USKUP AGUNG VATIKAN ME-RETWEET GAMBAR ORANG DEWASA TELANJANG YANG
DIKELILINGI OLEH ANAK-ANAK TELANJANG
Gambar
dari sebuah film tentang pernikahan menunjukkan seorang pria dan wanita
telanjang berbaring di tanah, dikelilingi oleh anak-anak
telanjang
Thu Jul 16, 2020 - 3:56 pm EST
·
Archbishop Vincenzo Paglia
ITALIA, 16 Juli 2020 (LifeSiteNews) - Seorang uskup agung Vatikan yang terkenal,
karena dia telah membuat dan memajang lukisan mural homoerotik yang dilukis di dinding
Katedral-nya, hari ini me-retweet gambar seorang pria dan wanita telanjang yang
berbaring di tanah dikelilingi oleh anak-anak kecil telanjang.
Uskup Agung Vincenzo Paglia, kepala Institut
Teologi Kepausan John Paul II yang baru untuk Pernikahan dan Ilmu Tentang Keluarga
di Roma, dan presiden dari Akademi Kepausan untuk Kehidupan, me-retweet sebuah
postingan yang berasal dari Institut John Paul II. Postingan yang asli adalah
bagian dari promosi siaran yang menampilkan karya sutradara film Alessandro
D'Alatri. Sutradara film ini berada di belakang film 2002 Casomai, yang menurut halaman web
Institut John Paul II yang mempromosikan siaran itu, bahwa film itu digunakan
saat ini di semua kursus pra-nikah.
"Hari ini di 'Now airing Gp2' kita akan berbicara tentang film dan keluarga bersama
dengan Alessandro D'Alatri, pemenang empat penghargaan di festival
@PopoliReligioni," tulis Paglia dalam retweet [PERINGATAN: Tautan ke gambar orang dewasa telanjang, anak-anak]
diterjemahkan dari bahasa Italia asli ke bahasa Inggris.
Gambar menunjukkan dua aktor dari film Casomai, Fabio Volo dan Stefania Rocca,
berbaring telanjang dengan satu tangan mengangkat kepala mereka. Mereka
dikelilingi oleh empat anak kecil telanjang, yang tampaknya laki-laki dan
seusia. Para aktor berpose sedemikian rupa untuk menutupi sebagian besar bagian
tubuh yang intim.
Casomai adalah film yang berkisah tentang dua kekasih
yang menikah di sebuah gereja di mana pastor mendukung pasangan itu atas "kekuatan
hubungan yang langgeng." Diceritakan dalam film itu, urutan kilas balik
yang menggambarkan pasang surut pernikahan mereka.
Ini bukanlah pertama kalinya Paglia terlibat
dalam kontroversi yang melibatkan gambar-gambar orang telanjang.
Sebelumnya, uskup agung itu ditampilkan dalam lukisan homoerotik, yang diperintahkan
olehnya untuk dilukis dan dipajang di Katedralnya.
Pixelated screenshot of
Archbishop Vincenzo Paglia's
retweet of the image of naked
adults with naked kids.
Mural besar menutupi sisi berlawanan dari gambar
gereja katedral Keuskupan Terni-Narni-Amelia. Disitu menggambarkan Yesus
membawa jala ke surga yang penuh berisi orang homoseksual telanjang dan
setengah telanjang, transeksual, pelacur, dan pengedar narkoba, bercampur aduk
dalam interaksi erotis. Seperti dilansir
oleh Matthew Hoffman dari LifeSite
pada tahun 2017, “yang termasuk dalam salah satu isi dari lukisan jala itu adalah
Paglia, uskup yang saat itu menjadi kepala keuskupan. Gambar Juruselamat
dilukis dengan wajah penata rambut pria setempat, dan bagian pribadi-Nya dapat
dilihat melalui pakaian yang transparan.”
Uskup Agung Paglia membela lukisan
dinding homoerotik yang memperlihatkan dia meraih dengan kasih sayang
kepada seorang pria setengah telanjang, dengan mengatakan bahwa hal itu
berfungsi sebagai sarana “evangelisasi”.
Archbishop Paglia | Depiction of
Paglia in Cathedral
mural clutching semi-nude man.
Archbishop Paglia with Pope Francis SOURCE:
Vincenzo Paglia / www.vincenzopaglia.it
Para kritikus
Katolik dengan cepat menyebut mural itu sebagai hal yang amat "menjijikkan"
dan "menghujat." Paglia juga mengikuti peluncuran
program sex kontroversial pada saat perayaan Hari Pemuda Sedunia 2016
di Polandia yang juga mengungkapkan gambar-gambar eksplisit secara seksual. Acara
itu dikritik
sebagai "benar-benar tidak bermoral."
Uskup agung Paglia telah mendukung
pemberian Komuni Kudus kepada para pezina, dan dia telah berperan penting dalam
membenahi
Institut John Paul II sesuai dengan keinginan paus Francis, dimana dia menegaskan
bahwa para imam dapat secara sah berada di samping tempat tidur seseorang yang
menjalani bunuh diri dengan bantuan (eutanasia) untuk ‘memegangi tangan mereka’
dan ‘menemani’ mereka (bukannya mencegah
mereka untuk melakukan bunuh diri), dan telah mengklaim
bahwa siapa pun yang mengatakan bahwa Yudas Iskariot berada di neraka adalah
bidaah.
Psikiater AS Dr. Rick Fitzgibbons, seorang
direktur pusat konseling yang telah menjadi konsultan bagi Kongregasi Klerus di
Vatikan dan telah menjabat sebagai asisten profesor di Institut John Paul II
untuk Studi Pernikahan dan Keluarga di Universitas Katolik Amerika, menyatakan
pada tahun
2016 setelah program sex-ed Vatikan, bahwa Uskup Agung Paglia harus
dievaluasi oleh dewan peninjau pelecehan seks.
Paglia juga "harus diminta secara hukum,
untuk menjalani evaluasi oleh dewan peninjau, seperti yang dijelaskan dalam
norma-norma Piagam Dallas karena telah menempatkan para pemuda dalam
risiko," tulis Fitzgibbons. "Tinjauan seperti itu sangat penting
karena dia sekarang ditugaskan untuk mengajar lebih jauh mengenai seksualitas
dan perkawinan di Institut Studi Keluarga John Paul II."
Fitzgibbons pada saat itu mengutuk keras program
pendidikan seks Vatikan sebagai pelecehan, dengan mengatakan itu adalah
"ancaman paling berbahaya bagi pemuda Katolik" yang telah dilihatnya
dalam 40 tahun terakhir.
*****
ayo daftarkan diri anda di 4g3n365*c0m :D
ReplyDeleteWA : +85587781483