DARI VORTEX - DOAKANLAH KAMI, OH BUNDA ALLAH YANG KUDUS
Saatnya bagi Ibu untuk memperbaiki semuanya
January 1, 2018
Hari Raya Maria, Bunda Allah. Sebuah hari pesta yang luar biasa! Dan kita akan membutuhkan perlindungan Bunda Surgawi kita tahun ini. Ingatlah bahwa karena Santa Perawan Maria adalah Bunda Allah, maka pada saat Inkarnasi, Putra Ilahinya menjadi saudara kita, dimana hal itu juga membuat Bunda Maria sebagai Ibu kita juga. Begitulah gelar Bunda Terberkati kita ini. Hal ini tentu saja, semuanya telah ditegaskan kepada kita oleh firman Tuhan kita dari atas Salib di Kalvari ketika Dia berkata kepada St Yohanes yang mewakili kita semua, "Lihatlah, Ibumu," sebuah pernyataan bahwa mereka yang menerima ajaran sesat dari aliran lain, seperti orang-orang Katolik palsu yang mewartakan ‘program Alpha’ - dengan senang hati mereka menolak. Disini kami tidak ingin menyinggung siapapun, tidakkah anda tahu, bahwa hanya orang Katolik yang benar-benar percaya dan mengakui semua yang diajarkan Gereja.
Kembali pada semangat dari tulisan Vortex ini - Gereja pada tahun 2018 ini akan sangat membutuhkan Ibunya, Bunda Suci, lebih dari 2000 tahun sejarah Gereja. Krisis di Roma akan berubah menjadi kekacauan. Tuduhan buruk terhadap Iman oleh para uskup homoseksual akan mencapai titik puncaknya. Semakin kacaunya penerapan hukum kanon akan menjadi jelas, memunculkan keadaan krisis. Semuanya sudah berada di tempatnya masing-masing bagi peristiwa keruntuhan Iman yang hampir lengkap, nampak jelas dan total, dimana seluruh situasi ini telah berusaha diendapkan oleh para uskup yang berbahaya, dengan dibantu oleh para uskup yang lemah iman, pengecut, feminim, dan bertindak sebagai uskup-uskup karir yang mencari jabatan dan kekuasaan.
Kita akan melihat penyusutan Gereja yang paling nyata dan paling dalam, dari seluruh ingatan manusia, dimana ada ratusan bahkan ribuan paroki dijual, ditutup ataupun digabung - sementara para uskup dan staf mereka yang suka berkhayal, mengembara dengan khayalannya masing-masing tentang kemuliaan evangelisasi baru mereka yang terkait dengan ‘menyambut’ program yang sepenuhnya bergantung kepada ajaran sesat sebagai fondasinya. Dapatkah anda bercerita tentang program Alpha? Segala sesuatu tidak pernah berhenti, terutama bila ada kekuatan yang bermain – yang tidak terlihat - yang bekerja tanpa kenal lelah untuk mengatur semua ini dan membawanya kepada tujuan yang diinginkan. Marilah kita memperjelas di sini tentang apa yang sedang kita bicarakan: "Kekuatan" yang sedang bermain disini bukanlah berbagai filosofi dan ideologi dan sebagainya, yang mengambang di udara. Mereka adalah orang-orang, individu, orang-orang tertentu, yang bersekutu dengan orang-orang atau kelompok-kelompok jahat, untuk menghancurkan Gereja. Dalam pikiran mereka, secara sengaja ataupun tidak, mereka mencoba untuk menjatuhkan dan mengakhiri keberadaan Gereja. Tetapi apapun niat hati mereka, yang sedang terjadi di dalam Gereja saat ini adalah merupakan akibat dari perbuatan mereka.
Sebagian besar umat Katolik telah menolak Iman mereka. Sebuah kelompok yang telah mapan, yang terdiri atas orang-orang yang tidak percaya atau peduli tentang keselamatan jiwa mereka, mereka bertanggung jawab atas mekanisme pengendalian Gereja yang terjadi saat ini. Gagasan "keselamatan jiwa" adalah sangat menggelikan bagi mereka itu, dan bahkan hal itu (keselamatan jiwa) mereka pandang dengan cemoohan. Kelompok individu ini sangat banyak jumlahnya, mungkin dengan tepat bisa dikatakan sebagai suatu legiun. Mereka mengendalikan sebagian besar pemerintahan Gereja Katolik – termasuk ordo-ordo religius, universitas, bagian admin, lembaga-lembaga pendidikan, seminari, rumah sakit, wali gereja di Amerika Serikat serta di negara-negara lain, paroki-paroki, program-program pendidikan agama. Sebut saja satu nama, dan mereka telah menguasai dan menjalankannya. Dan apa yang mereka dorong adalah berkaitan dengan pendirian Gereja Humanisme, dengan menggunakan struktur Gereja yang ada saat ini untuk mencapai tujuan mereka.
Sama seperti apa yang terjadi dalam bidang budaya, dengan segala sesuatu yang dihasilkan dari Washington, D.C. sampai Hollywood, maka tahun 2018 mulai menjadi tahun perhitungan - sebuah proses perhitungan dari Surga. Hal ini kita tahu dengan pasti dan mantap - kejahatan tidak akan lama bertahan. Tuhan tidak bisa diejek selamanya. Pertempuran hebat dan mengerikan akan meledak di dalam Gereja dan oleh karena itu juga: meledak di dunia.
Inilah tahun yang dibutuhkan oleh Gereja untuk kembali lebih memperhatikan Bundanya, Bunda Maria, lebih daripada waktu-waktu lainnya, dalam sejarahnya yang kudus. Menurut pewahyuan pribadi dari Maria Agreda, tentang kehidupan Bunda Maria, adalah Bunda Allah sendiri yang mengatur struktur Gereja setelah Kenaikan Putra Ilahinya dan sebelum dia sendiri diangkat ke Surga. Semua ini adalah masuk akal jika anda memikirkan dan merenungkan dengan pemikiran Katolik yang benar.
Gereja adalah Tubuh Mistik dari Putra Ilahinya. Adalah Dia yang hadir di bumi ini. Ketika Dia berada di bumi sebagai seorang anak, Maria mengatur kehidupan bagi Yesus sebagai ibu-Nya. Dengan diangkat kepada kehidupan kemuliaan oleh Allah sendiri, maka Bunda Maria menjadi Bunda Gereja, dan tentu saja, adalah Bunda Maria yang menasihati, menghibur dan memberi inspirasi kepada para Rasul di masa-masa awal Gereja yang akan sangat mengasihi dia. Santo Yohanes mengajak Bunda Maria ke rumahnya. Dan St. Lukas, meskipun bukanlah seorang rasul yang awali, tetapi dia memohon kepada Bunda Maria untuk membuka rahasia dari saat-saat pertama dari sejarah penyelamatan umat manusia.
Kita sangat membutuhkan sekali pertolongan dari Bunda Maria, dan ini akan menjadi tahun yang kita harapkan agar dia datang untuk menolong kita. Dan ketika Ibu kita muncul untuk memperbaiki keadaan, maka para pembuat onar itu akan menyesal dan, kami harap, mereka mau bertobat. Sudah cukuplah perbuatan mereka!
"Bunda Maria, belum pernah ada orang yang datang kepada perlindunganmu, memohon pertolonganmu atau meminta pengantaraanmu, kau tinggalkan tanpa bantuanmu."
Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment