Monday, January 18, 2021

de Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 2)

 

 


 

RAHASIA ROSARIO

Oleh ST. LOUIS DE MONTFORT 

https://www.ecatholic2000.com/montfort/rosary/rosary.shtml

 

English translation by

Mary Barbour

 

1954 by Montfort Fathers, Bay Shore, N.Y., US.

 

Including supplementary Rosary Prayers.

 

PUBLISHER

www.eCatholic2000.com 

 

 

Rahasia Rosario (lanjutan 2)

 

Mawar Keempat

Beato Alan de la Roche 

Segala sesuatu, bahkan yang paling suci sekalipun, dapat berubah, terutama bila itu bergantung pada kehendak bebas manusia. Maka, hampir tidak mengherankan, bahwa Konfraternitas Rosario Kudus hanya mempertahankan semangat awalinya selama satu abad setelah dilembagakan oleh St. Dominikus. Dan setelah itu, ia menjadi seperti sesuatu yang terkubur dan dilupakan. 

Tidak diragukan juga, rencana jahat dan kecemburuan iblis sebagian besar bertanggung jawab untuk membuat orang-orang mengabaikan Rosario Kudus, dan dengan demikian menghalangi curahan rahmat Tuhan yang telah dialirkan oleh Rosario Kudus ke atas dunia. 

Maka, pada 1349, Tuhan menghukum seluruh Eropa dan mengirimkan wabah paling mengerikan yang pernah dikenal ke setiap negeri. Ini dimulai pertama kali di timur dan menyebar ke seluruh Italia, Jerman, Prancis, Polandia, dan Hongaria, membawa kehancuran di mana pun wabah itu menyebar - karena dari seratus orang hampir tidak ada yang hidup untuk bisa menceritakan kisah itu. Kota-kota besar, kota kecil, desa, dan biara, hampir sepenuhnya ditinggalkan selama tiga tahun epidemi berlangsung. 

Siksaan dari Tuhan ini dengan cepat diikuti oleh dua lainnya: bidaah Flagellant dan perpecahan tragis pada tahun 1376. 

Kemudian ketika pencobaan ini berakhir, berkat belas kasihan Tuhan, Bunda Maria menyuruh Beato Alan untuk menghidupkan kembali Konfraternitas atau Persaudaraan kuno Rosario Kudus. Beato Alan adalah salah satu Pastor Dominikan dari biara di Dinan, di Brittany. Dia adalah seorang teolog terkemuka dan terkenal dengan khotbahnya. Bunda Maria memilih dia karena, karena Persaudaraan ini pada mulanya telah dimulai di provinsi ini, dan sangat tepat bahwa seorang Dominikan dari provinsi yang sama, mendapat kehormatan untuk menghidupkannya kembali. 

Beato Alan memulai karya besar ini pada tahun 1460 setelah mendapat peringatan khusus dari Tuhan kita, yang ingin memacu dia untuk mengajarkan pentingnya Rosario Kudus, dimana Tuhan berbicara kepadanya di dalam Hosti Kudus: "Bagaimana kamu bisa menyalibkan Aku lagi secepat ini?" kata Yesus. "Apa yang Engkau katakan, Tuhan?," tanya Beato Alan dengan rasa takut. "Kamu pernah menyalibkan Aku sebelumnya oleh dosa-dosamu," jawab Yesus, "dan Aku akan rela disalibkan lagi daripada membuat Bapa-Ku tersinggung oleh dosa-dosa yang biasa kau lakukan. Kamu menyalibkan Aku lagi sekarang karena kamu memiliki semua pelajaran dan pengertian bahwa kamu perlu mengajarkan Rosario Ibu-Ku, namun kamu tidak melakukannya. Jika kamu mau melakukan hal ini, kamu akan dapat mengajari banyak jiwa di jalan yang benar dan menuntun mereka menjauh dari dosa - tetapi kamu tidak melakukannya dan karenanya kamu sendiri ikut bersalah atas dosa yang mereka lakukan." 

Teguran yang keras ini membuat Beato Alan memutuskan dengan sungguh untuk mewartakan Rosario tanpa henti. 

Bunda Maria juga berbicara kepadanya pada suatu hari, yang menginspirasi dia untuk lebih dan lebih lagi mengajarkan Rosario Kudus:

"Kamu adalah orang berdosa besar di masa mudamu," kata Bunda Maria kepadanya, "tetapi aku memperoleh rahmat bagi pertobatanmu dari Putraku. Seandainya hal seperti itu bisa terjadi lagi, aku bersedia untuk menjalani semua jenis penderitaan demi menyelamatkan kamu karena pertobatan orang berdosa adalah merupakan kemuliaan bagiku. Dan aku akan melakukan ini juga untuk membuatmu layak mewartakan Rosarioku secara luas." 

St. Dominikus juga menampakkan diri kepada Beato Alan dan mengatakan kepadanya tentang hasil yang luar biasa dari pelayanannya: dia telah mewartakan Rosario Kudus tanpa henti. Khotbahnya telah membuahkan hasil yang luar biasa dan banyak orang telah bertobat selama misinya. St. Dominikus berkata kepada Beato Alan: 

"Lihatlah hasil-hasil luar biasa yang telah saya peroleh dengan mewartakan Rosario Kudus! Kamu dan semua orang yang mengasihi Bunda Maria harus melakukan hal yang sama sehingga melalui pelaksanaan doa yang Kudus dari Rosario ini, kamu dapat menarik semua orang kepada ilmu yang sejati tentang kebajikan." 

Singkatnya, inilah sejarah bagaimana St. Dominikus melahirkan doa Rosario Kudus dan tentang bagaimana Beato Alan de la Roche menghidupkan kembali doa itu. 

________________________________________

Mawar Kelima

Persaudaraan / Konfraternitas 

Sebenarnya, hanya ada satu jenis Konfraternitas atau Persaudaraan Rosario - yang anggotanya setuju untuk mendaraskan seluruh Rosario dari seratus lima puluh Salam Maria setiap hari. Namun, dari semangat mereka yang mendaraskannya, kita dapat membedakan tiga jenis: Keanggotaan biasa, yang mencakup berdoa Rosario lengkap sekali seminggu; Keanggotaan abadi, yang mensyaratkannya berdoa Rosario kudus setahun sekali; Keanggotaan harian, yang mensyaratkan seseorang untuk berdoa Rosario Kudus setiap hari, yaitu, lima belas dekade terdiri dari seratus lima puluh Salam Maria.

Tidak satu pun dari keanggotaan Rosario ini terikat di bawah sanksi dosa jika lupa mendaraskannya. Bahkan dosa ringan sekali pun tidak diberikan dalam tugas ini karena usaha doa Rosario seperti ini sepenuhnya sukarela dan tidak berlebihan. Tak perlu dikatakan, orang tidak boleh bergabung dengan Konfraternitas ini jika mereka tidak berniat untuk memenuhi kewajiban mereka dengan berdoa Rosario sesering yang diperlukan, namun tanpa mengabaikan kewajiban sehari-hari dalam hidupnya. 

Jadi setiap kali doa Rosario ini berbenturan dengan kewajiban hidup seseorang, dimana kewajiban hidup itu juga kudus seperti halnya doa Rosario ini, seseorang harus mengutamakan tugas hidupnya yang harus dilaksanakan. Demikian pula, orang yang sakit tidak diwajibkan untuk mendaraskan seluruh Rosario atau bahkan sebagian darinya, jika upaya berdoa ini membuat mereka lelah dan memperburuk penyakit mereka. 

Jika Anda tidak dapat mendaraskannya karena suatu kewajiban yang dituntut oleh ketaatan atau karena Anda benar-benar lupa, atau karena suatu kebutuhan yang mendesak, Anda bahkan tidak melakukan dosa ringan karena kealpaan itu. Anda kemudian akan menerima manfaat Konraternitas yang sama, berbagi rahmat dan pahala dari saudara-saudari Anda dalam Rosario Kudus yang mendaraskannya di seluruh dunia. 

Dan, umat Katolik yang terkasih, bahkan jika Anda tidak mendaraskan Rosario hanya karena kecerobohan atau kemalasan, selama Anda tidak memiliki penghinaan formal terhadap konfraternitas ini, Anda tidak berdosa, secara mutlak - tetapi dalam hal ini Anda kehilangan partisipasi dalam doa, perbuatan baik dan pahala konfraternitas. Terlebih lagi, karena Anda tidak setia pada hal-hal yang kecil dan mendasar, maka hampir tanpa Anda sadari Anda mungkin akan terbiasa mengabaikan hal-hal besar seperti tugas-tugas lain yang mengikat di bawah sanksi dosa. Karena - "Siapa mengutuk hal-hal kecil, akan jatuh sedikit demi sedikit." (Ecclus. 19: 1) 

________________________________________ 

 

Mawar Keenam

Mazmur Maria 

Sejak St. Dominikus mendirikan devosi kepada Rosario Kudus sampai saat Beato Alan de la Roche menghidupkannya kembali pada tahun 1460, doa itu selalu disebut mazmur Yesus dan Maria. Hal ini karena doa itu memiliki jumlah Salam Malaikat yang sama dengan mazmur dalam Kitab Mazmur Daud. Karena orang yang sederhana dan tidak berpendidikan tidak dapat mengucapkan Mazmur Daud, maka Rosario dianggap sama bermanfaatnya seperti Mazmur Daud bagi orang lain. 

Tetapi Rosario bahkan dapat dianggap lebih berharga daripada Mazmur Daud karena tiga alasan: 

1. Pertama, karena Mazmur Malaikat (Salam Maria dari doa Rosario) menghasilkan buah yang lebih mulia, yaitu Sabda yang Menjelma, sedangkan Mazmur Daud hanya menubuatkan kedatangan-Nya; 

2. Kedua, sama seperti hal yang nyata lebih penting daripada gambarannya, dan tubuh lebih penting dari bayangannya, maka dengan cara yang sama, Mazmur Bunda Maria (doa Rosario) lebih besar manfaatnya dari Mazmur Daud yang tidak lebih dari gambarannya. 

3. Dan ketiga, karena Mazmur Bunda Maria (atau Rosario yang terdiri dari Bapa Kami dan Salam Maria) adalah karya langsung dari Tritunggal Mahakudus dan tidak dibuat melalui instrumen manusia. 


Mazmur Maria arau doa Rosario dibagi menjadi tiga bagian dari lima dekade masing-masing, untuk alasan khusus berikut: 

1. Untuk menghormati tiga Pribadi dari Tritunggal Mahakudus;

2. Untuk menghormati kehidupan, kematian dan kemuliaan Yesus Kristus;

3. Meniru Gereja yang jaya, membantu anggota Gereja Militan, dan mengurangi penderitaan Gereja Yang Menderita (jiwa-jiwa di Api Penyucian);

4. Untuk meniru tiga kelompok di mana Mazmur dibagi: a) Yang pertama untuk kehidupan pemurnian, b) yang kedua untuk kehidupan yang menerangi, c) dan yang ketiga untuk hidup yang bersatu;

5. Dan, akhirnya, memberi kita rahmat secara berlimpah selama hidup kita, damai di saat kematian, dan kemuliaan dalam keabadian. 

________________________________________

 

Mawar Ketujuh

Mahkota Mawar 

Sejak Beato Alan de la Roche menghidupkan kembali devosi ini, suara orang-orang, yang merupakan suara Tuhan, menyebutnya sebagai doa Rosario. Kata Rosario berarti "Mahkota Bunga Mawar," artinya setiap kali orang berdoa Rosario dengan sungguh-sungguh mereka menempatkan sebuah mahkota dari seratus lima puluh --- tiga mawar merah dan enam belas mawar putih di atas kepala Yesus dan Maria. Sebagai bunga mawar surgawi ia tidak akan pernah layu atau kehilangan keindahannya yang agung. 

Bunda Maria telah menunjukkan persetujuannya yang menyeluruh pada nama Rosario. Dia telah mengungkapkan hal ini kepada beberapa orang, bahwa setiap kali mereka mendaraskan doa Salam Maria, mereka memberinya sekuntum mawar yang indah dan bahwa setiap Rosario yang lengkap membuatnya menjadi sebuah mahkota mawar yang lengkap. 

Seorang Jesuit terkenal, Bruder Alphonsus Rodriguez, biasa berdoa Rosario dengan penuh semangat sehingga dia sering melihat mawar merah keluar dari mulutnya di setiap doa Bapa Kami dan mawar putih di setiap doa Salam Maria. Mawar merah dan putih memiliki keindahan dan keharuman yang sama, satu-satunya perbedaan adalah warnanya. 

Kisah St. Fransiskus menceritakan tentang seorang biarawan muda yang memiliki kebiasaan terpuji mengucapkan doa Mahkota Bunda Maria (Rosario) setiap hari sebelum makan malam. Suatu hari karena suatu alasan atau hal lainnya, dia tidak mendaraskan doa itu. Lonceng ruang makan telah dibunyikan ketika dia meminta atasannya untuk mengizinkannya berdoa Rosario sebelum datang ke meja makan, dan setelah mendapat izin, dia kembali ke kamarnya untuk berdoa. 

Setelah dia pergi lama sekali, atasannya mengirim seorang biarawan lain untuk menjemputnya, dan dia menemukan biarawan muda itu di kamarnya sedang berdoa dengan bermandikan cahaya surgawi menghadap Bunda Maria yang disertai dua malaikat bersamanya. Mawar yang indah terus keluar dari mulutnya di setiap kali doa Salam Maria diucapkan. Kemudian nampak para malaikat mengambilnya satu per satu, menempatkannya di kepala Bunda Maria, dan Bunda Maria dengan tersenyum menerimanya. 

Akhirnya dua biarawan lain yang telah diutus untuk mencari tahu apa yang terjadi pada dua biarawan pertama, melihat pemandangan indah yang sama, dan Bunda Maria tidak pergi sampai seluruh doa Rosario itu selesai didaraskan. 

Jadi doa Rosario lengkap (saat itu, tiga peristiwa) adalah mahkota mawar besar, dan Rosario lima dekade (satu peristiwa) adalah karangan bunga kecil atau mahkota kecil mawar surgawi yang kita letakkan di kepala Yesus dan Maria. Mawar adalah ratu segala bunga, dan karenanya Rosario adalah ratu dari semua devosi dan karena itu ia adalah yang paling penting.  

(Bersambung)

________________________________________

 

Mawar Kedelapan

Keajaiban Rosario 

 

***** 

de Montfort - Rahasia Rosario

Enoch, 11 Januari 2021

de Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 1)

Uskup Strickland -  Zaman Kemartiran Yang Baru

Microsoft Membantu Menciptakan Passport Vaksinasi COVID-19

Giselle Cardia – 4, 14 & 16 Januari 2021

Kegelapan Yang Akan Datang: Hukuman Dan Pemurnian