah topik yang tidak dibahas sama sekali.
Menyuarakan rasa frustrasi umat Katolik yang setia, The
Lepanto Institute menerbitkan surat terbuka kepada Paus Francis yang
menguraikan rencana untuk memurnikan Gereja. Surat itu, yang ditujukan kepada
Bapa Suci, mengatakan:
Jika Anda ingin membangun kembali iman, kepercayaan, dan kasih
dari umat awam, Anda harus mengambil tindakan keras untuk membasmi masalah ini.
Kami menginginkan ketetapan yang jelas dan tidak ambigu, yang memberlakukan
hukuman keras ... termasuk pengucilan dan pemecatan... untuk setiap klerus,
baik itu diaken, pastor, uskup, uskup agung atau pun kardinal, yang melakukan
pelecehan sex terhadap orang lain tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau
keadaan, atau siapa saja yang ditemukan bersalah karena terlibat dalam perilaku
seksual yang tidak wajar.
Surat itu kemudian menyerukan kepada Paus Francis untuk menyingkirkan
semua klerus - termasuk para kardinal seperti Cdl. Blase Cupich, Cdl. Kevin
Farrell dan Cdl. Joseph Tobin - yang terbukti secara terang-terangan "mempraktikkan
atau mempromosikan homoseksualitas ... dari posisi jabatan mereka."
Michael Hichborn, presiden The Lepanto Institute,
mengatakan kepada Church
Militant bahwa kaum awam telah sangat "muak"
atas semua ini dan akhirnya sesuatu perlu dikatakan oleh mereka.
"Pertemuan puncak tentang pelecehan anak-anak ini bukan hanya
tidak melakukan apa-apa guna melindungi anak-anak, tetapi juga memperlihatkan dengan
jelas tindakan penyalahgunaan atas kepercayaan kami kepada para klerus," demikian
kata Hichborn. "Paus Francis justru telah menunjuk beberapa pelaku utama
pelecehan sex untuk memimpin dan menjalankan KTT ini, yang pada gilirannya mereka
melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk menyangkal adanya hubungan antara
pelecehan dan homoseksualitas."
Hichborn mengatakan bahwa dia berharap surat terbuka ini akan
menumbuhkan front persatuan guna melawan jaringan homoseksual di dalam Gereja.
KTT tentang pelecehan
anak-anak ini bukan hanya tidak melakukan apa-apa guna melindungi anak-anak,
tetapi juga memperlihatkan dengan jelas tindakan penyalahgunaan atas
kepercayaan kami kepada para klerus.
"Kami tidak berharap bahwa Paus Francis akan
mempertimbangkan permintaan kami ini. Harapan kami adalah untuk menyatukan umat
Katolik yang peduli, dengan menyampaikan harapan kami dan tindakan kami jika
harapan itu tidak terpenuhi," kata Hichborn.
Dia menambahkan:
Surat ini lebih merupakan pernyataan daripada permintaan.
Bersatu di dalam doa, khususnya Rosario, kami umat Katolik yang setia akan dan
harus berdoa setiap hari bagi paus ini dan kader-kader uskupnya yang telah melindungi
para klerus dan para pelaku kekerasan homoseksual. Tetapi ini tidak berarti bahwa
kita harus mendanai mereka. Hukum Kanon memang mengharuskan umat Katolik untuk
memberikan sumbangan perpuluhan, tetapi tidak ada pernyataan khusus tentang
bagaimana perpuluhan ini dibuat. Jadi, jika Paus Francis tidak bersedia membersihkan
rumah, kita bisa menemukan cara untuk menyediakan dana bagi Bunda Gereja dimana
dana ini tidak akan melewati pundi-pundi para pendukung perbuatan bejat ini.
Sementara itu, kami akan mempersembahkan penderitaan dan doa kami kepada Bunda
Suci, memohon agar Hatinya Yang Tak Bernoda akhirnya menang atas kebusukan di dalam
Gereja saat ini.
Teks lengkap surat ini ada di bawah.
Untuk menambahkan nama Anda ke dalam surat ini, silakan
lanjut ke posting asli dari Lepanto
Institute:
Pope Francis yang terkasih,
Jika berbicara itu murah, maka pertemuan puncak tentang
pelecehan seksual ini bahkan bernilai lebih murahan lagi. Setelah tiga hari banyak
berbicara, juru bicara resmi KTT berusaha
keras untuk mengklaim bahwa homoseksualitas tidak menjadi masalah, sambil mereka
dengan sengaja menghindari pertanyaan dari para wartawan.
Kardinal Cupich mengatakan sehari sebelum KTT dimulai bahwa
sementara sebagian besar masalahnya adalah akibat dari "pelecehan seks
pada sesama pria," maka "homoseksualitas itu sendiri bukanlah
penyebabnya." Dia mengatakan bahwa hal itu dapat dijelaskan sebagai
masalah "adanya kesempatan dan juga pada masalah pelatihan (pendidikan) yang
buruk di pihak masyarakat."
Uskup Agung Scicluna mengatakan bahwa homoseksualitas dan
heteroseksualitas adalah "kondisi manusia yang sudah kita kenal, dan hal itu
memang ada, tetapi itu bukanlah sesuatu
yang benar-benar merupakan kecenderungan untuk berbuat dosa."
Dan Kardinal Tagle melanjutkan dengan kata-kata kasar dan ngawur
tentang ‘bau seperti domba,’ ‘menyentuh luka-luka para korban’ dan ‘mencari penyembuhan.’
Tetapi semua pembicaraan tentang pelecehan seksual terhadap
anak-anak ini TIDAK AKAN bermanfaat sedikitpun
juga untuk menyelesaikan masalah, terutama ketika Anda terus menyangkal apa
yang menjadi inti masalahnya. Masalahnya
adalah amoralitas seksual yang merajalela ... terutama homoseksualitas ... di
kalangan para klerus. Titik!
Yang Mulia, jika Anda ingin membangun kembali iman,
kepercayaan, dan kasih dari umat awam, Anda harus mengambil tindakan keras
untuk membasmi masalah. Kami menginginkan penetapan atau dekrit yang jelas dan
tidak ambigu yang memberlakukan hukuman yang keras... termasuk pengucilan dan pemecatan...
bagi setiap klerus, baik diaken, pastor, uskup, uskup agung atau kardinal, yang
melakukan pelecehan seksual terhadap orang lain tanpa memandang usia, jenis
kelamin atau keadaan, atau siapapun yang ditemukan bersalah karena terlibat
dalam perilaku seksual yang tidak wajar.
Kami ingin semua klerus, baik yang mempraktikkan atau
mempromosikan homoseksualitas disingkirkan dari posisi dan jabatan mereka. Kami
ingin semua uskup yang memungkinkan kaum homoseksual melampiaskan nafsu
bejatnya, baik awam maupun klerus, didisingkirkan dari posisi dan jabatan mereka.
Hal ini berarti harus menyingkirkan individu-individu seperti Kardinal Cupich,
Kardinal Kasper, Kardinal Schönborn, Kardinal Danneels, Kardinal Marx, Kardinal
Tagle, Kardinal Tobin, Kardinal Farrell, Kardinal Farlan, Kardinal Wuerl, Uskup
Agung Scicluna, Uskup McElroy, Bp. Gregory, Bp. Barat, Bp. Malone, Fr. Daniel
Horan, Fr. Thomas Reese dan Fr. James Martin. Dan itu baru permulaan saja. Orang-orang
ini telah terlalu lama melanggar ajaran Gereja tentang moralitas seksual, dan
tidak ada pembicaraan sama sekali yang bertujuan untuk memperbaiki masalah amoralitas
seksual di dalam Gereja sementara mereka tetap pongah dalam posisi dan jabatan mereka.
Jika Anda benar-benar ingin mencari kesembuhan bagi para korban dan bagi
Gereja, Anda dapat mulai dari sana. Tetapi jika Anda terus membicarakan masalah
ini sampai mati sambil berpangku tangan, maka yakinlah bahwa sementara kami
akan terus berdoa dan berkorban untuk Anda, kami tidak akan membayar Anda lagi dan
kami hanya akan menunggu Anda untuk mati agar Bunda Maria dan Tuhan kami dapat
menyelesaikan masalah ini melalui kesabaran dan doa kami.
Hormat kami
Umat yang setia
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com