FREEMASON – musuh paling mematikan
bagi gereja Katolik
https://www.churchmilitant.com/news/article/freemasonry-catholics-deadly-foe
Freemason masih tetap menjadi sistem
kepercayaan yang paling dikutuk dalam sejarah Gereja
Para
paus masa lalu tahu betul bahwa Freemason adalah alat yang dipilih setan untuk
menyerang Gereja Katolik. Sampai hari ini ia tetap menjadi sistem kepercayaan
yang paling dikutuk dalam sejarah Gereja.
Paus
Leo XIII menulis sebuah ensiklik tentang Freemason pada tahun 1890 yang berjudul
Dall'Alto Dell'Apostolico Seggio yang
isinya mengutuk sekte-sekte masonik.
Mereka
sudah diadili dan ditetapkan statusnya oleh Gereja; tujuan mereka, cara mereka,
doktrin mereka, dan tindakan mereka, semuanya telah diketahui dengan kepastian
yang tak terbantahkan. Mereka, Freemason, telah dirasuki dan dikuasai oleh roh
setan, karena mereka adalah instrumen setan, dan mereka terbakar, seperti setan,
oleh kebencian yang mematikan dan tanpa belas kasihan terhadap Yesus Kristus
dan semua karya-Nya; dan mereka berusaha dengan segala cara untuk menggulingkan
dan membelenggu Gereja.
Paus Paus
Leo XIII berbicara tentang kecaman-kecaman kepausan sebelumnya terhadap masyarakat
rahasia ini, yang selalu mengenakan kedok kegiatan amal kasih.
Berkali-kali
kami telah membunyikan alarm, untuk memberi peringatan akan bahaya (Freemason);
tetapi kami berpikir bahwa kami masih belum cukup berbuat banyak. Menghadapi
serangan-serangan yang berkelanjutan dan sengit yang dilakukan Freemason, kami
mendengar suara panggilan yang menugaskan kami dengan lebih kuat dari
sebelumnya untuk berbicara lagi kepada Anda.
Dalam
ensikliknya, Paus Paus Leo XIII menyebut beberapa tujuan sesat dari masyarakat
yang tampaknya seolah altruistik (memperhatikan kepentingan orang lain) ini:
- Mengganti sekolah-sekolah yang berbasis agama dengan
lembaga-lembaga atheis yang dikelola oleh pemerintah.
- Menggunakan hukum negara untuk memisahkan masyarakat
sipil dari pengaruh para klerus.
- Menindas organisasi-organisasi keagamaan.
- Mengatur semua properti Gereja.
- Menyingkirkan pengaruh Katolik dari administrasi publik, lingkungan pendidikan dan para akademisi, karya-karya amal dan rumah sakit.
Para
anggota Freemason mengatur rencana yang lebih berbahaya untuk secara langsung
menyerang Gereja dalam dokumen mereka yang bernama Alta Vendita. Rencana
ini disebut sebagai cetak biru masonik untuk menghancurkan Gereja Katolik
dengan merencanakan untuk menangkap dan menguasai lembaga kepausan. Rencana-rencana
mereka telah gagal di zaman Paus Gregorius XVI dan kemudian muncul lagi rencana
itu ketika di bawah otoritas Paus Pius IX dan Paus Leo XIII.
Manifesto
mereka menyatakan, "Tujuan akhir kita adalah seperti
tujuan Voltaire dan Revolusi Perancis: penghancuran selamanya atas agama
Katolik dan bahkan ide-ide kristiani, yang jika dibiarkan berdiri di atas
reruntuhan Roma, akan menjadi kebangkitan kembali dari agama Kristen di
kemudian hari."
Dokumen-dokumen
tersebut menyerukan untuk merusak para klerus muda dan kaum religius dengan
doktrin-doktrin humanisme sekuler ciptaan Freemason. Para klerus ini kemudian didorong
untuk melanjutkan dengan membuat perubahan-perubahan revolusioner di dalam Gereja
dan untuk memilih para pemimpin yang buruk yang akan melanggengkan kesesatan-kesesatan
duniawi.
Freemason
modern diperkirakan berasal dari Grand Lodge London pada 1717. Paus Clement XII
pada 1738 adalah Paus Roma pertama yang mengutuk Freemason dengan aturan atau
dekrit kepausannya: In Eminenti. Paus-paus berikutnya juga melakukan hal yang
sama, yaitu, Benediktus XIV, Pius VI, Leo XII, Pius VII, Pius VIII, Gregory
XVI, Pius IX dan Leo XIII.
Pernyataan
terbaru terhadap Freemason saat itu datang dari Cdl. Joseph Ratzinger (Paus
Benediktus XVI) sebagai prefek (kepala) Kongregasi untuk Ajaran Iman. Menyusul
diundangkannya Kode Hukum Canon saat ini, Cdl. Ratzinger pada tahun 1983 menegaskan bahwa masih
merupakan dosa besar bagi umat Katolik untuk menjadi anggota Freemason.
"Umat
beriman yang menjadi anggota dalam asosiasi Masonik berada dalam keadaan dosa
besar dan tidak mungkin bisa menerima Komuni Kudus," demikian kata kata Cdl.
Joseph Ratzinger.
Paus
Leo XIII dalam ensikliknya Providentissimus
Deus, menggambarkan kaum rasionalis dari zaman Pencerahan, seperti
Voltaire, sebagai bibit Pemberontakan Protestan Martin Luther.
Menggambarkan
musuh sebagai orang yang mendukung penilaian pribadi atas Kitab Suci, Leo XIII menyerukan
kepada umat Katolik untuk memerangi “kaum rasionalis, anak-anak
sejati dan pewaris bidaah kuno, yang mempercayai cara berpikir mereka sendiri, yang
menolak ajaran dan kepercayaan Gereja Katolik.... Mereka menyangkal bahwa ada
yang namanya wahyu atau ilham atau bahkan Kitab Suci."
Paus
Pius XII mengatakan bahwa para freemason telah menghasilkan kaum rasionalis,
komunis, dan humanis sekuler. Dalam pidatonya pada Konferensi the Seventh Week Pastoral
Adaptation di Italia pada tahun 1958, Paus Pius XII mengatakan,
"Akar-akar kemurtadan modern terletak pada atheisme ilmiah, materialisme
dialektik, rasionalisme, iluminisme, laisisme, dan Freemasonry - yang merupakan
induk dari semuanya itu."
Umat beriman yang menjadi anggota dalam asosiasi
Masonik berada dalam keadaan dosa besar dan tidak boleh menerima Komuni Kudus. Tweet
Serangan-serangan
terhadap Gereja oleh Komunisme sudah tak terhitung banyaknya. Dr. Alice von
Hildebrand mengatakan
kepada Gereja Militan
bagaimana seorang komunis, Bella Dodd, telah memasukkan lebih dari seribu
simpatisan Komunis menjadi imam yang ditahbiskan. Misi mereka adalah untuk
menumbangkan Gereja dari dalam.
Seorang
pastor Perancis, anggota Freemason, yang kemudian bertobat, mengungkapkan betapa
dia diperintah oleh induk organisasi Freemason agar dia mempengaruhi Gereja
secara buruk. Rencananya adalah untuk mendorong umat Katolik agar melakukan hal-hal berikut:
- Menyingkirkan semua patung St Michael.
- Melepaskan tindakan pantang daging pada hari-hari Jumat dan
hari puasa pada umumnya.
- Melarang diadakannya Misa Latin Tradisional.
- Mendorong kaum wanita untuk tidak usah memakai kain penutup
kepala.
- Mencegah tindakan berlutut ketika menerima Komuni Kudus.
- Mempromosikan penerimaan Komuni Kudus di tangan.
- Mempromosikan lektor dan imam perempuan.
- Menghilangkan musik-musik rohani yang tenang dan lembut,
melarang penggunaan organ dan sikap keheningan yang penuh hormat.
- Membuang semua relikwi dari altar.
- Menyingkirkan patung-patung orang-orang kudus dan para malaikat
dari dalam Gereja.
- Remove private devotions, like
novenas, litanies, etc. Menghilangkan devosi-devosi pribadi, misalnya novena, litani, dsb.
- Membuat tindakan homosex bisa ditolerir dalam kehidupan imamat.
- Mendorong pembagian Ekaristi oleh para utusan khusus
(asisten imam).
Paus
Leo XIII mendesak umat Katolik untuk dengan gigih menentang berbagai serangan dari
Freemason. Paus yang suci ini memperingatkan,
"Jika umat Katolik tidak memperhatikan bahayanya kesesatan ini maka hal ini
akan menjadi kesalahan yang fatal." Dia mengajak agar umat Katolik memerangi
kejahatan dari kultus ini dengan sekuat tenaga.
Segala
cara dan sarana yang ada dalam diri Anda haruslah dimanfaatkan. Semua sumber
daya, kemampuan berbicara, setiap tindakan, segala pertolongan dan rahmat yang diberikan
Gereja di tangan Anda, haruslah dimanfaatkan demi pendidikan dan pembentukan para
klerus yang saleh dan penuh semangat Yesus Kristus, bagi pendidikan Kristiani kaum
muda, untuk menolak dan mengalahkan doktrin-doktrin jahat, untuk membela
kebenaran-kebenaran Katolik, dan untuk pemeliharaan karakter Kristiani dan
semangat kehidupan keluarga.
No comments:
Post a Comment