MEMAJUKAN PAHAM MARXISME
KE SELURUH DUNIA
Peran Cina dalam
proyek ‘Global Education Compact’ dari Vatikan
VATICAN CITY (ChurchMilitant.com) – Sebuah ‘sirene alarm’
berbunyi keras atas konferensi besar yang diadakan oleh Vatikan pada bulan
Oktober 2020, ketika muncul berita tentang keterlibatan
Partai Komunis Tiongkok (PKC) dalam acara tersebut dan dalam urusan
Vatikan pada umumnya.
The Global Compact on Education disusun
sebagai "pengaturan ulang rencana perjalanan pedagogis dari etika
ekologis" dan, menurut situs
webnya, sedang berusaha "untuk memastikan partisipasi yang paling
luas dan setenang mungkin."
Tapi "kita harus memelototi
Vatikan," kata mantan jaksa penuntut dan jurnalis investigasi, Liz
Yore, yang mendesak pada War Room
Pandemic pekan lalu, ketika dia mengingatkan publik tentang hubungan
Vatikan dengan PKC.
Acara milik Vatikan ini, yang
berjudul Global Compact on Education, dijadwalkan 15 Oktober
2020, telah bermitra dengan "One People, One Planet [yang] sponsornya
tidak lain adalah, Huwei [penyedia
telekomunikasi yang di-blacklist oleh Amerika Serikat karena masalah keamanan
nasional]" demikian Yore melaporkan.
Berbicara tentang jenis
pendidikan yang dapat diharapkan pada konferensi yang terjadi kurang dari dua
minggu sebelum pemilihan A.S., Yore berkata terus terang: "Paus Francis
sangat anti-Amerika dan komunis ..."
Untuk menjelaskan bagaimana Takhta Suci dan PKC bisa menjadi teman akrab, dia menunjuk pidato "globalis" Presiden Tiongkok Xi Jinping di Davos pada 2017 ketika dia berkata, "Semua jalan menuju Roma" untuk menggambarkan rencananya tentang bagaimana cara menyerang pasar dunia. "Rupanya, semua rekening bank mengarah ke Vatikan juga," kata Yore.
Pernyataan Yore menggemakan
berita terbaru lainnya yang menjelaskan rincian perjanjian rahasia
Cina-Vatikan.
Pada 22 Juni 2020, media
sosial menyiarkan
klaim
miliarder Tiongkok Guo Wengui yang diasingkan oleh pemerintah Cina, bahwa
Beijing membayar Vatikan agar tetap bersikap diam tentang penindasan PKC
terhadap kebebasan beragama dan rencana dominasi dunia sebagai bagian dari
perjanjian 2018.
Yore dengan hal ini. "Xi
mendapat keuntungan dari uangnya," dan menjelaskan bahwa PKC membeli sikap
diam dari paus atas kekerasan pemerintah (Cina) di Hong Kong terhadap pawai
kebebasan dan program pengambilan paksa atas organ manusia di Cina, yang disebut
sebagai salah satu kekejaman massal terburuk abad ini. Itu juga menjelaskan
pujiannya atas "pekerjaan hebat" yang dilakukan Tiongkok dan PKC
dalam mengendalikan virus Wuhan.
"Hal ini cukup membingungkan,"
katanya. "Selama beberapa dasawarsa kita memiliki ‘pagar paus’ yang melawan
PKC, pagar yang melawan Gereja Patriotik bentukan pemerintah Cina, dan kemudian
kini muncullah Francis ...."
Dalam penilaian
singkat atas seluruh situasi yang ada, dia berkata: "PKC telah menangkap
suara moral vikaris Kristus."
Italia Sebagai 'Kuda Troya' Tiongkok
Yore dan Wengui bukan
satu-satunya ahli yang berbicara tentang kolusi antara Vatikan dan PKC.
Dalam bukunya yang baru Red
Contagion: How Italy Became China's Trojan Horse in the West, (Red Contagion: Bagaimana Italia Menjadi Kuda Troya Cina di Barat), pakar kebijakan publik
Italia dan manajer hedge fund, Francesco Galietti, mengungkapkan interaksi
yang saling mempengaruhi antara korupsi politik dan keuangan antara Cina,
Italia, dan Vatikan.
Galietti mengatakan
dalam sebuah wawancara dengan Steve Bannon baru-baru ini:
Italia memiliki sistem
politik yang sangat rapuh dan korup yang sangat terpapar pada serangan pesona
Cina. Dan apa yang dimiliki Italia yang tidak dimiliki orang lain adalah
kehadiran Vatikan di tanah Italia. Dan akhir-akhir ini, Vatikan, yang sangat
berpengaruh dalam sistem politik Italia, condong ke Cina, menginginkan
kesepakatan dengan Cina dan menawarkan Italia untuk memeluk Cina.
Pakar keuangan itu mengatakan,
Italia "selalu menjadi bagian dari Barat. Ini bahkan menjadi tempat lahir
Barat. Jadi melihat Italia ‘melayang’ ke arah Asia dan terutama menuju Cina
yang otoriter, adalah sebuah mimpi buruk."
Dan menggambarkan keramahan
Paus - atau kurangnya keramahan itu - terhadap Amerika Serikat,
Galietti berkata
: "Jangan lupa, paus ini bukanlah teman A.S. yang pasti."
"Orang-orang harus
memperhatikan terutama pada musim gugur mendatang," kata Yore mengulangi.
"Akan
ada beberapa acara besar anti-Amerika termasuk Global Compact on
Education," katanya. Dan konferensi di Vatikan itu "akan mendorong paham sosialisme kepada anak-anak kita" sementara PKC
"menyembunyikannya".
Undangan untuk acara 15
Oktober nanti telah disebarkan kepada perwakilan dari berbagai agama,
organisasi non-pemerintah (LSM), akademisi dan pemimpin budaya dan politik -
"semua orang yang peduli tentang pendidikan generasi muda," menurut situs
webnya. Para undangan akan mewakili "penghuni bumi," dan akan
menandatangani "Perjanjian Global tentang Pendidikan, yang masing-masing
akan diusahakan untuk diterapkan di wilayah mereka dan disebarkan sebanyak
mungkin.
Detail pakta kesepakatan
masih belum dirilis.
Sebelumnya, pada awal tahun,
paus menyampaikan rencana konferensi itu kepada para peserta Pleno Kongregasi
untuk Pendidikan Katolik sebagai "permohonan kepada semua orang yang
memiliki tanggung jawab politik, administratif, agama dan pendidikan untuk
membangun kembali 'desa pendidikan."
"Pendidikan adalah kenyataan yang dinamis. Ini adalah gerakan
yang membawa orang kepada terang," tambah
paus.
Pakta pendidikan harus "revolusioner," katanya
lebih lanjut.
*****
No comments:
Post a Comment