PESTA – GAY-SEX DI VATICAN - 12 FAKTA YANG PERLU ANDA KETAHUI
PETE BAKLINSKI
Duc in Altum – 'Put out
into the deep'
Monsignor Luigi Capozzi (kiri) adalah
sekretaris Kardinal Francesco Coccopalmerio
(tengah) yang merupakan kolaborator
dekat dari Paus Francis.
ROMA, 6 Juli 2017 (LifeSiteNews) -
Seorang monsignor Vatikan berpangkat tinggi (Monsignor Luigi Capozzi), yang merupakan sekretaris dari salah satu
kolaborator terdekat Paus Francis, Kardinal
Francesco Coccopalmerio, ditangkap oleh polisi Vatikan setelah mereka
menangkapnya dan mendapatinya sedang mengadakan pesta homoseksual dengan mengkomsumsi
kokain, di sebuah gedung tepat di sebelah Basilika Santo Petrus.
Berikut ada adalah 12 fakta tentang
skandal itu:
1. Polisi Vatikan menangkap Monsignor
Luigi Capozzi, 49 thn, sekitar dua bulan lalu dalam sebuah penggerebekan, di
mana dia tertangkap basah saat menjadi tuan rumah dari sebuah pesta gay-sex di
bekas Istana Tahta Suci.
2. Monsignor Luigi Capozzi dilaporkan
berhasil menghindari kecurigaan dari polisi Italia dengan menggunakan mobil
mewah BMW dengan plat nomor Tahta Suci, yang membuatnya praktis kebal terhadap
pemberhentian dan pemeriksaan polisi. Hak istimewa ini, biasanya diperuntukkan
bagi klerus kelas atas, dan hal ini memungkinkan monsignor Luigi Capozzi untuk
membawa kokain untuk pesta pora homoseksual yang sering dilakukannya tanpa bisa
dihentikan oleh polisi Italia.
3. Gedung milik Vatikan, di mana penangkapan
itu terjadi, saat ini sedang digunakan oleh berbagai anggota gereja berpangkat
tinggi, termasuk para prefek, presiden, dan sekretaris Kuria Romawi. Polisi
dilaporkan menjadi curiga setelah salah seorang penyewa di gedung itu berulang
kali mengeluh tentang kedatangan dan kepergian beberapa orang pengunjung ke
gedung itu selama berjam-jam di malam hari.
4. Pada saat penangkapan, Monsignor
Luigi Capozzi diduga sedang menggunakan kokain dosis tinggi sehingga dia harus dirawat
di rumah sakit untuk menjalani proses detoksifikasi untuk waktu yang singkat di
klinik Pius XI di Roma.
5. Terlepas dari janji Paus Francis untuk
melakukan transparansi dan pembersihan Kuria, tidak ada sepatah kata pun
tentang skandal itu diucapkan oleh pejabat Vatikan mana pun. Media Italia membuka
berita ini minggu lalu setelah menerima informasi dari orang dalam.
6. Monsignor Luigi Capozzi tampaknya
sedang dalam proses untuk menjadi uskup atas rekomendasi bossnya, Kardinal
Francesco Coccopalmerio.
7. Namun anehnya, Monsignor Luigi Capozzi
masih terdaftar sebagai anggota staf aktif di situs web Dewan Kepausan untuk
Penafsiran Teks Hukum.
8. Monsignor Luigi Capozzi saat ini
berada di biara yang dirahasiakan di Italia, dan dia sedang menjalani retret
spiritual. Belum ada proses pemberhentiannya atas pelanggaran itu.
9. Boss dari Capozzi adalah Kardinal
Francesco Coccopalmerio, pejabat kanonik top Vatikan. Dia adalah salah satu
kolaborator terdekat dan pendukung setia Paus Francis.
10. Kardinal
Coccopalmerio telah berbicara di depan umum tentang apa yang disebutnya sebagai
"elemen positif"
dalam hubungan homoseksual. Dia mengatakan bahwa sementara hubungan homoseksual
dianggap "terlarang" oleh ajaran Gereja, namun para pemimpin Katolik,
seperti dirinya sendiri, harus "menekankan" adanya "realitas yang
positif" yang ada dalam hubungan homoseksual.
11. Ada
spekulasi bahwa Kardinal Coccopalmerio sudah tahu tentang pesta pora gay dan narkoba
di apartmentnya, namun dia tidak melakukan apa pun atas hal itu.
12. Kardinal
Coccopalmerio berada di barisan depan dalam memajukan pembaharuan Paus Francis atas
Gereja Katolik. Hal ini termasuk upayanya menulis sebuah buku awal tahun ini,
yang membela anjuran paus Francis Amoris
Laetitia tahun 2016, yang
memungkinkan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi secara sipil, yang
hidup dalam perzinaan, serta umat Katolik yang kumpul-kebo yang hidup dalam
percabulan, untuk menerima Komuni Kudus. Bukunya itu dipuji-puji oleh para
pemimpin Gereja yang berhaluan kiri (komunis), seperti misalnya Cardinal Blase
Cupich, meskipun hal itu sepenuhnya bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik
yang jelas tentang pernikahan, Ekaristi, dan pengakuan dosa.
No comments:
Post a Comment