Mari Kita Bicara Tentang
Rosario
By Godwin Delali Adadzie BSc
“Jiwa yang menyerahkan dirinya kepadaku dengan rajin berdoa
rosario,
tak akan musnah.”
Banyak orang bertanya mengapa umat Katolik memegang manik-manik
yang disebut Rosario di tangan mereka dan apa inspirasi sebenarnya di balik manik-manik
rosario itu. Dalam buklet kecil ini saya akan mencoba memberikan jawaban cepat
atas beberapa pertanyaan dan keraguan yang sering diajukan banyak orang.
Godwin
Delali Adadzie
Apakah Rosario berasal dari paganisme?
Dalam menjawab pertanyaan ini, mari kita renungkan sedikit tentang sejarah Rosario.
Kata Rosario berasal dari bahasa Latin rosarium yang berarti “sebuah karangan bunga atau mahkota mawar.” Mawar menjadi salah satu bunga yang digunakan untuk melambangkan Santa Perawan Maria. Meskipun kebanyakan orang mengasosiasikan asal usul Rosario kepada St. Dominikus, pendiri ordo Dominikan, tetapi berabad-abad sebelumnya para rahib telah biasa membacakan 150 mazmur secara teratur.
Dalam perjalanan waktu, saudara-saudari umat awam, yang karena buta huruf dan karena itu mereka mendaraskan mazmur bersama dengan para biarawan. Mereka diminta untuk mendaraskan doa 'Pater noster' (Bapa Kami) 150 kali sesuai dengan jumlah Mazmur. Kemudian pada perjalanan berikutnya, berkembanglah kebiasaan mendaraskan satu 'Bapa Kami' setelah satu dekade doa 'Salam Maria'. Dan baru-baru ini (2002) Paus Yohanes Paulus II menambahkan lima lagi dekade untuk lima Misteri Cahaya. Jadi, Rosario modern terdiri dari 20 dekade 'Salam Maria' yang diucapkan pada manik-manik, setiap dekade didahului oleh doa 'Bapa Kami’ dan diikuti dengan 'Kemuliaan’. Selama pendarasan doa, pikiran kita merenungkan misteri-misteri utama kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus seperti yang ada di dalam Injil.
Maka, jawaban dari
pertanyaan di atas: Apakah Rosario berasal dari paganisme?
PASTI
TIDAK! Doa Rosario tidak berasal dari paganisme.
Apakah Rosario merupakan doa yang berulang-ulang?
Beberapa orang Kristen mengkritik berbagai bentuk doa Katolik yang diulang-ulang, seperti litani dan terutama Rosario. Mereka biasanya mengutip Mateus pasal 6 dan menyimpulkan bahwa Yesus mengutuk doa yang diulang-ulang. Ini, ironisnya, adalah pasal yang sama yang diajarkan Yesus Kristus tentang doa Bapa Kami.
Coba renungkan: Apakah Anda akan tersinggung jika kekasih Anda terus-menerus, setiap hari, mengulangi kata-kata, "Aku mencintaimu"?
Umat Katolik
di setiap saat dari hidup mereka juga suka mengulang kata-kata manis itu
untuk cinta pertama mereka, Yesus dan Maria, setiap kali mereka mendaraskan doa Malaikat Tuhan "Salam Maria" dan Doa Bapa Kami yang membentuk keseluruhan doa Rosario.
Mari kita memeriksa tuduhan salah ini dengan menggunakan Kitab Suci.
Mat 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Dalam bahasa Yunani yang alkitabiah dan dari Perjanjian Baru, frasa yang diterjemahkan sebagai “jangan menimbun kata-kata kosong” adalah me¯ battologe¯se¯te, ini berarti “ocehan” dan bukan "mengulang-ulang."
Perhatikan
bahwa Yesus Kristus di sini berfokus pada orang-orang bukan Yahudi yang
berdoa kepada dewa-dewa palsu dan menggunakan banyak ocehan. Ocehan macam apa yang dilakukan praktek orang berhala? Perhatian sekilas tentang pertemuan Elia dengan nabi-nabi berhala memberikan gambaran yang lebih jelas.
“Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga." Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.” (1Raj 18:26-29)
Setelah nabi-nabi berhala itu menyerah, Elia maju ke depan dan memanggil Allah Israel, dan segera doanya terkabul. Di sini peranan Yesus menjadi lebih jelas. Orang-orang berhala “menimbun kalimat-kalimat kosong” dan hal itu disampaikan kepada dewa-dewa mereka yang telah mati, tidak seperti Elia dan orang Kristen yang melayani Tuhan yang Hidup.
Sebuah bukti kuat yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus tidak mengutuk doa yang berulang-ulang adalah ketika Dia sendiri berdoa hingga tiga kali di taman Getsemani dengan “mengucapkan kata-kata yang sama.”
Jadi, dengan meninggalkan
para murid-Nya lagi, Dia pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya,
Dan mengucapkan kata-kata yang sama pula. (Matius 26:44 RSV)
Menariknya,
Mazmur memiliki banyak pengulangan doa ini tanpa bertentangan dengan
keselarasan dengan Firman Tuhan. Contoh yang baik adalah Mazmur 136 dengan ungkapan: "sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya" berulang-ulang lebih dari apa pun dalam doa Katolik.
Mazmur 136:1-26:
(1) Mzm 136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(2) Mzm 136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(3) Mzm 136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(4) Mzm 136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan
keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(5) Mzm 136:5 Kepada Dia yang menjadikan langit dengan kebijaksanaan!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(6) Mzm 136:6 Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(7) Mzm 136:7 Kepada Dia yang menjadikan benda-benda penerang yang
besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(8) Mzm 136:8 Matahari untuk menguasai siang; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(9) Mzm 136:9 Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(10) Mzm 136:10 Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(11) Mzm 136:11 Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(12) Mzm 136:12 Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang
teracung! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(13) Mzm 136:13 Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua
belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(14) Mzm 136:14 Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(15) Mzm 136:15 Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut
Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(16) Mzm 136:16 Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(17) Mzm 136:17 Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja yang besar;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(18) Mzm 136:18 Dan membunuh raja-raja yang mulia; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(19) Mzm 136:19 Sihon, raja orang Amori; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(20) Mzm 136:20 Dan Og, raja negeri Basan; bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(21) Mzm 136:21 Dan memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(22) Mzm 136:22 Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
(23) Mzm 136:23 Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(24) Mzm 136:24 Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(25) Mzm 136:25 Dia yang memberikan roti kepada segala makhluk;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(26) Mzm 136:26 Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Bahkan para
malaikat di hadirat Tuhan mengulangi selamanya, "Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang." (Wahyu 4:8) Dan hal ini amat menyenangkan Tuhan bukan?
Apakah Rosario hanya memuji Maria, dan bukan Yesus?
Rosario lebih berbicara tentang kehidupan Yesus Kristus daripada kehidupan Maria. Dengan kata lain, rosario adalah Kristosentris (berpusat kepada Kristus). Rosario juga membawa orang kepada Yesus melalui Maria.
Rosario menggunakan 3 bentuk utama dari ekspresi doa Kristen, yaitu vokal serta meditasi dan bentuk kontemplatif.
Dalam bentuk doa vokal dan meditasi, Rosario menggunakan pengakuan iman (Kredo) para Rasul, Doa Bapa Kami (Pater Noster), Salam Maria (Ave Maria) dan Kemuliaan (Gloria).
Kredo atau Pengakuan Iman para Rasul terdiri dari semua kepercayaan utama dari Iman Kristiani seperti yang diajarkan oleh para Rasul Yesus Kristus. Ini pertama kali digunakan di abad kedua dan bentuk Kredo saat ini disusun sekitar abad kelima.
Doa Bapa Kami diajarkan
oleh Yesus Kristus sendiri. Ada dua versi yang diberikan dalam Injil. Versi
yang lebih pendek dalam Lukas 11:2-4, dan yang lebih panjang, versi yang
digunakan dalam berdoa Rosario, dari Matius 6:9-13.
Apakah Doa Salam Maria bersifat Alkitabiah?
"Salam Maria" adalah kata iluminatif yang pernah diucapkan kepada manusia dan melalui itu Sang Terang (Yesus Kristus) datang ke tengah-tengah manusia untuk mengalahkan kegelapan.
Marilah kita memeriksa doa Salam Maria.
Salam Maria, penuh Rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah Buah rahimmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.
Bagian
1: Salam Maria, penuh Rahmat, Tuhan sertamu.
Kalimat ini diturunkan dari salam malaikat Gabriel kepada Maria.
Dan dia datang kepadanya dan berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau!" (Lukas 1:28)
Kata Yunani
alkitabiah yang digunakan oleh malaikat kecharito¯mene¯
adalah benar
diterjemahkan
sebagai "penuh rahmat," itu adalah terjemahan bentuk pasiv yang
sempurna dari bahasa Yunani kata charitoo¯
yang berarti, “penuh rahmat.” Maria “penuh rahmat” karena
Tuhan bersatu dengan dia, “Tuhan besertamu” seperti yang dikatakan oleh malaikat.
Kita harus ingat
bahwa malaikat adalah utusan dari tuannya, dalam hal ini dia adalah seorang
malaikat Tuhan. Jadi, kita dapat menyimpulkan dengan pasti bahwa Tuhan Yang Maha Esa sendiri yang mengatakan kepada Maria bahwa dia (Maria) adalah "penuh rahmat" dan bahwa Dia (Tuhan) ada bersamanya. Betapa manisnya jika kita meniru Tuhan dengan mengucapkan "Salam Maria?" (Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, sebagai anak-anak terkasih. (Efesus 5:1)
Dalam bagian lain dari Perjanjian Baru, orang-orang tertentu dikatakan "penuh dengan Roh” dan juga “penuh kasih karunia dan kuasa” menurut Kisah Para Rasul 6:3 dan Kisah Para Rasul 6:8. Berapa banyak lagi rahmat yang Anda bayangkan berada dalam diri Wanita yang akan melahirkan Putra Allah yang Hidup?
Bulan tidak mengambil dari terangnya matahari, tetapi memantulkannya. Demikian juga, Maria tidak mengambil dari kemuliaan Putranya, Yesus, tetapi mencerminkan Dia. Tanpa matahari bulan tidak ada gunanya, demikian juga tanpa Kristus, Maria bukanlah apa-apa. Maria “penuh kasih karunia” karena Kristus adalah Sumber kasih karunia.
Bagian 2: Berbahagialah engkau di antara wanita, dan terberkatilah Buah rahimmu Yesus.
Kalimat ini
berasal dari seruan Elizabeth (yang penuh dengan Roh Kudus) kepada Maria. Dan
ketika Elisabet mendengar sapaan Maria, bayi yang dikandungnya melompat di
dalam rahimnya; dan Elizabeth dipenuhi dengan Roh Kudus dan dia berseru dengan
seruan nyaring,
"Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu!” (Lukas 1:41-42)
Sangat menarik
untuk dicatat bagaimana salam dari Maria: "penuh rahmat" berdampak
pada
Elizabeth. Sapaan Maria itu menggerakkan dia untuk menjadi “dipenuhi dengan Roh Kudus” dan untuk berseru dengan seruan nyaring, “Berbahagialah kamu (Maria) di antara para wanita, dan terberkatilah buah dari rahimmu (Yesus)!” Perlu juga dicatat bahwa itu bukanlah Elizabeth yang mengatakan hal-hal ini selain Allah Roh Kudus.
Bagian 3: Santa Maria - Ini berasal dari fakta bahwa Maria yang "penuh rahmat" maka dia adalah suci.
Renungkan hal ini:
Yohanes Pembaptis dikatakan sebagai “orang yang benar dan kudus.”
(Markus 6:20) Kitab Suci juga mengatakan bahwa Allah berbicara melalui “mulut orang kudus-Nya”, nabi-nabi dari zaman dahulu.” (Lukas 1:70 dan Kisah Para Rasul 3:21)
Surat Ibrani ditujukan kepada “saudara-saudara yang kudus, yang ikut berbagi dalam panggilan surgawi.” (Ibrani 3:1) Maka anak-anak orang beriman disebut "suci." (1 Korintus 7:14)
Misteri Kristus dikatakan “dinyatakan kepada rasul-rasul-Nya yang kudus dan para nabi.” (Efesus 3:5)
Jadi sangat jelas dari Kitab Suci bahwa semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin suci tentunya. Sebagai contoh:
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." (Kel 3:5)
Sebab TUHAN, Allahmu, berjalan dari tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan menyerahkan musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya jangan Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu berbalik dari padamu." (Ul 23:14)
Selanjutnya,
kehadiran Tuhan juga memberikan kesucian:
“Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” (1Kor 3:17)
Tabut
Perjanjian begitu suci hingga hanya beberapa orang saja yang bisa menyentuhnya:
Setelah Harun dan anak-anaknya selesai menudungi barang-barang kudus dan segala perkakas tempat kudus, pada waktu perkemahan akan berangkat, barulah orang Kehat boleh masuk ke dalam untuk mengangkat barang-barang itu; tetapi janganlah mereka kena kepada barang-barang kudus itu, nanti mereka mati. Jadi itulah barang-barang di Kemah Pertemuan yang harus diangkat bani Kehat. (Bil 4:15)
Dan ketika
mereka sampai di tempat pengirikan Nacon, Uza mengeluarkan tangan ke tabut
Allah dan memegangnya, karena lembu tersandung. Dan murka TUHAN menyala
terhadap Uza; dan Tuhan memukulnya di sana karena dia mengulurkan tangannya ke
bahtera; dan dia meninggal di sana di samping tabut Tuhan. (2 Samuel 6:6-7)
Jika benda
mati belaka bisa begitu "suci" karena kedekatannya dengan Tuhan;
bagaimana
lebih besar lagi kesucian Bunda Maria yang melahirkan Allah Anak?
Bagian 4: Bunda Allah
Ini sebagian berasal dari perkataan lebih lanjut dari Elizabeth (yang dipenuhi dengan Roh Kudus) kepada Maria dan bagian lain dari Kitab Suci: Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (Lukas 1:43)
Frasa Yunani alkitabiah yang digunakan he¯ me¯te¯r tou Kuriou mou berarti “ibu Tuhanku” yang menunjukkan pengetahuan Elisabet tentang Maria sebagai ibu dari Kuriou (Tuhan) sebagai bukti bahwa Tuhan segala tuhan (Yesus Kristus) adalah yang dikandung Maria dalam kandungannya. Baik juga untuk dicatat bahwa sebagai Wanita Yahudi, Elizabeth tidak boleh menyebut nama Tuhan (Yahweh) karena dilarang, maka, dia harus menyebut Tuhan dengan kata: Adonai.
Bukti lebih
lanjut bahwa Kristus benar-benar Tuhan (Putra) dan Perawan Terberkati
Maria adalah benar-benar Bunda Allah meliputi:
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Luk 1:35)
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yes 7:14)
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (Mat 1:18)
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. (Gal 4:4-5)
Bagian 5: Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada saat
kami mati. Amin.
Mungkin ini adalah bagian paling bermasalah dari doa “Salam Maria” yaitu berasal dari fakta bahwa Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus dan di sana ada hubungan yang hidup dengan setiap anggota.
Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus:
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. (1 Kor 12:12-13)
Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. (1 Korintus 12:27)
“Ada satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.” (Efesus 4:4-6)
Fakta ini,
bahwa Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus, menjadi lebih jelas ketika Saulus
dari Tarsus (St. Paulus) sedang menganiaya Gereja dan kemudian Yesus Kristus mengungkapkan
kepadanya, dalam perjalanannya ke Damaskus, bahwa Saulus sedang menganiaya Diri-Nya.
Kemudian saat Saulus
melakukan perjalanan dimana dia mendekati Damaskus, tiba-tiba ada sebuah cahaya
dari Surga turun atas dirinya. Dan dia jatuh ke tanah dan mendengar suara yang
berkata kepadanya, "Saulus, Saulus, mengapa kamu menganiaya Aku?" Dan
Saulus
bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Dan suara itu berkata, "Aku adalah Yesus, yang sedang kau aniaya" (Kisah Para Rasul 9:3-5)
Kitab Suci mengatakan bahwa Tuhan bukanlah Tuhannya orang mati, yang menunjukkan bahwa para Orang-orang Kudus adalah tidak mati tetapi mereka itu sungguh hidup.
'Aku adalah Allah Abraham, dan Allah Ishak, dan Allah Yakub'? Dia bukanlah Tuhan orang mati, tetapi Tuhan orang hidup. (Matius 22:32; lihat juga Markus 12:27 dan Lukas 20:38)
Kisah perubahan
wujud Yesus Kristus membuat kasus ini pasti bahwa orang-orang kudus adalah benar-benar
dan sungguh hidup bersama dengan Tuhan, sejak Musa (yang meninggal menurut Yosua
1:1) muncul bersama dengan Elia (yang tidak pernah mati tetapi “menaiki”
angin puyuh ke surga” (menurut 2 Raja-raja 2:11). Fakta ini tak terbantahkan! Dan dia berubah rupa di depan mereka, dan wajahnya bersinar seperti matahari, dan pakaiannya menjadi putih seperti cahaya. Dan lihatlah, tampak juga pada mereka, Musa dan Elia, dan berbicara dengan dia. (Matius 17:2-3 lihat juga Markus 9:2-4)
Dapatkah Orang-orang Kudus di surga mengantarai orang-orang kudus di bumi?
Nah, dalam Wahyu, ada indikasi yang jelas tentang ini, di mana doa orang-orang kudus dipersembahkan kepada Allah oleh para malaikat.
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. (Why 5:8)
Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. (Wahyu 8:3-4)
Kitab Suci menunjukkan doa-doa para Martir di surga (lih. Wahyu 6:9-11) dan pengaruhnya di bumi (lih. Wahyu 6:12-17). Seseorang dapat dengan tulus bertanya, “Mengapa kamu meminta kepada Maria agar berdoa bagimu ketika kamu bisa langsung berhubungan dengan Yesus?” Nah, ini karena Maria "penuh rahmat" memiliki pengaruh lebih besar pada Putranya, Tuhan kita Yesus Kristus (lih. Yoh 2:3-9), daripada siapa pun seperti dikatakan oleh Kitab Suci itu sendiri, yang menunjukkan bahwa doa orang benar “memiliki kekuatan yang besar dalam pengaruhnya.” (Yakobus 5:16 RSV) Ini seperti meminta seorang rekan Kristen untuk berdoa bagi Anda, dimana satu-satunya perbedaan di sini adalah Maria lebih dekat dengan Tuhan, meskipun kita semua adalah anggota Tubuh Kristus yang sama.
Meminta Maria
untuk “berdoa bagi kita” tidak menghilangkan satu-satunya pengantaraan dari
Yesus Kristus
(lih. 1 Timotius 2:1-5). Doa pengantaraan Maria kepada Yesus atas nama
kita hanya mungkin karena Kristus dan hubungan Maria dengan kita melalui Tubuh Mistik-Nya, Gereja.
Ada tertulis, “Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Keluaran 20:12, Imamat 19:3, Ulangan 5:16, Matius 15:4, Markus 7:10, Efesus 6:2), perintah ini digenapi dengan sempurna oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dia menghormati Bapa Surgawi-Nya dan ibu duniawi-Nya. Kita disuruh menjadi peniru Kristus. (lih. 1 Korintus 11:1, Efesus 5:1) Jika Tuhan kita menghormati Ibu-Nya, Bunda Maria dengan sempurna, lalu apa yang menghalangi kita untuk melakukan hal yang sama? Maria sendiri bernubuat dengan berkata:
“...sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,” (Lukas 1:48)
Mengapa? “Karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. (Lukas 1:49) Apakah Anda adalah bagian dari generasi yang menyebut Maria diberkati? Renungkan tentang hal ini.
Dalam doa Rosario
keinginan St. Paulus ini dipenuhi sepenuhnya:
“...Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Pada bentuk doa kontemplatif, doa Rosario menggunakan Misteri-misteri "teologis" yang diturunkan secara eksplisit atau implisit dari Kitab Suci:
Peristiwa Gembira (Senin & Sabtu)
Peristiwa Pertama: Maria
menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel (Luk.
1:26-38)
Peristiwa Kedua: Maria mengujungi
Elizabeth saudaranya
(Luk. 1:39-56)
Peristiwa Ketiga: Yesus dilahirkan (Luk. 2:1-21)
Peristiwa Keempat: Yesus dipersembahkan
di bait Allah (Luk. 2:22-38)
Peristiwa Kelima: Yesus diketemukan di bait Allah (Luk. 2:41-52)
Peristiwa Terang (Kamis)
Peristiwa Pertama: Yesus dibaptis di sungai Yordan.
(Mark 1:9-10)
Peristiwa Kedua: Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana. (John 2:1-11)
Peristiwa Ketiga: Yesus mewartakan
Kerajaan Allah. (Mark 1:14-15)
Peristiwa Keempat: Yesus
menampakkan kemuliaan-Nya. (Matthew 17:2)
Peristiwa Kelima: Yesus menetapkan Ekaristi. (Luke 22:19)
Peristiwa Sedih (Selasa & Jumat)
Peristiwa Pertama: Yesus berdoa kepada Bapa-Nya dalam sakratul maut. (Mat.
26:36-46)
Peristiwa Kedua: Yesus didera (Mat. 27:26)
Peristiwa Ketiga: Yesus dimahkotai
duri (Mat. 27:28-29)
Peristiwa Keempat: Yesus memanggul
salib-Nya ke Kalvari. (John 19:17)
Peristiwa Kelima: Yesus wafat
di salib. (Luk. 23:33-46)
Peristiwa Mulia (Rabu & Minggu)
Peristiwa Pertama: Yesus bangkit
dari mati. (Luk. 24:1-12)
Peristiwa Kedua: Yesus naik ke surga. (Luk. 24:50-51)
Peristiwa Ketiga: Roh Kudus turun atas para Rasul saat Pentekosta (Acts 2:1-4)
Peristiwa Keempat: Maria diangkat ke Surga (Why. 12:1, c.f. Kej. 3:15, Mzm
16:10, Ibr 11:5)
Peristiwa Kelima: Maria dimahkotai
di Surga. (Why. 12:1)
Rosario adalah bersifat murni Kristiani, alkitabiah dan efektif!
Jangan pernah takut mengasihi Bunda Maria terlalu besar. Kamu tidak akan
pernah bisa mengasihi Maria lebih besar daripada yang dilakukan Yesus, dan jika
ada yang tidak ingin memiliki Maria yang Tak Bernoda sebagai Ibunya, maka dia
tidak akan memiliki Kristus sebagai Saudaranya. ~ St. Maximilian Kolbe
www.gadel.info or via email info@gadel.info
-----------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Konsekrasi
Bukanlah Tongkat Sihir Ajaib
Dua
Belas Janji Hati Kudus Yesus Kepada St. Margaret Mary Alacoque
Gereja
Baru: Menerima Komuni Dengan
Lidah Dilarang, Tapi Punya Selir
Diizinkan