Lihat videonya disini:
https://youtu.be/dt0QddQkyU0
BREAKING: PRIA YANG MELEMPARKAN IDOLA
PACHAMAMA KE TIBER BUKA SUARA
Oleh : John Henry Westen
LifeSiteNews
4 Nov 2019
November 4, 2019 (LifeSiteNews) — Pria yang melemparkan patung Pachamama yang buruk itu ke
Sungai Tiber telah mengungkapkan identitas dirinya hari ini, dalam sebuah video
yang menjelaskan tentang mengapa ia
menyingkirkan ‘berhala pagan’ itu dari Gereja Santa Maria di Transpontina dekat Vatikan, bulan lalu.
Alexander Tschugguel, 26, dari Wina, Austria, berbicara kepada co-founder LifeSite, John-Henry Westen, mengatakan
kepadanya, “bagi saya, patung itu sangat
buruk, karena saya melihat pada patung-patung dan idola-idola itu ... adanya sebuah pelanggaran atas Perintah Pertama." Dia mengatakan bahwa dia
termotivasi hanya oleh keinginan untuk "membawa hal-hal berhala
keluar dari Gereja Katolik."
Seorang yang bertobat dari Lutheranisme yang menganut agama itu 10 tahun
lalu, Tschugguel, yang berada di Roma untuk meliput Sinode Amazon, mengatakan
kepada LifeSite bahwa ia telah berkonsultasi dengan seorang imam dan berdoa
banyak rosario bersama istrinya sebelum melakukannya. "Persiapan spiritual
adalah segalanya," katanya.
Ketika tiba di gereja, dia mendapati gereja itu masih tutup. Dia
memutuskan untuk berdoa rosario sambil menunggu
pintu itu dibuka; dia masuk yang kedua kalinya dan pintu itu sudah terbuka. Dia menyatakan bahwa dia tidak
merasa khawatir akan konsekuensinya atau jika segala sesuatunya tidak berjalan
sesuai rencana.
"Jika kita selalu berpikir tentang apa yang terjadi sesudahnya, dan
jika kita selalu berpikir demikian, kita tidak akan pernah menyelesaikan apa
pun." Jika ada sesuatu yang buruk terjadi di Gereja Katolik "kita harus
bertindak," katanya. "Apa pun yang bisa terjadi, itu tidak akan
seburuk yang dipikirkan." "Hal terburuk" yang bisa terjadi
adalah tidak masuk surga.
Tschugguel, yang aktif di twitter, sejak itu mendirikan St.
Boniface Institute, sebuah organisasi untuk umat awam
Katolik yang ingin agar Gereja menjalankan ajaran tradisionalnya. "Gagasan kami adalah untuk
tidak bersikap
diam lagi," katanya. St. Boniface adalah seorang
biarawan abad ke-8 yang mungkin paling dikenal karena menebang pohon ek yang
dihargai oleh para penyembah berhala Jerman.
Tschugguel mengatakan bahwa dia
memindahkan patung itu bukan untuk menyinggung siapa pun, tetapi karena dia
ingin agar orang-orang Amazon sendiri ‘memiliki kebenaran Kristus’ dan bukan ‘agama yang memperolokkan
Kristiani.’ Dia membantah bahwa dia berusaha menarik perhatian kepada dirinya
sendiri, tapi dia mengakui ‘sangat luar biasa’ demi melihat banyaknya suara yang mendukung dirinya sejak videonya dipublikasikan, terutama
dari para klerus. Saat ini, ada lebih dari 20.000 tanda tangan telah diberikan kepada sebuah petisi dari LifeSite yang mendukung penghapusan simbol-simbol pagan dari properti Vatikan.
Tschugguel mengatakan kepada LifeSite
bahwa adalah kewajiban semua umat Katolik untuk menghormati paus dan bahwa dirinya sama sekali tidak membenci Paus Francis, seperti yang diduga beberapa
orang. "Adalah tugas kita untuk berdoa bagi paus dan mendukungnya serta
menghormati otoritasnya," katanya. "Jika kita membenci paus, mengapa
saya berdoa untuknya?"
“Tolonglah, Bapa Suci,” lanjutnya, “pahamilah ini, sebagai umat Katolik,
kami hanya tidak ingin ada hal-hal berhala di dalam Gereja Katolik. Kami ingin agar gereja-gereja kami bersih dan murni dalam hal iman dan kami ingin Gereja
mengikuti Yesus Kristus dan hanya itu."
Tschugguel mengatakan, dia menolak tuduhan bahwa apa yang dia lakukan adalah
pencurian, karena benda-benda itu adalah ‘berhala-berhala kafir’ yang bukan milik Gereja Katolik. “Saya akan menghadapi
tantangan hukum dengan cara yang sama, tenang ... Saya tidak takut. Saya
benar-benar tidak takut." Dia juga mengatakan bahwa dia memiliki video dan
foto-foto lain yang membuktikan bahwa dialah yang melakukan ini, dan bukan
orang lain.
Analisis Tschugguel tentang Sinode adalah bahwa sinode itu membuatnya merasa ‘sangat kecewa.’ Sinode itu adalah "campuran besar dari gagasan-gagasan yang salah ...
keadilan sosial ... teologi pembebasan," katanya. Sinode itu ‘sejalan dengan agenda kaum globalist juga.’
Ketika ditanya nasihat macam apa yang dia miliki untuk kaum muda Katolik, Tschugguel mengatakan
bahwa ‘mereka harus menghadiri Gereja tradisional setempat, berdoa ‘banyak sekali’ rosario, dan kemudian mempelajari iman sehingga mereka dapat mempertahankannya
di depan umum. Dia juga merekomendasikan supaya mereka pergi menemui keluarga-keluarga
mereka, teman-teman,
kelompok pro-kehidupan di dekatnya, dan membuat suara mereka didengar. Jika ada
sesuatu yang ‘bukan Katolik, bicaralah
dengan lantang! ... Kita adalah bagian dari pertempuran antara Kerajaan
Allah melawan
pemerintahan setan."
No comments:
Post a Comment