Wednesday, January 20, 2021

de Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 4)

 

 

 

RAHASIA ROSARIO

Oleh ST. LOUIS DE MONTFORT 

https://www.ecatholic2000.com/montfort/rosary/rosary.shtml 

 

English translation by

Mary Barbour

 

1954 by Montfort Fathers, Bay Shore, N.Y., US.

 

Including supplementary Rosary Prayers.

 

PUBLISHER

www.eCatholic2000.com 

 

 

Rahasia Rosario (lanjutan 4) 

 

Mawar Kesebelas

Kredo 

Kredo atau Kepercayaan Para Rasul, yang diucapkan pada salib dari Rosario, adalah ringkasan suci dari semua kebenaran Kristiani. Ini adalah doa yang memiliki pahala besar karena iman adalah akar, fondasi dan awal dari semua kebajikan Kristiani, dari semua kebajikan yang kekal dan juga dari semua doa yang menyenangkan Tuhan Yang Mahakuasa. "Dia yang datang kepada Tuhan, harus percaya ...."  Siapa pun yang ingin datang kepada Tuhan, pertama-tama harus percaya, dan semakin besar imannya, semakin banyak pahala dari doanya, semakin kuat jadinya, dan semakin besar kita memuliakan Tuhan. 

Saya tidak akan menyita waktu di sini untuk menjelaskan Pengakuan Iman kata demi kata, tetapi saya juga tidak dapat menahan diri untuk mengatakan bahwa beberapa kata pertama "Aku percaya akan Allah" sangatlah efektif sebagai sarana untuk menguduskan jiwa kita dan untuk mengalahkan iblis, karena kalimat ini berisi tindakan dari tiga kebajikan teologis yaitu iman, pengharapan, dan kasih. 

Dengan mengatakan AKU PERCAYA AKAN ALLAH, maka orang-orang kudus berani dan mampu mengatasi banyak pencobaan, terutama yang melawan iman, harapan atau kemurahan hati - baik itu terjadi selama hidup mereka atau pada saat kematian mereka. Itu juga merupakan kata-kata terakhir dari Santo Petrus, Martir. Seorang bidaah telah membelah kepalanya menjadi dua melalui pukulan pedangnya yang kejam dan Santo Petrus hampir kehabisan napas, tapi entah bagaimana dia berhasil menulis kata-kata ini di pasir dengan jarinya sebelum dia meninggal. 

Rosario Kudus berisi banyak misteri Yesus dan Maria, dan karena iman adalah satu-satunya kunci yang membuka misteri ini bagi kita, maka kita harus memulai Rosario dengan mengucapkan Syahadat atau Kredo dengan sangat taat, dan semakin kuat iman kita, semakin besar pahala dalam Rosario kita. 

Iman ini harus hidup dan dikuatkan oleh kemurahan hati. Dengan kata lain, untuk mendaraskan Rosario dengan benar, hal itu perlu dilakukan dalam kasih karunia Tuhan, atau setidaknya dalam pencarian akan Tuhan. Keyakinan ini harus kuat dan konstan, yaitu, seseorang tidak boleh mencari devosi yang masuk akal dan penghiburan spiritual dalam mendoakan Rosario; juga seseorang tidak boleh melepaskan doa Rosario karena pikirannya dibanjiri dengan gangguan secara tidak sadar yang tak terhitung jumlahnya, atau seseorang mengalami ketidaksukaan yang aneh dalam jiwanya dan kelelahan yang hampir terus-menerus dan menindas di dalam tubuhnya. Bukanlah perasaan, atau penghiburan, atau desahan, atau pikiran yang kian kemari, atau perhatian terus-menerus dari imajinasi, yang diperlukan disini. Tetapi keyakinan dan niat baik sudah cukup. "Iman saja sudah cukup." 

Santo Petrus, Martir, dari Verona, O.P. 1206-1253, adalah seorang Pastor Dominikan yang melawan bidaah dengan berani dan bersemangat. Dia mendapat kehormatan menerima seragam pastornya dari tangan St. Dominikus sendiri. Dia ditunjuk sebagai Pengawas spirituil di wilayah Lombardy, dan dalam menjalankan tugasnya dia menyerahkan nyawanya demi Iman. 

________________________________________ 

 

Mawar Keduabelas

Bapa Kami 

Doa Bapa Kami atau Doa Tuhan memiliki nilai yang besar - di atas segalanya, karena Pengarangnya bukan manusia atau malaikat, melainkan Raja para malaikat dan manusia, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Santo Cyprianus berkata bahwa sudah sepatutnya Juruselamat kita yang oleh siapa kita dilahirkan kembali ke dalam kehidupan Rahmat, juga harus menjadi Guru surgawi kita dan layak mengajari kita cara berdoa. 

Permohonan yang indah, kekuatan yang lembut dan kejelasan dari doa ilahi ini, merupakan penghormatan atas kebijaksanaan Guru ilahi kita. Ini adalah doa yang singkat tetapi dapat mengajari kita begitu banyak hal yang baik, guna menjangkau orang-orang yang tidak berpendidikan, sementara para sarjana menganggapnya sebagai sumber meditasi berkelanjutan tentang misteri-misteri Iman kita. 

Doa Bapa Kami berisi semua kewajiban kita terhadap Tuhan, tindakan dari semua kebajikan dan permohonan bagi semua kebutuhan rohani dan jasmani kita. Tertullian mengatakan bahwa doa Bapa Kami adalah ringkasan dari Perjanjian Baru. Thomas 'a Kempis mengatakan bahwa doa itu melebihi semua keinginan semua orang kudus; bahwa doa itu adalah ringkasan dari semua perkataan indah dari semua Mazmur dan Kidung; bahwa di dalamnya kita meminta kepada Tuhan segala sesuatu yang kita butuhkan; bahwa dengan doa itu kita memuji Dia dengan cara yang terbaik; bahwa dengan doa itu kita mengangkat jiwa kita dari bumi ke surga dan mempersatukannya dengan Tuhan. 

St. Yohanes Krisostomus berkata bahwa kita tidak dapat menjadi murid dari Guru Ilahi kita kecuali kita berdoa seperti yang Dia ajarkan dan dengan cara seperti yang Dia tunjukkan kepada kita. Selain itu, Allah Bapa lebih berkenan mendengarkan doa yang telah kita pelajari dari Putra-Nya daripada doa-doa yang kita buat sendiri yang memiliki semua keterbatasan manusiawi kita. 

Kita bisa mengatakan bahwa dengan doa Bapa Kami yang didaraskan dengan penuh keyakinan, maka Bapa yang kekal akan berkenan mendengarkannya, karena itu adalah doa Putra-Nya yang selalu Dia dengar dan kita adalah anak-anak-Nya. Tuhan pasti akan mengabulkan permohonan kita yang disampaikan melalui doa Bapa Kami karena tidak mungkin membayangkan bahwa Bapa yang begitu baik dapat menolak permintaan yang digubah dalam bahasa dari Putra-Nya yang begitu berharga, dengan diperkuat oleh jasa-jasa-Nya, dan dibuat atas perintah-Nya. 

St. Agustinus berkata bahwa setiap kali kita mengucapkan doa Bapa Kami dengan sungguh-sungguh, dosa ringan kita diampuni. Orang benar jatuh tujuh kali sehari, tetapi melalui doa Bapa Kami dia akan menemukan tujuh permohonan yang akan membantunya menghindari kejatuhan dan akan melindunginya dari musuh rohaninya. Tuhan kita, yang tahu betapa lemah dan tidak berdayanya kita, dan betapa banyak kesulitan yang kita hadapi, membuat Doa-Nya yang singkat dan mudah diucapkan, sehingga jika kita mendaraskannya dengan taat dan sering, kita boleh yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa akan segera datang menolong kita. 

Saya memiliki sebuah kata untuk Anda, jiwa-jiwa yang tekun, yang tidak begitu memperhatikan doa yang diberikan Putra Allah kepada kita sendiri dan meminta kita semua untuk mendaraskannya: Ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk mengubah cara berpikir Anda. Anda hanya menyukai doa yang telah ditulis manusia --- seolah-olah siapa pun, bahkan orang yang paling terinspirasi di seluruh dunia, mungkin dapat mengetahui lebih banyak tentang bagaimana kita harus berdoa daripada Yesus Kristus sendiri! Anda mencari doa dalam buku-buku yang ditulis oleh orang lain seolah-olah Anda malu mengucapkan doa yang Tuhan perintahkan untuk kita daraskan. 

Anda telah berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa doa dalam buku-buku tulisan manusia adalah untuk para sarjana dan untuk orang kaya dari kelas atas dan bahwa Rosario hanya untuk wanita dan anak-anak serta kelas bawah. Seolah-olah doa dan puji-pujian lain yang telah Anda baca lebih indah dan lebih menyenangkan bagi Tuhan daripada kalimat yang ada dalam doa Bapa Kami! Adalah merupakan godaan yang sangat berbahaya jika Anda kehilangan minat pada doa yang diberikan Tuhan kepada kita dan menggantinya dengan doa-doa yang telah ditulis oleh manusia. 

Bukannya saya tidak setuju dengan doa-doa yang ditulis oleh orang-orang kudus untuk mendorong umat beriman untuk memuji Tuhan, dan saya juga tidak menghalangi Anda untuk lebih memilih doa-doa ciptaan manusia daripada doa Baa Kami yang diucapkan oleh Kebijaksanaan Yang Menjelma. Jika orang-orang mengabaikan doa Bapa Kami ini, sama seperti mereka melewatkan mata air kecil demi mengejar aliran sungai, atau menolak air jernih untuk minum air kotor sebagai gantinya. Karena Rosario terdiri dari doa Bapa Kami dan Salam Malaikat, bagaikan air jernih dan selalu mengalir yang berasal dari Mata Air Kasih Karunia Ilahi, sedangkan doa-doa lain yang mereka cari di dalam buku hanyalah tetesan kecil yang keluar dari mata air ini. 

Orang-orang yang mendaraskan doa Bapa Kami dengan sungguh hati, merenungkan setiap kata dan merasakannya, boleh menyebut diri mereka diberkati, karena di dalam doa itu mereka menemukan semua yang mereka butuhkan atau inginkan. Ketika kita mengucapkan doa yang luar biasa ini, kita menyentuh hati Tuhan sejak awal dengan memanggil Dia dengan nama yang akrab: Bapa --- Bapa kita. Dia adalah Bapa tersayang: Mahakuasa dalam ciptaan-Nya, luar biasa dalam cara Dia memelihara dunia, benar-benar menyenangkan dalam Penyelenggaraan-Nya --- selalu baik dan tak terbatas dalam Penebusan-Nya. Kita memiliki Tuhan sebagai Bapa kita sehingga kita semua adalah saling bersaudara - dan surga adalah tanah air kita dan warisan kita yang sejati. Ini seharusnya lebih dari cukup untuk mendorong kita agar mencintai Tuhan dan sesama kita dan untuk melepaskan diri kita dari hal-hal di dunia ini. 

Jadi kita harus mengasihi Bapa Surgawi kita dan harus berkata kepada-Nya berulang kali:

 

Bapa kami yang ada di surga.

Engkau yang memenuhi langit dan bumi dengan kelimpahan Keberadaan-Mu.

Engkau yang hadir di mana-mana.

Engkau yang ada di dalam diri orang-orang kudus dengan kemuliaan-Mu,

dalam diri orang-orang yang terkutuk melalui Keadilan-Mu,

dalam diri orang yang baik dengan rahmat-Mu,

dan bahkan di dalam diri orang berdosa, dengan kesabaran-Mu,

dimana Engkau masih bersedia menerima mereka.

 

Kami mohon kepada-Mu,

buatlah agar kami dapat hidup sebagaimana anak-anak-Mu yang sejati harus hidup,

berkatilah kami agar dapat menentukan arah perjalanan hidup kami

menuju kepada-Mu dan tak pernah menyimpang;

berkatilah kami agar dapat menggunakan segenap kemampuan kami,

di dalam hati, jiwa dan kekuatan kami, agar selalu mengarah kepada-Mu.

Dan Engkau Sendiri, kuduslah nama-Mu. 

 

Raja Daud, sang nabi, berkata bahwa nama Tuhan itu kudus dan menakjubkan, dan Yesaya berkata bahwa surga selalu berkumandang dengan pujian dari Seraphim yang tak henti-hentinya memuji kesucian Tuhan Allah semesta alam. 

Kita mohon saat ini agar seluruh dunia belajar mengenal dan memuji sifat-sifat Tuhan kita yang begitu agung dan begitu suci. Kita mohon agar Dia dikenal, dicintai dan dipuja oleh orang-orang kafir, Turki, Yahudi, orang-orang barbar dan oleh semua orang yang tak beriman - agar semua orang dapat melayani dan memuliakan Dia dengan iman yang hidup, harapan yang kuat, amal kasih yang membara dan dengan meninggalkan semua kepercayaan yang salah. Dengan ini semua kita dapat  menambahkan bahwa kita berdoa agar semua orang menjadi kudus, karena Tuhan sendiri maha kudus. 

 

Datanglah Kerajaan-Mu,

semoga Engkau memerintah di dalam jiwa kami dengan Rahmat-Mu

sehingga setelah kematian nanti, kami akan memerintah bersama Engkau di dalam Kerajaan-Mu,

di dalam persekutuan dan sukacita yang tak ada habisnya.

Oh Tuhan, kami sungguh percaya akan kebahagiaan mendatang.

Kami sungguh berharap akan hal itu.

Karena Allah Bapa telah berjanji

dalam kebaikan-Nya yang besar.

Hal itu telah Kau lunasi untuk kami,

melalui jasa dari Allah Putra serta Roh Kudus,

yang merupakan Cahaya Terang,

yang telah menyampaikan hal itu kepada kami.

Terjadilah Kehendak-Mu di bumi seperti di Surga. 

 

Jadilah kehendak-Mu:

Seperti yang dikatakan Tertulliaan, kalimat ini sama sekali tidak berarti bahwa kita takut kepada orang-orang yang berupaya menggagalkan rancangan Tuhan, karena tidak ada apa pun yang dapat terjadi tanpa Penyelenggaraan Ilahi, yang telah mengetahui segala sesuatu sebelumnya dan membuatnya terjadi sesuai dengan rencana-Nya sebelumnya. Tidak ada penghalang di seluruh dunia yang dapat mencegah kehendak Tuhan untuk dilaksanakan. 

Sebaliknya, ketika kita mengatakan ‘JADILAH KEHENDAK-MU,’ maka kita memohon kepada Tuhan untuk membuat kita, dengan rendah hati, pasrah kepada semua yang Dia anggap pantas untuk dikirimkan kepada kita dalam hidup ini. Kita juga meminta Dia untuk menolong kita melaksanakan, dalam segala hal dan setiap saat, kehendak Kudus-Nya, yang diberitahukan kepada kita melalui perintah-perintah-Nya, dengan segera, dengan penuh kasih dan setia, seperti yang dilakukan para kudus dan para malaikat di surga. 

Berilah kami rejeki pada hari ini:

Tuhan mengajar kita untuk meminta kepada-Nya segala sesuatu yang kita butuhkan, baik dalam bidang rohani atau jasmani. Dengan meminta makanan sehari-hari, kita dengan rendah hati mengakui kemiskinan dan kekurangan kita sendiri dan memberi penghormatan kepada Tuhan kita, dengan mengetahui bahwa semua kebaikan duniawi datang dari Penyelenggaraan Ilahi-Nya. 

Ketika kita mengatakan rejeki, kita meminta apa yang hanya perlu untuk hidup; dan tentu saja, ini tidak termasuk kemewahan. 

Kita meminta rejeki hari ini, yang berarti bahwa kita hanya memikirkan saat ini, dan menyerahkan hari esok di tangan Tuhan. 

Dan ketika kita meminta rejeki hari ini, kita menyadari bahwa kita membutuhkan pertolongan Tuhan setiap hari dan bahwa kita sepenuhnya bergantung kepada-Nya untuk memiliki bantuan dan perlindungan-Nya. 

Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami:

Setiap dosa, kata Santo Agustinus dan Tertullian, adalah hutang yang kita buat kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dan keadilan-Nya menuntut pembayaran sampai remah-remah yang terakhir. Sayangnya kita semua memiliki hutang yang menyedihkan ini. 

Tidak peduli berapa banyak hutang kita, tetapi kita harus pergi kepada Tuhan dengan penuh keyakinan dan dengan kesedihan dan penyesalan yang sejati atas dosa-dosa kita, dan berkata "Bapa kami Yang ada di Surga, ampunilah kami atas dosa-dosa pikiran dan perkataan kami, ampunilah kami atas dosa-dosa pelanggaran dan kelalaian kami, yang membuat kami sangat bersalah di mata Keadilan Ilahi-Mu. 

"Kami berani meminta hal ini karena Engkau adalah Bapa kami yang penuh kasih dan penyayang dan karena kami telah mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kami, demi ketaatan kepada-Mu dan demi amal kasih. 

"Meski kami tidak setia kepada-Mu, tetapi jangan ijinkan kami menyerah pada godaan dunia, iblis dan daging." 

 

Tetapi bebaskan kami dari yang jahat:

Hal ini termasuk kejahatan dosa serta hukuman sementara dan hukuman kekal, dan kita sadar bahwa kita pantas mendapatkan hukuman. Amin. (Semoga terjadilah hal itu). 

Kalimat di bagian akhir dari doa Bapa Kami ini sangat menghibur dan St. Jerome berkata bahwa itu adalah semacam meterai persetujuan yang diberikan oleh Tuhan Yang Mahakuasa di akhir permohonan kita untuk meyakinkan kita bahwa Dia akan mengabulkan permintaan kita - seolah Dia sendiri menjawab: 

"Amin! Terjadilah seperti yang kau minta, karena sesungguhnya kamu telah mendapatkan apa yang kau minta." Inilah yang dimaksud dengan kata "Amin". 

________________________________________ 

 

Mawar Ketigabelas

Bapa Kami (lanjutan) 

Setiap kata dari doa Bapa Kami adalah merupakan penghormatan yang kita berikan bagi kesempurnaan Tuhan. Kita menghormati kesuburan-Nya sebagai Bapa:

 

Bapa,

Engkau yang di dalam keabadian

telah memperanakkan seorang Putra 

yang adalah Tuhan seperti Engkau,

abadi, memiliki esensi yang sama bersama Engkau.

Sebagaimana Engkau memiliki kuasa yang sama,

kebaikan yang sama,

kebijaksanaan yang sama.

Sebagaimana Engkau ya Bapa dan Putra,

yang dari Kasih timbal-balik-Mu,

menciptakan Roh Kudus,

yang adalah Tuhan seperti Engkau,

sebagai Tiga Pribadi

namun Satu Tuhan. 

 

BAPA KAMI - ini berarti bahwa Dia adalah Bapa umat manusia karena Dia telah menciptakan kita dan terus mendukung dan mempertahankan kita, dan juga karena Dia telah menebus kita. Dia adalah juga Bapa orang-orang berdosa, Bapa yang penuh belas kasihan, Bapa Yang adalah sahabat dari orang-orang yang adil dan mulia, Bapa dari orang-orang yang terberkati di surga. 

Ketika kita mengucapkan YANG ADA, dengan kata-kata ini kita menghormati ketidakterbatasan dan luasnya serta kepenuhan esensi Tuhan. Tuhan dengan tepat disebut "Dia Yang Ada," * 1 *; Artinya, Dia ada karena kebutuhan, esensiil, dan kekal, karena Dia adalah Makhluk dari segala makhluk dan penyebab dari keberadaan semua makhluk. Dia memiliki di dalam diri-Nya, dalam tingkat yang tertinggi, kesempurnaan semua makhluk dan Dia ada di dalam semuanya oleh esensi-Nya, oleh kehadiran-Nya dan oleh kuasa-Nya, tanpa dibatasi oleh keterbatasan ciptaan. Kita menghormati kemegahan-Nya dan kemuliaan-Nya dan keagungan-Nya dengan kata-kata YANG ADA DI SURGA, yaitu, "Dia yang duduk di atas takhta, memegang kekuasaan atas semua orang oleh keadilan-Mu." 

Ketika kita berkata DIMULIAKANLAH NAMA-MU, ini berarti kita menyembah kekudusan Tuhan; dan kita membuat ketaatan kepada Kerajaan-Nya dan tunduk pada keadilan hukum-hukum-Nya; dan dengan kata-kata DATANGLAH KERAJAAN-MU, kita berdoa agar manusia akan mematuhi-Nya di bumi seperti yang dilakukan para malaikat di surga. 

Kita menunjukkan kepercayaan kita pada Penyelenggaraan-Nya dengan meminta REJEKI PADA HARI INI, dan kita memohon belas kasihan-Nya ketika kita meminta pengampunan atas dosa-dosa kita. 

Kita melihat kuasa-Nya yang besar saat kita memohon kepada-Nya untuk TIDAK MENUNTUN KITA MENUJU PENCOBAAN, dan kita menunjukkan iman kita pada kebaikan-Nya dengan harapan bahwa Dia akan MEMBEBASKAN KITA DARI KEJAHATAN. 

Putra Allah selalu memuliakan Bapa-Nya dengan melalui karya-karya-Nya dan Dia datang ke dunia untuk memuliakan Bapa-Nya. Dia menunjukkan kepada orang-orang bagaimana memuji Bapa-Nya dengan doa ini yang Dia ajarkan kepada kita melalui bibir-Nya sendiri. Oleh karena itu, adalah tugas kita untuk sering mendaraskan doa Bapa Kami - kita harus mendaraskannya dengan sikap hormat dan penuh perhatian dan dalam semangat seperti yang diajarkan Tuhan kita. 

________________________________________ 

 

Mawar Keempatbelas

Bapa Kami (lanjutan) 

Kita melakukan sebanyak mungkin tindakan kebajikan Kristiani yang paling mulia ketika kita mengucapkan doa ilahi ini, dengan penuh perhatian. 

Dengan mengatakan "Bapa Kami Yang ada di surga," kita melakukan tindakan iman, pujian dan kerendahan hati. Ketika kita berseru agar nama-Nya dikuduskan dan dimuliakan, kita menunjukkan semangat yang membara demi kemuliaan-Nya, dan ketika kita memohon penyebar-luasan Kerajaan-Nya kita melakukan tindakan pengharapan. Dengan harapan agar kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga maka kita menunjukkan semangat ketaatan yang sempurna. 

Dengan meminta rejeki sehari-hari, kita mempraktikkan kemiskinan di dalam roh dan keterpisahan dari barang-barang duniawi. Ketika kita memohon kepada-Nya untuk mengampuni dosa-dosa kita, kita memperlihatkan tindakan kesedihan karenanya. Dengan mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita, kita memberikan bukti keutamaan belas kasihan pada tingkat yang tertinggi. 

Dengan meminta pertolongan Tuhan dalam semua godaan kita, kita melakukan tindakan kerendahan hati, kehati-hatian dan ketabahan. Saat kita menunggu Dia membebaskan kita dari kejahatan, kita menjalankan kebajikan kesabaran.

Akhirnya, sambil meminta semua hal ini - bukan untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk sesama kita dan untuk semua anggota Gereja - kita menjalankan tugas kita sebagai anak-anak Allah yang sejati, kita meniru Dia dalam kasih-Nya yang memeluk semua orang, dan kita menaati perintah kasih kepada sesama. 

Jika kita memiliki ketulusan hati terhadap apa yang kita katakan dengan bibir kita, dan jika niat kita selaras dengan yang diungkapkan dalam doa Bapa Kami, maka dengan mendaraskan doa ini, kita akan membenci semua dosa dan kita mematuhi semua hukum Tuhan. Karena setiap kali kita berpikir bahwa Tuhan ada di surga - saat kita menempatkan diri kita di hadirat-Nya, kita harus dipenuhi dengan rasa hormat yang amat besar. Maka rasa takut akan Tuhan akan mengusir semua kesombongan dan kita akan bersujud di hadapan Tuhan dalam kehampaan kita. 

Ketika kita menyebut nama Bapa dan mengingat bahwa kita berhutang keberadaan kita kepada Tuhan melalui orang tua kita, dan bahkan berhutang pengetahuan kita kepada guru kita, yang berperan sebagai Tuhan dan merupakan gambaran Tuhan yang hidup, maka kita harus memberi mereka penghormatan dan rasa hormat, atau lebih tepatnya, menghormati Tuhan di dalam diri mereka. Maka tidak ada niatan lain dalam pikiran kecuali menghormati dan tidak menyakiti mereka. 

Kita tidak akan pernah menghujat mereka ketika kita berdoa agar Nama Kudus Tuhan dimuliakan. Jika kita benar-benar memandang Kerajaan Allah sebagai warisan kita, maka kita tidak mungkin terikat pada hal-hal di dunia ini. 

Jika kita dengan tulus meminta kepada Tuhan agar sesama kita dapat memiliki berkat yang sama dengan yang kita sendiri butuhkan, sudah jelas bahwa kita akan membuang segala kebencian, pertengkaran dan iri hati. Dan tentu saja jika kita meminta Tuhan untuk memberikan rejeki dan makanan sehari-hari, kita akan belajar untuk tidak rakus dan dikuasai oleh hawa nafsu, yang cenderung tumbuh subur di lingkungan yang kaya. 

Sementara dengan tulus kita meminta Tuhan untuk mengampuni kita saat kita memaafkan mereka yang bersalah terhadap kita, maka kita tidak lagi memberi jalan pada kemarahan dan pikiran buruk untuk membalas dendam - kita membalas dengan kebaikan atas kejahatan orang lain dan benar-benar mengasihi musuh kita. 

Memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan kita agar tidak jatuh ke dalam dosa ketika kita dicobai, berarti memberikan bukti bahwa kita sedang gigih melawan kemalasan dan bahwa kita dengan tulus mencari segala cara untuk membasmi kebiasaan jahat kita dan mengupayakan keselamatan kita. 

Berdoa agar Tuhan membebaskan kita dari kejahatan berarti kita takut akan keadilan-Nya dan hal ini akan memberi kita kebahagiaan sejati. Karena takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat. Melalui keutamaan rasa takut akan Tuhan, manusia akan menghindari dosa. 

 

(Bersambung) 

________________________________________ 

Mawar Kelimabelas

Salam Maria 

 

***** 

de Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 1)

Uskup Strickland -  Zaman Kemartiran Yang Baru

Microsoft Membantu Menciptakan Passport Vaksinasi COVID-19

Giselle Cardia – 4, 14 & 16 Januari 2021

Kegelapan Yang Akan Datang: Hukuman Dan Pemurnian

de Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 2)

de Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 3)