Anda dapat membodohi semua orang
dalam beberapa waktu,
atau membodohi beberapa orang
sepanjang waktu,
tetapi Anda tidak dapat membodohi
semua orang sepanjang waktu.
ABRAHAM LINCOLN
PAUS DIKTATOR
Marcantonio
Colonna
PENGANTAR
Jika Anda
berbicara dengan umat Katolik di Buenos Aires, Argentina, mereka akan memberi tahu Anda tentang
perubahan ajaib yang telah terjadi atas diri Jorge Mario Bergoglio. Uskup Agung
mereka yang masam dan tidak pernah tersenyum, telah berubah dalam semalam
menjadi sosok Paus
Francis yang periang dan suka tersenyum, sebagai idola dari
orang-orang yang ia tuju sepenuhnya. Namun jika Anda berbicara dengan siapa pun yang bekerja di Vatikan,
mereka akan memberi tahu Anda tentang mukjizat secara terbalik. Ketika kamera
publisitas sedang tidak aktif, Paus Francis berubah menjadi sosok yang berbeda:
sombong, meremehkan orang, menghamburkan ucapan dan bahasa yang buruk dan terkenal karena
ledakan kemarahan yang diketahui oleh semua orang, mulai dari kardinal hingga sopir.
Seperti yang
dikatakan oleh Paus Francis sendiri pada malam pemilihannya, para kardinal
dalam Konklaf Maret 2013 tampaknya telah memutuskan untuk "pergi ke ujung
Bumi" untuk memilih Paus mereka, tetapi realitanya muncul sekarang
ternyata bahwa mereka tidak mengalami masalah untuk mengemasi barang dagangan
mereka. Pada awalnya, dia tampak menghirup udara segar, penolakannya terhadap hal-hal yang biasa menjadi
tanda-tanda bahwa dia adalah seseorang yang akan membawa reformasi radikal yang
berani ke dalam Gereja. Pada tahun kelima masa kepausannya, semakin jelas bahwa
reformasi itu tidak juga
dilaksanakan. Ternyata yang kita miliki adalah bukan sebuah revolusi
dengan gaya pribadi, tetapi revolusi yang tidak membahagiakan atas apa yang dianggap
oleh umat Katolik sebagai jabatan paling suci di Bumi. Umat Katolik
konservatif (ortodox) sangat khawatir dengan adanya berbagai perubahan dalam
pengajaran moral yang tampaknya diperkenalkan oleh Francis, sementara kaum
liberal (heterodox) juga tidak merasa puas karena perubahan-perubahan itu yang diekspresikan
secara samar-samar dan tidak berjalan cukup jauh. Namun, di atas semua
ketakutan semacam itu, ada beberapa kesalahan yang seharusnya menggerakkan
semua umat Katolik yang peduli, tentang integritas Gereja dan jabatan kepausan.
Setelah hampir lima tahun masa kepausannya, Francis menunjukkan bahwa dia
bukanlah penguasa yang demokratis dan liberal, seperti yang diduga dan
dipikirkan oleh para kardinal ketika mereka memilihnya pada tahun
2103, tetapi Francis adalah seorang paus tiran yang belum pernah ada yang seperti
itu selama berabad-abad sebelumnya.
Betapapun
mengejutkannya tuduhan itu, ini semua didukung oleh bukti yang tak
terbantahkan. Buku ini melacak segala reformasi yang gagal yang telah
memalsukan segala harapan
yang ditempatkan di pundak Francis, dan menjelaskan secara rinci ‘pemerintahan
ketakutan’ di Vatikan, yang telah diperkenalkan oleh Paus dari Argentina ini.
No comments:
Post a Comment